Si Menantu Buta - Bab 125 Mario Beraksi 2

Malam, Mario tengah menarik Lay menuju rooftop Apaneca hotel, dan seutas tali yang panjang tengah diikat di kaki Lay.

Kini, kepala Lay tersimbah penuh darah yang tengah mengalir, ia tengah tergeletak di lantai sembari mengeluh kesakitan.

Denny Wang tengah berdiri tegap di sebelahnya, lalu ia menyala sebatang rokok sembari melihat adegan di depannya yang tengah terjadi.

Hera tengah mengenakan pakaian olahraga, mengepang rambutnya yang panjang, dan menatap adegan yang tengah terjadi dengan tatapan tenang.

"Apakah kamu takut?" Denny Wang bertanya

"Aku tidak takut," Hera berkata.

"Kak Mario, kak Mario, kita cukup menghantamnya saja, jangan menghantam ia hingga meninggal," Alex Lin benar-benar cemas, dahinya penuh dengan peluh dan terus menegur Mario, "Kamu benar-benar menghantamnya secara berlebihan, mengapa sekarang menangkapnya? Ini adalah penculikan jika kasus ini dibawa ke pengadilan."

"Mario, kamu sungguh berani memukulku. Tunggu saja, aku akan membunuhmu," kesadaran Lay benar-benar hilang setengah karena dihantam oleh Mario, dan ia tengah tergeletak di lantai sembari mengancam Mario.

Di rooftop, mimik wajah bawahan Alex Lin benar-benar memucat melihat apa yang telah terjadi.

Pagi hari, Mario langsung menahan Lay setelah menghantamnya hingga terluka. Bawahan Lay benar-benar ketakutan melihat Mario yang luar biasa dan Alex Lin yang mendukungnya.

Memberi Mario untuk menahan bosnya.

Saat Denny Wang sudah memberikan tugas kepada Fidel, dan memberikan petunjuk yang jelas kepada tim konstruksi. Denny Wang pun bertanya bagaimana menguruskan Lay kepada Mario, dan Mario baru mulai menguruskan Lay.

Ia menyukai makan makanan ringan, dan ia selalu makan tiga kali dalam sehari. Pertama, ia membawa Denny Wang serta yang lain menyantap makanan, dan meletakkan Lay di bagasi mobil. Setelah menyantap makanan di malam hari, ia baru membawa Lay menuju ke rooftop Apaneca hotel.

Lalu ia mengikat tali secara asal-asalan di kaki Lay, dan menendang tulang rusuk Lay dengan keras.

Denny Wang mengetahui kekuatan Mario.

Tonjokan ia sekuat seratus kilogram, dan ia menendang sekuat seratus lima puluh hingga dua ratus kilogram, benar-benar tidak sulit baginya menendang preman seperti Lay.

Hanya terdengar teriakan histeris dari Lay, dan ia pun langsung terjatuh dari atas rooftop.

"Kak Mario!" mimik wajah Alex Lin langsung berubah.

Mimik wajah Mario benar-benar tidak peduli, saat seutas tali tersebut akan berjatuhan dengan Lay, ia langsung menginjak tali tersebut dengan pelan. Lay berteriak dengan histeris lagi saat tali tersebut mengerat di kakinya.

Setelah itu Mario menyala sebatang rokok, lalu ia menundukkan tubuhnya dan menatap Lay yang tengah melayang di atas udara, "Apakah kamu takut?"

"Kamu memperlakukanku seperti ini, aku akan membunuhmu, berengsek. Menarikku ke atas jika kamu berani, kita melawan!" Lay hampir saja menangis saking terkejut, lalu ia berteriak histeris saat melayang di atas udara.

"Sepatuku sedikit licin," mimik wajah Mario benar-benar datar sembari melepaskan tali di bawah kakinya secara perlahan.

Lay langsung terjatuh dengan cepat, lalu ia berteriak dengan histeris lagi.

"Apakah kamu takut?" Mario bertanya.

"Takut kak, aku takut. Aku bersalah, aku akan menurut apa yang telah kamu perintahkan. Aku mempunyai uang, aku mohon lepaskan diriku," Lay langsung menangis saking terkejut.

Lay baru menyadari ternyata Mario menggunakan kakinya untuk menahan seutas tali tersebut.

Gedung yang terdiri dari dua puluh lantai, benar-benar susah untuk tidak ketakutan melayang di atas udara dan hanya ditahan oleh seutas tali.

"Aku tahu perusahaan tuan Jaeno, ia mempunyai beberapa bawahan di perusahaan, dan apakah mempunyai pistol?" Mario bertanya dengan mimik wajah yang benar-benar datar.

"Tidak mempunyai pistol, seperti biasa ia selalu membawa sepuluh bawahan," Lay menjawab dengan cepat.

"Bos yang bekerja di bidang ilegal tapi tidak mempunyai pistol, dan hanya memiliki sepuluh bawahan, sungguh miris," Mario berkata.

"Membutuhkan uang jika ingin memiliki bawahan, dan anggota inti hanya terdiri dari sepuluh orang lebih. Seperti biasa, bawahan lain akan melapor jika mempunyai masalah, lalu datanglah seratus bawahan," Lay berkata.

"Apakah mereka setia?" Mario bertanya.

"Mereka bekerja karena tuan Jaeno, mereka benar-benar setia," Lay berkata.

"Mereka bekerja di bawah pimpinan siapa? Katakanlah kepadaku," Mario berkata.

"Itu...." Lay merasa ragu untuk memberitahu.

"Sepertinya berat badanmu delapan puluh kilogram, aku lelah menginjak tali tersebut, aku benar-benar tidak tahan, dan lebih baik kamu segera memberitahu kepadaku," Mario berkata dengan mimik wajah yang datar.

"Di pusat kota terdiri dua bagian, Jeymin serta Keanu. Terdiri satu bagian di area pengembangan...." Lay berkata.

"Jelaskan lebih spesifik," Mario berkata.

"Terdiri dua bagian di pusat kota, Jeymin dan Keanu. Satunya terdiri di Billiard Yong Sheng, dan satunya lagi di klub bisnis KK. Terdiri satu bagian di area pengembangan, di tempat hiburan White Horse...." Lay merasakan bahwa celana yang tengah ia kenakan benar-benar basah, dan ia tengah melayang di atas udara sembari berteriak histeris.

Mario tidak menghentikan ia saat berbicara, ia hanya terus mengingat nama serta nama tempat di pikirannya. Mario langsung menarik Lay ke atas setelah ia memberitahu segala hal kepadanya.

Celana yang tengah Lay kenakan benar-benar basah setelah ia ditarik ke atas, ia terus terbaring di lantai, dan Alex Lin terpaksa menyeretnya dengan perasaan menjijikan.

"Apakah kamu ingin menghapuskan seluruh kekuasaan Jaeno?" Denny Wang mengerti maksud Mario.

"Kita mempunyai tujuan yang sama, tidak boleh ada yang mengganggu jika kita ingin terus berada di kota," Mario berkata.

Denny Wang tidak membalas apa pun, ia tahu kemampuan Mario.

Saat ia bersama Mario rawat di rumah sakit, ia meminta Sumanto untuk memeriksa latar belakang Mario. Ia tahu Mario menghantam kepala keluarga Bai dari empat keluarga besar di kota Lemuria.

Bagian selatan benar-benar ramai, empat keluarga besar di kota Lemuria jauh lebih kaya raya dibandingkan empat keluarga besar di kota Kimraden. Empat keluarga besar ini terdiri dari Long, Bai, Feng, dan Kong.

Kekuasaan kepala keluarga Bai tidak sebanding dengan Kenny, mendengar saat itu Mario tidak menemukan senjata yang cocok untuk menghantam kepala keluarga Bai, ia pun dengan terpaksa menggunakan botol minuman keras untuk mematahkan kaki kepala keluarga Bai.

Cara yang benar-benar kejam sehingga membuat Denny Wang mengerutkan dahinya saat mendengarkan cerita tersebut.

Sepertinya Kenny tidak berani menjadikan Mario sebagai bawahan juga. Pertama, gerak-gerik Mario benar-benar ketahuan. Kedua, ia juga merasa bahwa Mario sulit dikendalikan.

"Kasihku waktu dalam sehari, esok hari aku akan membuat Jaeno menghilang dari kota Harayu," Mario berkata dengan tenang.

………………

Jennie Wang tengah tertidur di rumah besar yang ia sewakan secara mendadak di kota Harayu, mendadak ia teringat sesuatu lalu secara perlahan berubah menjadi semangat.

"Aku mempunyai firasat buruk," Jennie Wang berkata.

"Firasat?" seorang orang muda tengah membelakanginya, ia tengah terduduk di kursi sembari menatap ke arah luar jendela.

"Ambisi serta kemampuan Denny Wang," Jennie Wang berkata.

"Ia kehilangan kemampuan untuk melihat selama tiga tahun, dasarnya sudah hancur sejak lama," orang muda itu berkata.

"Di sini adalah kota Harayu," Jennie Wang berkata.

"Belum tentu tempat ini adalah miliknya," orang muda itu berkata.

"Ia mendapat dukungan dari tuan Sumanto di kota Harayu, Sumanto adalah orang tidak baik, dan ia memelihara bawahan yaitu Alex Lin. Setahuku Alex Lin adalah orang jahat yang terkenal di kota Harayu, jika ia bisa memanfaatkan Sumanto dan Alex Lin dengan baik, Denny Wang akan segera mendirikan tempat milik sendiri di kota Harayu. Susah untuk melawan orang yang berkuasa, kita akan gagal jika melawannya di kota Harayu," Jennie Wang berkata.

"Belum tentu Alex Lin adalah orang paling berkuasa di kota Harayu," orang muda itu terkekeh.

"Masih ada Jaeno, bukan?" Jennie Wang bertanya.

"Tuan Jaeno sudah berada di kota Harayu selama tiga puluh tahun, ia adalah orang berkuasa di kota Harayu. Meskipun Alex Lin luar biasa, tapi ia harus memanggil Jaeno dengan panggilan 'tuan' jika bertemu dengannya. Jaeno akan menerima kemampuan kita, jika kita ingin bekerja sama dengannya, ia akan melakukan segala hal demi menjilat kita, termasuk membunuh Denny Wang," orang muda itu berkata.

"Maksudmu, kita bisa mencari Jaeno dan bekerja sama dengannya?" Jennie Wang bertanya.

"Esok pagi kita akan mencari Jaeno, tidurlah. Aku menjamin Denny Wang akan kalah di tangan kita, dan selamanya tidak akan berhasil," orang muda itu menatap ke arah luar jendela sembari tersenyum.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu