Si Menantu Buta - Bab 534 Perubahan Situasi Perang

"Anggi, tenanglah." Kata Nikita.

“Apa-apaan kamu, cepat lepaskan aku.” Anggi berteriak.

Anggi tidak memiliki kemauan yang kuat seperti Denny, jadi setelah kecanduan, dia langsung kehilangan akalnya, dia melupakan rasa terima kasihnya pada Nikita.

Anggi terlihat menakutkan sekarang, tapi Nikita merasa dia terlihat sangat menyedihkan.

"Denny, cepat berikan barang itu padaku, kalau tidak aku tidak akan melepaskanmu." Kata Anggi.

Denny sudah pernah mengalami apa yang dirasakan Anggi sekarang. Jadi Denny bisa memahami persaan dan situasi Anggi saat ini, jadi dia hanya mengabaikan Anggi.

Orang yang kecanduan akan melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka akan melupakan martabat mereka, kebaikan dan ketenangan di hati mereka. Jadi Denny harus membantu Anggi untuk lepas dari obat-obatan, apa pun yang terjadi, Denny tidak akan membiarkan Anggi terus menjalani kehidupan yang buruk seperti sekarang.

“Anggi, kenapa kamu menjadi seperti ini?” Nikita bertanya.

Sekarang Anggi sama sekali tidak peduli dengan Nikita, dia hanya peduli dengan barang akan bisa membuatnya merasa nyaman.

“Paman Denny, aku mohon, entah apa pun kesalahanku, aku akan minta maaf padamu, sikapku barusan sangat kasar, jadi aku mohon, tolong berikan barang itu padaku, ya?” Anggi bertanya.

"Anggi, benda itu akan menghancurkanmu, dia akan menggerogoti tubuhmu." Kata Nikita.

"Anggi, kamu harus kuat dan berusaha lepas dari obat-obatan. Kamu masih muda, masa depanmu masih panjang, jangan sampai barang itu menghancurkanmu." Kata Monica.

"Tidak bisa, aku tidak tahan lagi, Paman Denny, tolong, cepat berikan barang itu padaku. Aku janji, aku hanya akan menggunakannya kali ini. Lain kali aku tidak akan menyentuhnya lagi." Anggi memohon.

Denny tidak tergerak.

Kata-kata seorang pecandu tidak bisa dipercaya, mereka akan melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka hanya akan sembarangan berbicara. Sekarang adalah waktu yang sangat sulit bagi Anggi, tidak ada yang bisa membantunya, dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Saat Denny menjalani rehabilitasi, dia juga mengalami siksaan seperti ini berkali-kali, dia sendiri hampir tidak bisa melewati siksaan-siksaan itu, jadi Denny harus memaksa Anggi untuk bertahan.

Banyak orang berpikir mereka tidak bisa bertahan dari cobaan-cobaan berat, tapi saat sesuatu terjadi pada mereka, dan mereka tidak bisa melarikan diri. Mereka akan berusaha keras melewati cobaan-cobaan yang sulit itu.

Manusia terkadang harus dipaksa dan terkadang harus dibatasi. Tapi kalau mereka tidak dipaksa melakukan sesuatu, maka mereka tidak akan menyadari potensi mereka selamanya.

Telapak tangan Denny sudah basah karena keringat, melihat penampilan Anggi sekarang, Denny merasa seperti sedang melihat bayangan masa lalunya sendiri. Dia sangat khawatir pada Anggi. Tapi kalau Anggi ingin melepaskan diri dari kehidupannya yang buruk dan menjalani kehidupan yang bahagia, dia harus berhasil melewati tahap ini.

Tidak hanya sekali ini, Anggi masih harus melewati banyak tahap di masa depan. Setelah Anggi lepas dari obat-obatan, dia akan menjadi lebih kuat.

“Kalian semua keluar.” Anggi berteriak pada Monica dan Nikita.

“Kenapa kamu bicara seperti itu?” Kata Nikita.

"Ada apa denganku? Bukankah kamu hanyalah orang yang punya sedikit uang? Apa hebatnya itu, kamu juga bukan pendamping Denny. Kamu hanya terus berada di samping Denny seperti seekor anjing, kamu dan Denny menipuku, kalian lalu membawaku ke pesawat untuk menculikku dan pergi ke Alock. Kamu akan melakukan apa pun untuk Denny, kamu membatasi kebebasanku, aku membencimu."Anggi menatap Nikita dengan tatapan tajam.

"Dan kamu, Monica, kamu pikir siapa kamu? Dulu aku sangat mengagumimu di Kota Kimraden, tapi bagaimana sekarang? Kamu berlari ke samping Denny untuk menenangkan dirimu. Memangnya apa yang dimiliki Denny?"

Anggi terus melawan, dia menggelengkan kepalanya dengan kasar, menarik tali yang mengikatnya. Dan dia terus menggigiti bibir merahnya.

Dia terus memberontak, rambutnya yang diikat sekarang menjadi berserakan dan menempel di pipinya, darah juga terus mengalir dari sudut bibirnya. Dia terlihat sangat menakutkan sekarang.

Melihat Denny mengabaikannya, dia merasa tidak ada gunanya untuk terus memohon. Jadi dia terus memaki Denny dan orang-orang di sekitar Denny dengan ucapan-ucapan yang sangat kasar.

“Denny, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Nikita bertanya.

Meskipun kata-kata itu dikatakan Anggi dalam keadaan tidak sadar, Nikita merasa agak sedih dengan apa yang dikatakan Anggi barusan. Nikita merasa sulit menerima keadaan Anggi sekarang.

"Untung saja kabin ini lumayan kedap suara, jadi teriakannya tidak akan mengganggu orang lain." Kata Denny santai.

Dalam hatinya, Denny juga sangat mengkhawtirkan Anggi, tapi dia sudah menyentuh barang buruk itu, jadi dia harus membayar harganya. Dibandingkan dengan Denny, keadaan Anggi lebih beruntung. Setidaknya saat Anggi kecanduan, masih ada beberapa orang yang berada di dekatnya, sedangkan saat Denny menyentuh obat-obatan, banyak orang di sekitarnya meninggalkan Denny, bahkan Denny mengusir Mario.

Saat itu Denny merasa sangat merasakan kesepian. Kalau bukan karena dia yang akhirnya memaksakan diri untuk bertobat, dia mungkin tidak bisa hidup seperti sekarang.

Tapi Anggi tidak perlu memaksakan diri, selama Denny ada di sana. Dia yang akan memaksa Anggi untuk lepas dari obat-obatan.

Suara Anggi menjadi agak serak.

"Denny, kalau Anggi terus berteriak, tenggorokannya akan rusak." Monica tidak bisa bersikap tenang lagi.

Seburuk apa pun Anggi memakinya, Monica tidak akan keberatan, pandangannya pada Anggi tidak akan berubah, tapi sekarang, kalau Anggi terus berteriak, hal itu akan menyebabkan kerusakan permanen pada tubuhnya.

"Baiklah, sudah waktunya juga." Kata Denny.

Meskipun Denny terlihat tenang, dia juga merasa sangat khawatir pada Anggi dalam hatinya.

"Tahan dia."

Setelah anak buah Denny menahan Anggi, Denny menyuntikkan obat penenang ke tubuh Anggi, hal itu membuat Anggi tertidur lelap.

"Benda ini sudah sering disuntikkan ke Anggi, dan ini tidak baik untuk saraf tubuhnya. Kalau bisa, sebaiknya biarkan dia tenang sendiri." Kata Denny.

"Aku sangat sedih melihatnya seperti ini." Kata Nikita.

"Iya, detoksifikasi adalah proses yang sangat menyakitkan." Kata Denny.

"Setelah kembali ke Alock, aku akan memberinya beberapa obat. Tapi obat-obatan itu hanya bisa membantunya sedikit, dia masih harus mengandalkan dirinya sendiri, dia masih harus sering menahan sakit seperti hari ini."

"Membeli narkoba memerlukan banyak uang, rehabilitasi narkoba juga memerlukan banyak uang." Monica menghela nafas.

"Benar, kalau uang yang diperlukan tidak banyak, mana mungkin dia bisa terkesan." Kata Denny.

Setelah sampai di Alock, Denny akan sibuk dengan banyak urusan politik dan tidak akan punya waktu untuk menemani Anggi lagi. Dia hanya bisa menyerahkan Anggi pada orang-orang di pusat rehabilitasi narkoba.

Tak lama kemudian, pesawat mereka tiba di Alock.

Saat turun dari pesawat, Denny melihat Thom, dan tentara-tentara Alock yang berbaris di belakang Thom.

Dalam keadaan normal, Denny tidak akan melakukan hal seperti ini. Tapi mereka sedang berada di periode yang rumit, Alock sedang berperang, dan Denny ingin memastikan keselamatan orang-orang di sekitarnya. Jadi dia meminta Thom untuk menjemput mereka dengan cara seperti ini.

“Kak Denny, kamu kembali.” Melihat Denny, Thom langsung tersenyum.

“Bagaimana situasi perang?” Denny berkata sambil mengatur Monica dan yang lainnya naik ke mobil.

"Agassi secara pribadi memimpin pasukan untuk menyerang." Kata Thom.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu