Si Menantu Buta - Bab 319 Denny dan Tim Khusus Pemecah Kasus

Kinerja tim khusus pemecah kasus sangatlah cepat. Setelah mereka menangkap Denny, mereka pun membuka kunci borgol antar Denny dan Kawada, lalu mengurung Denny dan Kawada secara terpisah.

Kawada adalah orang luar negeri, sehingga ia dengan cepat dikirim menuju Kedutaan Besar Jepang yang terletak di Kota Kimraden.

Sedangkan Denny langsung dikirim ke Rumah Detensi Pertama Kota Kimraden.

Denny sudah kabur selama tiga bulan lebih. Tingkah lakunya cukup membuat tim khusus pemecah kasus marah besar, sehingga mereka sangat tegas terhadap Denny.

Mereka belum memberikan Denny waktu untuk beristirahat. Setelah dibawa ke Rumah Detensi Pertama Kota Kimraden, mereka pun langsung melakukan interogasi untuk sepanjang malam.

“Kita akan mendakwamu telah membunuh artis terkenal alias Fristy, membentuk organisasi kekuasaan gelap, korupsi, penipuan bisnis, memanipulasi pasar saham, membayar pegawai sipil, tolak penangkapan dan berbagai kasus lainnya. Apakah kamu mengakui atas kelakuanmu?” Julius menggunakan lampu LED menyinari mata Denny, sambil memasang wajah serius menatap Denny.

“Jika aku tidak mengakuinya, kalian akan bagaimana mengadiliku?” Denny menyipitkan mata, sambil tersenyum berkata.

“Dipenjara hingga hukum mati.” ujar Julius.

“Aku tentu tidak akan mengakuinya.” ujar Denny lalu tersenyum.

“Kalau begitu, maksudmu itu kamu juga ikut serta dalam semua kasus ini kan?” Wahyu langsung meletakkan setumpuk data-data di hadapan Denny.

“Jika ada sesuatu, tolong bahas dengan pengacaraku.” ujar Denny sambil tersenyum.

“Disini bukan luar negeri, sini adalah China! Kamu jangan pakai caramu yang di luar negeri pada kita. Caramu itu tidak berguna di China!” ujar Julius.

“Kita tahu tujuan awalmu baik. Kenny bukanlah orang baik, kamu bertarung dengannya karena keadilan. Tapi bagaimana dengan Kenny, tentu ada tim khusus pemecah kasus yang pergi urus, tidak perlu kamu disini menjadi penegak hukum. Kamu bukanlah penegak hukum, tidak memiliki hak untuk menyerang Kenny. Apalagi semua kelakuanmu telah menyebabkan kekacauan di China. Sekarang banyak sikap orang yang buruk terhadap orang-orang kaya seperti kalian. Kamu dan Kenny telah menjelekkan seluruh distrik bisnis.” ujar Wahyu.

“Ada masalah, bahaslah dengan pengacaraku. Aku menolak menjawab pertanyaan kalian.” ujar Denny sambil tersenyum.

“Malam hari kematian Fristy, dimana kamu berada?” tanya Julius.

“Aku menolak untuk menjawab.” ujar Denny.

“Sore hari itu kamu bertemu dengan Fristy, apa yang kamu katakan kepadanya? Lalu kamu pergi kemana saja, bertemu dengan siapa saja, membicarakan apa saja?” tanya Julius.

“Aku menolak untuk menjawab.” ujar Denny.

“Baik, kamu boleh menolak untuk menjawab, lagipula kita telah mencarimu selama tiga bulan, tidak perlu buru-buru dalam beberapa hari ini. Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Aku percaya kamu akan menjawab pertanyaan kita.” ujar Julius.

“Benar, aku sudah kabur selama tiga bulan, anakku pun sudah berusia empat bulan, seharusnya ia sudah bisa duduk sekarang. Apakah ia sudah bisa memanjat?” keluh Denny.

“Kamu masih ingat kalau kamu punya anak?” tanya Wahyu cuek.

“Apakah kamu ada fotonya? Bolehkah kamu memperlihatkannya kepadaku?” tanya Denny.

“Kalau kamu setuju untuk bekerja sama dengan kita, kita boleh memberi kamu lihat fotonya, bahkan bisa membawamu bertemu dengannya. Aku pernah melihat anakmu, ia sangat lucu sekarang.” ujar Wahyu.

“Hmmm.” Denny tersenyum.

Dengan cepat, Denny dibawa kembali ke penjara selulernya.

Di dalam sana hanya terdapat dirinya sendiri, sangat tenang. Saat ia dikurung dalam penjara, di dunia ini sepertinya hanya tersisa ia sendiri. Lampu LED menyala selama dua puluh empat jam di dalam penjara, ada kamera juga yang terus tertuju kearahnya. Ia sama sekali tidak ada kebebasan, bahkan ia juga harus direkam saat ia ke toilet.

Beberapa hari ia masuk penjara, Kenny sana pun juga mulai beraksi. Ia menyuruh orang untuk membocorkan masalah Denny yang bekerja sama dengan Jacob kepada tim khusus pemecah kasus, bahkan ia juga memberikan kasus Young K kepada tim khusus pemecah kasus.

Kenny pun mengambil kesempatan kali ini untuk menyalahkan Denny, dan memberi banyak tuduhan kepada Denny, bahkan masalah yang sebenarnya tidak ada pun juga didorong kepada Denny.

Tujuannya adalah membunuh Denny, agar Denny tidak bisa keluar selamanya.

Kasus yang harus diterima Denny semakin banyak karena Kenny. Jika ia mengakui semua kesalahannya, maka ia akan segera diberi hukuman mati.

Setiap kali tim khusus pemecah kasus menjalankan interogasi kepada Denny, selain menolak untuk menjawab, Denny juga hanya menolak untuk menjawab.

Beberapa hari ini ia cukup tersiksa saat diinterogasi. Setiap hari ia terus disinari dengan lampu LED yang menusuk, ia sama sekali tidak bisa tertidur nyenyak di dalam penjara, bahkan mentalnya juga harus menanggung tekanan yang sangat berat.

Ia percaya Keluarga Xu di luar negeri akan menolong dirinya keluar, kalau tidak, mentalnya mungkin saja ambruk kapanpun dan langsung memberi tahu semua masalah yang ia lakukan.

“Kapten Rodrigo, ia tidak mengatakan apapun.” Melihat Denny yang begitu menutup mulutnya, Julius memberikan kasus Denny kepada Kapten Rodrigo.

“Denny, ini foto anakmu.” Kapten Rodrigo berjalan ke dalam ruangan interogasi dan memberi Denny sebatang rokok, lalu memberi lagi sebuah telepon ke tangan Denny.

Itu adalah telepon milik Denny. Telepon yang ia buang masih ada di tangan tim khusus pemecah kasus. Ia menjadikan foto anaknya sebagai latar belakang layar teleponnya.

Ia sangat mencintai Friska, dan juga mencintai anaknya.

Wajahnya memucat dan suram karena beberapa hari ini terus disiksa tim khusus pemecah kasus. Sepasang matanya memerah dan mengantuk, hingga dirinya hampir mau beringus. Ia mengelap pelan hidungnya dan menatap lelah foto di teleponnya, lalu matanya semakin memerah.

“Ini adalah fotonya untuk dekat-dekat ini.” Kapten Rodrigo memberi Denny sebuah telepon lagi.

Di dalam telepon itu terdapat foto Sakura dua hari yang lalu. Waktu berlalu cepat dan anaknya sudah bertumbuh besar. Anaknya mirip dengan Friska, putih, lucu dan juga beisi. Denny tidak tahan untuk tersenyum sambil memandang foto yang terdapat di telepon itu.

“Katakanlah apa yang ingin kamu katakan. Kenny menuduhmu banyak hal setelah kamu tertangkap. Kamu hampir harus menerima semua kesalahan yang diberikan Kenny kepadamu, sehingga ia tidak lagi bersalah. Kita yakin bahwa kamu disalahkan untuk kasus Fristy, tapi kamu menolak untuk bekerja sama dengan kita, lantas bagaimana kita harus membantumu untuk membersihkan semua tuduhan yang ada?” tanya Kapten Rodrigo.

“Aku juga tidak suci. Mau aku mengakuinya atau tidak, semua kasus yang kulakukan pasti akan dijatuhkan hukuman penjara atau hukuman mati, jadi aku tidak akan menjelaskannya.” ujar Denny sambil tersenyum.

“Kenny telah mengganti kewarganegaraan. Ia sekarang sudah menjadi warga negara Singapura, kalaupun ia sudah pergi, kita tidak akan bisa menyentuhnya, tapi kita masih bisa memblokir seluruh properti keluarga yang ia miliki.” ujar Kapten Rodrigo.

“Itu hanya sebuah perusahaan cangkang. Entah sudah ada berapa banyak ratusan triliun yang dimiliki Kenny di luar sana. Apakah ia peduli dengan properti keluarganya yang begitu dikit?” Denny tersenyum.

“Apakah kamu begitu tidak percaya kepada kita?” tanya Kapten Rodrigo.

“Bukan tidak percaya kalian, hanya Kenny saja yang terllau licik. Kalian tidak akan bisa mengalahkannya.” ujar Denny.

“Kita pasti bisa menemukan sesuatu dari mulutmu.” ujar Kapten Rodrigo.

“Terserah.” ujar Denny.

Saat Denny dan Kapten Rodrigo berbincang di dalam ruangan, Cecep masuk ke dalam ruang interogasi dan melirik Denny cuek. Selanjutnya ia berbisik pelan di samping telinga Kapten Rodrigo.

Raut wajah Kapten Rodrigo pelan-pelan menjadi buruk, lalu menepuk meja kasar. “Jangan-jangan kita harus membiarkan pelaku kejahatan terus bebas di luar sana?!”

“Kita juga tidak berdaya, ia mendapatkan hak istimewa diplomatik, ada tiga puluh dua negara dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menolongnya. Ia memiliki bantuan di luar negeri, kita tidak akan bisa menghukumnya.” ujar Cecep pelan.

Tatapan Kapten Rodrigo berubah menjadi cuek, lalu menatap marah kepada Denny.

“Aku mendapatkan hak istimewa diplomatik?” tanya Denny sambil tersenyum.

“Benar.” ujar Kapten Rodrigo.

“Hahahaha.....” Denny tertawa, lalu berdiri dari bangku dengan tangannya yang diborgol.

Melihat raut wajah Kapten Rodrigo dan Cecep yang menjadi buruk, ia melirik kaca satu arah yang berada di belakang kedua orang tersebut. Ia tahu Julius, Salim dan Wahyu yang berada di belakang kaca itu juga sedang memasang raut wajah yang tidak enak dilihat.

Ia semakin senang.

Secara tidak sadar, ia sudah berada di dalam penjara selama empat hari. Setiap hari tim khusus pemecah kasus terus menginterogasinya, hingga mentalnya mau runtuh, bahkan ia menjadi agak gila setelah diinterogasi. Ia tidak tahan terus tertawa bodoh seperti orang gangguan jiwa.

Selanjutnya suara tawanya semakin kencang, lalu sepasang matanya tiba-tiba bersinar.

Akhirnya ia kembali aman.

Perperangan antar ia dengan Kenny, Brigil, Tuan Muda Ning, ia berakhir kalah. Ia tidak dapat mengalahkan kekuasaan Kenny, Brigil dan Tuan Muda Ning.

Tapi ia tidak akan menyerah. Ia akan mengganti statusnya dan kembali lagi ke China, lalu ia akan membuat Kenny, Brigil dan Tuan Muda Ning mendapatkan hukuman yang seharusnya mereka dapat!

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu