Si Menantu Buta - Bab 511 Tidak dapat Memprediksi Denny

Kawada tahu jelas akan kekuatan Geng Naga Hitam. Bahkan jika Denny adalah presiden Alock, dan ingin berurusan dengan Geng Naga Hitam tidaklah mudah.

Denny ingin berurusan dengan Geng Naga Hitam, hal ini sangat berbahaya. Tapi karena didikan Kawada sejak kecil mencegahnya untuk ikut campur dalam keputusan Denny.

Kawada sekarang miliknya Denny, jadi apa yang dikatakan Denny, Kawada hanya bisa mendukung dan tidak akan membantah.

“Kamu harus hati-hati.” ucap Kawada.

Kawada menjadi seseorang yang paling patuh di antara wanita lain Denny, dan inilah yang disukai Denny dari Kawada.

“Aku akan mencari seseorang untuk menghilangkan bekas luka di tanganmu, kamu jangan khawatir.” Ucap Denny.

Wanita sangat menyukai kecantikan, Meskipun Kawada tidak mengatakan apa-apa, Denny tahu bahwa Kawada juga akan peduli tentang bekas luka di lengannya.

Setelah mendengar ucapan Denny, Kawada menunjukkan senyuman manisnya. Denny mengangkat tangan Kawada dan menciumnya dengan lembut. Tidak mudah bagi Kawada menanggung penghinaan dan pelecehan Geng Naga Hitam dan tetap bisa menjaga Gretta dengan baik.

Kali ini dia membawa kembali Kawada, Denny akan baik-baik menjaganya.

“Ya.” Kawada mengangguk dengan lembut.

“di antara Wanita dalam hidupku, kamu yang paling penurut. Dari awal menyetujui keputusanku, apa yang ingin aku lakukan, kamu selalu menyetujuinya. Tapi aku tidak butuh ini. Kamu memiliki egomu sendiri, kamu boleh mengeluh kepadakku, apa yang kamu inginkan boleh beritahuku. Status di antara kita sama, dan kamu tidak rendah dari siapa pun. Kamu adalah wanitaku, aku akan menghormatimu.” ucap Denny.

Kawada sangat menghormatinya, ini membuatnya tidak terbiasa, terlalu banyak kesopanan akan membuat hubungan antara dua orang tampak teralienasi, dan akan ada celah di antara mereka.

Denny tidak ingin Kawada selalu menyimpan semua di dalam hati. Beberapa masalah mengalami depresi yang terlalu lama, akan sangat berbahaya bagi Kesehatan tubuh.

Kawada tidak berbicara, dia memandang Denny dengan mata berair.

“kamu pelan-pelan saja, terkadang kamu harus marah padaku, jika ada sesuatu yang membuatmu tidak senang, aku harap kamu memberitahuku.” Ucap Denny.

Sulit bagi Denny untuk mengubah Kawada, Pemikiran yang didapatkan Kawada sejak kecil sudah tertanam kuat dalam benaknya, Denny juga ada sedikit mengubah Kawada, dan tidak bisa langsung untuk saat ini

Denny memiliki banyak wanita di dalam hidupnya, dia juga tidak bisa memperlakukan hal yang sama terhadap setiap wanita. Terkadang, akan ada tempat yang tidak bisa dijaganya. Membiarkan wanita-wanita ini hidup dalam keharmonisan bukanlah masalah yang mudah. Karakter seperti Kawada ini mudah diintimidasi.

“baik.” ucap Kawada.

Ketika Denny memintanya, Kawada mengangguk dan berkata “ya.” Denny tidak tahu apa yang dikatakan barusan bisa didengar oleh Kawada apa tidak, dia menghela nafas tanpa berdaya.

Ada hal-hal yang tidak bisa diubah, Denny tidak akan memaksanya. Bagi Denny karakter Kawada seperti ini membuatnya marasakan suatu hal yang unik.

Denny mengulurkan tangan membelai rambutnya, “hari-hari penderitaanmu sudah berakhir. Percaya padaku, kita akan segera pergi dari sini, tunggu waktu yang tepat aku akan membelikanmu tas.”

Tiba-tiba, tangisan memecah keheningan antara Denny dan Kawada, Kawada menggendong Gretta lalu menyusuinya.

“Lihat, betapa lucunya dia.” Kawada menatap Gretta yang di tangannya berkata sambil tersenyum.

Denny juga mengalihkan pandangannya ke Gretta, saat ini, Gretta telah selesai menyusui, lalu memegang mulut kecilnya, terlihat belum sepenuhnya mengekspresikan lucunya.

“lucu sekali.” Ucap Denny.

Saat berada di Geng Naga Hitam, Denny sibuk berkelahi dengan Masada, dan tidak punya waktu untuk melihat anaknya. Setelah Denny menangani masalah ini dan menemukan tempat yang aman, dia akhirnya punya waktu untuk melihat Gretta.

“Dia terlihat mirip seperti aku atau kamu?” tanya Denny.

“Lebih seperti dirimu.” ucap Kawada.

“aku harap kedepannya dia bisa hidup lebih tenang.” Denny menghela nafas.

Ketika Denny di Alock mendengar bahwa anaknya telah lahir, Denny sudah mengkhawatirkan Kawada, dan tidak sabar untuk segera datang kesani.

Tetapi pada saat itu, Alock sangat kacau di bawah kepemimpinan Jacob. Tingkat kejahatan meningkat dengan cepat, dan banyak rakyat tidak bahagia. Selain itu, Denny memiliki pertandingan tinju WBA, dan dia tidak punya waktu untuk datang melihat anaknya.

“Bagaimana kamu melewatinya, kelihatan tidak mudahkan?” tanya Kawada.

Denny tertegun sesaat, lalu tersenyum.

Sebenarnya, bagaimana menjalaninya tidaklah mudah. Hidup di dunia, mesti harus memikul berbagai tanggung jawab. Tanggung jawab akan keluarga, tanggung jawab akan kekasih, tanggung jawab akan pekerjaan.

Dan tanggung jawab Denny sekarang bahkan lebih besar. Dia memiliki tanggung jawab terhadap satu negara. Oleh karena itu, meskipun kelelahan Denny tetap harus sibuk. Karena Negara Alock dan rakyat membutuhkannya.

Pada saat ini, Denny bertanggung jawab atas kekasihnya, Kawada membutuhkannya, jadi dia datang mencari Kawada untuk membereskan Geng Naga Hitam.

“Kamu istirahatlah.” Denny berjalan keluar dari kamar dengan pelan menutup pintu.

Denny berjalan ke balkon.

Malam telah tiba, langit malam yang gelap, dan berbintang, dengan mudah membangkitkan kerinduan.

Selama percakapan dengan Kawada, Denny tanpa sadar terpikir Friska.

Friska dulu juga selembut Kawada. Friska memiliki kepribadian dan sangat imut. Bagi Denny dia selalu menjadi wanita yang tak tergantikan.

Tidak peduli berapa banyak wanita di sekitar Denny, kepergian Friska selalu disayangkannya.

Denny sangat ingin Friska kembali kepadanya. Tapi dulu Denny sangat menyakiti hati Friska, dan sekarang dia bahkan tidak bisa tahu keberadaan Friska.

“Semua orang ada di sini.” Setelah beberapa saat, Mario datang menghampiri Denny.

“mereka berpencar di setiap sudut kota dan tidak akan ada orang yang bisa melacak.”

“sangat baik, tunggu sampai mereka diberitahu untuk berkumpul.” ucap Denny.

Ketika dia sibuk, Denny tidak akan memikirkan hal lainnya.

Bertarung dengan Geng Naga Hitam adalah masalah serius, sebagai seorang pemimpin, Denny harus merencanakan dengan hati-hati. Dia tidak akan menjadikan hidupnya sendiri sebagai lolucon saja.

“malam ini bertindak?” tanya Mario.

“Ya, malam ini.” Ucap Denny.

Denny kembali ke kamar dan menggunakan komputer untuk menginformasikan keputusannya melalui video call dengan bawahannya.

“Tindakan kali ini sangat penting, aku harap kalian semua berhati-hati dalam bertindak dan mengingat jelas tugas kalian masing-masing.” Ucap Denny.

“Mengerti.” Ucap bawahannya satu per satu.

......

Geng Naga Hitam, seorang bawahannya yang sedang mengintai di bandara menelepon Masada, “Bos, baru saja mendapat kabar bahwa lima menit yang lalu Denny membeli tiket dan satu jam kemudian, pesawat akan lepas landas.”

“Oke, sudah tahu, kalau begitu kamu terus mengintai disana, kamu tidak boleh bertindak tanpa perintahku.” Masada dengan singkat memerintah lalu menutup telepon.

Dia duduk di kursi dan berpikir keras.

Jika Masada berada di posisi Denny, dia pasti tidak akan dengan mudah menggunakan kartu identitas sendiri untuk membeli tiket pesawat. Dan sama sekali tidak akan muncul di bandara.

Kecuali jika Denny akan bertindak, Denny juga harus membuat persiapan dan mengumpulkan kekuatannya sebelum bertindak.

Semenit kemudian, seorang bawahannya yang sedang mengintai di bandara lain juga menelepon. Dan berkata bahwa Denny juga membeli tiket pesawat.

Tak lama kemudian Masada menerima berita yang sama dari beberapa bandara lainnya.

“Denny, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”