Si Menantu Buta - Bab 266 Tyas Marah

Denny Wang tidak tahu bahwa Fristy sebenarnya adalah orang Tuan muda Ning. Tuan muda Ning selalu melatih Fristy, menjadikan Fristy sebagai bintang kelas atas, hanya untuk membantunya ketika dia membutuhkannya suatu hari nanti.

Sekarang dia ingin menyingkirkan Denny Wang, dan Fristy muncul.

Ketika Fristy dan Denny Wang bersama, sudah ada sekelompok besar paparazzi yang menyamar sebagai orang biasa, mereka menunggu untuk mengambil beberapa foto menarik Denny Wang dan Fristy, lalu membuat berita panas di China, sehingga membuat Denny Wang dan Friska Ye benar-benar berpisah.

Denny Wang tidak pernah meragukan identitas Fristy, Fristy menyembunyikannya dengan sangat baik di depannya, kepribadiannya yang lembut dan penuh perhatian, kadang-kadang berpura-pura teraniaya di industri hiburan, itu membuat Denny Wang merasa ingin melindunginya.

Bahkan sebelum Denny Wang kehilangan penglihatannya, ia hampir memiliki hubungan dengan Fristy.

Namun, dia sekarang tidak tertarik pada Fristy, suasana hatinya dibuat sangat kacau oleh Tyas, otaknya penuh dengan Tyas. Dalam hal strategi, Tyas lebih hebat daripada Fristy, ia tahu cara merebut hati pria dan bagaimana membuat seorang pria tertarik padanya dengan cepat. Jika Denny Wang dan Friska Ye tidak memiliki perasaan yang mendalam, dia sekarang pasti sudah mendapatkan Denny Wang.

Dia tidak memiliki permintaan apa pun pada Denny Wang, ia hanya menyukai Denny Wang, dia ingin seperti gadis biasa, memiliki anak dengan pria yang ia sukai.

Dan Fristy mendekati Denny Wang karena ada tujuan, itu merupakan perbedaan di antara mereka berdua.

Di depan Denny Wang, Yian, Tyas dan Neo Hou, Fristy dengan murah hati berfoto bersama para pelayan, mereka berfoto perorangan dengannya, setelah berfoto dia juga memberikan tanda tangan untuk mereka.

Ia tampak sangat merakyat.

Denny Wang merasa kepribadian Fristy sangat baik, dia berdiri di samping sambil tersenyum, dan menatap Fristy dengan tatapan apresiasi.

"Bos, siapa orang ini? Dia bahkan mengenal bintang besar?" Seorang anak buah Neo Hou datang ke sisinya dan berbisik kepadanya.

"Tidak tahu." Ekspresi wajah Neo Hou agak sedikit tidak enak dipandang, dia merasa pusat perhatiannya direbut oleh Denny Wang.

"Para pelayan itu berfoto dengan Fristy, aku juga ingin berfoto dengan Fristy. Istriku penggemar Fristy, jika dia melihat fotoku dan Fristy, dia pasti akan merasa sangat iri." Ujar anak buahnya.

"Hanya bintang saja, menghabiskan sedikit uang untuk mengundangnya, apa hebatnya? Aku pemilik Perusahaan Griyatama, jika kalian ingin berfoto dengannya, nanti aku akan mengundangnya untuk berfoto dengan kalian." Ujar Neo Hou dengan kesal.

"Bung, perkataanmu ini salah." Yian tersenyum dan menyalakan sebatang rokok.

"Aku salah?" Tanya Neo Hou dengan dingin.

"Fristy adalah bintang paling populer di China sekarang, ia adalah bintang super, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan parasnya, kharismanya dan ketenarannya di industri hiburan. Kekayaan pribadinya telah mencapai puluhan triliun, biaya mengundangnya 200 miliar, dia hanya mau mengendorse produk dengan kualitas terbaik, jika tidak itu akan memengaruhi reputasinya. Maaf, Tuan Neo yang hanya memiliki kekayaan 600 miliar, apakah Anda memiliki produk berkualitas yang sangat tinggi yang dapat menariknya mengendorse produk Anda? Dan bisakah Anda membayar 200 miliar atau bahkan 2 triliun untuk memintanya menjadi endorse di perusahaan Anda?" Yian tersenyum.

"Apakah kamu sengaja mengataiku?" Ekspresi wajah Neo Hou tidak enak dipandang.

"Bukan sengaja mengatai Anda, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya. Kamu mungkin belum tahu identitas Denny Wang bukan? Jika kamu tahu identitas Denny Wang, itu mungkin akan membuatmu terkejut setengah mati." Yian menghisap rokok sambil menyeringai.

"Dia keluar hanya membawa dua anak buah, aku keluar dengan membawa lima anak buah. Dari sisi ini saja sudah tidak sama, apa yang bisa dia miliki hingga membuatku terkejut? Dan aku sudah melihat daftar donasi acara amal hari itu, aku menyumbang 10 miliar, dan menjadi orang yang memberikan donasi paling banyak pada hari itu, tidak ada namanya di daftar donasi, kemampuan apa yang bisa dia miliki hingga bisa membuatku terkejut?" Tanya Neo Hou.

"Apa yang kamu lihat hanya permukaan, orang-orang kaya yang sebenarnya sangat rendah hati. Hanya acara donasi kecil, tidak tahu berapa kali dia telah berpartisipasi dalam acara seperti itu dalam setahun. Dia rendah hati karena dia telah lama sudah tidak mempedulikan kegiatan donasi seperti ini. Orang kaya sebenarnya biasanya sangat sederhana, selain rela menghabiskan lebih banyak uang untuk beberapa hobi mereka, mereka mungkin lebih hemat dari orang biasa di hal lainnya." Yian berkata sambil tersenyum.

"Kamu mengatakannya seperti kamu sangat kaya, dan kamu sangat memahami orang kaya." Neo Hou mencibir.

"Aku tidak punya uang, aku adalah orang miskin." Yian tersenyum.

Gaji tahunan Yian sekarang adalah 240 miliar, 40 miliar lebih tinggi dari Tyas, dia memiliki saham 1% di Perusahaan Fintech Culture Neo, kekayaan pribadinya melebihi 6 triliun.

Kekayaannya 10 kali lipat dari Neo Hou.

"Sampah, jangan bicara omong kosong jika tidak memiliki uang!" Ekspresi wajah Neo Hou terus berubah.

"Mengapa kamu bisa ada di sini?" Denny Wang tidak meragukan kepribadian Fristy, tetapi dia masih meragukan kedatangan Fristy.

Dia merasa bahwa apa yang terjadi akhir-akhir ini terlalu kebetulan.

Terutama ketika dia dan Kenny sudah resmi mulai bersaing, kemunculan Fristy di Kota Harayu sudah sangat kebetulan, dan bahkan lebih kebetulan lagi dia bisa muncul di restoran tempat dia makan.

"Teman baikmu, Sumanto yang memberitahuku." Ujar Fristy.

"Apakah akhir-akhir ini kamu sering menghubunginya?" Tanya Denny Wang.

"Dia terus mengejarku." Ujar Fristy.

"Oh." Ujar Denny Wang.

Fristy diam-diam tertawa dalam hatinya, ini adalah strategi sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, itu tidak hanya bisa memprovokasi hubungannya dengan Sumanto, itu juga bisa menggunakan kontak dekat mereka beberapa waktu ini untuk mengambil foto dan menghancurkan keluarganya. Ketika keluarga Denny Wang dan teman-teman baiknya bubar, itulah saatnya Kenny menyerangnya.

"Ada banyak wanita di sekitar Sumanto, dia tidak akan bisa hanya menyukai seorang wanita, kamu harus berhati-hati dengannya." Ujar Denny Wang setelah berpikir sejenak.

"Benarkah? Ternyata dia adalah orang seperti itu." Fristy pura-pura terkejut.

"Yah, ada banyak wanita di sekitarnya, dia juga sangat pandai bermain, kamu tidak akan bisa membayangkannya." Ujar Denny Wang.

"Apakah dia sekarang kaya?" Tanya Fristy.

"Dia sudah sangat kaya, dan kekayaan pribadinya telah mencapai 100 triliun." Ujar Denny Wang.

"Dia adalah orang terkaya di kota bagian utara." Ujar Fristy.

"Ya, jika kamu hanya suka uangnya, kalian berdua bisa bersama. Aku teman baiknya, jika aku menjadi jaminan, dia seharusnya akan menikahimu dan tidak akan dengan mudahnya menceraikanmu." Ujar Denny Wang.

"Kamu mengerti aku, aku sama sekali tidak tertarik pada uang. Aku tidak tertarik padanya, aku hanya tertarik padamu." Fristy tersenyum.

"Aku bersedia mengajarimu berbisnis." Denny Wang mengalihkan topik pembicaraan.

"Bos, mereka berdua sangat dekat, bintang besar itu sangat agresif padanya." Anak buah Neo Hou menatap Denny Wang dengan mencibir.

"Dia pasti menganggapnya sebagai pelayannya, dan memerintahkannya melakukan suatu hal." Ujar Neo Hou dengan wajah kesal.

"Menjadi pelayan seorang bintang besar juga hal yang cukup baik." Ujar para anak buahnya dengan iri.

"Sial, kalian berada di pihak siapa?" Neo Hou sudah merasa tidak senang.

"Bos, kami sudah tahu kami salah." Para anak buahnya segera meminta maaf.

"Tyas cantik, kamu lihat bosmu, begitu bertemu dengan bintang besar dia tidak menginginkanmu lagi, mereka berpasangan. Kalau tidak ayo kita lakukan sesuatu juga, berpasangan seperti mereka." Neo Hou menatap Tyas dengan sembrono.

"Pergi." Tatapan Tyas menatap Denny Wang dan Fristy penuh dengan amarah.

"Apa katamu?" Neo Hou terkejut.

"Hanya orang yang memiliki kekayaan 600 miliar saja, apa memenuhi syarat untuk makan bersamaku? Aku menyuruhmu pergi, jangan ganggu aku." Ujar Tyas dengan dingin.