Si Menantu Buta - Bab 143 Pembukaan Pusat Kuliner

Tiga jam kemudian, Kota Harayu, di kota ini Denny Wang menginvestasi tempat boxing yang belum selesai dibangun.

“bruk”, Denny Wang menendang Fidel dengan sadis sampai terlempar keluar.

Dia melihat raut wajah Fidel menjadi kehijauan.

Sumanto duduk di kantor yang baru direnovasi yang masih sederhana, sedang main game komputer. Mario mengenakan setelan jas dan Alex Lin beserta sekelompok anak buahnya memandang Fidel tanpa ekspresi.

Yian dan Neysia berdiri bersama, melihat mulut Fidel mengalirkan darah, perlahan menaikkan alis.

Hera masih menggunakan baju olahraga yang bersih, dengan rambut dikepang, melihat Fidel dengan diam.

“Fidel, karaktermu tidak bagus, waktu baru mengenalmu, aku tahu kamu bermain-main dengan perempuan yang bersuami, berpikir kalau kamu punya sedikit talenta, mengira bisa mengubahmu menjadi baik, aku tidak menyalahkanmu. Walaupun yang kamu goda adalah istriku Denny Wang, aku pikir itu kesalahan pertama karena kamu masih muda, belum mengerti apa-apa, tidak membuat masalah untukku, aku bisa membiarkannya.” Denny Wang memantik sebatang rokok, melihat Fidel dengan raut wajah buruk.

“tapi kamu malah seperti anjing, menjilat musuhku Denny Wang, ini sudah yang keberapa kalinya? Kenapa, kamu ingin memanfaatkanku untuk menarik koneksi, masuk ke lingkar Jennie Wang lalu membereskanku dan menjadi bosku?”

“Fidel, jangan lupa, dari siapa kamu mengambil gaji.” Mario melihat Fidel tanpa ekspresi.

“brengsek, anjing tidak bisa mengubah kebiasaan makan kotoran, orang seperti ini tidak bisa digunakan terus. Kak Denny Wang, aku akan patahkan kaki anjingnya, supaya dia menghilang selamanya dari kota Harayu.” Alex Lin menyerbu Fidel dan menjatuhkannya dengan sekali tendangan, lalu menginjak Fidel dengan sadis.

Melihat Alex Lin beraksi, bawahan Alex Lin juga membantunya untuk memukul Fidel.

Setelah beberapa orang itu memukul selama beberapa menit, Denny Wang baru menghentikan mereka, “cukup.”

“beraninya mencari muka dengan musuh kita, membuat kita malu di acara minum-minum. Orang seperti ini tidak boleh dipakai lagi, sudah dipelihara sampai gendut kalau tidak diatasi baik-baik beneran bisa memakan kita. Lebih baik patahkan kakinya, supaya kedepannya keluar dari lingkar bisnis.” Sumanto berjalan keluar dari dalam kantor, memantik sebatang rokok.

“Tuan Sumanto, jangan!” wajah Fidel dipenuhi darah, langsung mengeluarkan air mata, memohon ampun kepada Sumanto.

“memohon padaku apa gunanya, bosmu kan bukan aku.” Sumanto mengeluarkan senyum dingin.

“Kak Denny Wang, kumohon lepaskan aku, aku bukannya mengkhianatimu, kekuatan Jennie Wang terlalu besar, di sisinya masih ada tentara bayaran juga, aku benar-benar tidak berani menyinggungnya.” Fidel menangis keras memohon ampun kepada Denny Wang.

“tentara bayaran sangat hebatkah?” Tanya Mario.

“Kak Mario, kalian semua adalah orang hebat, punya kemampuan besar, sedangkan aku hanya orang kecil, aku benaran takut dengan mereka.” Kata Fidel.

“tidak bisa begini, kamu akan terus membuat kami malu.” Kata Mario.

“takut sih memang harus, Jennie Wang pasti punya senjata, tentara bayaran yang dia pelihara bukan orang baik, kita semua juga takut. Tapi dari awal masyarakat China diatur dengan hukum, dunia ini adil. Walaupun Jennie Wang punya uang dan kekuatan, tetap tidak bisa membodohi orang-orang, mana bisa kita membuang martabat karena takut?” kata Yian.

“sial, mereka bisa mendapat senjata, apa kami tidak bisa?” Alex Lin menginjak Fidel dengan sadis.

“kak Denny Wang, kak Denny, kumohon lepaskan aku, aku bukannya sengaja mencari muka dengannya, aku benaran takut dengannya, lain kali aku akan setia padamu, tidak akan berani mencari muka dengan orang luar lagi.” Fidel lanjut nangis, memohon ampun kepada Denny Wang.

“apakah sudah hancur?” tanya Sumanto.

“hari ini kamu berlutut disini, dan renungkan kesalahanmu, aku bantu selamatkan kakimu, mulai hari ini, aku tidak ingin melihat kejadian seperti ini terjadi lagi.” Denny Wang melihat Fidel dan memutar badan, berjalan keluar dari tempat boxing.

Fidel terus berlutut di lantai.

Di perjalanan pulang, Sumanto berpikir lalu bilang ke Denny Wang, “dia melakukan satu pekerjaan saja kamu beri dia enam puluh miliar, dulunya dia pengecut seperti apa kamu pasti masih ingat kan. Gila, setiap hari bergelut di lingkar orang kaya, berusaha menjilat seperti anjing. Enam puluh miliar itu tidak mudah didapatkan, berapa banyak orang yang bekerja keras seumur hidup saja masih belum bisa menyimpan sampai enam puluh miliar.”

“kamu berikan dia keberuntungan, buat dia jadi orang kaya, punya mobil dan rumah mewah, lain kali tidak perlu menjilat orang kaya lagi, tapi dia malah menjilat Jennie Wang. Dia bukannya tidak mengerti, dia pintar kok, dia ingin memanfaatkanmu untuk naik ke level yang lebih tinggi, nanti kalau dia sudah diatas kita, dia akan membalas perlakuanmu padanya dulu.”

“aku tahu ambisinya, tapi orang seperti ini tetap harus digunakan.” Kata Denny Wang.

“kenapa?” tanya Sumanto.

“Jennie Wang itu tidak mudah dihadapi, walaupun dia tidak sebanding denganku, tapi dia juga punya kemampuan, kemampuannya pasti akan membuatku kesusahan, ingin mengusirnya dari kota Harayu, kita butuh Fidel.” Kata Denny Wang.

Malam itu, Denny Wang tidak pulang ke kediaman keluarga Ye, dia menetap di rumah mewah yang diberikan Sumanto padanya.

Sudah terlalu malam.

Dia sudah mengekspos identitasnya kepada Gissel Chen, sampai rumah pasti Gissel Chen akan ngobrol banyak dengannya, dia butuh istirahat.

Beberapa hari lagi Pusat Kuliner Adirama akan mulai buka, dia masih punya banyak hal yang harus dikerjakan disana.

Di hari kedua, Denny Wang tetap menyerahkan kompetisi W-1 kepada Fidel, juga menyerahkan organisasi amal Mario kepada Fidel untuk mengurusnya. Dalam semalam mereka menerima tidak sedikit donasi dari kota Harayu, uang ini akan murni digunakan untuk masyarakat. Dia ingin membangun panti asuhan, panti jompo, pusat career training, dan mencari orang-orang yang membutuhkan bantuan di kota Harayu.

Sejak awal pendirian organisasi amal ini dilakukan bersama dengan organisasi pemerintah, Denny Wang menyerahkan hal ini pada Fidel, supaya Fidel punya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang pemerintah.

Dome mulai melatih Denny Wang dan Mario, ada pula Sumanto, Alex Lin, Mark.

Latihan mereka kali ini adalah latihan penyembuhan dan latihan lanjutan.

Yang disebut latihan penyembuhan, adalah saat dulu lomba Denny Wang dan Mario terluka, keduanya membutuhkan sedikit latihan penyembuhan untuk mengobati tubuhnya yang terluka. Tinju adalah olahraga yang paling memakan banyak kalori, juga sejenis olahraga sehat secara ilmiah. Para mentor punya aturan yang sangat tersistem, latihan mereka bisa menjamin stamina petinju terus meningkat, juga bisa menjamin tubuh petinjunya selalu sehat.

Latihan penyembuhan merujuk kepada beberapa latihan pemanasan, seperti memeluk lengan untuk perenggangan, leg pressing, membungkukan badan, jogging, memutar leher serta pergelangan tangan dan kaki, di dunia bela diri ada sebuah kalimat “urat bertambah satu inci, bisa tambah umur sepuluh tahun”, sekali-kali berolahraga akan sangat bermanfaat bagi tubuh.

Saat sampai latihan lanjutan, Sumanto dan Alex Lin sudah tidak kuat menahannya.

Saat ini tubuh Sumanto dan Alex Lin sudah mau hancur, dirusak oleh minuman keras. Setiap hari mereka memakai baju olahraga, pagi hari harus lari sepuluh kilometer bersama Denny Wang, Mario, dan Mark.

Setelah sepuluh kilometer, raut wajah Sumanto dan Alex Lin akan menjadi buruk, dan napasnya terengah-engah.

Di siang hari, mereka latihan push-up, jongkok bangun, dan sit-up, latihan yang paling melelahkan adalah latihan fisik, ini juga merupakan latihan yang paling cepat meningkatkan stamina mereka.

Push-up nya menggunakan kepalan tinju sebagai penyanggah, setiap set tiga puluh kali, setiap hari sepuluh set, melatih ketahanan kepalan tinju dan pergelangan tangan.

Jongkok bangunnya dilakukan sambil menggendong barbel seberat dua puluh lima kilogram, setiap set dua puluh kali, setiap hari sepuluh set, melatih otot bagian kaki, pinggang dan punggung, melatih keseimbangan dan menambah kekuatan di kedua kaki, supaya tidak mudah dijatuhkan oleh lawan.

Cara untuk sit-up ada banyak, ada yang sambil memeluk piringan barbel seberat sepuluh kilogram, tangan kosong, tapi saat posisi duduk harus menlancarkan tinjuan dengan cepat, dilakukannya dengan mengaitkan kaki di tiang penyanggah. Level Denny Wang dan Mario sangat tinggi, mereka bisa menjepit karung pasir dengan sangat kencang menggunakan kaki, melakukan sit-up sambil memeluk karung pasir dengan kakinya.

Setiap kali selesai satu gerakan, mereka akan melancarkan tinju dengan cepat, menggerakan otot yang kaku, ini adalah perbedaan tinju dan gym, sangat banyak pelatih gym yang membimbing muridnya supaya ototnya juga bisa bergerak, tapi tidak membimbing mereka untuk bergerak sepenuhnya, otot yang terbentuk karena gym biasanya lebih kaku, banyak orang yang setelah gym mau lepas pakaian saja susah, bagaimana bisa dengan lincah beradu tinju dengan lawan?

Mereka harus latihan seharian penuh, bahkan Denny Wang dan Mario pun tidak kuat.

Denny Wang dan Mario adalah ahli tertinggi di negara kita, mereka bisa berlatih metode latihan yang paling tinggi skalanya, metode ini bisa membuat mereka menaiki panggung besar, empat liga besar dunia.

Seperti memanjat tali, dengan murni latihan kekuatan bahu dan genggaman, tidak berhenti memanjat tali setinggi sepuluh meter. Melatih reflek, dilempar bola ping pong oleh Dome, memukul bola pingpongnya dengan akurat. Menggantung piringan barbel seberat dua setengah kilo di leher, melatih otot di sekitar leher. Latihan menabrak, menabrak tembok yang yang dilindungi dengan bantalan kulit yang tebal.

Masih ada banyak lagi dasarnya tapi kalau melakukan latihan keras, seperti meninju target merupakan tinju yang paling dasar, Dome memperpanjang waktu latihan mereka. Tubuh membentuk gerakan lunges, mengangkat dan mendorong barbel seberat lima belas kilogram. Memukul reaction ball, memukul reaction ball dengan akurat sambil menghindari reaction ball yang berayun kembali.

Keberadaan Dome sangat berguna untuk menghilangkan penyakit malas mereka, setiap kali memaksa mereka untuk menembus batasan tubuh mereka.

Setelah latihan keras seharian, saat menyeduh obat tradisional china Denny Wang mengobrol dengan Mario, “latihannya terasa agak melelahkan.”

“setengah mati.” Mario bicara tanpa ekspresi.

“kalian berdua saat berendam ngapain menetap di satu ruangan? Kalian gay ya?” terdengar suara, Dome menuangkan seember air panas dalam bak kayu tempat Denny Wang berendam, membuat Denny Wang kepanasan.

Setiap kali mereka berendam membutuhkan kira-kira waktu satu jam, Denny Wang merasa bosan saat berendam, makanya dia sekalian membeli bak kayu dan menaruhnya di kamar mandi Mario, berendam bersamanya.

Setelah ditegur oleh Dome, Denny Wang duduk di bak kayu dan tidak bicara.

Latihan keras ini berlangsung selama beberapa hari, Denny Wang akhirnya punya alasan untuk melepaskan penderitaannya, dia beserta Sumanto, Alex Lin semuanya kabur, hanya meninggalkan Mark sendiri di sisi Dome.

Pusat Kuliner Adirama miliknya sudah buka.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu