Si Menantu Buta - Bab 192 Penampilan Brian

Dalam segi penurunan berat badan, banyak pelatih tinju yang sangat profesional dalam hal ini. Mereka mempunyai satu cara yang bisa membuat seorang petinju kurus dalam waktu yang sangat singkat, bahkan 10 kg sekalipun mereka juga bisa.

Hal ini juga tergantung pada ketekunan yang dimiliki oleh atlet.

Dome hanya bisa menafsirkan, bahwa Brian telah berusaha keras dalam seminggu ini demi mengalahkan Denny.

Brian bisa menjadi salah satu dari tujuh juara petinju di China, itu juga sudah sangat luar biasa.

Palingan dalam seminggu ini, Brian setiap hari hanya makan beberapa biskuit, selain harus mengenakan baju olahraga sauna dan berlatih di ruang yoga yang bersuhu tinggi, malamnya dia masih harus ditambah dengan lari di tengah malam.

Dome bahkan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengigil, dia merasa sangat mengerikan ketika memikirkan hal ini…………

“Sepertinya taktikku telah salah.” Ucap Dome tanpa ekspresi sambil melirik Brian sekilas.

“Manusia ini sudah tidak seperti dulu lagi.” Jeremy juga terlihat kesal memandang Brian.

Semua orang juga tidak menyangka Brian bisa kurus 10 kg dalam seminggu ini. Pada malam itu, setelah berpikir sejenak, Mario berkata kepada Denny, “Perlukah memberi tahu Friska tentang pertandinganmu ini?”

“Tidak perlu, dia sedang mengandung.” Ucap Denny.

Keuntungan Brian dengan bobot tubuhnya yang lebih ringan adalah, gerak tubuhnya lebih lincah dari sebelumnya, gerakannya lebih cepat, serta memakai sarung tinju ukuran kecil, membuat serangannya terasa lebih menyakitkan.

Denny tahu, pertandingan besok adalah sebuah pertempuran sengit.

Dia tidak boleh membiarkan Friska menyaksikan pertandingannya.

Sepanjang malam yang sunyi.

Hingga keesokan harinya, kompetisi antara Denny dan Brian telah dimulai. Pertandingan kali ini adalah memperebutkan juara tinju, kompetisi W-1 antara Denny dan Brian salah satu petinju kelas menengah dari lima boxing club terbaik di Kota Kimraden, dan pertandingan kali ini hanya mereka berdua saja.

Sebelum pertandingan mereka sebelumnya, kali ini 40.000 penonton telah memenuhi stadion ini.

Acara siaran langsung dari platform olahraga milik Denny dengan begitu cepat telah ditonton lebih dari 700.000 penonton, sedangkan dibagian Jeremy dengan siaran langsung video pendek juga telah menembus 100.000 penonton.

Dan ada juga beberapa stasiun televisi besar yang muncul di stadion ini, bahkan di antaranya disiarkan secara langsung dari platform olahraga masing-masing, dan ada juga dari beberapa platform olahraga resmi yang sedang siaran langsung di sini.

Kenny, Sonny, Nikita, Fristy, Jennie, Sumanto, Brigitta serta beberapa dari kalangan bisnis, dan hiburan semuanya telah datang untuk menonton pertandingan ini.

Keuntungan dari tiket pertandingan antara Denny dan Brian meraup 30 miliar rupiah, serta dukungan dari para sponsor iklan dan siaran langsung sebesar 1,4 triliun.

Manfaat dari bisnis besar yang dijalani kini terlihat jelas di dalam kompetisi ini.

Sebelum kompetisi ini dimulai, lampu-lampu yang ada di dalam stadion ini tak hentinya berkedip-kedip, dua pembawa acara dengan cepat menganalis kekuatan pada Denny dan Brian.

“Jelas-jelas orang kaya dari generasi ketiga, tapi dia tetap ingin bertarung tinju, dia memang begitu keras kepala, tidak peduli apapun itu, dia harus melakukannya yang terbaik dengan sendiri.” Kenny berdiri di tengah ruangan VIP sambil memegang gelas anggur merahnya, dengan tatapan dingin memandangi ring pertandingan tersebut.

“Ini merupakan sebuah kualitas yang sangat bagus.” Sonny berdiri di samping Kenny dengan setelan jas dipadu dengan sepatu kulitnya.

“Apa kamu mempunyai rasa percaya diri bisa mengalahkannya?” tanya Kenny sambil tersenyum.

“Aku percaya.” Ucap Sonny

“Aku berharap dia dihajar habis-habisan oleh Brian.” Ucap Jennie ketus di samping Kenny.

“Aku sangat penasaran, siapa yang mengungkapkan rahasia kita yang sedang menghasilkan uang ini, membuat dia merebut pasar obat herbal wilayah utara terlebih dahulu?” Kenny membalikkan badannya, lalu tersenyum memandang Brigitta, Billy serta Young K.

“Setelah berhasil menangkap pengkhianat itu, kita harus membuangnya ke laut.” Ucap Brigitta.

“Tidak, aku tidak akan berbuat seperti itu padanya, aku akan menyuruh orang untuk mengirimnya ke Afrika untuk bermain layar lebar.” Ucap Kenny sambil tersenyum memandang Brigitta.

“Bagus juga jika terjun ke layar lebar.” Raut wajah Brigitta mulai memucat.

“Tapi layar lebar dengan penampilan sedikit agak telanjang.” Ucap Kenny.

Raut wajah Brigitta dan kebanyakan orang di sana mulai berbeda setelah mendengar perkataan dari Kenny. Mereka tahu Kenny tidak bercanda, dan dia mempunyai kemampuan itu.

Saat Kenny dengan berbicara dengan mereka di sini, tiba-tiba musik di stadion semakin bersemangat.

Semua mata tertuju pada ring, mereka tahu pertandingan akan segera dimulai.

Saat musik berputar dengan semangatnya, lampu-lampu di stadion ini tak henti-hentinya berkedip, sekelompok wanita cantik dengan cepatnya berlari ke atas ring kemudian menari-nari dengan panas, menunjukkan kepada para penonton dengan postur tubuh mereka yang begitu indah serta tarian yang penuh gairah.

Kemudian musik tiba-tiba berhenti, dan digantikan dengan sebuah tarian hip-hop.

Denny berjalan tanpa mengenakan bajunya, dan hanya mengenakan celana pendek serta sepatu tinju berlari keluar. Dan di sampingnya terdapat Dome, Hera, Mark, Mario, Thom dan Jeremy sekelompok asistennya.

Sambil berjalan ke ring tinju, Denny terus melayangkan tinju dari sepasang tangannya tanpa henti, tak henti-hentinya dia mengayunkan tangannya dari segala arah dan berbagai gaya.

Dia merasa sangat bodoh seperti ini, seperti seekor monyet yang sedang ditonton oleh kerumunan orang-orang.

Petinju adalah sebuah profesi yang berjuang di atas ring demi kepuasan para penonton.

Meskipun dia telah memiliki sekian triliun kekayaannya, tapi dia saat ini hanyalah seorang petinju, dan dia tetap harus menjalani tugasnya sebagai seorang petinju.

“Mari kita sambut tampilan dari Denny, beri tepuk tangan yang meriah untuk saudara Denny W-1!” pembawa acara menderu diiringi dengan irama musik.

Seluruh stadion ini perlahan menjadi gelap, dan Denny berdiri di bawah sorotan lampu pijar dengan gagah sambil menyaksikan tepuk tangan meriah dari para penonton.

“Sampah!” Rakka yang ikut menonton kompetisi ini mengumpat dengan kesal.

“Kita lihat saja kemampuan apa yang dia miliki.” Kalya juga sedang melipat tangannya di depan dadanya duduk di samping Rakka.

Di sebelah Rakka dan Kalya, juga terdapat Farraz dan Fendi yang duduk di sana.

“Oh iya, berapa jumlah taruhan kompetisi mereka kali ini?” tanya Farraz.

“Yang menang mendapatkan 160 miliar rupiah, yang kalah akan mendapatkan 60 miliar.” Ucap Kalya dengan pandangan sakit hati.

“Sialan, benar-benar sampah!” Farraz sedikit kesal.

Fendi yang duduk di sebelah mereka lebih sakit hati lagi, dia adalah salah satu dari tujuh juara petinju di China. Sejauh ini di dalam genggamannya, dia masih belum pernah mendapatkan 60 miliar. Petinju di China memiliki pendapatan sedikit, sebagian besar para petinju yang telah memiliki jam terbang 7 hingga 8 tahun saja baru mendapatkan beberapa ratus juta saja. Dan sekarang pertandingan ini dengan hadiah pemenang 160 miliar dan yang kalah mendapatkan 60 miliar, ini sudah cukup menguntungkan baginya jika harus dihajar oleh Denny dalam satu ronde.

Deru napas Fendi sedikit bergetar, dia berpikir dalam hatinya, kelak dia akan menindas Denny setelah kembali ke boxing club.

Rekannya adalah musuhnya, dan dia harus mencari akal untuk mendapatkan sedikit uang halal.

“Maaf, kepada petinju Denny, apa kamu memiliki keyakinan untuk mengalahkan Brian?” tanya pembawa acara kepada Denny.

“Aku akan membuat dia menangis.” Ucap Denny.

“Bagus!” teriak pembawa cara dengan lantang.

Seluruh penonton mulai bertepuk tangan dengan meriah, dan juga tertawa karena sindiran dari Denny.

Di samping itu, lampu pijar di stadion kembali berkedip-kedip, dan juga irama musik yang begitu bersemangat, seorang wanita cantik dengan pakaian kuno berlari ke atas ring.

Musik perlahan berubah menjadi sangat lembut, lalu sebuah lagu dengan cerita mitos dipertontonkan.

Kulit wanita cantik itu putih bersih, postur tubuhnya begitu ramping, dengan mengenakan baju tradisional dari suku Han China, dia mulai menari dengan anggun diiringi musik yang lembut.

Perlahan, Brian berjalan keluar dengan mengenakan pakaian perang kuno, dengan tombak di tangannya, dia juga ikut menari dengan alunan musik yang lembut ini, sambil menari dia memasuki ring tinju, perlahan dia memeluk erat pinggang ramping wanita cantik tersebut, lalu saling memandang dengan lekat.

Ini adalah pembukaan hiburan yang dibawakan oleh Brian, dia memerankan sebuah peran seorang jenderal kuno, dia adalah seorang bintang tinju di China, dia membutuhkan penampilan dramatis seperti ini untuk meningkatkan aura tontonan pertandingan ini.

Sebelum pertandingan dimulai, Dome juga sudah menyarankan Denny untuk memerankan peran Zhao Zilong dari Changshan, dengan begitu akan lebih menggambarkan aura pembunuh dari Denny, tapi hal ini telah di tolak oleh Denny.

Saat Brian sedang menari dengan wanita cantik, dia berpura-pura menusuk Denny dengan menggunakan tombaknya.

Dan Denny hanya…………

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu