Si Menantu Buta - Bab 469 Bernard Berlutut

Keberadaan Denny di dalam hati para penduduk Alock bagai seorang dewa. Kalaupun Denny tidak melepaskan kacamata hitam, Filbert pun bisa langsung mengenali Denny dalam sekali.

Johenade dan Bernard pun mengetahui nama Denny.

Denny merupakan Presiden negara Alock. Bos besar Johenade alias Sumanto adalah teman Denny. Kali ini Sumanto membiarkan ia datang ke Alock juga demi mengirim narkoba untuk Denny, tapi sangat jelas bahwa ia gagal untuk melakukan misinya.

Bernard dan Jacob sudah melakukan banyak kali bisnis. Jacob dan Denny juga pernah memiliki berteman.

Saat ini, mata Bernard membelalak. Ia sama sekali tidak sangka bahwa Denny akan muncul di tempat seperti ini, dan bertemu lagi dengan mereka.

“Kamu ini ingin menangkap kita?” tanya Johenade.

“Sebelumnya aku sudah memperingati kalian, memaksa untuk mengirim barang ini ke Alock berarti sama saja kalian mencari mati.” Denny mematikan rokok di tangannya, dan memandang asal kearah Johenade.

Saat Bernard menghubungi Filbert diam-diam, Denny juga sedang diam-diam menghubungi Filbert untuk segera datang kesini.

Bernard sengaja memperlambat waktu dengan Denny sebelum Filbert datang. Denny juga memiliki pikiran yang sama dengan Bernard. Hanya saja akhirnya, Filbert berdiri di pihak Denny, jadi Denny sekarang di pihak yang lebih menang, dan memiliki hak inisiatif yang pasti.

“Bawa mereka berdua pergi.” ujar Filbert berat.

“Tunggu sebentar, apa berhaknya kalian menangkapku pergi?” ujar Bernard.

Kalaupun Denny adalah Presiden Alock, Bernard juga tidak takut kepadanya. Ia memilik hak yang sangat besar di Golden Crescent. Ia merasa dirinya memiliki tingkat yang sama dengan Jacob. Jacob ingin memakai ganja, ataupun menggunakan narkoba juga harus berharap kepadanya.

“Aku tidak senang melihat kalian, tentu harus menangkap kalian pergi.” Filbert menyeringai menatap Bernard.

Hubungan Filbert dan Bernard tidak begitu baik. Dulu pernah bekerja untuk Bernard, karena Bernard dan Jacob ada hubungan, dan memiliki kekuasaan yang tidak kecil di Alock. Filbert hanya bisa melakukannya.

Sekarang adanya Denny yang membantu Fikbert, ia tentu harus memberi ajaran untuk Bernard.

Denny tertawa pelan.

“Apakah di Alock, kalian boleh begitu bebas menangkap orang?” Johenade memasang wajah serius menatap Denny.

Filbert banyak membantu saat Denny sedang membersihkan orang-orang yang asal bertindak pada masa-masa pemulihannya. Dengan kerja sama yang seperti ini, Denny dan Filbert pun menjadi agak dekat. Filbert merasa Denny adalah orang yang baik dan suka damai, jadi ia bisa bercanda dengan Johenade dan Bernard di hadapan Denny.

“Tentu, memang begitu bebas.” Filbert menunjukkan senyuman liciknya.

“Hehe, Denny, apakah kamu tahu siapa diriku?” ujar Johenade dengan tenang.

Filbert sama sekali tidak kenal Johenade, lalu mengalihkan pandangannya kearah Denny.

Denny diam tak membalas. Oleh karena itu, Filbert terus membiarkan anak buahnya mendekati Johenade.

“Kamu kenal dengan Pak Sumanto kan?” ujar Johenade.

Awalnya ia sama sekali tidak ingin memberi tahu identitasnya, tapi kalau ia ditangkap Denny saat ini, maka semakin membuat Organisasi Raja malu.

“Maksudmu Sumanto Han?” tanya Denny.

Denny juga merasa terkejut saat ini. Ia pernah bilang kepada Sumanto bahwa ia tidak ingin bekerja sama, dan menyuruh Sumanto untuk berhenti mengirim narkoba ke Alock. Tapi ia sama sekali tidak sangka bahwa Sumanto bisa melakukan ini di belakangnya.

“Hmm, benar.” Johenade menyunggingkan senyuman pada wajahnya.

Johenade sangatlah percaya diri. Ia adalah tokoh besar dalam Organisasi Raja. Ia percaya Denny pasti akan melepaskannya setelah mengetahui dirinya disuruh datang oleh Sumanto, beserta dengan hubungan mereka yang dekat.

Sumanto masih ingin mengirim narkoba ke Alock, dikarenakan Sumanto sekarang tidak memiliki banyak pasar, dan ia hanya melakukan bisnis yang besar dengan Jacob.

“Tapi kalian melanggar peraturan yang ada di Alock. Aku perlu minta pernyataan dari Sumanto. Sebelum Sumanto datang mencariku, aku masih harus mengurungmu.” ujar Denny serius.

Denny tidak akan begitu mudah menyinggung perasaan Sumanto. Lagi pula Sumanto juga pernah menjadi temannya. Tapi kali ini Sumanto benar-benar menyentuh batas akhir Denny. Jika barang Sumanto ini masuk ke dalam Alock, maka pasti akan membuat kekacauan bagi Alock. Hal ini merupakan hal yang tidak bisa diterima Denny. Ia harus berbincang baik-baik dengan Denny, untuk menyatakan sikapnya dengan tegas.

“Aku berharap kamu bisa memikirkannya dengan baik. Aku Johenade, merupakan anak buah Sumanto yang terbaik. Kalau kamu berani mengurungku, maka akan membuat dirinya malu.” Johenade masih saja tertawa.

“Kalian telah menimbulkan masalah di Alock, maka harus menerima hukuman dari Alock.” Denny menatap Johenade cuek.

Denny kali ini harus memberikan peringatan lebih dalam untuk Sumanto. Sebelum Sumanto datang, ia tidak akan pernah melepaskan Johenade.

Senyuman Johenade pelan-pelan menjadi kaku. Ia tidak sangka bahwa Denny bisa-bisanya melakukan pilihan itu.

“Meskipun kamu adalah Presiden Alock, tapi kamu harus tahu bahwa pilihanmu ini akan membuat Sumanto marah. Kekuasaan yang ia miliki sama sekali tidak kecil dibanding dengan dirimu.” Wajah Johenade menjadi serius.

“Masalah pribadi dan masalah negara tidak boleh dibahas bersama.” ujar Denny datar.

“Meskipun Sumanto memiliki kekuasaan yang besar, tapi ia bukanlah orang Alock. Ia tidak berhak untuk mengurus masalah pemerintah negara Alock.”

“Lebih baik kalian jangan terlalu berusaha. Keputusan yang dibuat Denny tidak akan pernah berubah.” ujar Nikita.

“Benarkah?” Bernard tersenyum tipis.

“Baiklah jika masalah pribadi dan masalah negara tidak boleh dibahas bersama. Kalau begitu, apakah Denny bermaksud untuk meletakkan keadilan sebelum teman?”

“Lalu, bagaimana kamu menjelaskan masalah Jacob?”

Bernard pernah mengalami banyak masalah besar, dan kenal dengan banyak tokoh besar. Kalau kali ini ia ditangkap oleh Denny, maka itu akan sangat memalukannya. Melihat Johenade yang kalah, ia hanya bisa beraksi sendiri.

“Seharusnya kamu diam saja.” Mendengar Bernard yang berkata dengan begitu sombong, Filbert pun membuka mulut untuk memberi peringatan kepadanya.

“Kamu tidak berhak untuk berbicara disini, pergi saja ke samping sana.” Bernard menatap Filbert tak peduli.

Denny tersenyum tipis. Ia tahu Bernard menunjuk masalah dimana Jacob yang menggunakan narkoba. Masalah ini sangat sulit bagi Denny. Ia bisa menjalankan aturan larangan penggunaan narkoba untuk negaranya, tapi ia tidak bisa menghentikan Jacob.

“Kalau masalah pribadi dan masalah negara tidak boleh dibahas bersama, maka kamu harusnya pergi menangkap Jacob terlebih dahulu. Lagi pula ia berada di sisimu, dan berani-beraninya melanggar aturan negara Alock.” ujar Bernard lanjut.

“Kamu tidak berani menyentuh Jacob, karena kamu sama sekali tidak bisa menyentuhnya. Kekuasaannya lebih besar darimu, kamu sama sekali tidak boleh bertengkar dengannya. Kamu juga hanya bisa sok-sok keren di hadapan penduduk Alock. Tapi bagiku, aturan yang kamu buat ini seperti sebuah lelucon. Berada di hadapan kekuasaan yang pasti, kamu sama sekali tidak dapat menjalankannya.”

“Apalagi aku harus memberi tahumu, bahwa aku adalah teman Jacob. Kalau kamu berani menyentuhku, aku akan putus hubungan dengan Jacob.”

Bernard pun menjadi lebih angkuh setelah melihat Denny yang berdiam diri di samping sana.

“Masalah Alock tidak perlu orang luar sepertimu yang mengurusnya. Aku harus bagaimana, sama sekali tidak perlu orang lain memberi tahu.” ujar Denny cuek.

Hubungan Denny dan Jacob sangatlah canggung, susah untuk dibanding hubungan mereka. Tapi Denny tidak akan menerima Bernard bertingkah sombong di hadapannya karena itu.

Denny sama sekali tidak tahu bagaimana hubungan Bernard dengan Jacob. Kali ini menyentuh Bernard mungkin saja bisa memperbesar masalah antar ia dan Jacob.Tapi ia tidak akan membiarkan Bernard menggunakan kekuasaan Jacob untuk mengancam dirinya.

Denny bukanlah orang yang takut diancam, sebaliknya ia sangat membenci ancaman.

“Kamu tidak bisa menyentuhku.” Bernard tersenyum percaya diri.

Tiba-tiba terdengar suara dorr, lalu sebiji peluru melintas dan melukai lengan Bernard.

Mata Denny memerah dan menatap Bernard cuek, lalu mengarahkan lubang pistol yang gelap ke atas kepala Bernard.

Kedua kaki Bernard melemas, lalu langsung berlutut. “J-jangan...membunuhku.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu