Si Menantu Buta - Bab 357 Widji Li Mencari Masalah

Karina, Haryo dan Widji masih tidak mengetahui identitas asli dari Denny, mereka hanya mengira Denny memiliki dukungan besar dari Monica, oleh sebab itu dia bisa datang ke acara ini dengan tanpa masalah.

Ketika beberapa orang ini sedang berbincang, Nikita mengenakan seragam OL datang bersama dengan beberapa bawahannya.

Postur tubuhnya mungil, dan wajah kecilnya dihiasi dengan sedikit kemerahan. Demi mencerminkan KTT yang begitu serius, dia secara khusus mengenakan sepatu hak tinggi dan kaos kaki tipis berwarna hitam.

Bahkan di depan Monica, Karina dan semua wanita cantik yang ada di sini, Nikita terlihat sangat luar biasa menonjol. Dia dan Monica serta Karina, masing-masing mempunyai ciri khasnya sendiri. Dengan munculnya di sini, membuat acara KTT ini semakin berwarna.

“Nona Besar Nikita.” Begitu melihat kedatangan Nikita, Haryo segera berdiri.

“Halo, Nona Besar Nikita.” Karina dan Widji juga ikut berdiri.

“Ehm.” Kedua mata Nikita sangat dingin, menatapi Denny yang sedang mengobrol dari kejauhan.

“Nona Besar, apakah kamu ingin duduk sebentar di sini?” tanya Haryo.

“Tidak, kalian mengobrol saja.” Ucap Nikita.

“Baiklah, kami akan melanjutkan obrolan kami.” Haryo mengangguk pelan.

Hubungan antara Haryo dan Nikita adalah antara atasan dan bawahan, Nikita duduk di posisi tertinggi atas sumber daya yang ada di China. Haryo, Kenny dan Mario yang berada di sisi Denny semuanya memiliki musuh, dan mereka semua mengandalkan Nikita. Haryo masih menghasilkan uang di bawah naungan Nikita, dan Haryo telah mendapatkan banyak manfaat darinya.

“Dia itu hanya parasit, jika tidak ada Monica, bagaimana mungkin dia ada di sini hari ini? Mungkin sejak awal dia sudah ditangkap oleh tim khusus, atau dibunuh oleh Kenny.” Ucap Haryo sambil tersenyum sinis.

“Jika memang bisa mengandalkan penampilan dan tampang untuk berbaur, mungkin aku seharusnya telah menjadi orang terkaya di dunia ini.” Kata Widji.

Mendengar perkataan Widji, Nikita dan Karina tidak bisa menahan dirinya untuk melirik dia sekilas.

Pandangan kedua wanita ini penuh penghinaan.

Mereka tidak tahu siapa yang memberinya kepercayaan diri yang begitu kuat kepada Widji, sehingga bisa membuat Widji melontarkan kata-kata seperti ini.

Mereka juga mengakui, tampang Widji memang lumayan, umurnya sekitar 20 tahunan, dan memang waktu yang sangat menjanjikan bagi kaum pemuda sepertinya. Dia sangat putih, juga terlihat tampan, tapi temperamennya tidak bisa dibandingkan dengan Denny.

Meskipun Denny telah menumbuhkan janggutnya, tapi dia terlihat dewasa dan berkharisma, dia tidak sebanding dengan seorang yang baru menginjak usia dewasa. Saat dia, Monica dan tuan rumah mengobrol, tanpa disadari tubuhnya memancarkan aura yang cerah. Kedua matanya berkilau, membuat orang lain terpana dan perasaan berbeda. Dia memang kejam untuk waktu yang lama, dan tulisan kata ‘orang jahat’ tanpa sadar telah menempel di keningnya, bahkan terdapat energi jahat di tubuhnya.

Inilah yang membuat pria terlihat sangat tampan dengan aura jahatnya, dan Widji tidak memiliki temperamen seperti ini.

“Kenapa kalian melihatku dengan tatapan seperti itu? Apakah aku tidak setampan Denny?” Widji tidak senang.

Nikita dan Karina tidak menjawabnya, tatapan hina terlihat di mata Karina, dan mata dingin dari Nikita juga terlihat menyiratkan sesuatu yang aneh.

“Widji, dari yang aku tahu, bagaimana kamu bisa berada di posisi ini adalah semua karena Denny, bukan? Sebelum Denny kehilangan penglihatannya dulu, dia telah melakukan hal yang sangat baik untuk Keluarga Wang, dan saat itu kamu adalah muridnya. Bagaimanapun juga, kamu adalah murid dari Denny, kenapa kamu bisa membicarakannya di belakang seperti ini?” Raditya memandang Widji dengan jijik.

“Dia adalah penjahat, dan aku telah menarik diriku dari dunianya. Dari mana uangnya berasal, tidakkah kamu mengetahuinya? Semuanya adalah hasil dari menipu, hantu penghisap darah sepertinya, bagaimana mungkin layak untuk dihormati?” kata Widji dengan hina.

“Darah siapa yang sudah dihisap olehnya?” tanya Raditya.

Widji tidak menjawabnya.

Raditya sangat setia pada Nikita, kedudukannya di Nikita ini seperti Mario yang ada di samping Denny, dia sangat merasa jijik dengan manusia seperti Widji ini.

Pertanyaannya membuat suasana semakin canggung, mereka semua tidak tahu apa yang harus dibicarakan lagi.

“Ternyata kedudukan Monica begitu tinggi, pantas saja Denny tidak berani macam-macam dengannya.” Setelah terdiam sejenak, tiba-tiba Karina berkata.

“Kenapa?” tanya Haryo.

“Kemarin aku melihat Monica menendang pantatnya, Denny bahkan tidak berani marah. Aku sangat terkejut saat kalian membicarakan identitas Monica tadi. Dan aku baru menyadarinya sekarang, ternyata bagaimana Denny bisa muncul di sini, ini semua karena Monica yang melindunginya. Haha, ternyata dia telah hancur hingga titik ini, dia harus mengandalkan perlindungan dari seorang wanita.” Ucap Karina dengan sinis.

“Benar, Denny ini adalah seorang parasit, kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa berbaur dengan begitu baik? Dulu saat dia bertarung dengan Kenny, kamu tahu ‘kan?” tanya Haryo.

“Aku sudah mendengar hal itu, katanya sangat heboh.” Ujar Karina.

“Pada saat itu mereka berdua mewakili dua kekuatan besar, kekuatan bagian utara dan selatan, di belakang keduanya memiliki dukungan yang besar, Denny mempunyai Sumanto, dan Kenny mempunyai Brigil. Selain itu di atas mereka juga ada dukungan, itu adalah Keluarga Zhao dari Monica dan Keluarga Qin dari Matthew.” Kata Haryo.

“Ternyata seperti itu.” Karina mengangguk pelan.

Dulu dia adalah seorang tentara bayaran, setelah menderita kerugian dari Denny, dia telah berkecil hati dari dunia tentara bayaran, dia berpikir bahwa dia bisa bekerja keras dengan upayanya sendiri untuk mendapatkan sebagian kekuasaan di dunia ini. Tapi pada saat dia menghadapi Jacob dan Denny, dia baru menyadari ternyata dirinya sama sekali tidak mempunyai kekuatan itu, oleh karena itu dia pun mundur dan memilih untuk kembali ke Xi Chuan menerusi bisnis keluarganya.

Dan sekarang dia telah resmi memasuki dunia bisnis, dia baru menyadari ternyata air di sini jauh lebih dalam.

“Aku tidak berbakat, saat bekerja di bawah naungan Kenny, aku adalah orang yang berada di sisi Kenny.” Widji melihat tampang Karina yang cantik ini, berusaha menunjukkan identitasnya di depan Karina.

“Oh.” Ucap Karina.

“Seseorang yang berkhianat, sedang membanggakan dirinya sendiri.” Raditya mencibir.

“Saudara Raditya, jika kamu terus membicarakan aku seperti itu, aku akan marah.” Raut wajah Widji berubah.

“Kamu memang pengkhianat, apa aku salah? Dulu saat Denny melakukan tugasnya, dan telah terjadi sesuatu, kamu segera berlindung di kakak tertuanya. Pada akhirnya saat mata Denny telah membaik, dan kakaknya terjebak dalam masalah, kamu segera berpindah ke Kenny. Saat ini, Kenny adalah penjahat kelas kakap di China, dan kamu segera membebaskan diri darinya, lalu bergabung dengan kelompok lain. Manusia sepertimu kalau bukan pengkhianat terus apa?” tanya Raditya.

“Aku tidak ingin berdebat denganmu.” Widji berusaha keras menahan emosinya.

“Apa kamu bisa berdebat denganku?” tanya Raditya.

Di depannya saat ini adalah Ketua presiden direktur dari Perusahaan Fintech Culture Neo, Nikita. Raditya juga mendapatkan posisi yang begitu tinggi berkat Nikita, yang telah menjadi seorang presiden direktur Perusahaan Chevron di Kota Lemuria.

Widji masih belum bisa menyandingi kedudukan Raditya.

Raut wajah Widji berubah ketika melihat Raditya menghinanya secara membabi buta seperti ini, dia menyalakan sebatang rokok dan merapikan pakaiannya.

“Bagaimanapun juga, Denny sekarang adalah seorang penjahat. Meskipun dia memiliki perlindungan dari Monica, selama aku mengatakan identitasnya di KTT ini, itu sudah cukup untuk menjatuhkan Denny. Aku memang tidak berani mencari masalah dengan Monica, tapi jika aku ingin mengusik Denny, dia jelas bukan lawanku. Jangan biarkan orang jahat terus berkeliaran, kalian lihat saja bagaimana aku akan mengusiknya.” Ucap Widji tersenyum lalu berjalan ke arah Denny, dia ingin mengembalikan wajahnya yang telah dipermalukan oleh Raditya.

“Kamu ingin mencari masalah dengan Denny?” Nikita tertegun.

“Kenapa?” tanya Widji sambil tersenyum jahat.

“Tidak apa-apa……” kata Nikita.