Si Menantu Buta - Bab 16 Matanya Sudah Sembuh

Sumanto bukanlah orang yang bisa disinggung, emosionalnya memang tidak baik, ditambah lagi dari kecil terbiasa dengan kesombongannya, dia tidak pernah memedulikan perasaan orang saat berbicara.

Dia selalu merendahkan kerabatnya dari keluarga kecil ini, mereka tidak memiliki kemampuan terlalu banyak, mereka juga harus berharap dengan bantuan keluarga, mereka baik-baik di depan tuan muda yang sangat berkelas ini, dan hanya bisa memamerkan kehebatannya di depan orang yang lebih rendah dari mereka.

"William, hari ini kamu yang bertanggung jawab tentang susunan acara di kamar dagang Keluarga Chen, kan? Aku bersama dengan ayahmu, paman besarmu dan kakak terbesarmu sudah duduk begitu lama di bawah, rapat sudah mau dimulai, tetapi tempat ini masih begitu kacau, kemampuanmu tidak terlalu baik dalam melakukannya. Masalah kecil ini juga tidak bisa dilakukan dengan baik, tidak tahu apa gunanya Keluarga Chen membesarkanmu."

"Tuan Sumanto, kamu dengarkan penjelasanku." William paling takut dengan Tuan Sumanto, dia tahu jika orang ini adalah orang gila.

Sumanto memiliki tinggi 1,85 meter, memakai setelan kemeja bermerek terkenal, dia lebih kuat banyak jika dibanding, hanya dengan gairah saja sudah mengalahkannya.

"Si gila ini, hari ini memang tidak ada tempat duduk dia di sini, dia malah ngotot mau duduk di tempat Kak Andreas." William menunjuk Denny Wang sambil mengatakannya.

"Mhm?" Sumanto melihat Denny Wang dengan terkejut.

Kini Denny Wang sedang duduk dengan sangat senang di tempat Andreas, dia hari ini berpakaian dengan sangat santai, baju kaos pendek biasa dan celana pendek, memakai sandal juga sebuah kacamata hitam, dia kelihatan seperti bapak peramal.

Sumanto menyukai kesombongan Denny Wang, orang seperti ini baru ada hak untuk mengalahkannya. Jika disebar keluar bahwa Sumanto dikalahkan oleh orang biasa, maka mukanya akan tidak terlalu baik.

Perkataan William membuatnya semakin marah, bukankah sudah beritahu Keluarga Chen untuk memberikan tempat duduk VIP untuk Denny Wang? Kenapa si bodoh ini belum memberikan tempat duduk untuk Denny Wang ? Apakah Keluarga Chen tidak beri muka untuk Sumanto?

Brigitta juga orang yang berharap dengan keributan, dia suka melihat keributan seperti ini, dia tersenyum menaikkan rambut pendeknya, dia tertawa sambil berkata kepada Wakil Walikota, "Mungkin junior dari Keluarga Chen tidak pandai dalam mengurus masalah, sehingga membuat teman dari adikku kesusahan. Kita duduk saja dulu, masalah sekecil ini mereka akan segera menyelesaikannya."

Wakil walikota mengerutkan alis, kesan dia tidak terlalu baik terhadap susunan acara kamar dagang kali ini.

"Apaan ini? Kenapa malah terjadi keributan? Kamu pasti harus menyelesaikan masalah ini." ekspresi paman besar Keluarga Chen menjadi pucat, dia beritahu Andreas dengan nada yang kecil.

"Baik." ekspresi Andreas juga tidak terlalu baik.

Semua orang penting sudah duduk di podium, semua tamu di aula sudah duduk dengan baik, tetapi diam-diam melirik sisi Denny Wang dan William.

Di tempat hanya tersisa Sumanto, Andreas dan William yang sedang berdiri, Denny Wang tetap duduk di tempat Andreas.

Brigitta mengambil lalu mencicipi teh di depannya, tatapannya terhadap Denny Wang dipenuhi dengan rasa seru.

"Kak Andreas, pria ini adalah menantu dari Keluarga Ye, dia adalah anak terlantar dari Keluarga Wang di Kota Kimraden." seluruh tempat ini berubah menjadi hening, William dilihatin oleh semua orang, dalam hatinya perlahan merasa tidak tenang.

Dia mendekati telinga Andreas lalu berkata dengan suara yang kecil.

"Bagaimana mungkin adalah dia?" Andreas mengerutkan alisnya.

Dia tidak pernah bertemu dengan Denny Wang, tetapi dia juga pernah mendengar kabar tentang Denny Wang, dia adalah pemilik dari Keluarga Chen, jadi dengan statusnya yang tinggi, dia pasti tidak pernah seperti junior ini mencari masalah dengan Denny Wang.

"Aku punya teman yang bernama Fidel, hidupnya tidak terlalu baik di luar negeri, jadi dia ingin kembali ke Kota Harayu untuk berbisnis. Dia kagum dengan kamar dagang Keluarga Chen, dia ingin bergabung dengan kamar dagang kami untuk mendapat sedikit keberuntungan, kemudian memamerkan di sosial media untuk tenar saja, jadi aku mengambil posisi Denny Wang, untuk membiarkan Fidel duduk di tempat Denny Wang, tapi tidak disangka bisa menjadi seperti ini. Kak, dulu kami juga pernah permalukan dia, dia tidak pernah berbicara, siapa sangka hari ini dia tumbuh keberanian dan memperhitungkan dengan kami. Tapi kamu tenang saja, ini hanyalah masalah kecil saja, aku akan segera menyelesaikannya, aku akan mengusir dia." William berkata dengan suara yang kecil.

"Denny Wang, bukankah matanya sudah buta?" Andreas berkata.

"Betul, aku meremehkannya karena dia cacat, siapa sangka hari ini dia begitu kuat." William berkata.

Saat Andreas mengerutkan alis melihat Denny Wang, walaupun Denny Wang tidak mendengar jelas bisikan mereka berdua, tetapi dia sudah bisa menebak kemungkinan besar yang dikatakan mereka.

Dia tertawa kemudian melepaskan kacamata hitam, mengedipkan mata yang dipenuhi dengan semangat, kemudian menggunakan baju menyeka kaca kacamata dengan ringan.

"Teman, kenapa kamu selalu memakai kacamata hitam ke setiap tempat? Sombong sekali kamu, sebenarnya matamu yang bermasalah atau kamu sengaja melakukan seperti ini?" Sumanto penasaran.

"Mata tidak terlalu baik, tidak suka kesilauan." Denny Wang berkata sambil tersenyum.

"Oh..." Sumanto tidak memperjelas masalah.

"Sudah jam 9.35, waktu rapat sudah tertunda." Denny Wang mengeluarkan ponsel dan melihat sekilas.

Melihat adegan ini, Andreas seperti dipukul dengan keras oleh palu, dia hanya merasa kepalanya pusing, kemudian langsung dengan cepat menahan pundak William, dia hampir saja terjatuh.

Dia sudah sangat jelas dengan maksud Deny Wang, Denny Wang sedang sengaja beritahu kekuatannya kepadanya.

Denny Wang yang dulunya tidak terkalahkan dan menghebohkan semuanya dengan gerakan jari saja, tuan muda yang diterlantarkan oleh Keluarga Wang, kini matanya sudah sembuh!

Tahun ini Andreas sudah berumur 30 tahun, anaknya 5 tahun, sifatnya sudah dewasa, usaha Keluarga Chen semakin meningkat di bawah pimpinannya.

Dia adalah orang yang pintar, tidak ada orang yang lebih jelas dari dirinya tentang tanda dari mata Denny Wang yang sudah sembuh.

Pembalasan, dendam keluarga kaya, persaingan besar antara orang terkenal.

Dunia bisnis adalah medan perang yang tidak ada asap, tuan muda yang hebat ini menahan dipermalukan selama 3 tahun, kini matanya tiba-tiba sembuh, dia pasti akan balas dendam, Andreas sudah pernah mendengar namanya dari awal, dia adalah orang yang sangat sadis, biasanya jika ada orang menyinggung dia, tidak ada yang tahu apa akhir dari orang itu.

Tidak tahu berapa banyak orang dari 4 keluarga besar di Kota Kimraden yang pernah dihabisi dia.

Sekarang William mempermalukan dia di depan umum, sebenarnya dia sudah sedang membalas William, hari ini jika dia tidak beri sebuah tanggung jawab kepada tuan muda ini, maka Keluarga Chen juga akan direpotin oleh William.

Orang bodoh yang tidak pandai dalam melakukan sesuatu!

"Kak Andreas, kamu jangan marah, masalah kecil ini akan diselesaikan dalam waktu yang cepat. Walaupun hari ini ada orang dari Keluarga Ye di sini, Keluarga Ye juga tidak akan berkata apapun jika aku memukulnya." William berkata dengan suara yang kecil.

"Kamu masih ingin memukul dia!?" suara Andreas tiba-tiba berubah.

"Apakah tidak boleh menghabisinya?" William terkejut.

"Sh*t, kamu masih berani memukul temanku!" Sumanto akhirnya mendengar jelas yang dikatakan dua bersaudara ini, ekspresinya semakin buruk.

"Tuan Sumanto, apakah Denny Wang adalah temanmu?" William juga bukan orang bodoh, dia melihat ekspresi Andreas dengan Sumanto sangat buruk, perlahan membuatnya merasa ada yang salah.

"Tuan Andreas, jika bahas harta dan kekuasaan, Keluarga Han kami lebih banyak puluhan lipat dari kalian. Tetapi jika bahas status, Keluarga Chen kalian sudah puluhan tahun berdiri kokoh di Kota Harayu, rumah kalian juga pernah kedatangan banyak orang penting, jadi Keluarga Han kami pasti harus menghormati kamu. Hari ini aku diberi pelajaran oleh Wakil Walikota, jadi pastinya beberapa waktu ini tidak berani untuk membuat masalah. Tetapi William adalah orang dari Keluarga Chen kalian, hari ini aku tidak akan ikut campur karena di tempat umum. Masalah dia tidak menghormati temanku, kamu yang mengurus saja. Tidak apa jika tidak mengurusnya, hanya saja aku harus pertimbangkan ulang kerja sama kita ke depannya." Sumanto melihat William sambil tertawa dingin.

"Tuan Sumanto, apa Denny Wang ini teman kamu?" ekspresi William seketika menjadi pucat.

"Di tempat umum, sudahkan saja." Denny Wang menyeka kacamata hitam dan berkata dengan tenang.

Suara Denny Wang membuat William terasa tidak enak di dengar.

Dia melihat ekspresi William yang menjadi pucat, kemudian membalikkan kepala melihat ekspresi ayah yang menjadi buruk dan beberapa pemimpin yang sudah berkesan tidak baik terhadap Keluarga Chen.

Karena William tidak baik dalam melakukan sesuatu, tidak apa jika dia merusak acara kamar dagang dan sudah menyinggung Sumanto.

Tapi dia sudah menyinggung Denny Wang.

"Kamu pergi saja dulu." walaupun hatinya menyimpan kemarahan yang banyak, tetapi teringat hari ini banyak orang yang berkumpul di kamar dagang dan masih ada banyak orang penting, Andreas memutuskan untuk memberi pelajaran kepada William setelah acara ini selesai.

"Kak Andreas, apa kamu mau bantu aku?" tatapan mata William dipenuhi dengan rasa terharu.

"Betul, aku akan bantu kamu, jadi jangan merasa terlalu beban di dalam hati. Kamu ke samping sana tunggu aku dan jangan pergi, nanti kita bahas lagi setelah acara kamar dagang ini selesai." Andreas meletakkan tangannya yang besar di pundak William, dia sangat ingin mematahkan tulangnya, tetapi dia masih tetap menahannya.

"Baiklah, aku ke samping sana menunggumu, Kak Andreas jangan marah." William diam-diam melirik Denny Wang, dalam hatinya terlintas dengan sebuah rasa kesenangan.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu