Si Menantu Buta - Bab 13 Ruang VIP
“Teman, kau lagi di mana? Aku lagi bersama dengan wakil walikota dan tuan besar keluarga Chen. aku merekomendasikan kalian untuk berkenalan, kemarilah dan temui aku." Suasana lingkungan di tempat Sumanto terasa tenang, berbeda dengan suara berisik di sini.
“Aku sudah tiba di auditorium kecil.” Sahut Denny.
“Apa yang kau lakukan di auditorium kecil? Itu adalah tempat para udang dan kepiting akan tinggal. Cepat datang ke ruang VIP di lantai bawah, kita akan berbincang sebentar, nanti naik lagi saat rapat.” Ucap Sumanto.
“Baik.” Denny memutuskan sambungan telepon.
Dia melirik ke arah Friska dan Janu, saat ini, Kay lagi membicarakan tentang sesuatu dengan pongah. Lalu sang Ayah dan putrinya mendengarkan dengan sabar. Meskipun Janu tidak menyukai menantunya, si Denny, tetapi dia lebih tenang daripada Gissel. Friska mewarisi kelebihan Janu, meski dia tidak menyukai Kay, namun dia adalah kerabatnya, jadi dia akan mendengarkan Kay dengan sabar.
Denny melihat semua orang tidak memperhatikan dirinya, jadi dia berbalik dan berjalan menuruni tangga.
“Kakak ipar, aku akan membantumu.” Neysia buru-buru mengejarnya dan menyangga lengan Denny.
“Kau membantuku?” sontak Denny kaget melihatnya.
“Benar, kamu ingin bertemu dengan Sumanto kan? Ayah sumanto adalah orang terkaya di kota, dia kenal dengan banyak orang-orang besar. Sumanto pasti akan menghadiri acara sepenting kamar dagang keluarga Chen ini. Dan lagi kamu sekarang adalah rekan kerjasamanya, dia pasti akan merekomendasikan kamu di kota, aku juga ingin bertemu dengan orang-orang besar denganmu.” Ucap Neysia sambil tersenyum.
“Pintar juga kau.” Denny tersenyum.
“Kapan Sumanto akan menginvestasi? Wajah pongah Kay barusan benar-benar minta dipukul, aku hampir tidak bisa menahannya lagi," gerutu Neysia.
“Jangan gegabah, akan kuusahakan.” Ujar Denny.
“Usahakan saja, aku tidak terburu-buru, asal kamu jangan sampai membocorkannya pada Sumanto.” Kata Neysia.
“Hm.” Sahut Denny.
Lantai hotel di mana diselenggarakan kamar dagang dipenuhi suara gaduh orang-orang, sesampainya di lantai bawah menjadi sedikit lebih tenang, Denny menyebutkan nama Sumanto kepada pelayan, lalu pelayan itu mengantarkan Denny memasuki sebuah ruang VIP.
Dalam ruangan VIP terdapat belasan orang, saat Neysia menyangga lengan Denny untuk berjalan masuk, Sumanto berlekas mendekatinya dan menarik tangan Denny sambil berkata, “Akhirnya kau datang, teman, aku tidak ingat siapa namamu, aku benar-benar takut kau akan membawa kabur 200 M ku.”
“Bagaimana mungkin?” Ucap Denny dengan tersenyum.
“Pak tua, aku akan memperkenalkannya padamu, dia adalah rekan kerjasamaku, dia adalah ‘Guru Wang’ yang nanti akan duduk bersama dengan kita di podium, aku telah menginvestasikan 200 M rupiah untuknya, ia juga seorang pelatih, kalian seharusnya memiliki sedikit bahasa yang sama.” Sumanto berbicara dengan kencang kepada salah satu orang tua di dalam ruang VIP.
“Kurang ajar, Tuan besar Tony berumur 79 tahun di tahun ini, berbudi luhur dan dihormati di kota Harayu, dia lebih tua setahun dari kakekmu, Di arena bisnis ia adalah senior ayahmu, apakah kata ‘pak tua’ ini juga merupakan hakmu sewaktu menyapanya?” seorang pria separuh baya memarahinya.
“Anak kecil tidak dewasa, ayah dia kan orang terkaya, dia memiliki modal untuk bersombong.” Orang tua itu tersenyum.
“Aku tidak akan bersikap begitu tak beradab.” Ucap seorang gadis cantik dan cakap.
“Aku perkenalkan padamu, ini adalah penyelenggara kamar dagang hari ini, tuan besar keluarga Chen, Wakil walikota, paman yan, dan kakakku, Brigitta.”raut wajah Sumanto tidak terlalu senang, kemudian lanjut memperkenalkan orang lain kepada Denny, “Ini adalah tuan biro chen dari kota Harayu, putra sulung tuan besar. Ini direktur feng, tidak ada hubungan apapun dengan keluarga Chen, tetapi pengembangan dan pembangunan Kota Harayu berada di bawah kendalinya. tuan ding dari Federasi Sastra, seketaris qin dari Kongres Rakyat Nasional, Jay Chen, kakak tertua dari keluarga Chen, kini mulai mengendalikan perusahaan keluarga Chen. "
“Apa kabar.” Sapa Denny dengan sopan kepada semua orang.
“Sumanto, jangan salahkan aku tidak mengingatkanmu, kamu sekarang sangat keterlaluan, ketenaranmu telah menyebar di lingkaran generasi terkaya kedua Kota Harayu. Meski keluarga Han kalian banyak berkontribusi untuk kota Harayu, selama kamu melakukan kesalahan lagi, aku pasti tidak akan mengampunimu.” Kata wakil walikota.
“Tidak akan lagi!” Sumanto menyalakan sebatang rokok sambil melihat ke arah lain dan mengerutkan keningnya, seperti anak kecil yang menerima keluhan.
“Kamu bisa bermain bersama dengan adikku yang gagal ini, kau termasuk orang yang hebat.” Brigitta memandang Denny dengan penuh minat.
Perawakan Sumanto tidak buruk, dengan tinggi badan 185cm, dia adalah pria ganteng jika tidak memasang wajah suram terus. Brigitta dan Sumanto adalah saudara kandung, ia tumbuh dengan cantik, dengan rambut pendek yang menyegarkan, mengenakan jas dan rok, di bawah bokongnya yang kencang, terdapat sepasang kaki yang indah dibungkus dengan sutra hitam, temperamen yang menawan, dan tubuhnya tampak seksi.
“Nyali dan kemampuanmu besar, kamu bisa mendapatkan investasi 200m dari Sumanto. Aku dengar kata Sumanto bahwa kamu berencana untuk mengembangkan industri olahraga di kota Harayu, dapatkah kau mengungkapkan beberapa detail?” tanya tuan besar keluarga Chen.
“Aku berencana mengembangkan tinju.” Sahut Denny.
“Tinju?” sontak semua orang kaget.
"Perkembangan ekonomi China sudah sangat bagus sampai sekarang, dari kebutuhan dasar masyarakat seperti pakaian, makanan, perumahan dan transportasi, berbagai jenis proyek layanan turunan muncul tanpa akhir. Mari kita bicara tentang ponsel, sekarang internet sudah semakin segar dan menarik. Ada siaran langsung, berita media mandiri, dan semua jenis permainan baru. Kita bisa melihat orang-orang memegang ponsel di mana-mana. Terutama orang yang lahir pada tahun 2000-an, mereka bahkan menonton serial pada saat makan.”
"Kesehatan semua orang terlalu buruk. Aku pikir kita harus melakukan sesuatu untuk masyarakat dan mengubah gaya hidup orang-orang." kata Denny.
“Kalau begitu kau kan bisa fitness, sedangkan tinju tidak populer.” Brigitta mengangkat alisnya.
“Tentu saja aku tidak keberatan dengan fitness. Fitness dapat melatih tubuh, mengubah Sub-kesehatan masyarakat serta membentuk tubuh yang indah. aku juga telah melakukan riset pasar, gimnastik di China sekitar 60 triliun rupiah. gimnastik terbaik di kota Harayu dapat menghasilkan 40 miliar rupiah per tahun, dan gimnastik terbaik di kota Kimraden mencapai 400 miliar. Selain itu, ada banyak operasi orang dalam di dalamnya, selama menguasai taktiknya, mengembangkan Gimnastik belum pasti menghasilkan uang, tapi pasti tidak akan kehilangan uang.
"Tetapi rakyat kita harus memiliki jiwa, bangsa kita membutuhkan roh. Apakah jiwa dan roh itu? Sebagai kualitas fisik yang luar biasa dari sebuah negara yang istimewa, kita telah mewarisi budaya nasional yang harus kita miliki selama ribuan tahun. Tinju adalah olahraga yang sangat elegan, selain dapat melatih tubuh, tinju juga mengembangkan keterampilan dan tubuh ramping yang tidak dimiliki fitness. Selain itu, tinju juga cocok untuk operasi komersial. Ada banyak kompetisi gulat skala besar di negara kita, dan dampaknya bagus. Tapi kompetisi binaraga tidak sejahtera seperti di negara-negara asing. Ini berarti bahwa orang-orang lebih menerima olahraga yang bersifat kompetitif, selain itu, gimnastik sudah tidak terkenal seperti beberapa tahun silam. Kalian semua pernah membuat kartu fitness kan, kupikir kartu fitness lebih mirip seperti kartu mandi. Karena itu tidak memiliki kontinuitas bisnis yang kuat dan potensi tidak setinggi olahraga kompetitif, "Jelas Denny.
Setelah mendengarkan kata-kata Denny, wakil walikota mengangguk dengan ringan dan merekam saran-saran Denny dalam benaknya. Wajah Brigitta seketika cerah lalu redup. dia berpikir sesaat dan bertanya, "Jadi maksudmu tinju lebih baik daripada fitness? "
"Bukan karena tinju lebih baik daripada kebugaran, tetapi dari perspektif komersial, tinju lebih cocok untuk operasi." kata Denny.
“Aku menanti untuk melihat bagaimana kau mengoperasinya.” Ucap Brigitta sambil menyeringai.
“Anak muda, benar yang kau katakan.” Tony menatap Denny sambil tersenyum.
Mengenai pertentangan antara keluarga Chen dan keluarga Ye, asal mula harus dimulai dengan kedua tuan besar. Ada banyak asosiasi di kota, Tuan besar keluarga Chen dan tuan besar keluarga Ye adalah anggota asosiasi pengusaha. Keduanya pernah menjabat sebagai wakil presiden. Di kota juga ada asosiasi seni bela diri dan Asosiasi Puisi. Tuan besar keluarga Chen tidak hanya seorang pengusaha, tetapi juga seorang seniman bela diri. Kakek Friska adalah seorang pemuda sastra. Dia suka kaligrafi, menulis puisi dan prosa, ia bahkan telah menerbitkan beberapa koleksi puisi.
Kedua tuan besar ini telah saling kenal selama bertahun-tahun, dan mereka juga berkompetisi dalam bisnis, karena keduanya yang satu telah belajar sastra dan yang lainnya seni bela diri, kontradiksi ini muncul secara bertahap.
Kedua tuan besar bertengkar tidak hanya sekali, Tuan besar keluarga Ye mengatakan bahwa mereka yang belajar seni bela diri adalah sampah, otak mereka sederhana dan anggota tubuh mereka mengembang. Tuan besar keluarga Chen mengatakan bahwa mereka yang belajar sastra tidak tahu bagaimana harus berubah, mereka masam dan busuk.
Dua tahun yang lalu, keluarga Ye mengalami kemalangan, jika bukan karena bantuan keluarga Wang dari kota Kimraden, saat ini sudah runtuh. Namun sebaliknya, keluarga Chen melakukan yang lebih baik dan melompat ke keluarga tingkat kedua.
Tuan besar keluarga Chen merasa puas, inilah keuntungan dari belajar seni bela diri, Siapa pun yang mengatakan bahwa belajar seni bela diri lebih rendah daripada belajar budaya, hanya mereka yang belajar seni bela diri yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang fleksibilitas. Keluarga Ye juga iri dengan prestasi keluarga Chen, Kali ini, keluarga Chen menyelenggarakan kamar dagang, dan beberapa generasi muda yang dikirim secara acak untuk berpartisipasi di dalamnya, mencerminkan kebesaran keluarga Ye. Tidak ada satupun orang penting yang datang.
Denny ingin mengembangkan industri olahraga, persis yang diharapkan oleh tuan besar keluarga Chen, sehingga membuat tuan besar keluarga Chen yang melihat Denny semakin pantas, ia tersenyum dan berdiri mendekati Denny. Menaruh tangan di bahu Denny, "Kamu sangat berbakat, tidak heran Sumanto sangat menghargai kamu, hahaha ..."
"Teman, kamu juga bisa mengucapkan beberapa patah kata dalam rapat nanti. Kami membutuhkan orang berbakat sepertimu di kota Harayu." Bujuk Kakak tertua keluarga Chen sambil tersenyum ketika melihat Denny berbicara dengan baik.
"Baik, aku akan pergi ke atas dan melihat-lihat, sampai jumpa saat rapat nanti," kata Denny sambil tersenyum.
Ketika bertemu dengan orang-orang penting Kamar Dagang, ponsel di saku Denny terus bergetar, Denny tahu bahwa Friska cemas saat menyadari dia pergi entah ke mana dan mencarinya.
“Kakak ipar, apa benar Sumanto memberimu 200 m rupiah?” Neysia membantu Denny masuk ke lift dan menatapnya dengan curiga.
"Ini hanya gembar-gembor saja. 200m rupiah bukan angka yang kecil. Bagaimana bisa memberikan uang itu begitu cepat padaku?" sahut Denny ala kadarnya.
“Benarkah? Kau jangan menipuku.” Kata Neysia.
“Benar.” Ucap Denny.
“Kamu berbicara dengan baik tadi, jika bukan karena aku mengetahui detailmu, aku benar-benar mengira kamu bisa membantu Sumanto menghasilkan uang loh." kata Neysia.
“Hehe...” Denny tidak berbicara lagi.
Ketika pintu lift terbuka dengan berdentang, Denny melihat Friska berdiri di depan pintu lift, dia melihat Denny dan Neysia berdiri di dalam lift. Friska bertanya dengan heran, "Kalian berdua turun ke bawah?"
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraTakdir Raja Perang
Brama aditioLove From Arrogant CEO
Melisa StephaniePenyucian Pernikahan
Glen ValoraSi Menantu Buta×
- Bab 1 Bisa Melihat Lagi
- Bab 2 Friska Ye
- Bab 3 Sopir Dito
- Bab 4 Apaneca Hotel
- Bab 5 Mangsa Empuk
- Bab 6 Memberi Sumanto Pelajaran
- Bab 7 Kerja Sama Berhasil
- Bab 8 Cemoohan Dimana Mana
- Bab 9 Ancaman Neysia
- Bab 10 Hiburan Dari Friska Ye
- Bab 11 Mobil Baru
- Bab 12 Kamar Dagang Keluarga Chen
- Bab 13 Ruang VIP
- Bab 14 Masalah Tempat Duduk
- Bab 15 Berani Membuat Masalah
- Bab 16 Matanya Sudah Sembuh
- Bab 17 Siapa Yang Memimpin
- Bab 18 Perwakilan Kota Harayu
- Bab 19 Kebetulan
- Bab 20 Datang Untuk Meminta Maaf
- Bab 21 Dua Hal
- Bab 22 Bertindak Melawan Kepentingan Sendiri
- Bab 23 Lingkaran Pertemanan
- Bab 24 Erika
- Bab 25 Orang Yang Mencemaskan
- Bab 26 Jalan-jalan Bersama Friska Ye
- Bab 27 Wanita Cantik Adalah Sumber Dari Sebuah Masalah
- Bab 28 Makan Malam Di Plaza
- Bab 29 Ejekan Gissel Chen
- Bab 30 Konferensi
- Bab 31 Tolong Bawa Aku Berjaya
- Bab 32 Perjanjian dengan Friska
- Bab 33 Bisnis Keluarga
- Bab 34 Enam Buah Pesanan
- Bab 35 Arahan Gissel Chen
- Bab 36 Kemarahan Sumanto
- Bab 37 Karakter Alami Denny
- Bab 38 Selera Pakaianmu sedikit kampungan
- Bab 39 Cerdik
- Bab 40 Perusahaan Chevron
- Bab 41 Bisnis 6 Miliar
- Bab 42 Nikita
- Bab 43 Semua Demi Dirimu
- Bab 44 Ketentuan Sepihak
- Bab 45 Kakak Sepupu Glen Ye
- Bab 46 Begitu Diinjak Itu Akan Berakhir
- Bab 47 Kemunculan Tuan Yusef
- Bab 48 Pahlawan Keluarga Ye
- Bab 49 Memberikan Pelajaran Kepada Tresky
- Bab 50 Tuan Yusef Menyerahkan Wewenangnya
- Bab 51 Telepon Dari Fidel
- Bab 52 Memanfaatkan Orang Untuk Membunuh
- Bab 53 Pembalasan Tresky
- Bab 54 Kenapa Bisa Kalian?
- Bab 55 Aku Akan Mengikuti Pertandingan Ini
- Bab 56 Tantangan Dari Mark
- Bab 57 Sekali Pukul Pasti KO
- Bab 58 Pertandingan Tinju yang Megah
- Bab 59 Satu Pukulan Mengalahkan Jerry
- Bab 60 Mereka
- Bab 61 Kios Kecil di Kota Kuliner
- Bab 62 Yian
- Bab 63 Buket Bunga Keluarga Ye
- Bab 64 Perusahaan Adirama
- Bab 65 Kakak Ipar Keluarga Ye
- Bab 66 Pertemuan Tender Perusahaan Adirama.
- Bab 67 Stabilitas
- Bab 68 Orang Hebat Yang Turun Tangan
- Bab 69 Hukuman
- Bab 70 Terimakasih
- Bab 71 Pencapaian Keluarga Ye
- Bab 72 Mengungkapkan Kebenaran
- Bab 73 Mencari Orang Membereskannya
- Bab 74 Fredy Turun Tangan
- Bab 75 Kekacauan
- Bab 76 Negosiasi
- Bab 77 Peringatan Tresky
- Bab 78 Laki Laki Parasit
- Bab 79 Cemoohan Terang Terangan
- Bab 80 Kekesalan Denny Wang
- Bab 81 Denny Wang VS Roy Li (1)
- Bab 82 Denny Wang VS Roy Li (2)
- Bab 83 Menghadapi Keburukan Orang Lain
- Bab 84 Roy yang Tidak Terkalahkan
- Bab 85 Friska Sakit
- Bab 86 Fidel Melarikan Diri
- Bab 87 Balasan Dendam dari Keluarga Li
- Bab 88 Mario
- Bab 89 Laporan Keuangan Yian
- Bab 90 Nona Kedua dari Keluarga Wang
- Bab 91 Perubahan Besar
- Bab 92 Mark VS Brian
- Bab 93 Mark VS Brian 2
- Bab 94 Denny Wang VS Mario
- Bab 95 Denny Wang VS Mario 2
- Bab 96 Bertarung Sendiri
- Bab 97 Situasi Yang Tak Terduga
- Bab 98 Terbakar dan Keyakinan
- Bab 99 Pertarungan Terakhir
- Bab 100 Mata Denny
- Bab 101 Kekuatan Yang Habis
- Bab 102 Pertandingan Terakhir
- Bab 103 Persahabatan Yang Tidak Tergoyahkan
- Bab 104 Percakapan Yang Tulus
- Bab 105 Ulang Tahun Nyonya Besar
- Bab 106 Kebencian Gissel Chen
- Bab 107 Nyonya Besar Keluarga Ye
- Bab 108 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 109 Tamu Terhormat
- Bab 110 Gissel Tidak Puas
- Bab 111 Perlu Dikatakan
- Bab 112 Hadiah Dari Denny Wang
- Bab 113 Kepanikan Nyonya Besar
- Bab 114 Dome
- Bab 115 Merugi
- Bab 116 Merebut Kekuasaan
- Bab 117 Jujur Dan Tulus
- Bab 118 Agresif
- Bab 119 Undangan Brigitta
- Bab 120 Sulit untuk Menolak Kebaikanmu
- Bab 121 Bermain-main
- Bab 122 Curahan Hati Antar Guru dan Murid
- Bab 123 Lay yang Mencari Masalah
- Bab 124 Mario Beraksi
- Bab 125 Mario Beraksi 2
- Bab 126 Mario Beraksi 3
- Bab 127 Young K dan Mario
- Bab 128 Tidak Mempunyai Cara
- Bab 129 Pesta Amal
- Bab 130 Pesta Amal 2
- Bab 131 Pesta Besar
- Bab 132 Denny dan Jennie
- Bab 133 Tim Gissel
- Bab 134 Briggita dan Denny
- Bab 135 Ruangan Pribadi VIP
- Bab 136 Suka Nikita Atau Tidak
- Bab 137 Pertaruhan yang Kacau
- Bab 138 Pemikiran Friska Ye
- Bab 139 Tidak Sombong Dan Tidak Memaksa
- Bab 140 Kebenaran Sudah Dekat
- Bab 141 Seperti Ditusuk Ribuan Anak Panah
- Bab 142 Menyingkirkan Mata-Mata
- Bab 143 Pembukaan Pusat Kuliner
- Bab 144 Yian Merebut Bisnis
- Bab 145 Cemilan Yian
- Bab 146 Raditya
- Bab 147 Keluarga Yang merusak pasar
- Bab 148 Taruhan dengan Billy
- Bab 149 Lobster Mala
- Bab 150 Kekuatan asli Yian
- Bab 151 Gissel Menginginkan Uang
- Bab 152 Membuat Masalah Dari Belakang
- Bab 153 Friska Main Tangan
- Bab 154 Kemarahan Denny
- Bab 155 Kembali ke Kota Kimraden
- Bab 156 Pengorbanan Friska Ye
- Bab 157 Friska Ye Dan Alice
- Bab 158 Denny Wang Mengaku Salah
- Bab 159 Kekuasaan Glen Ye
- Bab 160 Partner Yang Baik
- Bab 161 Menghancurkan Jembatan Setelah Menyeberangi Jembatan
- Bab 162 Bekerja Sama Dengan Friska Ye
- Bab 163 Keuntungan Yang Dapat Dibagi
- Bab 164 Kenny
- Bab 165 70 Triliun
- Bab 166 Gissel Chen Kembali
- Bab 167 Denny Wang Menyerang
- Bab 168 Young K Mencari Masalah
- Bab 169 Mario Menyerang
- Bab 170 Menangkap Jennie Wang
- Bab 171 Tuan Denny Mencari Anda
- Bab 172 Jalan Tanpa Penyesalan
- Bab 173 Ketua Baru Keluarga Ye
- Bab 174 Teguran Dome
- Bab 175 Mengecualikan Teman Sebaya
- Bab 176 Masalah Andreas
- Bab 177 Jeremy
- Bab 178 Tinjuan maut
- Bab 179 Master di pertarungan
- Bab 180 Thom
- Bab 181 Masalah Perusahaan Olaf Kaylee
- Bab 182 Bernegosiasi Dengan Jennie Wang
- Bab 183 Kebencian Dan Tekad
- Bab 184 Mencuri Uang Bos
- Bab 185 Gerakan yang Membahayakan
- Bab 186 Ada Kabar Gembira
- Bab 187 Berteman Dengan Thom
- Bab 188 Perasaan Orang Biasa
- Bab 189 Keangkuhan
- Bab 190 Memaksa Brian Menerima Tantangan
- Bab 191 Taktik
- Bab 192 Penampilan Brian
- Bab 193 Lonceng Penyelamat
- Bab 194 Sarung Tinju Surai Kuda
- Bab 195 Jurus Antelope
- Bab 196 Memenangkan Pertandingan
- Bab 197 Memperkenalkan
- Bab 198 kunjungan Marta
- Bab 199 Zotye
- Bab 200 Pertemuan Tak Sengaja di Pusat Perbelanjaan
- Bab 201 Ibu Mertua Menyebabkan Kekacauan
- Bab 202 Perubahan Kekuasaan Perusahaan
- Bab 203 Penampilan Pertama Thom
- Bab 204 Ini adalah Pria Yang Bergantung Pada Wanita
- Bab 205 Thom Kalah
- Bab 206 Denny Wang dan Kenny
- Bab 207 Tentara Bayaran Serigala Salju
- Bab 208 Thom Berlutut
- Bab 209 Bonus Sebesar Dua Ratus Miliar
- Bab 210 Jacob dan Gissel Chen
- Bab 211 Tangkap Young K
- Bab 212 Tindakan Jacob
- Bab 213 Jacob dan Young K
- Bab 214 Thom Ketakutan
- Bab 215 Berunding dengan Kenny
- Bab 216 Membalas Budimu
- Bab 217 Undangan Keluarga Wang
- Bab 218 Terjadi Sesuatu Pada Fidel
- Bab 219 Keserakahan Gissel
- Bab 220 Permainan Kecil Tyas
- Bab 221 Wawancara
- Bab 222 Bertemu Tyas
- Bab 223 Thom cedera
- Bab 224 Biar kamu tahu siapa aku
- Bab 225 Loyalitas Tyas
- Bab 226 Rahasia Tyas
- Bab 227 Rahasia Tyas 2
- Bab 228 Pertemuan Keluarga
- Bab 229 Kemarahan Gissel
- Bab 230 Penjahat Munafik
- Bab 231 Nenek Bertindak
- Bab 232 Kekuatan Keluarga Wang
- Bab 233 Membawakan Masalah
- Bab 234 Bersedia Mati
- Bab 235 Mengusirmu
- Bab 236 Diusir Dari Rumah
- Bab 237 Keluarga Wang Turun Tangan
- Bab 238 Mereka Sakit
- Bab 239 Aku Mohon Tolong Selamatkan Aku
- Bab 240 Golden Sore
- Bab 241 Devian Berlutut
- Bab 242 Serangan Empat Keluarga Besar
- Bab 243 Janji Aldi
- Bab 244 Aldi Beraksi
- Bab 245 Kehancuran Empat Tuan Muda
- Bab 246 Permohonan Anita
- Bab 247 Janji Jackson
- Bab 248 Teman Masa Sekolah Dasar
- Bab 249 Mengunjungi Acara Lelang
- Bab 250 Nizar Mencari Masalah
- Bab 251 Taruhan dengan Nizar
- Bab 252 Aku tawar seharga 20 Miliar
- Bab 253 Mengakui
- Bab 254 Identitas asli telah terungkap
- Bab 255 Orang Terkaya di China
- Bab 256 Denny dan Monica
- Bab 257 Anita Memohon
- Bab 258 Kenny Beraksi
- Bab 259 Rumah Tua Denny
- Bab 260 Kamu Sungguhlah Kejam
- Bab 261 Kenny Mengakuinya
- Bab 262 Denny Wang Mabuk
- Bab 263 Rahasia Tuan Muda Ning
- Bab 264 Berjumpa dengan Neo Hou
- Bab 265 Denny Wang Dan Tyas
- Bab 266 Tyas Marah
- Bab 267 Fristy Gagal
- Bab 268 Pembohong
- Bab 269 Meminta Fidel Memberimu Pelajaran
- Bab 270 Fidel telah kembali
- Bab 271 Amarah Fidel
- Bab 272 Kegemaran Denny Wang
- Bab 273 Tujuan Selanjutnya
- Bab 274 Kencan Sumanto
- Bab 275 Kenny yang Licik
- Bab 276 Pengkhianatan
- Bab 277 Harus waspada, Kak
- Bab 278 Membalas Dendam
- Bab 279 Penekanan
- Bab 280 Menghukum Fristy
- Bab 281 Hancurnya Fristy
- Bab 282 Masalah yang dihadapi Denny
- Bab 283 Nikita, Apa Kamu Bisa Bela Diri
- Bab 284 Denny Wang VS Nikita
- Bab 285 Serangan Demi Serangan
- Bab 286 Kekuatan Yang Seimbang
- Bab 287 Air Mata Nikita
- Bab 288 Pemadaman Listrik
- Bab 289 Apakah Kamu Takut Pada Hantu?
- Bab 290 Pembunuh Profesional
- Bab 291 Malam Teror
- Bab 292 Demi Mengobati Luka Nikita
- Bab 293 Nikita Tersipu
- Bab 294 Kekuatan Keluarga Xu
- Bab 295 Ingin Memakai Mahkota
- Bab 296 Situasi Berbahaya
- Bab 297 Sakura
- Bab 298 Semuanya berlutut dihadapanku!
- Bab 299 Denny Vs Kenny
- Bab 300 Mode Langit
- Bab 301 Selamat dari Musibah
- Bab 302 Keluarga Leonard
- Bab 303 Kartu Bank
- Bab 304 Desa Yang Suka Meminjam Uang
- Bab 305 Deposit
- Bab 306 Proyek
- Bab 307 Kenny Datang
- Bab 308 Kenny vs Desa Niutou
- Bab 309 Kenny VS Desa Niutou 2
- Bab 310 Kenny VS Desa Niutou 3
- Bab 311 Kemampuan Kenny yang Sesungguhnya
- Bab 312 Tiada Banding
- Bab 313 Kegagalan yang Tak Terduga
- Bab 314 Kawada
- Bab 315 Denny dan Kawada
- Bab 316 Malam Hari di Tempat Penginapan
- Bab 317 Yian yang Gosip
- Bab 318 Denny Tertangkap
- Bab 319 Denny dan Tim Khusus Pemecah Kasus
- Bab 320 Menuju Alock
- Bab 321 Pemimpin Stirdan
- Bab 322 Aku Adalah Presiden
- Bab 323 Pertemuan Kemenangan Kenny
- Bab 324 Kembali ke Keluargamu
- Bab 325 Denny Wang Dan Stirdan
- Bab 326 Sinyal Bahaya
- Bab 327 Malam Di Kota Judi
- Bab 328 Kematian Stirdan
- Bab 329 Joe Menyerang
- Bab 330 Akan terjadi pertempuran
- Bab 331 Peperangan dalam Wilayah
- Bab 332 Di Ujung Tanduk
- Bab 333 Saudara Baik
- Bab 334 Kembalinya Jacob
- Bab 335 Joe Mati Dalam Pertempuran
- Bab 336 Denny dan Tyas
- Bab 337 Kamu Sangat Kelewatan
- Bab 338 Salam dari Nikita
- Bab 339 Kyle
- Bab 340 Denny Wang dan Jacob
- Bab 341 Kyle yang Licik
- Bab 342 Salam Kedua
- Bab 343 Brigil dan Keluarga Ye
- bab 344 Dome Vs Brigil
- Bab 345 Guru besar
- Bab 346 Kagura dan Marcus
- Bab 347 Aku mengaku salah
- Bab 348 Dome yang Terluka
- Bab 349 Kematian Brigil Qin
- Bab 350 Kejutan Tak Terduga
- Bab 351 Permainan Kecil
- Bab 352 Prinsip dan Kesayangan
- Bab 353 Saudara Baik, Sangat Loyalitas
- Bab 354 Karina
- Bab 355 Senyum Mario
- Bab 356 Para Musuh Denny
- Bab 357 Widji Li Mencari Masalah
- Bab 358 Dendam Antara Guru Dan Murid
- Bab 359 Cepat Tangkap Dia
- Bab 360 Rasa Hormat
- Bab 361 Guru Tolong Aku
- Bab 362 Kembalikan Semuanya Padaku
- Bab 363 Bertemu
- Bab 364 Beri Tahu Dia
- Bab 365 Identitas Denny Wang
- Bab 366 Bersulang Untukmu
- Bab 367 Status keluarga
- Bab 368 Misi dari Monica
- Bab 369 Bekerja sama dengan Organisasi Skeleton
- Bab 370 Suara dari sebelah kamar
- Bab 371 Membohongi Monica
- Bab 372 Dua Hal Baik Datang Secara Bersamaan
- Bab 373 Kalian Melakukannya Dengan Baik
- Bab 374 Pria yang Tidak Berguna
- Bab 375 Wujud Asli
- Bab 376 Tidak sejalan
- Bab 377 Denny Wang dan Karina
- Bab 378 Dihalang Di lampu lalu lintas
- Bab 379 Bertemu Dengan Anggi
- Bab 380 Kunjungan Anggi
- Bab 381 Kisah Anggi
- Bab 382 Kisah Anggi 2
- Bab 383 Kekuatan Mark
- Bab 384 Mantan Guru dan Murid
- Bab 385 Dome Muntah Darah
- Bab 386 Nikita Mengakhiri Hubungan
- Bab 387 Adegan Yang Canggung
- Bab 388 Selamatkan Anggi
- Bab 389 Mengatur Anggi
- Bab 390 Pria Sejati
- Bab 391 Sangat boros
- Bab 392 : Denny Wang dan Anggi
- Bab 393 Melakukan Dua Kesalahan
- Bab 394 Teman untuk Melakukan Kejahatan
- Bab 395 Kekasih Baru Denny Wang
- Bab 396 Friska Ye Menangkap Penjahat
- Bab 397 Rahasia terbongkar
- Bab 398 Hancur Berantakan
- Bab 399 Perpisahan Suami Istri
- Bab 400 Sakura yang Kasihan
- Bab 401 Monica Bertunangan
- Bab 402 Matthew Mencari Masalah
- Bab 403 Listrik di Villa Padam
- Bab 404 Pembalasan Dendam dari Denny
- Bab 405 Pembalasan Dendam dari Denny 2
- Bab 406 Hati yang Terbuka
- Bab 407 Penderitaan Denny Wang
- Bab 408 Sangat Tertarik
- Bab 409 Aku Mau Bersama Denganmu
- Bab 410 Keluaga Zhao
- Bab 411 Batas waktu Tiga hari
- Bab 412 Konfik Yang Semakin Parah
- Bab 413 Tidak Terlibat
- Bab 414 Menghubungi Mario
- Bab 415 Tidak ada hubungan dengannya lagi
- Bab 416 Pernikahan Monica
- Bab 417 Menculik pengantin
- Bab 418 Menculik pengantin (2)
- Bab 419 Matthew Qin Bertindak
- Bab 420 Tidak Berdaya
- Bab 421 Aku Menunggumu
- Bab 422 Putus Asa
- Bab 423 Guru, Maaf
- Bab 424 Denny dan Dome
- Bab 425 Kehidupan Baru
- Bab 426 Cinta lama bersemi kembali
- Bab 427 Kembali ke Alock
- Bab 428 Menteri Kekuasaan
- Bab 429 Pertanyaan
- Bab 430 Ambisi Jacob
- Bab 431 Bertanding
- Bab 432 Ancaman
- Bab 433 Juara Kelas Menengah
- Bab 434 Ancaman Vincent
- Bab 435 Dua Hari Sebelum Pertandingan
- Bab 436 Kencan dengan Nikita
- Bab 437 Semua Orang Keluar dari Lorong
- Bab 438 Denny Wang vs Johnson
- Bab 439 Denny VS Johnson 2
- Bab 440 Serangan Balik
- Bab 441 Terima kasih Atas Kesempatannya
- Bab 442 Kemarahan Johnson
- Bab 443 Johnson terkejut
- Bab 444 Aku Akan Menang
- Bab 445 Minum Ini
- Bab 446 Sudah Kalah Belum?
- Bab 447 Salah
- Bab 448 Tatapan Mata Friska Ye
- Bab 449 Vincent Mencari Masalah
- Bab 450 Menghabisi Denny Wang
- Bab 451 Serangan Besar-Besaran
- Bab 452 Kita Bertemu Lagi
- Bab 453 Kamu Yakin?
- Bab 454 Organisasi Raja
- Bab 455 Tuan Sumanto
- Bab 456 Mengembalikan Uang
- Bab 457 Airon
- Bab 458 Operasi Rahasia
- Bab 459 Vincent Meminta Maaf
- Bab 460 Sekring Peledak
- Bab 461 Ingin mengirim barang
- Bab 462 Naples
- Bab 463 Menyerang Arab Saudi
- Bab 464 Rencana Jacob
- Bab 465 Tim Assassin
- Bab 466 Reaksi Rantai
- Bab 467 Siapakah Dirimu?
- Bab 468 Karena Ia itu Denny
- Bab 469 Bernard Berlutut
- Bab 470 Bunuh Denny
- Bab 471 Thom Tiba
- Bab 472 Kalian tidak bisa Kabur
- Bab 473 Pistol dari Belakang
- Bab 474 Mendapat Semuanya dalam Sekali Tangkap
- Bab 475 Hilangnya Airon
- Bab 476 Tuan Muda Ning Menemukan Pembunuh
- Bab 477 Sosok yang DIkenal
- Bab 478 Master
- Bab 479 Jacob Merebut Kekuasaan
- Bab 480 Seberapa Yakin
- Bab 481 Sebelum Hujan Badai
- Bab 482 istirahat Bersama
- Bab 483 Gelombang Arus Bawah
- Bab 484 Denny vs Sonny
- Bab 485 Sonny yang Perkasa
- Bab 486 Satu Pukulan KO
- Bab 487 Bunuh Dia
- Bab 488 Sonny Terjatuh ke Tanah
- Bab 489 Perubahan Situasi
- Bab 490 Kompetisi yang Semakin Memanas(1)
- Bab 491 Kompetisi yang Semakin Memanas(2)
- Bab 492 Bertahan
- Bab 493 Denny Menyerang Kembali
- Bab 494 Beraksi
- Bab 495 Analisa
- Bab 496 Lari Keluar
- Bab 497 Denny Kecelakaan
- Bab 498 Sumanto Datang
- Bab 499 Negosiasi
- Bab 500 Bicara empat mata
- Bab 501 Meminta bantuan
- Bab 502 Perang dagang
- Bab 503 30 triliun dollar AS
- Bab 504 Ancaman Jacob
- Bab 505 Nikita, Selamat Tinggal
- Bab 506 Aku Ingin Membawanya Pergi
- Bab 507 Masada
- Bab 508 Keributan Karena Kawada
- Bab 509 Keributan Besar Keluarga Takeda 2
- Bab 510 Kebencian terhadap keluarga Takeda
- Bab 511 Tidak dapat Memprediksi Denny
- Bab 512 Gretta
- Bab 513 Bahaya
- Bab 514 Karina
- Bab 515 Beri Kamu Sebuah Pertanggung Jawaban
- Bab 516 Geng Tujuh Bintang
- Bab 517 Kita Datang Terlambat
- Bab 518 Pemandangan Pernikahan Nikita
- Bab 519 Mulai Terlebih Dahulu
- Bab 520 Raphael Bertindak
- Bab 521 Denny Vs Raphael
- Bab 522 Ternyata dia punya kemampuan juga
- Bab 523 Kekuatan Raphael
- Bab 524 Menyerang secara bersamaan
- Bab 525 Istirahat Sebentar
- Bab 526 Bertemu Friska
- Bab 527 Geng Kapak
- Bab 528 Fengali
- Bab 529 Bertemu Vera
- Bab 530 Bertemu Anggi
- Bab 531 Kenny dan Raphael
- Bab 532 Bukan Keluarga Qin
- Bab 533 Kemarahan Anggi
- Bab 534 Perubahan Situasi Perang
- Bab 535 Bergabung
- Bab 536 Agassi Terperangkap
- Bab 537 Menghilangnya Anggi
- Bab 538 Airon Terluka
- Bab 539 Rencana Khusus
- Bab 540 Kelima Negara Bersatu
- Bab 541 Pertempuran yang Menentukan
- Bab 542 Mengendalikan Situasi
- Bab 543 Krisis
- Bab 544 Assassin Luksemburg
- Bab 545 Jacob Melarikan Diri
- Bab 546 Konfik Internal
- Bab 547 Pemberontakan Sumanto
- Bab 548 Bertemu Dengan Jacob
- Bab 549 Buat Gaun Pengantin Untuk Orang Lain
- Bab 550 Pertunjukkan Yang Bagus Dimulai
- Bab 551 Tim Pembunuh Terungkap
- Bab 552 Ada Pengkhianat
- Bab 553 Rustam
- Bab 554 Bunuh Denny
- Bab 555 Kamu adalah orangnya Jacob
- Bab 556 Kekuasaan Sumanto
- Bab 557 Keluarga Sorlokk
- Bab 558 Gandi
- Bab 559 Gandi Dan Sumanto
- Bab 560 Pembubaran Koalisi Lima Negara
- Bab 561 Krisis ekonomi
- Bab 562 Denny Memberi Uang
- Bab 563 Reuni Kampus
- Bab 564 Daniel
- Bab 565 50 juta dolar
- Bab 566 Debat Bisnis
- Bab 567 Sindiran Denny
- Bab 568 Gissel Membantu
- Bab 569 Gissel Berhasil
- Bab 570 Persyaratan Friska
- Bab 571 Tamat