Si Menantu Buta - Bab 447 Salah

“Denny Wang!” Melihat Denny Wang jatuh ke lantai, Tyas lalu berteriak dengan sedih.

Meskipun dia tidak mengerti tentang tinju, dia bisa merasakan kekuatan pukulan yang baru saja dilayangkan Johnson.

"Mereka benar-benar rendahan, mereka tidak bisa menang jadi mereka menggunakan cara seperti itu." Nikita mengepalkan tangannya dengan keras sampai lapak tangannya memerah.

Johnson lalu melompat ke tempat Denny Wang terjatuh lalu menghinanya, "Sampah."

"Satu, dua ..." Suara wasit terdengar selama beberapa detik.

Lengan Denny Wang tersentak sedikit.

“Denny Wang, jangan berdiri lagi, aku tahu kamu bisa mengalahkannya.” Kata Nikita.

Nikita memahami bela diri, dia bisa melihat kalau keadaan Johnson sedang tidak normal, Johnson sedang berada dalam efek stimulan, dengan keadaan Denny Wang saat ini, tidak mungkin menang melawan Johnson.

"Johnson benar-benar kejam." Kata Sumanto.

"Denny Wang masih terlalu lemah, bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan Johnson dengan mudah?" Kata Hito.

"Enam, tujuh..." Denny Wang lalu mendorong tubuhnya untuk bangkit dengan menekan kepalan tangannya ke lantai, tapi rasa sakit dari retak tulang di lengan kirinya membuatnya terjatuh ke lantai lagi.

Orang-orang Alock terlihat sangat sedih, mereka menyaksikan Denny Wang terjatuh di atas lantai, telapak tangan mereka terasa berkeringat. Pemimpin mereka terbanting ke lantai pada babak terakhir yang paling penting, dia sedang berjuang untuk berdiri, sedangkan lawannya berdiri menjulang di sampingnya dengan wajah yang penuh dengan kesombongan.

"Denny Wang sampai di sini saja, kamu bukan kalah darinya, tapi kamu hanya terjatuh karena kecurangannya." Dome berkata dengan suara yang rendah.

Denny Wang dan Dome tidak tahu kalau efek stimulan Johnson hanya akan bertahan setengah putaran, saat Johnson berada di bawah pengaruh efek stimulan, Denny Wang tidak akan bisa mengalahkannya.

"Aku tidak akan pernah kalah dari kecurangan siapa pun." Kata Denny Wang dengan suara yang rendah.

Dengan itu, Denny Wang mendorong tubuhnya dengan tangan kanannya, lalu berlutut dengan kaki kirinya, dia menggelengkan kepalanya, dan berusaha berdiri lagi.

“Denny Wang benar-benar menyedihkan, hehe, dia selalu gagal mendapatkan apa yang dia inginkan, siapa suruh dia menantangku.” Matthew Qin menatap Denny Wang, lalu menyeringai.

"Denny Wang ditakdirkan untuk gagal seumur hidupnya, dia tidak akan pernah mendapatkan apa yang dia inginkan." Kata Kenny.

"Dia bahkan kesulitan untuk berdiri sekarang." Tuan Muda Ning berkata sambil tertawa.

Akhirnya, saat wasit menghitung sampai detik kesembilan, Denny Wang terhuyung dan berhasil berdiri.

"Oh, sampah, kamu masih bisa berdiri." Johnson tertawa, "Apa kamu khawatir aku tidak cukup bersenang-senang, jadi kamu sengaja berdiri dan membiarkanku memukulmu lagi?"

“Aku sudah sadar tentang bagaimana keadaanmu.” Denny Wang mencibir, “Aku benar-benar tidak tahu dari mana kepercayaan dirimu datang, sampai-sampai kamu masih berani berbicara.”

Johnson memandang Denny Wang dengan tatapan menghina, "Entah bagaimanapun itu, aku yang akan menang, kamu tidak akan berhasil mengalahkanku."

"Pertandingannya belum selesai." Denny Wang mengertakkan giginya, lalu tersenyum kecil.

"Bahkan kalau aku masuk diperhitunganmu, apa lagi yang bisa kamu lakukan, kamu sangat pintar, kamu menggunakan kepintaranmu untuk memojokkanku, tapi kamu tidak akan bisa mengalahkan kekuatan orang-orang yang berada di belakangku, aku yang akan memenangkan pertandingan ini, bukan kamu." Kata Johnson.

“Aku akan menggunakan kekuatanku sendiri untuk mengalahkanmu.” Denny Wang tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan ke wajah Johnson dengan keras.

Johnson yang dipukuli Denny Wang mundur dua langkah, dia tidak menyangka Denny Wang akan tiba-tiba menyerangnya dalam situasi seperti ini.

Pukulan Denny Wang sangat kuat, luka di pipi Johnson sampai terbuka lagi karena pukulan itu, darah lalu mengalir dari wajah Johnson.

Johnson mengusap wajahnya dengan sarung tinju, di bawah efek stimulan, Johnson tidak bisa merasakan rasa sakit, tapi dia sangat kesal dengan pukulan yang dilayangkan Denny Wang barusan. Dia meraung lalu bergerak maju ke depan, dia dengan cepat memukul hidung Denny Wang.

“Mati sana.” Kata Johnson dengan kejam.

Denny Wang langsung mimisan karena pukulan dari Johnson, darah mengalir ke mulutnya, tapi Denny Wang tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan hal itu, dia dengan cepat maju lagi dan meninju Johnson di matanya.

“Aku tidak akan pernah kalah dari orang sepertimu.” Denny Wang berkata dengan suara berat.

Melanjutkan pertandingan tinju adalah pilihan yang kurang tepat bagi Denny Wang, ssetelah Johnson meminum stimulan, rasa sakit yang dia rasakan akan berkurang, dan juga kekuatan pukulan Denny Wang juga lebih lemah dibangingkan dengan Johnson, serangannya tidak akan terlalu mempan pada Johnson, meskipun Denny Wang terus menyerang titik vital Johnson, Johnson masih terlihat tidak terpengaruh.

Tapi Denny Wang tidak punya pilihan lain, sekarang Johnson memiliki kekuatan fisik yang lebih besar darinya, dia tidak bisa mengalahkan Johnson hanya dengan mengandalkan pergerakan kakinya, dan meskipun dia bisa terus mengulur waktu sampai akhir pertandingan, Denny Wang juga tidak yakin dia bisa mengalahkan Johnson.

Denny Wang harus menjatuhkan Johnson, kalau dia bisa merobohkan Johnson sekali lagi, Johnson akan kalah. Untuk mengalahkan Johnson, Denny Wang hanya perlu terus menyerangnya sambil mencari kesempatan untuk menjatuhkannya, mengubah teknik tinjunya hanya akan menjadi hal yang sia-sia bagi Denny Wang.

Saat Johnson lebih suka menggunakan trik untuk menghadapi Denny Wang, dia jelas bisa menjatuhkan Denny Wang dan mengakhiri permainan dengan satu pukulan, tapi Johnson tidak ingin melakukan itu, dia ingin membuat Denny Wang terluka dan membuatnya merasakan rasa sakit yang lebih banyak.

Dia ingin meninggalkan bayangan di hati Denny Wang dan membuat Denny Wang takut padanya.

Johnson tersenyum keji, dia memukul lengan kiri Denny Wang dengan keras. Denny Wang berteriak kesakitan, dia mengertakkan giginya, dan dengan cepat melayangkan tinjunya dan dengan tepat memukul tulang rusuk Johnson.

Lengan kiri Denny Wang telah dipukuli hingga patah tulang oleh Johnson di putaran-putaran awal, saat lengan kirinya dipukul oleh Johnson lagi, dia langsung merasakan rasa sakit yang sangat menusuk. Lengan kiri Denny Wang patah karena Johnson, jadi dia dengan cepat meletakkan lengan kanannya di depan lengan kirinya untuk melindungi lengan kirinya dari serangan Johnson.

Serangan dari lengan kanan Denny Wang memaksa Johnson untuk mundur, tapi Johnson dengan cepat maju dan meninju lengan Denny Wang lagi. Kalau Johnson ingin menghancurkan Denny Wang, tentu dia harus menyerang kelemahan Denny Wang.

Denny Wang terus berusaha menahan pukulan Johnson, tapi Johnson terus memukuli lengan kanan Denny Wang, kalau dia tidak bisa menahannya, Johnson akan kembali memukuli tulang patah di lengan kirinya. Tapi meskipun dia bisa bertahan, serangan-serangan keras di lengan kanan Denny Wang juga berdampak pada tulang patah di lengan kirinya.

Pelindung gigi milik Denny Wang sudah terlihat berdarah, kedua matanya juga terlihat merah, dia terlihat sangat menakutkan. Denny Wang sekarang terlihat sangat mirip dengan sosok pencabut nyawa dari neraka.

“Aku tidak akan membuatmu merasa senang.” Denny Wang dengan cepat melingkarkan kedua lengannya di Johnson, dan sebelum Johnson bisa melawan, dia meninju tulang rusuk Johnson dengan keras.

“Rendahan, aku tidak menyangka kamu akan menggunakan trik kotor seperti itu.” Setelah wasit memisahkan mereka, Johnson berkata dengan nada menghina.

"Kamu masih berani mengatakan hal seperti itu padaku, sangat konyol." Kata Denny Wang dingin.

Johnson mendengus, dia mulai merasa lelah sekarang, efek dari stimulan yang dia gunakan sudah hampir habis.

Johnson tidak punya waktu untuk bermain-main dengan Denny Wang lagi, dia dengan cepat meninju Denny Wang langsung di rahangnya.

Denny Wang memajukan kepalanya ke depan, sehingga tinju Johnson memukul dahi Denny Wang. Denny Wang lalu mundur setelah menerima serangan itu, dia dengan cepat maju dan mendekati Johnson lagi, lalu memukul rusuk Johnson dengan lengan kanannya.

Denny Wang merasa kalau kekuatan Johnson mulai berkurang, jadi dia bertarung dengan lebih sengit.

Setelah tulang rusuknya terus dipukul berulang kali, Johnson langsung mundur dan bersandar pada tali di pinggiran ring.

Di depannya, Denny Wang terus melancarkan serangan-serangannya, Johnson dengan cepat mengangkat tangannya untuk melindungi wajahnya. Denny Wang terus bergerak dengan langkah-langkah kecil, lalu tiba-tiba mejulurkan lengan kanannya dan memukul tulang rusuk Johnson lagi.

Denny Wang terus menahan Johnson di sudut ring, mengabaikan lengan kirinya yang patah, dia menggerakan kedua lengan secara bergantian dan terus meninju kedua sisi rusuk Johnson. Rasa sakit yang intens langsung terasa di kedua sisi rusuk Johnson.

Ekspresi ketakutan muncul di wajah Johnson, dia langsung dengan panik berteriak: "Aku kalah, jangan pukul lagi."

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu