Si Menantu Buta - Bab 7 Kerja Sama Berhasil

Neysia pada dasarnya juga sudah sangat membenci kakak iparnya itu, dia mengira jika Denny Wang yang buta hanya akan mempermalukannya. Bahkan Denny Wang mengatainya satu malam hanya berharga satu juta, membuatnya malu di depan semua orang yang hadir dalam perjamuan, membuat kebencian di dalam dirinya semakin mendarah daging. Sedangkan Fidel masih belum tau akan status Denny Wang yang sebenarnya, dia mengira jika Denny Wang menjalani bisnis yang sama dengannya, dia ingin mempermalukan Denny Wang sebelumnya, tapi hasilnya adalah dirinya lah yang dipermalukan olehnya, hal itu juga memupuk kebencian dalam dirinya.

Sekarang mereka berdua mengira jika Denny Wang dipukuli di dalam ruangan, membuat mereka sangat puas, mereka bersitatap, menunjukkan kepuasan yang sama yang mereka rasakan.

“Tuan Sumanto tidak akan main main masalah menghabisi orang, sejak kecil sampai sekarang tidak tau sudah berapa banyak masalah yang dia timbulkan, entah sudah berapa puluh kali dia masuk ke dalam penjara, dia sama sekali tidak takut akan ditahan, kali ini dia pasti akan menghabisi Denny Wang.” Neysia berkata sangat antusias.

“Dia sangat kaya, tidak takut jika harus memberikan kompensasi. Asal tidak membuatnya lumpuh saja maka tidak perlu memberikan uang terlalu banyak. Meskipun aku kekurangan uang, tapi aku tidak kekurangan uang untuk membayar biaya obat yang sekitar 100 juta. Aku sangat puas saat melihat dia dipukuli habis habisan.” Fidel sampai mengepalkan kedua tangannya.

“Aku ingin melihat hidungnya bengkok karena dipukuli.” Neysia menambahkan.

“Tapi sayang sekali kita tidak bisa melihat bagaimana dia memohon kepada tuan Sumanto.” Fidel menimpali.

“Siapa suruh dia sangat angkuh, mampus.” Neysia mengumpat.

“Pembicaraan kita sejalan ternyata.....!”

Mereka berdua berbincang sambil mengepalkan kedua tangan mereka.

Mereka yang lainnya merasa jika mereka berdua sangat beruntung, baru saja mereka ditindas oleh Denny Wang, tapi sudah ada orang yang membantu mereka membalaskan dendam, melihat penderitaan orang lain saja sebahagia itu, dasar orang rendahan.

Neysia lupa bagaimana keluarga Shen bergantung kepada Keluarga Ye , jika bukan karena Denny Wang yang tiba tiba menikahi Friska Ye, Keluarga Ye sama sekali tidak bisa bertahan dari masalah dua tahun yang lalu.

“Menurutmu bagaimana jika melakukan proyek olahraga?” Denny Wang menikmati minuman di tangannya mendudukkan dirinya di atas sofa.

Sumanto masih meringkuk di atas sofa, dia tidak menimpali perkataan Denny Wang, dalam hatinya dia memikirkan bagaimana mencari orang untuk membalas dendam kepadanya.

Cara yang dilakukan oleh Denny Wang sangat berbahaya, sekarang Sumanto masih belum mengetahui identitas aslinya, dia hanya mengira jika Denny Wang hanyalah orang biasa yang bisa dihabisi kapan saja. Kekayaan keluarga Sumanto mencapai triliunan, meskipun dia dikalahkan oleh Denny Wang saat ini, tapi dia tidak akan mengaku kalah kepada Denny Wang, dia tidak kekurangan uang, kekuasannya di kota Harayu bahkan tidak terbantahkan.

Di mata Sumanto, Denny Wang hanyalah orang biasa yang ingin berhadapan dengannya, dia tidak menganggapnya berarti.

Denny Wang juga tau benar akan hal ini, dia mengambil resiko dengan menyinggung seekor harimau. Orang kaya seperti Sumanto ini, dia sudah dimanjakan sejak kecil oleh keluarganya, dia tidak akan merasa puas hanya dengan beberapa pukulan saja. Dunia ini begitu besar, dimana mana ada orang baik dan orang jahat. Dia pernah bertemu dengan orang kaya yang sangat sederhana, saat kuliah uang sakunya hanya 4 juta saja untuk satu bulan, bahkan saat lulus saja tidak ada yang tau akan identitasnya yang sebenarnya. Dia juga pernah menjumpai orang kaya yang gila, dia menyukai permainan yang menantang, meskipun Sumanto sudah dikalahkan olehnya, dia pasti masih akan bersikeras untuk melawannya, hingga puas baru akan berhenti.

Orang orang kaya menyukai olahraga yang menantang, seperti terjun payung, lompat dari ketinggian, menerjang ombak di lautan yang tingginya mencapai 7 meter, mereka tidak menganggap hidup mereka berarti, sampai sampai ada yang ingin bergabung dengan tentara bayaran ilegal di luar negeri, sengaja menghadapi kehidupan bahaya untuk memuaskan keinginan mereka.

Jika ada orang yang ingin berhadapan dengan Sumanto, maka akibatnya tidaklah mudah, kali ini dia memang sudah melakukan hal yang sangat berbahaya.

“Kakek keluarga kalian sudah pensiun, ayahmu adalah anak tunggal Keluarga Han, sekarang dialah yang menguasai kekayaan Keluarga Han, tapi kamu bukanlah anak tunggal ayahmu, kamu memiliki kakak perempuan, namanya Brigitta, dia jauh lebih nakal dibandingkan denganmu, dia juga sama sepertimu, suka menggila, tapi di depan ayahmu, dia adalah putri yang sangat penurut, hingga mendapatkan kasih sayang lebih dari ayahmu. Dengar dengar dia sudah menjalin hubungan dengan Keluarga Yang dari empat keluarga besar di kota Kimraden, mungkin dia akan menikah dengannya, dan jika sudah seperti itu, berdasarkan sifatmu, bagaimana mungkin ayahmu akan menyerahkan semuanya kepadamu begitu saja?”

“Keluargamu memiliki kekayaan triliunan, mungkin saat pembagian warisan kamu bahkan tidak akan mendapatkan bagian sampai 200 miliyar kan?” Denny Wang mengatakan lalu tersenyum.

“Kamu menyelidikiku?” Wajahnya langsung cemas, hingga membuatnya beranjak dari kursi yang dia duduki.

“Ingin bekerja sama dengan orang sepertimu, bagaimana bisa aku hanya diam saja?” Senyum di wajah Denny Wang terlihat semakin jelas.

Saat Denny Wang masih menjadi orang berpengaruh di Keluarga Wang, tujuannya bukanlah hanya menjadi penerus dari Keluarga Wang saja, dia memiliki informasi mengenai seluruh keluarga kaya di negara ini, sampai sampai siapa yang paling dimanjakan oleh keluarganya saja dia mengetahuinya dengan jelas.

“Kamu angkuh dan tidak tau aturan, itulah sifat yang mengiringi kedewasaanmu, kamu juga tau jelas kedudukanmu di keluargamu, jadi semakin dewasa kamu menjadi semakin pengertian, takut tidak akan ada yang meneruskan Keluarga Han. Jika kamu tidak terima, aku bisa mengerti, tapi ini hanyalah 200 miliyar saja, apa artinya untuk kalian? Bahkan untuk membeli sebuah jet pribadi saja masih belum cukup, iya kan?” Denny Wang berkata dengan senyuman mengembang di wajahnya.

“Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Siapa kamu sebenarnya?” wajah Sumanto sudah berkeringat.

“Tidak penting siapa aku sebenarnya, tapi aku adalah orang yang bisa menjamin masa depanmu. Aku menginginkan 200 miliyar, aku bisa menjamin agar kamu menjadi bos dari perusahaan Keluarga Han.” Tatapan kedua mata Denny Wang berbinar di balik kaca mata hitam yang dia kenakan.

“Omong kosong, kamu bahkan bukanlah siapa siapa, kamu bisa menjaminku menjadi penguasa perusahaan Keluarga Han?” Sumanto sudah beranjak, diselingi dengan makiannya.

“Sudah mau pergi?” Denny Wang bertanya.

“Kamu gila, bahkan lebih gila dariku, malas meladenimu.” Sumanto sudah akan melangkahkan kakinya pergi.

“Aku di matamu mungkin hanya seekor anjing saja, bagaimanapun juga kedudukanmu di Keluarga Han sangat rendah, kamu memiliki kakak yang hebat dan bisa diandalkan, jika kamu bukanlah putra satu satunya, semua kesalahan yang kamu lakukan mungkin cukup untuk membuatmu ditendang keluar dari rumah. Sedangkan aku bukanlah orang yang bisa berbahagia di atas penderitaan orang lain, aku juga tidak pandai menghibur jika kamu terpuruk, kamu pikir, berdasarkan kemampuan yang aku miliki, aku bisa mencari kakakmu untuk berbincang, dia begitu pintar, mungkin saja dia akan mengajakku untuk bekerja sama membalasmu.” Denny Wang duduk di atas sofa masih dengan sikap begitu tenang.

“.............” Sumanto langsung menghentikan langkah kakinya.

“Aku sudah membicarakan proyek senilai 20 miliyar sebelumnya, kamu seharusnya melihatnya kan? Tapi aku benar benar tidak peduli, jumlahnya terlalu sedikit, masih tidak cukup bagiku. Aku butuh 200 miliyar. Jika kamu melewatkanku begitu saja, maka masa depanmu akan habis.” Denny Wang menjelaskan.

“Sebenarnya proyek apa yang kamu kerjakan?” Sumanto berbalik badan menatapnya.

“Kemarilah.” Denny Wang mengatakan.

Sumanto mengerutkan keningnya, mendudukkan dirinya di samping Denny Wang.

Perkataan terakhir Denny Wang membuatnya tergerak, dia memutuskan untuk berbincang dengan Denny Wang, entah kerjasama akan terjalin atau tidak, dia juga tidak akan kehilangan apapun. Dan juga dia tidak takut jika Denny Wang akan menipu uangnya, dia memiliki kekuatan yang kuat yang menyokongnya, jika Denny Wang menipu uangnya, maka dia akan membuangnya ke laut untuk dimakan ikan hiu.

“Sudah setengah jam masih belum keluar, pasti mati.” Di luar ruangan, Fidel menatap dari kejauhan, wajahnya tidak bisa menahan senyum yang mengembang.

“Lebih baik lapor polisi saja, jangan sampai terjadi apa apa.” Neysia menjadi ketakutan.

“Kalian masih berani lapor polisi? Jika tuan Sumanto mengetahuinya kalau kalianlah yang melapor dan membuatnya ditangkap, apa kalian tidak takut dia akan membalas dendam kepada kalian?” Ada orang yang menimpali.

“Terus bagaimana? Kita tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi kepada mereka begitu saja kan?” Neysia panik.

Meskipun dalam benaknya dia memiliki pemikiran jahat, yang berharap agar Denny Wang akan dihabisi oleh Sumanto agar kakak iparnya tidak mempermalukannya, tapi bagaimanapun juga nyawa taruhannya, dalam hatinya dia benar benar takut.

Tapi Fidel tidak memperdulikan sebanyak apa yang dpikirkan oleh Neysia, dia benar benar berharap jika Denny Wang akan mati di tangan Sumanto, bagaimanapun juga mereka berdua sama sama menjengkelkan, satu mati maka akan lebih baik daripada tidak mati satupun.

“Sudahlah, kita masuk dan lihat saja ke dalam, jika sampai membahayakan nyawa maka baru lapor polisi, jika masalah kecil maka biarkan tuan Sumanto memberikan kompensasi saja kepadanya.” Mereka sudah memutuskan untuk pergi masuk ke dalam ruangan untuk melihatnya.

“Semoga saja Denny Wang hanya dipukuli saja tidak sampai mati.” Neysia menekan dadanya, berharap dalam hatinya.

“Semoga si sialan itu mati....” Fidel memaki dalam hatinya.

Saat mereka semua berada di depan pintu memikirkan bagaimana akan membuka pintu, tiba tiba pintu ruangan terbuka, Sumanto lah yang ada dibalik pintu, terlihat dia mengulurkan tangan kanannya penuh hormat, meminta Denny Wang berjalan keluar dari dalam ruangan.

“Guru, proyekmu luar biasa sekali, aku akan memberikan 200 miliyar kepadamu, dan kita akan mendapatkan banyak uang.” Sumanto tersenyum puas, bahkan perkataannya terkesan sangat menghormati Denny Wang.

“Jangan membuatku menunggu lama, kesabaranku ada batasnya.” Denny Wang menunjukkan wajah dingin.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu