Si Menantu Buta - Bab 460 Sekring Peledak

Setelah Vincent meninggalkan kantor Direktur WBA Fernando, dengan segera membuka penyelidikan tentang identitas Denny Wang.

Saat mendengar bahwa Denny Wang adalah presiden Alock, dan dia sedang membeli WBA, dia benar-benar terkejut. Tapi dia masih tidak akan melakukan perjalanan khusus untuk meminta maaf pada Denny Wang hanya karena ini.

Saat itu tangan Denny Wang memegang pistol dan diarahkan ke kepalanya, tapi saat Denny Wang tidak mengeksekusinya dengan tembakan, dia mengira bahwa Denny Wang tidak bersedia untuk berdebat dengan orang seperti dirinya.

Tapi tidak tahu mengapa, berita Vincent yang menghina Denny Wang itu mendadak tersebar dengan cepat di tingkat atas WBA, banyak pebisnis yang karena hal ini tidak berani lagi untuk bekerjasama dengan Vincent, bisnis Vincent juga menjadi tidak baik.

Disaat tidak ada pilihan lain lagi, barulah Vincent mencari Denny Wang untuk memohon maaf.

Denny Wang tersenyum tipis, "Pergilah."

"Tuan, kamu sudah memaafkanku?" Kata Vincent.

Vincent datang untuk meminta pengampunan dari Denny Wang, selebihnya dia juga ingin orang lain tahu, bahwa Denny Wang tidak tertarik untuk berurusan dengannya, bekerjasama dengannya tidak akan menyinggung Denny Wang.

"Besok lagi jangan sembarangan meremehkan seseorang, kalau kamu memahami teguran kali ini, berarti tidak terlampau jauh." Kata Denny Wang tersenyum.

"Baik, Tuan ." Jawab Vincent.

"Aku menyuruhmu pergi, ini berarti aku tidak bisa berargumen denganmu, jika aku ingin menghabisimu, dari awal kamu tidak akan tahu sudah berapa kali kamu mati."

Denny Wang tidak mengetahui, sekalipun dirinya tidak berargumen dengan Vincent, Vincent sudah tidak bisa menanggung penderitaan karena masalah penghinaan terhadap Denny Wang.

"Tuan, aku ingin mengundangmu ke WBA untuk memberitahu pada publik bahwa telah menerima permintaan maafku." Kata Vincent.

Denny Wang terdiam sejenak, kemudian dia tertawa dua kali. Permintaan yang dikatakan Vincent padanya, Denny Wang seketika bisa menebak keadaan buruk Vincent pada saat ini.

Vincent yang melihat Denny Wang tertawa, kemudian dengan canggung ikut tertawa juga.

"Tidak mengira akan memiliki orang yang menggantikanku untuk menghukummu." Ujar Denny Wang sambil tersenyum.

"Pengaruh Tuan tidak sebanding dengan diriku, dulu aku bahkan ingin membandingkan kekuatan dengan Tuan ingin mengeluarkan uang untuk menyuap Tuan, tapi semua itu hanyalah sebuah imajinasi yang liar." Kata Vincent.

"Kali ini aku tidak menghukummu, apakah kamu merasa bahwa aku adlaah orang yang mudah digertak?" Mendadak Denny Wang bertanya.

"Tidak, tentu saja tidak." Vincent berkata dengan cepat.

"Kalau begitu atas dasar apa kamu pikir aku akan membantumu?" Tanya Denny Wang.

"Aku......" Vincent menggaruk-garuk kepalanya, "Tuan, kalau kamu tidak membantuku maka tidak akan ada orang lagi yang bisa membantuku."

"Sekarang aku sedang kesulitan di WBA, tidak berhenti hanya di WBA saja, bahkan bisnis lain yang sedang kukerjakan juga terkena dampak masalahnya, jika begini terus aku bisa rugi secara finansial, bahkan bisa kehilangan semua kekayaan keluargaku."

"Menurutku ini bukanlah alasan yang baik." Kata Denny Wang.

"Tuan, aku mohon, bantulah aku, tidak ada orang yang bisa membantuku selain dirimu." Kata Vincent panik.

"Maka kamu ini sedang memohon padaku untuk menerima permintaan maafmu?" Denny Wang tersenyum kecil.

"Benar." Kata Vincent tanpa ragu.

"Hatiku tidak lembut." Tiba-tiba ekspresi wajah Denny Wang menjadi dingin.

"Kamu tidak sopan terhadapku, tidak menghormatiku, aku tidak tertarik untuk berargumen denganmu, tapi ini tidak berarti bahwa aku bisa berbicara dengan baik-baik."

"Oh salah, kamu harus menerima hukuman, jika kamu mennyebabkan masalah besar, kamu harus menanggungnya sendiri."

Mario memapah Denny Wang pergi dari samping Vincent, Mario menatap Vincent dengan muka datar.

Disaat ini Vincent teringat dengan sebuah kalimat yang pernah dia katakan pada Mario, 'Selamanya jangan pernah berbicara tentang martabat di depan orang yang lebih kuat dibandingkan kamu.'

Dia dengan segera berlutut di depan Denny Wang, "Tuan, aku benar-benar bersalah, aku tidak ingin kehilangan posisi dan jabatanku sekarang, aku tidak ingin diasingkan oleh teman-teman yang sering berbisnis denganku."

"Sikap bersalahmu itu semua tidak cukup tulus, sekarang memohon padaku, juga tidak hanya takut akan kekuatan dan pengaruhku. Jika masalah ini tidak berdampak pada keuntunganmu, kamu dari awal tidak akan pergi mencariku." Denny Wang menghentikan langkahnya dan berkata dengan bengis.

Vincent mengepalkan tangannya dengan sengit, dia merendahkan sikapnya, tapi Denny Wang bahkan tidak melihatnya. Tetapi, saat ini Vincent tidak berani marah, dia takut kalau akan memanas-manasi Denny Wang.

"Tuan, aku harus bagaimana, baru kamu memaafkanku." Tanya Vincent.

"Jika tidak menerima hukuman, kamu tidak akan pernah belajar dari kesalahan."

"Jika kamu tidak memiliki kemampuan, kehilangan jabatan mungkin bukanlah sebuah hal yang baik. Jika kamu memiliki kemampuan, setelah kehilangan itu, kamu bisa mengulanginya lagi dari awal, setelah berjuang keras, juga tidak pernah akan ada lagi kesempatan yang muncul kembali." Jawab Denny Wang datar.

Vincent "......"

Denny Wang sudah pergi, Vincent masih bertutut dan termenung disana, matanya mengikuti bayangan tubuh Denny Wang.

Denny Wang kembali ke rumah, kemudian langsung melihat Sakura dan Jumanto.

Setelah Denny Wang keluar dari rumah sakit, beberapa hari ini terus-menerus sibuk mengurus pemerintahan Alock, berdiskusi masalah vermain catur dengan Jacob. Sudah sangat lama tidak melaihat Sakura dan Jumanto, Denny Wang sangat merindukan mereka.

Saat Sakura melihat Denny Wang, wajahnya seketika timbul sebuah senyuman. Dengan segera berjalan dan memeluk Denny Wang.

"Sakura, bagaimana, apakah rindu dengan ayah." Denny Wang mengelus ringan kepala Sakura.

Sakura dengan imutnya mengangguk-anggukkan kepala, sepasang mata yang bercahaya itu menatap wajah Denny Wang.

Beberapa hari ini Denny Wang sangat lelah, lukanya belum sembuh tapi dia sudah keluar dari rumah sakit, hanya demi mengurusi pemerintahan. Dia tidak bisa membiarkan Jacob semakin memperluas pengaruhnya di Alock.

Sekarang Alock sangatlah kacau, memacu industri olahraga milik negara, meskipun bisa membuat Alock mendapatkan uang yang lebih banyak, tapi pada akhirnya masih tidak memliki cara untuk mendapatkan jaminan kehidupan yang efektif bagi orang miskin di Alock.

Wujud pembagian dua tingkatan miskin dan kaya di Alock sudah sangat mengkhawatirkan, uang Alock sebagian besar disembunyikan di kantong minoritas orang kaya. Orang mayoritas, masih belum bisa menikmati keuntungan dari berapa banyak kekayaan negara. Ini bukanlah wujud yang baik, jika diteruskan, konflik sosial pasti akan terjadi, dan bahkan jauh lebih parah.

Denny Wang harus mendorong politik pemerintahan yang bersangkutan untuk memperbaiki masalah ini, keuntungan minoritas orang kaya harus dikorbankan, membuat keuntungan ini terbagi rata, membuat setiap distrik Alock berkembang dengan merata.

Denny Wang sudah memikirkan matang kebijakan pemerintah, hanya saja sekarang Denny Wang tidak memiliki semangat untuk menjalankan kebijakannya, waktu ini juga tidak cocok untuk melakukan kebijakannya.

Karena kekuatan militer negara sekarang tidak semua berada di genggaman Denny Wang, kebanyakan orang kaya Alock semua memiliki hubungan dengan Jacob, jika dia mengeluarkan kebijakan ini pasti akan menimbulkan pertentangan dari mereka. Ketergesa-gesaan mengeluarkan kebijakan, malah akan menimbulka konflik sosial, yang tidak kondusif bagi pengembangan yang stabil dan harmonis.

"Beberapa hari ini kamu sangat lelah kan." Tyas melihat wajah berat Denny Wang, datang menghampiri dan bertanya.

Denny Wang kembali sadar dari berpikir kerasnya, melihat ekspresi wajah dari Tyas yang memberi perhatian padanya, harinya menjadi hangat.

"Pemerintahan Alock sedang sibuk, banyak hal yang tergesa-gesa, mengubah keadaan saat ini dulu, tidak bisa diselesaikan dalam satu hari, kamu tidak perlu tergesa-gesa." Kata Tyas.

Tyas juga pernah mengurusi urusan umum Alock, tapi dari setelah Tyas hamil dan melahirkan Jumanto bagi Denny Wang, Denny Wang menyuruhnya untuk istirahat di rumah.

"Lukamu belum sembuh, kamu harus meperhatikannya dan banyak istirahat."

"Ya, aku akan memperhatikan tubuhku, lagipula aku masih akan melakukan pertarungan tinju dengan Sonny." Kata Denny Wang.

"Belakangan ini aku sangat sibuk, tidak memiliki banyak waktu untuk melihatmu, tunggu aku memiliki waktu luang akan kubelikan kau sebuah tas."

"Baiklah, belakangan ini kamu juga jangan terlalu jengkel, aku juga mengetahui sedikit kondisi Alock sekarang, percayalah padaku, semua masalah akan terselesaikan dengan baik." Kata Tyas.

"Ya." Denny Wang mengulurkan tangannya, menggenggam erat tangan putih Tyas.

"Yang Mulia Presiden, ada berita yang ingin kulaporkan, bar di tengah kota menyimpan narotika dan bubuk putih dalam jumlah besar." Tepat di saat ini, ada seorang yang masuk, dan melapor kepada Denny Wang.

"Masalah ini kalian harusnya tahu bagaimana menyelesaikannya." Kata Denny Wang tegas.

"Baiklah, tapi kali ini berbeda, disana kami melihat asisten terpercaya Jacob yaitu Airon."

"Baik, aku akan pergi melihatnya." Ujar Denny Wang dengan suara berat.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu