Si Menantu Buta - Bab 32 Perjanjian dengan Friska

Di kelas pelatihan gedung belajar yang bercahaya redup. Denny dengan heran terus melihati Fidel dan Fidel tetap memasang wajah yang sangat tulus.

Mereka berdua pun saling bertatapan selama sekitar sepuluh detik. Lalu Fidel buru-buru berdiri dan mengajak Denny ke dalam mobil Lacrosse, "Ayah, tolong biarkan aku melakukan sesuatu untukmu. Bagaimana jika kita pergi makan dan ngobrol-ngobrol. Aku benar-benar muak harus selalu merendahkan diri. Selama kamu percaya padaku dan membiarkanku untuk menjadi bawahanmu. Aku pasti akan berusaha keras dan melakukan yang terbaik untuk membantumu dalam menghasilkan uang! "

Dalam dunia bisnis selalu ada naik turun. Beberapa orang akan merasa melakukan bisnis itu mudah, nyatanya bisnis itu sangat sulit dilakukan.

Dalam dunia bisnis, bagi orang baru yang tidak berpengalaman sama sekali dan tidak mengerti trik dalam bisnis. Bisa dibilang sangatlah susah.

Fidel sudah kembali dari luar negeri selama beberapa bulan. Ia gagal melakukan bisnis di luar negeri, tidak ada yang percaya padanya. Setelah kembali ke China, bagi pebisnis baru yang tidak memiliki prestasi sepertinya, sangat mudah tidak dipercayai oleh kebanyakan orang kaya. Bahkan ia sering dikucilkan, dihina dan diperlakukan seperti penipu yang sedang mengemis oleh orang seperti Sumanto.

Dalam beberapa bulan ini, ia tidak tahu sudah berapa kali dipandang rendah dan berapa banyak kesedihan yang dipendam olehnya. Setiap hari bertentangan dengan hatinya dan pergi menjilat orang, lalu menemaninya minum alkohol hingga muntah. Tetapi satu atau dua bisnis saja, ia tidak mendapatkannya. Bisnis ventura juga tidak semudah beberapa tahun yang lalu. Jika tak berkemampuan, ia pun juga tidak bisa berdiri di dunia bisnis ventura.

Saat ini melihat Denny yang ingin membantunya. Ia bagaikan orang tenggelam yang berhasil menemukan penyelamat. Seperti orang tersesat yang menemukan petunjuk jalan.

Tidak boleh melepaskannya!

Fidel yang tampaknya begitu rendahan saat membawa Denny untuk mencari restoran. Denny terasa seperti dipermainkan.

Jangan-jangan Fidel sengaja merendahkan dirinya untuk memanfaatkanku. Sengaja tidak menghormatinya agar ia menempatkannya dirinya sendiri di posisi yang penting?

Denny merasa sedikit bingung.

“Pak Clement, apa yang bisa kulakukan untukmu?” Tiba di restoran, Fidel pun segera mengambil dan menuangkan teh untuk Denny. Lalu menyalakan rokok untuk Denny dan melihatnya dengan wajah yang tersanjung.

Fidel masih tidak akrab dengan Denny, hubungan mereka hanyalah musuh. Ia melihat Denny dipanggil dengan berbagai nama oleh banyak orang, juga tidak tahu apa nama aslinya. Ia hanya tahu panggilan nama Denny yaitu Clement Wang.

Ia pernah melihat Denny dan Friska beberapa kali. Ia tidak tahu bahwa Denny adalah suami Friska, hanya tahu bahwa Friska dan Denny adalah orang kaya. Mereka berdua mungkin ada hubungannya.

“Besok pagi, pergilah ke perusahaanmu dan melakukan suntikan dana. Aku akan menyuntik dana sebanyak dua ratus empat puluh miliar, lalu secara resmi melakukan merger dan akuisisi terhadap perusahaanmu. Setelah itu, pergi ke kantor notaris untuk mengurus surat perusahaan." Denny berkata.

"Dua ratus empat puluh miliar ini benar-benar diberikan kepadaku? Fidel tercengang.

"Selanjutnya, kamu gunakan dua ratus empat puluh miliar ini untuk mengakuisisi arena tinju di Kota Harayu. Akuisisilah sebanyak-sebanyaknya. Jika di Kota Harayu terdapat seratus arena tinju, maka akuisisilah seratus arena tersebut. Jika terdapat seribu arena tinju, maka akuisisi seribu arena tinju tersebut. Aku akan memberi tahumu beberapa saham yang bagus dan kamu hanya perlu membeli saham itu dalam jumlah banyak." Denny berkata.

"Apakah ini digunakan untuk berinvestasi di industri olahraga? Di China, industri olahraga selalu diabaikan, apakah ini dapat diandalkan?" Fidel mengerutkan dahinya.

"Membiarkanmu melakukan apa, kamu hanya perlu mengikutinya." Denny berkata.

"Iya, Ayah." Fidel segera menganggukkan kepala.

"Panggil aku tuan saja. Aku tidak suka mengintimidasi orang dan menggunakan kekayaan untuk mendapatkan hal yang tidak tulus." Denny berkata.

"Baik Tuan, aku tuangkan teh untuk Anda." Fidel tersenyum gembira.

Denny tidak lupa bahwa Fidel adalah orang yang melecehkan istrinya dan memanfaatkan kesempatan disaat ia sedang buta, agar ia merasa diselingkuh oleh istrinya. Kepribadian Fidel sangatlah buruk, tetapi Denny tetap mengikuti prinsipnya. Karena ia adalah seorang pengusaha, maka selama ini ia tidak boleh bermusuhan dengan uang. Fidel sangatlah beruntung, karena dari seluruh kelas pelatihan, ia adalah satu-satunya orang yang pandai dalam modal ventura. Ada pepatah dalam seorang pengusaha yang disebut dengan keharmonisan akan membawa kekayaan. Tetapi sebagai pengusaha bukan hanya harus sopan, ia harus murah hati juga. Selama Fidel tidak melakukan hal yang kelewatan, berarti ia belum begitu buruk. Denny bersedia memberinya satu kesempatan lagi.

Lagipula, Denny hanya membiarkannya mengakuisisi arena tinju di seluruh Kota Harayu. Sekarang kebanyakan pemilik arena tinju memiliki kepribadian yang kurang baik. Dengan kepribadian Fidel yang begitu kurang, mungkin ia akan mengalami kesulitan saat mengakuisisi beberapa arena tinju...

"Jika bisa diakuisisi, maka usahakanlah. Jika tidak bisa diakuisisi, maka membeli sahamnya saja. Ingatlah itu, aku tidak meninginkan perusahaan cangkang." Setelah berfikir-fikir, Denny pun mengingatkannya.

"Baiklah..." Fidel masih tidak tahu apa masalah yang akan ia temui. Ia masih menyeringai, seperti mesum yang tidak dapat dijelaskan...

Di hari berikutnya, Denny pun secara resmi melakukan suntikkan dana sebanyak dua ratus empat puluh miliar ke perusahaan Fidel. Secara resmi, ia menjadi bos Fidel. Fidel pun menjadi bawahan pertama yang membantu ia untuk memperluas bisnisnya.

Setelah mengatur pekerjaan yang harus Fidel lakukan, Denny pun kembali ke rumah. Banyak orang dari kelas pelatihan perusahaan telah meninggalkan kampus selama beberapa tahun. Menghabiskan waktu yang cukup lama di lingkungan masyarakat, kedisiplinannya pun menjadi buruk. Erika sana tahu bahwa Denny pasti juga sibuk. Meskipun Denny tidak pergi dan menghubunginya. Hanya tahu bahwa ia dan Fidel bersama bolos dari kelas pelatihan. Lalu menebak bahwa Denny telah berhasil mendapati Fidel.

Setelah kembali ke rumah, Denny melirik sekilas ke grup aplikasi pesan singkat dan melihat bahwa grup itu tetap sangat ramai. Fidel adalah orang yang sangat suka pamer. Ia memamerkan buku kas perusahaannya di grup, lalu orang di grup pun segera menjilatnya.

Denny hanya tersenyum tanpa berkata-kata.

Jika Fidel ingin membantunya kerja, ia juga tidak dapat menyelesaikan proyek dua ratus empat puluh miliar tersebut dengan dirinya sendiri. Ia juga harus merekrut beberapa orang yang mampu.

Tiba di malam hari, Denny samar-samar mendengar suara di rumahnya. Ia pun berjalan keluar dari kamar tidur dan melihat Gissel yang sedang memarahi Friska di lantai satu.

"Hal kecil seperti ini saja tidak bisa dilakukan dengan baik dan masih ingin menjadi wakil manajer. Aku lihat jangan bilang wakil manajer, bahkan menjadi pemimpin grup juga belum tentu bisa. Lebih baik kamu segera undurkan diri!" Gissel berkata dengan keras.

"Mengapa menyalahkannya kepada Friska? Bukankah si brengsek itu yang merebut bisnis Friska?" Janu pun marah.

"Ia boleh merebutnya, lalu mengapa Friska tidak boleh merebutnya? Ia tidak pernah merebut apapun itu dan selalu diam-diam saja. Apakah kepribadiannya cocok untuk melakukan bisnis? Meskipun kedua mata Denny sudah sembuh juga sudah tidak ada gunanya. Jika Friska tidak berusaha keras lagi, ketika Tuan tua Yusef ingin membagi warisannya, mungkin sepeser pun kita juga tidak akan mendapatkannya!" Gissel berkata dengan keras.

Denny berdiri di lantai dua dan menguping sebentar, lalu secara samar-samar sepertinya mengerti apa yang sedang terjadi.

Ternyata Keluarga Ye memberikan Friska sebuah proyek, agar ia berbicara sebagai pihak pertama untuk membahas bisnis dengan pihak kedua. Tak sangka bos dari pihak kedua pernah bersama minum alkohol dengan anak kedua dari Keluarga Ye. Untuk memastikan apakah Friska dapat diandalkan, ia pun menghubungi anak kedua dari Keluarga. Karena itu, anak kedua dari Keluarga Ye pun langsung merebut bisnisnya. Sekarang proyek ini dianggap berada di tangan anak kedua dari Keluarga Ye.

Anak kedua dari Keluarga Ye adalah Kay. Awalnya posisi Friska di Keluarga Ye memang sudah kurang baik dalam dua tahun ini. Sekarang Kay sana sudah memperoleh sebuah hasil dan melewati posisi Friska di keluarga lagi.

Oleh karena itu, Gissel pun sangat marah. Marah dengan kelicikan Kay, bos dari pihak kedua yang tidak menepati janji dan Friska yang tidak berusaha keras.

Meskipun Denny memang sedikit jantan, tetapi ia tidak pernah berprasangka buruk pada wanita. Namun, jika harus berkata, terkadang wanita memang tidak sebanding dengan pria dalam banyak hal. Hanya dalam tingkat tidak tahu malu saja sudah berbeda jauh.

“Apakah kamu perlu bantuanku?” Ketika Friska naik keatas, Denny pun menghentikan Friska dan berkata dengannya sambil tersenyum.

“Kamu tidak akan bisa membantuku,” Friska menghela nafas, lalu ingin kembali ke kamarnya untuk memikirkan cara untuk mendapati proyek lain.

"Jika aku dapat membantu kamu?" Denny berkata sambil tersenyum.

"Kamu tidak akan bisa membantuku." Friska benar-benar tidak yakin kepada Denny.

"Mari kita bertaruh, kamu ceritakan masalah ini secara terperinci kepadaku, lalu aku akan memberimu saran. Jika aku berhasil merebut kembali proyek tersebut? Apakah kamu akan memberiku keuntungan?” Denny pun menarik pergelangan tangan Friska.

"Kamu menginginkan apa?" Friska merasa bingung.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu