Si Menantu Buta - Bab 495 Analisa

“Tunda aksi terlebih dahulu.” ujar Denny setelah melirik sekilas kearah samping Jacob.

“Baik.” ujar Mario.

Mario yakin dengan keputusan Denny.

“Mengapa harus ditunda? Jika Naples masuk ke dalam mobil, kesempatan kita akan berkurang.” ujar Nikita.

“Airon tidak berada disini.” Suara Denny terdengar agak lemah.

Saat Jacob keluar, Airon biasanya akan berada di samping Airon. Sedangkan Airon menghilang dan pasti ia memiliki banyak gerakan.

“Awasi Jaehan dulu dan pergi lihat gerak-gerik Jacob sana.” ujar Denny.

Saat ini ada segerombolan orang setelan gelap yang sedang melindungi keamanan Denny di samping.

“Selamat, Kak Denny.” ujar Vincent dengan ramah setelah melihat Denny.

Sekarang Denny sedang mempertahankan tubuhnya, sama sekali tidak ada waktu untuk mempedulikan Vincent.

“Denny sangat lelah sekarang. Jika ada yang ingin dibicarakan, tunggu saja kalau ia ada waktu.” ujar Mario cuek kepada Vincent.

Setelah Vincent mengusik Denny, ia pun langsung dilawan oleh pejabat tinggi WBA, sehingga bisnisnya jatuh buruk. Ia sudah berusaha mengoperasi begitu lama, ia tentu tidak ingin bangkrut. Selain mencari bantuan Denny, ia tidak memiliki cara lain.

Karena Fernando selaku Ketua Direktur WBA pernah memberi tahu Vincent bahwa WBA telah dibeli oleh Denny.

Selama Denny sedang memulihkan diri, Tyas telah membantu Denny untuk mengurus semua administrasi pembelian WBA.

Vincent berjalan lagi mendekati Denny, tapi ia pun langsung dihalang oleh pengawal di samping Denny dengan cepat.

Sebuah pistol pun telah tertodong diatas kepala Vincent.

“Segera pergi.” Suara Mario terdengar cuek.

Vincent pun langsung pergi.

Saat ini Denny sangatlah lemah, apalagi di dalam sini pasti terdapat pembunuh Naples. Saat ini Mario tidak akan membiarkan orang asing untuk mendekati Denny.

Denny tidak seperti biasanya memandi air panas. Sekarang mereka hanya bisa segera kembali ke Alock, sehingga dirinya akan menjadi sedikit aman. Jadi, Mario dan Nikita berada di samping Denny membantu Denny segera menuju stadion.

Sedangkan untuk Dome dan Mark, Denny telah menyuruh orang untuk mengantar mereka pergi terlebih dahulu. Denny tahu tujuan pembunuh hanya lah ia sendiri, tidak perlu melibatkan mereka. Mereka tidak tahu betapa bahayanya situasi sekarang, sehingga lebih mudah dibawa pergi oleh Denny.

Entah bagaimanapun, Mario akan terus berada di samping Denny. Nikita tentu juga mau menghadapi hal-hal berbahaya bersama Denny.

Setelah orang-orang meninggalkan tempat, pembunuh akan mulai beraksi. Peperangan yang sesungguhnya juga baru saja mulai.

“Apakah sekarang sudah boleh beraksi?” ujar Kenny kepada Raphael setelah melihat sosok kepergian Denny yang semakin jauh.

Raphael menggelengkan kepalanya.

“Mengapa?” Matthew memandang kearah Raphael.

Saat ini, Matthew telah menyingkirkan Monica, lalu menyuruh pengawal untuk mengantar Monica kembali ke Keluarga Qin.

“Kondisi Denny sekarang tidak pantas membuatku untuk menyerangnya. Sekarang membunuhnya sama sekali tidak menarik bagiku.” ujar Raphael dengan datar sambil batuk pelan.

Tuan Muda Ning tahu jelas dengan sifat Raphael ini. Ia tersenyum tipis, “Mario yang disamping Denny juga merupakan orang jago.”

“Aku tidak tertarik dengan ia sekarang.” ujar Raphael.

“Tak apa-apa, kita boleh beraksi setelah kamu merasa tertarik.”

Hal-hal yang tidak ingin dilakukan Raphael, Tuan Muda Ning juga tidak bisa memaksanya untuk melakukan. Raphael ini sangat terserah, Tuan Muda Ning suka dengan kemampuan bela dirinya, sehingga ia mau juga mempekerjakannya.

Tetapi bagi Tuan Muda Ning, Raphael ini tidak dapat dikendali. Jadi Tuan Muda Ning tidak sepenuhnya percaya kepadanya.

Selain memberi kerjaan untuk Raphael, biasanya ia juga tidak pernah berkomunikasi dengan Raphael.

Raphael juga tidak peduli semua itu, yang ia anggap penting adalah lawan yang memiliki kemampuan bela diri yang dalam dan setingkat dengannya.

Sekarang Raphael memang berkemampuan, tapi ia sama sekali belum menemukan lawan yang setingkat dengannya.

Awalnya Denny harus menghadiri sebuah konferensi. Denny baru saja meraih kemenangan di Kompetisi Raja Petinju. Kekuatan media sekarangkebetulan merupakan kesempatan baik untuk membangkitkan perkembangan olahaga Alock. Tapi Denny tahu Naples itu pasti akan mengirim orang untuk membunuhnya. Jadi Denny menggunakan alasan luka berat untuk mengundur diri konferensi kali ini dan berencana mengadakannya di hari lain.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan Denny di stadion, semakin besar kemungkinan untuk orang lain berhasil membunuhnya. Sekarang tubuh Denny mengalami luka berat, sepenuhnya membutuhkan perlindungan orang lain. Denny tidak menyukai rasa tersebut, tapi ia juga tidak memiliki cara lain.

Di dalam stadion terdapat terlalu banyak faktor yang tak terkendali. Beberapa negara mungkin saja juga ingin melawan Denny dan menyingkirkan pembunuh. Denny pun juga kurang jelas terhadap kemampuan Raphael.

Dua pria berpostur tubuh besar yang mengenai setelan jas formal pun memeriksa mobil untuk beberapa kali, lalu berbalik badan berkata kepada Mario. “Sudah boleh.”

Di saat ini, seseorang tiba-tiba berlari kearah mereka.

“Gawat.” Mario langsung menekan Denny untuk membungkuk.

Sebiji peluru meninggalkan luka gores pada bahu Mario. Kecepatan tembak orang itu sangatlah cepat. Jika Mario lambat sedetik lagi, maka peluru itu akan langsung menembak ke kepala Denny.

Denny sekarang juga cukup berwaspada. Saat pembunuh berlari kearahnya, ia pun juga menyadarinya. Hanya saja tubuhnya cukup lemah, sehingga reaksinya sama sekali tidak bisa sesuai dengan gerakannya.

Lalu langsung ada orang yang berdiri di depan Denny, mengangkat pistol dan langsung menyerang.

Pistol pembunuh itu terpasang peredam letus. Setelah menembak sekali, ia pun langsung bersembunyi di belakang kegelapan.

Lampu jalan sekitar pun langsung ditembak rusak.

“Rencana Naples itu bagus juga.” Denny saat ini masih saja mengukir sebuah senyuman di wajahnya.

“Hm, pengalamannya cukup banyak, merupakan pembunuh kelas satu.” ujar Mario.

Malam yang sangat gelap.

Denny dikepung begitu saja oleh seorang pembunuh. Mario segera menarik Denny dan menjadikan tembok sebagai pelindung.

Sekitar mereka terdapat banyak pengawal, lalu mereka pun ditembak mati tanpa suara.

“Orang kita masih belum menembaknya.” ujar Mario.

“Tak apa-apa.” Tampaknya Denny lebih tenang.

“Biarkan para pengawal bersembunyi dulu, pasukan militer Thom akan segera datang.”

Meskipun para pengawal Denny sudah menerima pelatihan khusus dan termasuk hebat, tapi mereka semua bukanlah musuh pembunuh itu, jadi Denny hanya bisa melakukan ini.

“Pasukan militer tidak bisa datang kemari.” Wajah Mario berubah sekilas setelah melihat pesan singkat dari Thom.

“Ada apa yang terjadi?” ujar Denny tenang.

“Airon telah mengirim pasukan militer untuk menyerang Arab Saudi.” Tatapan mata Mario menjadi serius.

Denny juga terjebak dalam keheningan.

“Thom juga sudah dalam perjalanan. Ia hanya boleh membawa sepuluh orang lebih.”ujar Mario.

Tidak ada pasukan militer, berarti tidak adanya bantuan. Sepuluh orang lebih itu mungkin saja bukanlah musuh pembunuh itu.

Pembunuh yang datang saat malam gelap ini memiliki penglihatan yang lebih baik dari orang biasa, ini merupakan keunggulannya. Denny dan segerombolan pengawal telah terjebak dalam situasi yang menerima penyerangan.

“Kita juga kurang tahu berapa banyak peluru yang ia miliki.” ujar Denny.

Denny sini ada banyak orang, jadi kemenangan mereka lebih besar untuk bertarung satu lawan satu.

“Pembunuh mungkin saja memiliki bantuan.” ujar Mario.

Ini juga merupakan hal yang paling dikhawatiri Denny.

Saat Denny ingin membunuh Naples, ia ingin menusuk Naples untuk beberapa kali, apalagi menyuruh beberapa orang. Naples tentu juga berpikir seperti itu.

“Jacob menyerang Arab Saudi saat ini, juga pasti karena ia telah berhasil mengendali Naples.” Denny yang terpikir akan hal tersebut hal ini.

“Jacob sedang menjalankan pengendalian Naples dan juga penyerangan terhadap Arab Saudi kedua ini secara bersama.”

“Dengan seperti ini, Naples pun tidak bisa mengalihkan perhatian untuk memerintah peperangan, sehingga Alock lebih mudah memperoleh kemenangan. Sedangkan untuk kekuasaan militer, Jacob sementara hanya bisa percaya dan memberikannya kepada Airon.”

“Orang yang mengendali Naples bisa saja pembunuh yang disuruh pergi oleh Jacob.” ujar Mario.

“Benar, Airon pergi menyerang Arab Saudi dan berhasil menahan pasukan militer Arab Saudi. Jadi Naples ingin memastikan dirinya baik-baik saja, tentu ia harus menggunakan kekuatan pembunuh.” Denny tersenyum tipis.

“Tak lama lagi, pembunuh yang di depan mata kita akan pergi sendiri.”

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu