Si Menantu Buta - Bab 111 Perlu Dikatakan

Gissel semakin memandang rendah menantunya ini.

Keponakan jauh lebih mengesankan, tapi dia adalah putri orang lain, tidak sebaik putri kandungnya sendiri.

Melihat identitas Neysia yang saat ini, kemudian melihat Friska, membuat Gissel tidak bisa menahan untuk melampiaskan kemarahannya kepada Denny.

“…………” mendengar perkataan Gissel, Fidel terkejut melirik mereka sekilas.

Nikita juga terlihat mengerutkan keningnya, perasaannya juga sedikit tidak nyaman.

Dia mulai bertanya-tanya, keluarga macam apa ini? Kenapa Nyonya besar ini begitu realistis, ibu mertua juga begitu realistis, apa sifat realistis Keluarga Ye ini diturunkan dari satu generasi ke generasi?

Sebenarnya yang paling mempunyai kemampuan hari ini adalah Denny, bukankah begitu?

“Baik, maaf.” Denny menahan kekesalan di dalam hatinya, lalu menghelakan napas dalam-dalam, kemudian membalikkan badannya.

“Apa gunanya meminta maaf? Kamu harus minta maaf kepada Friska. Friska lebih cantik dari Neysia, bahkan dia juga lebih baik dari Neysia. Kamu lihat, Neysia sekarang jauh lebih makmur, tapi apa yang dimiliki Friska? Bahkan jika matamu buta, dan kamu telah dibuang oleh Keluarga Wang. Apa kamu tidak bisa kembali untuk memohon pada mereka, untuk memberikan kamu sedikit uang?”

“Keluarga Wang memiliki harta puluhan triliun di Kota Kimraden, dan kamu adalah keturunan mereka. Tidak perlu banyak-banyak, beberapa miliar saja seharusnya bukan masalah bagi mereka?” ucap Gissel secara terang-terangan.

“Ibu, sudah hentikan, suaramu begitu nyaring, semua orang bisa mendengarnya.” Friska mengerutkan keningnya.

“Apa ada yang salah dengan perkataanku? Keluarga Denny begitu kaya, kenapa memangnya jika meminta beberapa miliar? Kalau tidak salah, yang paling kaya adalah pamannya, uangnya semua dalam bentuk dolar amerika.” Gissel merupakan wanita berasal dari bagian utara, cara dia berbicara sedikit lebih keras dibandingkan dengan wanita bagian selatan.

Dia sama sekali tidak pernah bisa berkata dengan pelan, suaranya yang begitu keras membuat kebanyakan orang bisa mendengarkannya.

Melihat Gissel yang lepas kendali memarahi menantunya di acara ulang tahun Nyonya besar, Nyonya besar pun tanpa ekspresi duduk di tempatnya.

Meskipun tampilan luar Neysia hanya tersenyum kecil, tapi sebenarnya di dalam hatinya, dia sedang tertawa lepas melihat tingkah Gissel ini.

“Bibi, tolong tenang, tenang sedikit ya.” raut wajah Fidel merasa malu.

“Sungguh entah dosa apa yang telah diperbuat oleh leluhur, kenapa bisa mendapatkan menantu seperti ini.” Ucap Gissel.

“Bukan karena kamu berjudi? Bagaimana jika kelak mata Denny membaik, kita akan hidup makmur. Sekarang kamu sudah kalah, dan waktu itu kamu sudah mengambil keputusan, bisa salahkan siapa? Sudahlah, jangan bicara lagi!” Janu membantingkan meja, dia sudah tak tahan lagi.

“Dasar manusia tak berguna, beraninya kamu berbicara seperti itu padaku?” Gissel ikut membantingkan meja dengan lebih keras.

“Sudah jangan berisik lagi, satu per satu tidak berbakti seperti ini, ulang tahun Nyonya besar masih saja ribut, memalukan saja.” Tuan besar sedikit marah.

“Rita, ambil dua buah batu permata dan taruh di dalam saku Gissel.” Ucap Nyonya besar kepada cucu keponakan yang ada di belakang, Nyonya besar sedikit merasa malu melihat Gissel membuat keributan seperti ini.

Pada saat ini, Nyonya besar telah mendapatkan banyak hadiah ulang tahun, dan yang paling menarik mata adalah mangkuk harta karun pemberian dari Neysia.

Mangkuk itu terbuat dari emas murni, dan di dalamnya terdapat berbagai macam batu permata.

Awalnya Nyonya besar sedikit terkejut dengan apa yang diberikan oleh Neysia, tapi setelah melaluinya, kini hatinya sudah sedikit mulai merasa tenang, dia juga tahu mangkuk harta karun pemberian Neysia ini juga sangat berharga, tapi sebenarnya ini hanya bernilai beberapa miliar saja.

Batu permata yang terdapat di dalamnya juga sangat berharga, paling mahal dengan kisaran harga puluhan juta, dan yang paling murah harganya beberapa juta saja.

Rita memilih sebuah batu amber dan ruby, lalu memasukkannya ke dalam saku Gissel, “Bibi, hari ini ulang tahun Nyonya besar, banyak tamu juga yang hadir, tolong jangan ribut lagi.”

“Ngomong-ngomong, aku juga seorang nona dari keluarga besar. Ayahku dulu juga menjabat sebagai wakil ketua departemen, tapi akhirnya dia pensiun. Dan sekarang setelah menikah dengan Keluarga Ye, aku tidak mendapatkan apa-apa, entah apa yang sudah dilakukan leluhur di kehidupan yang lalu.” Gissel terus mengumbar.

“Ambilkan lagi beberapa.” Nyonya besar berusaha keras menahan luapan emosi yang ada di dalam dirinya.

Rita kembali memilih beberapa batu permata untuk Gissel, semua yang dipilih olehnya adalah yang terbaik, di dalam mangkuk harta karun itu terdapat mutiara biasa, dan batu tridacna, tapi ini semua tidak berani dipilihkan untuknya.

Pada saat ini, raut wajah Gissel baru menunjukkan senyumnya, dia tak lagi berbuat onar.

“Sungguh pintar mencari keuntungan, berbuat onar di depan orang banyak, dan sekarang ratusan juta telah berada di genggamannya.” Mata Bibi kedua melirik dari meja lain.

“Kenapa bisa melakukan hal yang begitu memalukan, aku sungguh tak sanggup.” Bibi pertama kesal setengah mati, karena terlahir dari keluarga terkenal, dia tidak bisa melakukan hal memalukan seperti yang Gissel lakukan.

“Aku merasa ini tidak adil!” Kay beranjak dari tempat duduknya.

“Di sini tidak ada bagianmu untuk ribut, keluar!” raut wajah paman kedua segera berubah.

“Belum minum saja sudah mabuk? Aku bawa kamu keluar untuk sadarkan dirimu.” Raut wajah Glen juga terlihat jelek.

Masuk akal jika Gissel memberontak, Neysia cucu keponakannya kini telah menjadi orang kaya, dan putrinya Friska, akhir-akhir ini juga telah berbuat banyak kontribusi untuk Keluarga Ye.

Sifat Gissel ini juga sedikit membuat Nyonya besar sedikit ketakutan, wanita ini masih belum benar-benar gila, jika dia benar-benar gila, maka akan membuat gempa bumi bagi Keluarga Ye.

Kay ini hanya seorang junior kecil, setiap bulannya Keluarga Ye juga mengeluarkan dana sebesar empat hingga enam puluh juta untuk menghidupkannya.

Punya hak apa dia untuk berbuat onar?

“Ngomong-ngomong, meskipun Kak Denny telah dibuang oleh Keluarga Wang, dan matanya tak kunjung sembuh, tapi soal kemampuan selalu ada, kan?” Andreas sengaja mengalihkan pembicaraan, dia tahu mata Denny sudah membaik, dan baru-baru ini dia telah menghasilkan beberapa triliun dalam sebuah kompetisi. Dia memuji Denny, dan sengaja mengalihkan topik pembicaraan ke diri Denny, “Aku ingat tahun lalu saat ulang tahun Nyonya besar, Kak Denny dengan mudahnya memberikan sebuah gelang senilai miliaran rupiah, meskipun Kak Denny kini dalam kesulitan, tapi dia selalu royal, entah hadiah apa yang akan Kak Denny berikan pada tahun ini?”

Meskipun dulu Denny begitu kesulitan, tapi dia membawa mas kawin yang sangat banyak ke dalam Keluarga Ye.

Dia ingin hidup enak di Keluarga Ye, dan dia selalu mengeluarkan uang untuk hal itu. dia telah menghabiskan uang dengan jumlah yang besar untuk Keluarga Ye, tahun lalu, saat Nyonya besar ulang tahun, dia dengan terang-terangan memberikan sebuah barang berharga untuknya.

Dia telah memberikan banyak hal untuk Keluarga Ye, tapi Keluarga Ye begitu serakah, dan juga menghina matanya, dan mereka hanya menganggapnya seorang manusia bodoh kaya yang layak untuk disiksa.

Tak peduli semahal apa barang yang dia berikan, mereka hanya bahagia sesaat, lalu akan segera melupakannya.

Dia ingin dihormati oleh Keluarga Ye, ingin seperti Nikita, dan Sumanto, yang tak hanya kaya tapi juga memiliki kekuatan.

“Aku tidak menyiapkan hadiah apa-apa.” Denny sengaja merendahkan dirinya.

“Tidak mungkin, aku dengar kamu belakangan ini baru saja menghasilkan sekian triliun.” Andreas sengaja memamerkan Denny.

Pffft!

Gissel yang baru saja menelan seteguk teh, kini langsung memuncratkannya.

Janu, paman pertama, dan paman kedua semua memandangnya dengan terkejut.

Nyonya besar yang sedari tadi tersenyum di meja makan, kini raut wajahnya juga ikut terkejut melihat ke arah Denny.

Tuan Besar juga tak kalah terkejut di dalam hatinya, apakah matanya telah sembuh, apakah dia sungguh telah menghasilkan sekian triliun?

Jika Fidel yang mewakili Denny mengatakan hal ini, mungkin semua orang tidak akan percaya, karena kata-kata dari Fidel tidak dapat diandalkan, dan hanya 30% saja yang bisa dipercaya, dia sedikit berlebihan. Hari ini Gissel mengundangnya datang, hanya untuk cadangan tersembunyi saja, dia berpikir kelak jika memerlukan bantuannya, bisa meminta bantuan kepadanya, bukan sepenuhnya mempercayainya.

Tapi jika kakak tertua dari Keluarga Chen yang mengatakannya, dia tidak akan pernah dengan sadar melontarkan omong kosong.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” Friska juga merasakan Denny Wang akhir-akhir ini sedikit berbeda.

“Ini sedikit malu jika harus mengakuinya, dan akan panjang jika diceritakan.” Denny tersenyum, lalu mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

Dulu dia sengaja untuk menyembunyikan masalah matanya, dan saat itu banyak orang yang memperhatikannya, dia masih belum mempunyai kepercayaan diri dan semangat, dan takut jika dia mengumbarkan identitasnya, dia akan mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain.

Dan sekarang, dia sudah tidak peduli lagi, matanya sudah sembuh, dan tidak mempedulikan orang-orang yang datang untuk menyakitinya.

Kebetulan hari ini semua anggota Keluarga Ye hadir, sudah cukup banyak orang yang mengetahui masalahnya.

Dalam hatinya dia berpikir, jika memang tidak bisa disembunyikan lagi, maka dia akan katakan saja…………

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu