Si Menantu Buta - Bab 80 Kekesalan Denny Wang

Dalam hal berbisnis, Denny Wang berani menggunakan hati nuraninya dan mengatakan bahwa dia selalu melakukan bisnis dalam semangat melayani masyarakat. Tidak ada food street yang layak di Kota Harayu, dan dia menciptakannya. Tidak ada pertandingan tinju yang layak di Kota Harayu, dan dia menciptakannya. Khususnya dalam pertandingan tinju ini, ia berharap dapat merangsang antusiasme masyarakat melalui tinju dan membiarkan semua orang mengucapkan selamat tinggal pada keadaan yang tidak menyehatkan. Jika bisa melepaskan ketergantungan pada ponsel, maka kualitas hidup bisa lebih membaik.

Dia benar-benar kehilangan banyak uang dalam kompetisi kali ini, Denny Wang hanya ingin menyelenggarakan pertandingan yang terbaik, tetapi hasilnya malah dikritik oleh Yanto dan Vicky habis habisan.

Kekesalan yang tercipta sudah begitu dalam bahkan baru bertemu beberapa kali saja, Jika mereka bukan teman Friska Ye, mungkin Denny Wang sudah menghabisi mereka.

“Everybody, selamat datang di malam penuh bintang kali ini, selamat menyaksikan kejuaraan tinju pertama yang diadakan oleh Perusahaan Summer Rich.”

“Kita sambut kedua petarung pertama kita pada malam hari ini, Dish dari Chevron Boxing Club dan juga Jamm dari Satge Boxing Club!”

Ketika pembawa acara membuat suasana dengan kata-kata yang penuh gairah, dibarengi musik yang terdengar menggebu gebu, terlihat dua petinju datang dari kedua sisi pada saat yang bersamaan.

Ini adalah permainan pertama dari kompetisi ini. Boss di belakang layar dari kedua belah pihak adalah Nikita dari Perusahaan Chevron dan Daehi dari Perusahaan Qiu.

Nikita melihat petinjunya bertarung dengan duduk diatas kursi tanpa eskpresi apapun di wajahnya, daehi duduk di samping Nikita dengan perkataan memprovokasi, “pertandingan kali ini pasti Satge Boxing Club akan menang.”

Nikita dan Daehi adalah pebisnis yang cerdas, mereka melihat ada banyak pihak yang ingin menyuntikkan dananya pada pertinjuan, jadi mereka dengan cepat membeli Boxing Club terbesar di kota, bisnis yang dibuka oleh Denny Wang ternyata menghasilkan pasar yang besar.

Bagi mereka, hadiah yang dikeluarkan oleh Denny Wang tidak terbilang banyak, mereka yang kalah memiliki bonus 30 juta dan pihak yang menang memiliki bonus 80 juta, Nikita dan Daehi bahkan dapat menggelontorkan dana ratusan juta dengan mudahnya untuk para petinju, yang mereka incar bukanlah kemenangan di depan mata mereka, tetapi keuntungan dari pertinjuan di masa depan yang akan mereka dapatkan.

Setelah wasit menimbang kedua petinju, pertandingan resmi dimulai.

“Kompetisi pada umumnya petinju ditimbang sehari sebelum pertandingan, dan ada aturan ketat untuk itu, tidak ada pertandingan yang menimbang berat petinju ditempat seperti ini, kompetisi ini sangat tidak profesional.” Yanto rewel lagi.

“Bukannya pasar tinju di Kota Harayu kurang berkembang, hanya saja pasar tinju baru saja diluncurkan, semuanya masih begitu sederhana, toh disini juga bukan Las Vegas.” Denny Wang tidak bisa menahan diri lagi.

Yanto tidak menyangka jika Denny Wang berkata seperti itu kepadanya, dia menatap Denny Wang, tercengang. Dalam hatinya Denny Wang tersenyum, Yanto kesal karena perempuannya direbut, dan kemarahan dalam dirinya tidak bisa dia luapkan, setelah itu dia sengaja tersenyum, memprovokasi, “kamu juga paham akan tinju?”

“Tidak terlalu paham.” Denny Wang menjawab.

“Jika tidak paham maka jangan asal bicara, aku sudah melihat pertandingan seperti ini berkali kali, aku sangat menyukai olahraga tinju.” Yanto mengatakan.

Itu juga merupakan kalimat terakhir Yanto, dia mengatakan bahwa dia menyukai tinju, hal itulah yang membuat Denny Wang memendam dalam dalam kemarahan dalam dirinya, Denny Wang tahu bahwa dia bermaksud untuk mencecar dirinya, terakhir kali saat makan bersama, dia membuka enam botol Lafite, jika tidak maka Denny Wang akan menimpali perkataan Yanto dan membuatnya menanggung malu yang bahkan dia sendiri tidak akan bisa menerimanya.

“Pukulan sampah.” Saat pertandingan berakhir, Yanto berteriak ke arah atas ring.

“Iya benar, pukulannya biasa saja, rasanya tidak sebaik pukulanku.” Vicky menimpali.

“Kota Harayu benar-benar kota kecil, kota ini tidak mampu mengadakan pertandingan besar seperti Kota Kimraden dan Kota Lemuria, kota ini tidak dapat dibandingkan dengan Kota Kimraden dan Kota lemuria. Aku pikir kompetisi ini bisa lebih menarik, tapi ternyata ekspektasiku terlalu tinggi, selain AC nya yang dingin, tidak ada yang menarik lagi dari kompetisi kali ini.” Yanto mendesah pelan.

“Aku rasa pukulannya tidak menarik sama sekali, bahkan lebih heboh perkelahian dipinggir jalan sana.” Vicky mengatakan.

“Kenapa kalian ribut sekali, bukankah permainannya sangat menarik? Lihatlah permainan mereka yang begitu serius, saat pukulan dilayangkan bahkan suara pukulanya sampai terdengar. Tolong hormati pertandingan yang sedang berlangsung.” Selena sudah kesal karena keributan mereka.

“Selena, apa kamu pernah melihat kompetisi yang sesungguhnya, tunggu hingga kalian menyaksikannya sendiri, kalian pasti tau jika kompetisi ini tidaklah ada apa apa nya.” Yanto menimpali.

Mengenai penilaian yang dikatakan oleh Yanto, Denny Wang tidak merasa marah sedikitpun dalam hatinya, dia juga tidak menepis apa yang dikatakan oleh Yanto. Dia bisa melihat jika Yanto adalah seorang pengamat, tentu saja pasti pernah melihat kompetisi yang sesungguhnya.

Denny Wang diam diam mengamati ekspresi di wajah Nikita dan juga Daehi.

“Sampah!” Daehi yang duduk di samping Nikita mengumpat kesal.

Pertandingan kali ini Nikita dan Daehi mengeluarkan satu petinju andalan mereka, dan pihak Nikita lah yang memenangkan pertandingan.

Nikita masih tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya, tapi Denny Wang bisa melihat jika kedua matanya bergetar.

Dia tidak begitu puas dengan permainan petinjunya.

Hanya dapat dikatakan bahwa berbagai pihak tidak memperhatikan olahraga tinju, tidak ada yang menyuntikkan modal ke olahraga jenis ini, sedangkan tinju bahkan memiliki pendapatan tertinggi di negara-negara asing, tetapi tidak di China, tidak ada yang berinvestasi di Boxin Club untuk meningkatkan kualitas petinju, yang menyebabkan beberapa Boxing Club memiliki level petinju sangat rendah. China sendiri, sebagai negara di Asia memiliki beberapa perbedaan dalam hal kebugaran fisik dibandingkan dengan orang Eropa, selain itu, modal tidak terlalu memanjakan petinju, dan membuat petinju tidak dapat menghasilkan uang dan tidak bisa berlatih keras, akhirnya membentuk lingkaran setan di lingkup pertinjuan.

Mereka juga sudah bekerja keras, mereka juga ingin menunjukkan permainan yang apik,tapi sayang sekali kemampuan mereka tidak mendukung keinginan mereka.

Sekarang keadaannya berbeda, entah itu Nikita ataupun Daehi, petarung mereka tidak menunjukkan permainan yang menarik, sebagai boss mereka, tentu saja permainan ini mempermalukan mereka secara tidak langsung.

Apa yang akan mereka lakukan?

Daehi kehilangan permainan ini, dia pasti akan menghabiskan banyak uang untuk menemukan petarung yang lebih baik lagi agar permainan berikutnya memungkinkan baginya untuk menang. Sedangkan Nikita juga tahu bahwa pihak lain akan mencari petinju hebat, dan dia juga akan mencari atau mengolah petinju unggul untuk memenangkan kejayaan untuk bisnisnya di masa depan.

Jika petinju yang mereka bina bisa memenangkan pertandingan, maka itu merupakan suatu promosi dari bisnis yang mereka kerjakan.

Dengan majunya olahraga tinju, mereka akan lebih memperhatikan pasar tinju dan menyuntikkan lebih banyak modal ke pasar tinju. Misalnya, mereka akan mencari Denny Wang untuk menaruh iklan di kompetisi berikutnya, ini adalah cara Denny Wang mendapatkan uang dari diselenggarakannya kompetisi ini. Untuk mendapatkan keuntungan dari pengiklanan ini, para boss tidak perlu mengandalkan Denny Wang untuk melakukannya, pihak mereka pasti akan mencari stasiun televisi untuk mendukung kompetisi ini, dan membuat mereka mendapatkan lebih banyak keuntungan dari iklan.

Denny Wang memperkirakan dari awal sampai akhir, dia memperkirakan semua orang dan setiap detailnya. Petinju dalam permainan ini tidak berkemampuan tinggi, dia dikritik oleh Yanto, yang membuatnya tidak memiliki muka sebagai seorang penyelenggara kompetisi, dia tidak peduli akan hal itu, dia hanya percaya jika kompetisi ini bisa semakin membaik kedepannya.

Dengan cepat pertandingan sudah berakhir, Denny Wang mencoba menelisik raut wajah para boss boss terlihat tidak mengenakkan, Nikita, Daehi, Brigitta, dan bos Ilham mencari bawahannya, dan mengatakan sesuatu kepadanya.

Denny Wang tahu jelas bahwa ini adalah awal dari suntikan modal mereka ke pasar tinju.

Denny Wang melihat waktu, dan ternyata pertandingannya sudah hampir dimulai, dia juga memiliki hal yang harus dia katakan kepada Fidel, dia beranjak, dan bersiap untuk pergi.

“Kakak ipar, kamu mau kemana, aku akan menemanimu.” Selena langsung beranjak, menoba memapah lengan Denny Wang.

“Kamu tidak perlu menjagaku, aku tidak apa apa.” Denny Wang perlahan menepis tangan Selena.

“Tidak bisa, penglihatanmu tidak nyaman untukmu beraktifitas, aku harus menjagamu.” Selena masih bersikukuh.

“Mataku sudah sembuh.” Denny Wang menatap Selena dengan kedua matanya yang cerah, setelah itu melangkahkan kakinya ke belakang panggung perlombaan.

Selena menatap punggung Denny Wang yang semakin menjauh........

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu