Si Menantu Buta - Bab 77 Peringatan Tresky

Denny Wang sengaja membawa Fredy kemari adalah untuk membuatnya di hajar. Sumanto sangat hebat bisa membaca kejanggalan tatapan Denny Wang kepada Fredy, dia tau jelas akan sifat Denny Wang, jadi dia langsung mengerti apa yang terjadi, dia tersenyum, berkata kepada Roy Li, “Roy Li, kamu sudah memukul orangku, kamu mencari bawahanmu secara acak dan menghajarnya, kita sangat puas. Kamu ingin bertarung dengan kak Denny, kita mengiyakan keinginanmu itu. kita serahkan orang kita, silahkan hajar semaumu, jika tidak, jangan salahkan kita karena tidak memberimu kesempatan.

“Tuan Sumanto, aku tidak ada hubungan apa apa dengan Denny Wang, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini?” Dalam hati Fredy dia sudah sangat takut kepada Sumanto, wajahnya sudah pucat saat mengatakan ini kepadanya.

“Sialan, ada mangsa untuk di hajar, kenapa tidak hajar!”

Roy Li tidak senang saat melihat Fredy berbicara dengan Sumanto, kebetulan posisi mereka memunggunginya, jadi dia menendang pantat Fredy tanpa aba aba.

Fredy yang dipukul tiba tiba langsung terkejut, bukan, lebih tepatnya ketakutan, saat dia memalingkan kepalanya, dia melihat Roy Li sudah mendekat dan menghajar menendang perutnya.

Roy Li sudah terlatih, bahkan 6 hingga 7 petarung saja bukan lawannya, bagaimana mungkin Fredy bisa menerima pukulannya.

Fredy langsung meringkuk di lantai, dia bukan hanya menerima satu tendangan saja, pukulannya tidak tanggung tanggung, dia kembali menendang bagian dada Fredy, membuatnya menggelundung kesakitan.

Fredy baru di pukul beberapa kali oleh Roy Li saja sudah sesak nafas, dia menahan perutnya tergeletak tidak berdaya untuk beberapa saat.

“Tuan, kamu sudah memukul bawakanku, aku ingin keadilan, kamu hanya menendang salah satu bawahanmu dua kali. Dan dia adalah kerabatku, dia sudah dipukuli habis habisan olehmu, bukankah ini terlalu tidak adil?” Denny Wang menatap Roy Li dalam dalam.

“Kamu yang memberikannya kepadaku.” Roy Li juga merasa sedikit keterlauan, dia mengerutkan keningnya menghindari tatapan kedua mata Denny Wang.

“Kita bertemu tiga hari lagi di pertandingan, jika kamu kalah lagi dariku, jangan pernah mencari gara gara denganku.” Denny Wang menegaskan.

“Roy Li akan kalah?” Roy Li menyeringai menatap Fredy yang sudah tergeletak diatas lantai, kemudian membawa orang orangnya pergi.

“Kak Denny, siapa orang ini, dia sudah menyinggungmu kan? Naas sekali sampai dipukuli hingga separah ini.” melihat Roy Li membawa orang orang nya pergi, Sumanto tersenyum picik melangkahkan kakinya mendekati Denny Wang.

“Dia adalah kerabat Keluarga Ye, dia mengira jika penglihatanku masih belum pulih, dan ingin menghajarku, tapi aku membawanya untuk dihajar oleh Roy Li.” Denny Wang menatap Fredy yang tergeletak tidak berdaya diatas lantai, tatapannya penuh dengan aura mencibir.

“Apa perlu aku menghajarnya untukmu? Kemampuan Keluarga Ye biasa saja, aku juga ingin menghajar orang mereka.” Sumanto mengatakan.

“Tidak perlu, kali ini sudak cukup, aku akan menghabisinya pelan pelan.” Denny Wang menjawab.

“Baiklah, aku percaya kemampuanmu.” Sumanto mengiyakan pelan.

Dia sudah mengakui kehebatan Denny Wang, seharusnya dialah yang terhebat di Kota Harayu, jika dia ingin menghabisi seseorang pasti itu adalah suatu hal yang sangat mudah baginya, bukan hanya fisik, tapi juga dengan menatalnya. Mungkin Fredy sudah menyinggung Denny Wang dengan keterlaluan, jika tidak maka Denny Wang tidak akan memperlakukannya sampai seperti ini.

“Kak, terimakasih karena sudah membelaku.” Mark berjalan mendekat, berterimakasih dengan sungguh sungguh kepada Denny Wang.

“Berlatihlah dengan benar, masa depan Perusahaan Summer Rich berada di tangan kalian.” Denny Wang tersenyum kepada Mark, menepuk pundaknya pelan.

“Baik.” Mark menganggukkan kepalanya kuat kuat.

“Apa luka di wajahmu tidak apa apa, apa perlu kerumah sakit?” Denny Wang bertanya.

“Luka kecil, bagi petarung seperti kita tidak ada apa apanya.” Mark menjawab.

Setelah berpikir beberapa saat, dia menatap Fredy yang meringkuk tidak berdaya diatas lantai, kemudian berkata kepada Denny Wang, “kak, Roy Li adalah petarung terhebat di Kota Harayu, kemampuannya tidak bisa dibandingkan dengan jerry. Apa pertandingan tiga hari kedepan, kamu yakin?”

“Petarung kelas dua saja, jika dia hebat bisa sehebat apa dia nantinya. Saat K-1 saja petarung terhebat sudah dipukul KO olehku.” Denny Wang tersenyum, setelah itu melangkahkan kakinya keluar, “aku akan mentraktir kalian, bawa sekalian para pekerja dan petarung.

“Baik.” Mereka semua langsung mengikuti Denny Wang melangkahkan kakinya keluar.

Denny Wang memang memiliki kemampuan yang hebat, ditambah lagi dia memiliki pundi pundi uang yang tebal dikantongnya, tentu saja dia tidak ragu ragu untuk mentaraktir orang orangnya, hal itu membuat mereka semua tergerak hatinya dan memperlakukannya dengan sangat hormat, bersedia melakukan apapun untuknya.

Fredy masih terbaring diatas lantai, setelah Denny Wang dan yang lainnya pergi, dia terdiam sebentar baru kemudian mulai beranjak perlahan. Dia masih tidak mengerti kenapa tiba tiba malah dialah yang dihajar. Dia dihajar oleh Roy Li, tapi tidak berani mencarinya untuk balas dendam, tentu saja dia akan melimpahkan semuanya kepada Denny Wang.

Dalam hatinya berpikir, Denny Wang, tunggu saja, jika aku tidak membalaskan dendamku ini, aku bukanlah Fredy lagi.

Denny Wang malah tidak menganggap Fredy berarti, dia hanyalah orang rendahan saja, bukanlah apa apa di depan matanya, dia ingin menghajar Denny Wang, tapi malah dia yang dihajar oleh Roy Li. Denny Wang masih belum benar benar ingin memberinya pelajaran, jika dia ingin melakukannya, maka Fredy pasti sudah tidak memiliki keinginan untuk hidup lagi.

Jika dia ingin memberikan pelajaran, maka bukan kepada Fredy saja, tapi kepada seluruh Keluarga Ye.

Malam itu, Denny Wang membawa orang orangnya minum hingga mabuk di sebuah restoran di salah satu hotel, karena rasa kantuk yang sangat pekat, jadi mereka membuka kamar sekalian di hotel itu.

Beberapa waktu ini Friska Ye sangatlah sibuk, semakin lama semakin tidak memiliki waktu untuk mengurusi Denny Wang.

Sedangkan Fredy yang habis dihajar habis habisan, orang pertama yang muncul dalam benaknya adalah Tresky. Karena Tresky mengenal beberapa mafia, Glen Ye dan Nadine bahkan menganggap mereka adalah senjata mereka. Asalkan Tresky sudah turun tangan, maka orang orangnya pasti bisa menghabisi Denny Wang dengan mudah.

Mereka tidak tau saja jika Tresky sudah dihabisi oleh Denny Wang sebelumnya.

Fredy mengendari mobilnya menuju ke rumah Tresky, terlihat jika Tresky sedang santai diatas sofa menonton televisi, Fredy begitu kesal hingga melempar gelas teh dan buah buahan diatas meja ke lantai.

“Brengsek, apa apaan kamu ini, hancurkan saja mobilmu sendiri kalau kesal, kenapa malah datang kemari menghancurkan mejaku?” Tresky langsung beranjak, menatapnya penuh keterkejutan.

Istri Tresky berada di dapur, tidak mengerti apa yang terjadi kepada Fredy.

“Denny Wang ternyata mempermainkanku, dia membawaku ke area pengembangan, membuat Roy Li menghajarku.” Fredy mengatakanya dengan sangat geram.

“Apa sebuah teater kecil?” wajah Tresky langsung pias.

“Sepertinya iya, aku juga tidak tau apa yang sedang mereka renovasi, banyak orang orang hebat disana, Roy Li, Sumanto, Alex Lin, bahkan mereka ada disana, bahkan Fidel yang akhir akhir ini mulai bangkit juga berada disana.” Fredy menjelaskan.

“Wah mereka kumpul semua.” Tresky mendesah pelan.

“Kak, cepat carikan orang untuk balas dendam, entah berapapun biayanga, aku akan membayarnya. Si buta sialan itu, ternyata dia berani mengerjaiku, jika aku tidak bisa membalas dendam, maka aku bukanlah Fredy lagi.” Fredy mengatakannya penuh dendam.

“Buta sialan? Kamu pikir Denny Wang itu buta?” Tresky menunjukkan tatapan dalam.

“Apa maksudmu?” Fredy bertanya.

“Jangan menyinggungnya, dia adalah orang yang tidak bisa kita sentuh sembarangan. Bukan hanya aku dan kamu saja yang tidak bisa menyentuhnya, bahkan Glen Ye dan Nadine cepat atau lambat akan jatuh di tangannya.” Tresky menghela nafas panjnag, menjatuhkan pandangannya ke luar jendela.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu