Si Menantu Buta - Bab 567 Sindiran Denny

Debat bisnis ini adalah final dari dua sekolah bisnis, dan ini juga merupakan kompetisi yang sangat penting bagi seluruh sekolah.

Friska adalah perwakilan dari Institut Keuangan Ekonomi, dan Denny adalah perwakilan dari Institut Ekonomi Manajemen. Keduanya harus berdebat satu sama lain untuk perguruan tinggi masing-masing.

Di bawah panggung, banyak pria muda memandang Friska dengan mata berbinar. Tentu saja, lebih banyak orang memperhatikan dua orang kepercayaan tingkat masing dalam berdebat.

Karena orang-orang yang dapat datang ke debat secara pribadi direkomendasikan oleh instruktur, mereka semua luar biasa.

Banyak siswa yang tertarik dengan ekonomi dan bisnis datang ke acara debat ini, mereka berharap agar bisa belajar sesuatu.

“Sepertinya kita benar-benar ditakdirkan.” Denny tersenyum dingin.

“Aku tidak akan kalah darimu.” Ucap Friska.

Denny dan Friska mengambil tempat duduk masing-masing, perlombaan belum dimulai. Dan para penoton mulai berdiskusi.

Denny dan Friska datang ke sekolah ini tidak lama, tetapi sebagian orang mengenal Friska. Mengetahui bakat Friska, mereka yang tidak tahu kemampuan Friska juga mendukungnya. Karena penampilan Friska membuat mereka semakin menyukainya.

Banyak orang bersorak keras untuk Friska.

Seorang mentor menempatkan topik perdebatan di slide.

Jawab topiknya, misalnya, jika Anda mempunyai uang dua ribu rupiah, Anda akan memilih untuk menyumbangkannya atau membeli sepotong roti.

Friska berpikir untuk menyumbangkannya dan Denny adalah lawannya.

“Apakah kalian sudah siap?” Tanya pembawa acara dengan mikrofon.

Melihat bahwa perdebatan akan segera dimulai, para penonton yang bersemangat menutup mulut mereka dan melihat Denny dan Friska dengan tenang.

“Selanjutnya, acara debat bisnis ini akan di mulai.” Pembawa acara berkata.

Pertama-tama, Denny dan Friska keduanya memperkenalkan diri. Setelah mendengarkan perkenalan kedua orang itu, banyak orang berada di pihak Denny, dan mereka semua merasa bahwa Denny memiliki peluang yang lebih baik untuk menang.

Karena Denny datang ke sini untuk meraih gelar Doctor, dan Friska adalah seorang mahasiswa pascasarjana. Akan ada berbedaan di antara keduanya. Hanya beberapa orang yang tahu kemampuan Friska masih tetap mendukungnya.

Apa yang akan diuji oleh debat adalah pemikiran fleksibel secara logika, yang tentunya terkait dengan kemampuan akademik, tetapi kemampuan akademik bukanlah faktor penentu yang mempengaruhi kemenangan debat. Lebih penting lagi, fleksibilitas pemikiran debat dan ketajaman bisnis yang luar biasa.

Ini juga alasan mengapa Friska dapat bersaing dengan Denny di panggung yang sama. Namun, kebanyakan orang masih berpikir bahwa selama mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, mereka pasti akan lebih hebat.

“Jika aku mempunyai uang dua ribu rupiah, aku akan memilih untuk menyumbangkannya. Sekalipun jumlahnya kecil, itu masih bisa membantu lebih banyak orang. Kemudian orang miskin akan bersyukur setelah mendapatkan bantuan, sehingga mereka bisa menggunakan uang itu. Nilai terbesar adalah memberikan kebahagiaan.” Ucap Friska

“Bukankah lebih baik memiliki uang dua ribu rupiah untuk membeli sepotong roti?” ucap Denny.

“dua ribu rupiah terlalu sedikit jika disumbangkan, sangat sedikit orang miskin yang bisa berterima kasih kepada Anda, pada dasarnya tidak mungkin untuk mencapai tujuan untuk bahagia. Selain itu, setelah Anda menyumbangkan uang dua ribu rupiah, orang yang mendapatkan donasi mungkin juga tidak akan berterima kasih kepada Anda. Sebaliknya, mereka akan lebih bergantung lagi donasi dari orang lain.”

“Tentu saja, dua ribu rupiah sulit untuk membuat orang lain puas, asalkan selama kita menyeimbangkan pikiran kita. Untuk membuat diri sendiri merasa puas masih bisa dilakukan. Tapi ketika Anda sangat lapar, anda akan menemukan betapa bahagianya memiliki sepotong roti. menggunakan uang untuk menukar barang, ini baru fungsi kegunaan uang yang benar. Dengan makan yang kenyang baru bisa membawakan kepuasan kepada orang, ketika sudah kenyang, baru ada kekuatan untuk melakukan lebih banyak pekerjaan dan menghasilkan lebih banyak uang.” Ucap Denny.

Begitu Denny selesai berbicara, tepuk tangan meriah dari para hadirin. Penonton berpikir bahwa perdebatan pilihan Denny lebih sulit. Karena memilih untuk menyumbangkan uang dua ribu rupiah, dapat dikatakan perbuatan yang bermoral, dan juga dapat memperkuat kepuasan spiritual darinya. Ini adalah tingkat yang lebih tinggi daripada kepuasan material.

Namun perdebatan Denny telah membuat orang untuk mendapatkan pemikiran baru. Dua ribu rupiah digunakan untuk membeli sepotong roti hanya bisa membawa kepuasan fisik, tetapi setelah kepuasan fisik, orang dapat menggunakan tenaga untuk ciptakan nilai yang berharga. Ini bukan hanya perubahan dari kepuasan material menjadi kepuasan spiritual, tetapi yang lebih penting, pemikiran Denny juga sejalan dengan filosofi investasi ekonomi. Yang lain berinvestasi dalam saham dan obligasi. Dengan demikian dapat menperoleh properti, tetapi dua ribu rupiah tidak dapat digunakan untuk melakukan investasi.

Apa yang dikatakan Denny dari mulutnya seperti baru saja membeli sepotong roti, dan sepotong roti ini membuat tubuh kenyang, setelah tubuh ini merasakan kepuasan, tubuh baru ada kekuatan untuk menghasilkan uang. Dengan begini, fungsi dari uang dua ribu rupiah bisa memaksimalkan manfaat dan memperluas kemungkinan tanpa batas.

Dari sudut pandang lain, pemikiran Denny lebih untuk mengembangkan kerja masyarakat agar berkerja keras. Denny menggunakan uang dua ribu rupiah dari masalah kecil menjadi besar, sangat pantas untuk diperdalam pemikiran ini.

Ucapan Denny yang sedeharana, tetapi mencerminkan filosofi dan pemikiran investasi unik. Ini adalah topik sederhana yang telah mencapai kedalaman.

Beberapa orang yang mendukung Friska mulai berkeringatan, banyak orang ingin melihat bagaimana Friska membantah pandangan Denny.

“Menyumbangkan uang bukan untuk mendapatkan rasa terima kasih orang lain, tetapi untuk membuat dirimu merasa bahagia dan puas. Ketika kamu membeli sepotong roti, kebanyakan orang tidak bisa makan cukup dan tidak akan menambah energi untuk bekerja dan menghasilkan uang.” Ucap Friska.

Bahasa Denny sangat tajam, terutama pemikiran bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak uang setelah memakan sepotong roti, Friska tidak bisa membantah sama sekali. Jadi Friska mencari sudut baru dan mencari celah dari kata-kata Denny sebelumnya.

Pemikiran fleksibel Friska juga luar biasa, Tampaknya Friska dan Denny saling bertentangan.

“Kebahagiaan itu saling menguntungkan, menyumbangkan dua ribu rupiah kepada orang lain, dan orang lain menghargai Anda, dan Anda lebih cenderung bahagia. Tetapi bagaimana jika Anda bertemu seseorang yang mengeluh kepada Anda? Aku pikir kebanyakan orang tidak akan puas dengan hanya mendapatkan dua ribu rupiah saja, kelihatannya mereka mungkin mengucapkan terima kasih kepada Anda, tetapi dibelakangnya mereka akan bepikir seperti itu. Jadi, kebahagiaan semacam ini hanya terbatas pada kebahagiaan penampilan saja.”

“Jika seorang anak kecil, akan merasa puas setelah menyumbangkan dua ribu rupiah. Tetapi jika orang dewasa, maka akan merasa biasa saja.” Ucap Denny.

“mengenai pertanyaan kamu apakah memakan sepotong roti bisa mengenyangkan. Aku pikir siapa pun yang sangat kelaparan bisa menggigit sepotong roti adalah pengharapan yang luar biasa. Dan tiba-tiba mendapatkan sepotong roti, bahkan jika belum kenyang, di dalam hati merasa sangat beruntung dan bahagia. Dan roti itu mengandung gula dan lainnya seperti gandum. Bahkan jika tidak kenyang, itu sudah cukup untuk memberi energi kepada para pekerja.”

“Dilahirkan untuk menjadi manusia, harus berbuat baik, menyumbangkan dua ribu rupiah adalah untuk berkontribusi akan kemampuanmu. Ada banyak orang miskin kebingungan oleh uang. Tentu saja, dua ribu rupiah tidak dapat menyelesaikan kebutuhan mendesak, tetapi setidaknya kamu dapat menunjukkan tekadmu. Setelah menyumbangkan uang, selain menuai kebahagiaan dan kepuasan, itu juga bisa menuai kebaikan.”

“Oh? Kebaikan ya?” Denny tersenyum tipis,” Aku melihat gelandangan tanpa pakaian saat aku berjalan di gerbang sekolah. Karena Nona Friska sangat baik, begitu baik hati. Lalu apakah Anda ingin melepas pakaian Anda untuk dia pakai?”

Setelah mendengar ucapan Denny, semua orang tertawa.

Friska terkejut sejenak, lalu berlari keluar dari ruangan.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu