Si Menantu Buta - Bab 264 Berjumpa dengan Neo Hou

Di Kota Harayu, beberapa hari belakangan ini Denny Wang mengikuti beberapa acara sosial, diantaranya telah menyumbang 60Milliar, 100Milliar dan 140Milliar.

Sore hari ini, seperti biasa dia mengajak Yian dan Tyas menghadiri beberapa acara sosial, beberapa pria remaja terus melihat dirinya.

Dia sudah terbiasa diliat seperti itu, dia tidak terlalu mempedulikan pandangan beberapa remaja itu, tetap dengan rendah hati menyerahkan selembar cek nominal 100Milliar yang ia masukkan ke dalam kotak amal.

Setelah menyerahkan cek amal itu, dia juga tidak menuliskan registrasi nama dan nominal sumbangan.

“Kawan, sepertinya kita pernah bertemu.” Salah seorang pria berjalan mendekat.

“Aku juga sepertinya mengenalmu.” Kata Denny Wang.

“Apa kamu pernah menghadiri pelatihan pengusaha di Kota Harayu?” Tanya pria remaja itu.

“Siapa namamu?” Denny Wang kembali bertanya.

“Namaku Neo Hou.” Jawab si sosok remaja.

“Oh.” Denny Wang mulai mengingat siapa dia.

Neo Hou, akhir-akhir ini pengusaha di Kota Harayu makin meningkat, saat mata Denny Wang baru sembuh dari kebutaan, karena dikenalkan oleh Sumanto, ia menghadiri pelatihan pengusaha di kota itu, dan Neo Hou adalah salah satu muridnya. Saat itu, Neo Hou sangat diterima di kalangan mereka, sepertinya karena dia mendapatkan keuntungan 20Milliar, dan sangat diincar oleh beberapa orang.

Denny Wang hanya memberi pelajaran selama dua hari, selanjutnya tidak melanjutkannya lagi, dengan begitu sudah dalam jangka waktu yang lama tidak bertemu dengannya, hanya sedikit berkomunikasi di wechat group.

“Sungguh kebetulan bisa bertemu denganmu disini.” Neo Hou tersenyum.

“Lumayanlah.” Ujar Denny Wang.

“Malam hari ini ada kegiatan tidak? Jika tidak, mungkin berkenan makan bersama, aku yang mengundang.” Jelas Neo Hou.

“Tidak perlu, malam ini saya masih ada sedikit keperluan.” Jawab Denny Wang.

“Kita makan bersama sebentar saja yuk, aku yang traktir, aku harap kamu mau menerimanya.” Neo Hou menghalangi langkah Denny Wang, dengan sangat berharap meminta pada Denny Wang.

“Apa kamu tahu siapa aku?” Tanya Denny Wang.

“Tidak tahu.” Neo Hou menggelengkan kepala.

“Hehe.” Tawa Denny Wang.

Dia tidak melanjutan ucapannya, kemudian segera mengajak Yian dan Tyas pergi.

“Pemuda ini sungguh sangat senang bersosialisasi.” Yian berbicara pada Denny setelah meninggalkan hotel.

“Orang kaya, bersosialisasi karena ingin memuaskan prestasinya. Syukur-syukur jika dia mengetahui identitasku, kalau tidak, aku rasa dia akan sama saja dengan Nizar. Hanya memakerkan kekayaannya di hadapanku saat makan bersama nanti, risih.” Denny Wang mengeluarkan suara batuk beberapa kali.

“Langsung saja kasih satu milliard lalu pukul wajahnya.” Ujar Yian.

“Buang-buang waktu.” Denny Wang mengeluarkan suara batuknya lagi.

“Kamu sakit.” Tyas melihat ke arah Denny Wang.

“Baik-baik saja.” Denny Wang masih tetap batuk.

Dia sudah datang di Kota Harayu selama seminggu, setiap harinya selalu berada di Hotel, tidak ada kegiatan pekerjaan, dia merasa bosan, oleh karena itu dia menghadiri beberapa acara sosial, memberikan beberapa sumbangan uang semampunya. Tyas selalu mengikutinya, membantuna berhubungan dengan Perusahaan Fintech Culture Neo, Jika ada beberapa urusan di Perusahaan Fintech Culture Neo, mereka selalu menghubungi Tyas, Tyas memberitahukannya, kemudian setelah dia memberitahu jawaban pada Tyas, Tyas kembali menyambungkan informasi pada Perusahaan Fintech Culture Neo.

Beberapa hari ini, saat pagi hari dirinya sibuk dengan beberapa acara sosial, malam harinya Sumanto mengajaknya ke bar. Mereka sering mabuk bersama hingga tengah malam, menghabiskan banyak rokok, sehingga mengakibatkan kesehatannya menurun.

Semakin hari, cuaca makin panas, sepertinya dia mulai merasakan sedikit tidak enak badan setelah menyalakan mesin pendingin ruangan itu.

“Aku akan membelikanmu obat.” Ujar Tyas.

“Tidak perlu merepotkan.” Jawab Denny Wang.

“Tidak, kamu harus minum obat.” Tyas pergi ke arah toko obat di samping.

Denny Wang dan Yian menunngunya di bawah naungan pohon.

“Direktur Wang, sekretarismu ini sepertinya memiliki rasa. Tidak ada uang, tidak ada orang, tetap saja mengikutimu begitu tulus melakukan sesuatu untukmu. Aku sarankan, sebaiknya lebih baik kamu pertahankan dia, atau kamu bisa pindahkan dia ke bagian lain. Karena jika tidak, seiring berjalannya waktu, perasaan itu makin dalam dan akan susah melepaskannya.” Yian memandang sosok Tyas yang sedang berada di toko obat tersebut.

“Wanita yang menyukaiku ada banyak, aku pun tidak mungkin melakukan hal tersebut ke semua wanita itu, bukan?” Jawab singkat Denny Wang.

“Ternyata kamu sungguh memiliki kepercayaan diri.” Yian menaikan setengah bibirnya.

“Sejak kecil aku sudah berdekatan dengan beberapa macam wanita. Wanita yang seperti Tyas pun juga pernah ada, tapi memang sedikit yang secantik dia. Kita lihat saja nanti, karena memang dia memang sangat berkualitas. Bantuannya, benar-benar meringakan urusanku. Jika memang nantinya ada perasaan yang tumbuh, akan kita bahas lain kali. ” Batuk Denny Wang pun tak kunjung reda.

“Dia benar-benar harus menjadi gadis yang berkepribadian tegar, aku khawatirnya, dia akan ssangat terpukul saat kamu meninggalkannya, kemudian dia bunuh diri.” Yian menggelengkan kepalanya ringan.

“Tidak mungkin begitu dalam.” Denny Wang tersenyum.

Setelah Tyas keluar dari apotek membeli beberapa obat, mereka kemudian pergi bersama. Mereka sekarang memulai tantangan dengan Kenny, dia tidak sedikitpun mengijinkan Tyas dari pandangannya. Kalau Kenny tidak dapat menemukan keberadaannya, maka Kenny pun akan mengancam beberapa orang terdektanya.

“Nanti malam ingin makan apa? Yian yang akan membayarnya.” Denny Wang tertawa dengan suara batuk yang taak kunjung hilang.

“Astaga, kamu menjadi bos tapi masih membuatku rugi.” Yian terkejut memandang tajam Denny Wang.

“Ikan rebus.” Tyas tersenyum.

“Ok.” Denny Wang memberhentikan taksi.

Masalah percintaan Denny Wang dan Tyas, Denny menganggapnya menjadi sebuah hal yang biasa. Memang banyak diantara bos-bos perusahan yang memiliki Asisten cantik yang semakin lama akan menumbuhkan sebuah rasa. Ada beberapa diantaranya yang tidak bisa menahan perasaan itu, kemudian tetap mempertahankan hubungannya dengan asisstennya itu. Tentu saja juga ada beberapa yang mampu menahan perasaannya, yang perlahan hubungan dan perasaan itu akan menjadi rasa pertemanan, dan hubungan pertemanan ini lah yang akan membuat sebuah tim semakin bersatu.

Denny Wang berharap hubungannya dengan Tyas, suatu saat nanti akan berubah menjadi persaudaraan seperti itu, Tyas akan selamanya menjadi sahabat baiknya, dan tidak akan pernah mengkhianati Denny Wang.

“Kawan, kebetulan sekali.” Saat Denny Wang, Yian dan Tyas makan bersama, tiba-tiba Neo Hou muncul di hadapan Denny Wang dengan beberapa bawahannya.

“…………………..” Denny Wang dan Yian terkejut melihatnya, Tyas tak tahu menahu soal itu dan melanjutkan menyantap hidangan.

“Tidak keberatan untuk bergabung kan? Aku duduk bersama kalian, dan bawahanku bisa duduk di tempat lain. Aku yang akan membayarnya.” Ujar Neo Hou.

“Kamu mengikuti kami?” Denny Wang bertanya tegas terheran.

“Bukan mengikuti, semua adalah pertemuan, dan kebetulan aku melihatmu masuk ke arah rumah makan ini, sementara aku juga menginginkan makan Ikan Rebus, kemudian ikut masuk menyusul kalian.” Neo Hou tersenyum.

“Sebenarnya apa maumu?” Denny Wang masih batuh, dia bertanya dengan nada keberatan.

“Hanya ingin berteman denganmu.” Jawab Neo Hou santai.

“Jujur saja lah, aku pun tidak mengenalmu dengan akrab, dan juga tidak menginginkan duduk bersamamu. Tapi, aku sangat berterimakasih karena ingin berteman denganku, namamu Neo Hou, pernah menghadiri pelatihan pengusaha, saat ini sedang pemilihan ambassador, bukan?” Tanya Denny Wang.

“Kamu mengetahui tentangku.”Ujar Neo Hou.

“Aku mengenalmu, kamu bilang ingin berteman denganku, aku rasa tidak hanya itu, saat pelatihan delegasi, kamu sebenarnya melihatku. Tapi, aku sekarang hanya ingin menikmati makan mala mini saja, OK?” Denny Wang batuk ringan.

“Kalau begitu, apa aku boleh tambah media sosial kedua bawahanmu ini? dengan begitu, akan mempermudah komunikasi.” Kata Neo Hou.

“Wechat ku saja.” Tyas segera meletakkan sumpitnya, tanpa banyak bicara, dia memberikan kode barcode lalu memberikan pada Neo Hou.

“Terima kasih.” Neo Hou tersenyum sopan.

Kehadiran Neo Hou yang secara tiba-tiba, membuat Denny Wang merasa aneh.

Malam harinya, Tyas masuk ke kamar Denny Wang, dengan karakter manja menyerahkan ponselnya pada Denny Wang, Denny Wang baru menyadari.

Neo Hou memberikan pesan cukup banyak pada Tyas.

Denny Wang melihat bahwa Neo Hou memberikan paling sedikit sepuluh angpao dengan nominal 4juta untuk Tyas, diiringi dengan pesan singkat.

“Hallo wanita cantik, aku Neo Hou, pengusaha asli Kota Harayu, kekayaan bisa mencapai 600Trilliun, saat ini aku membutuhkan asisten, apa kamu bersedia menjadi sekretarisku?” Jelas Neo Hou.

“Tidak setuju.” Jawab Tyas datar.

“Hari ini saat acara sosial, aku tidak melihat bos mu menulis beberapa identitas di buku registrasi, mungkin karena kekayaannya tidak seberapa ya? Kalau kamu adalah selingkuhannya, au bahkan bisa memberimu sepuluh kali lipat. Tapi kalau kamu adalah sekretarisnya, aku pun mampu membayar mu sepuluh kali lipat dari gaji. Aku sungguh menyukaimu, ikut denganku ya?”

Tyas akhirnya tidak membalas pesannya lagi, selanjutnya hanya omongan Neo Hou yang ada.

Bahasa Neo Hou semakin menjadi-jadi karena tidak melihat balasan dari Tyas.

“Apa maksudnya ikut dengannya, sepintas itu terlihat sangat sia-sia.

“Kamu percaya atau tidak, kalau Kota Harayu memboikot dirinya, aku pun bisa memblokir dia di seluruh dunia bisnis bagian utara.”

“Kamu tidak bersedia bersamaku ? Baik, aku akan membuatnya bangkrut, dan begitu kamu kehilangan pekerjaan, secara otomatis pasti akan ikut denganku.”

“Tunggu saja nanti, waktu akan membuktikan semua, aku akan membuatnya bangkrut.” Neo Hou tidak berhenti bicara.

“Dia akan membuatmu bangkrut.” Tyas berucap pada Denny Wang.

Denny Wang tidak menjawabnya sama sekali begitu melihat semua omongan Neo Hou.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu