Si Menantu Buta - Bab 146 Raditya

Selama tiga hari berturut-turut, Yian terus menarik pelanggan di depan kota kuliner Chevron setiap hari, membuat kios Stinky tofu untuk menghalangi pendapatan Nikita. Keahliannya luar biasa, dalam tiga hari ini, kios Stinky tofu selalu seperti naga yang panjang, dia juga meminta para bawahannya untuk membagikan selebaran di depan kota kuliner Chevron, untuk membawakan puluhan ribu orang ke pusat kuliner Adirama Denny.

Yian bertindak seperti ini benar-benar mencari masalah, sengaja datang ke kota kuliner Chevron untuk mencari masalah.

Bisnis boleh ada persaingan, tetapi tidak bisa bersaing seperti ini. Denny orang yang sangat baik dan jujur, dia sama sekali tidak akan menyalahkan kekuatannya untuk menindas orang lain.

Dalam tiga hari ini dia segera meningkatkan modal biaya promosi, bekerja sama dengan Yian dan meminta para bawahan untuk pergi ke berbagai universitas di Kota Harayu untuk mempromosikan kegiatan mereka, dan pada saat yang bersamaan mencari seorang astis untuk membantu meningkatkan penjualan.

Karena pedagang pusat kulinernya memang berkualitas tinggi, dan para pedagang ini dipilih secara pribadi oleh Yian dan Neysia sebelum pusat kuliner dibuka.

Pusat kulinernya mempertahankan sejumlah pendapatan dengan cepat, membuat reputasi di Kota Harayu, dan seminggu kemudian omsetnya menembus 100 miliyar.

Pada saat ini, musim wisatawan di Kota Harayu telah berlalu, pusat kuliner Nikita hanya terkait dengan industri pariwisata kota Harayu, bisnisnya tidak sebaik ketika pertama kali buka, dan omset setiap harinya sekitar 160 miliyar.

Dan street food Brigitta juga membuahkan hasil dengan cepat, dia menggunakan koneksi jaringan, menjalani garis kelas atas, makanan sebagai bahan dasar, dan mengandalkan alkohol sebagai sumber keuntungan.

Brigitta mengenal banyak orang kaya di Kota Harayu, dia adalah wanita pertama dari Keluarga Han di Kota Harayu, dan semuanya sangat menghargainya ketika dia membuat restoran kelas atas.

Mengikat pelanggan melalui promosi dan koneksi jaringan, seminggu kemudian omsetnya menembus 60 miliyar.

Pakaian, makanan, perumahan, adalah kebutuhan pokok masyarakat, pakaian bisa dibeli satu dalam setahun, rumah bisa disewa, tidak ada uang bisa untuk tidak memenuhinya, tapi setiap hari harus makan. Pada hari keempat Yian menarik orang untuk Denny, Denny tidak membiarkan Yian pergi ke kota kuliner Chevron untuk mencari masalah, saat ini bisnis mereka sudah cukup bagus.

Tapi karena pusat kuliner mereka berada di salah satu daerah yang ramai di kota Harayu, meskipun semua orang ingin makan, tapi tidak mungkin untuk mengunjungi pusat kulinernya setiap hari, jadi setiap hari pusat kulinernya memiliki pelanggan baru dan lama, omset bisnisnya juga terus bertahan pada 100 miliyar, dan kondisinya dalam kemacetan.

“Kenapa sebelumnya aku tidak menyadari bahwa kamu begitu tidak senonoh?” Denny sedikit tidak berdaya terhadap Yian.

Dia sekarang telah memiliki beberapa puluh triliun, dan tidak khawatir seperti baru pertama kali berbisnis, setelah melewati masa krisis, bahkan jika bisnis pusat kulinernya tidak bagus, dia juga tidak terburu-buru untuk menghasilkan uang, uang di tangannya masih bisa disimpan, dan dia tidak ingin bermusuhan dengan Nikita hanya karena bisnis.

“Karena sebelumnya kita sangat jarang berkomunikasi.” Yian tersenyum tak senonoh.

“Bisnis sudah dibangkitkan, ke depannya kamu tidak perlu pergi ke tempat Nikita untuk mencari masalah lagi. Kita akan menghabiskan lebih banyak uang untuk mempromosikannya, sekarang kita adalah bisnis terkemuka di Kota Harayu, harus sedikit lebih tenang.” Kata Denny.

“Iya.” Kata Yian.

“Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menjaga kualitas dan mengawasinya. Masih tetap perkataan itu, kita berbisnis untuk melayani masyarakat. Kebersihan harus dijaga, dan kamu juga harus memperhatikan sumber bahan mereka. Berbisnis katering adalah yang paling merepotkan dari semua bisnis, kamu dan Neysia harus lebih memperhatikannya.” Kata Denny.

“Pasti.” Kata Yian.

Pusat kuliner Adirama baru saja berbisnis, beberapa hari ini, Denny terus bersama dengan Neysia dan Yian, Gissel Chen telah meneleponnya berkali-kali pada hari ini, karena sibuk berbisnis dia tidak pulang ke Keluarga Ye, terkadang dia pulang ke tempat Dome pada malam hari, terkadang dia terlalu sibuk dan langsung duduk di kantor pusat kuliner.

Friska masih belum meneleponnya hari ini.

Malam ini, di dalam kantor hanya ada Denny, Neysia dan Yian. Sumanto bukan bahan untuk berbisnis, dia sangat berjiwa besar, setelah melihat bisnis dengan Denny beberapa hari, dia pergi bermain sendiri. Aula tinjunya sudah hampir selesai direnovasi, dua hari ini relatif sibuk, Mario, Alex Lin dan Fidel membantu Dome memperbaiki detail ruang tinju, Hera juga dipindahkan kembali oleh Dome.

Ketika Denny menjelaskan tentang pekerjaan kepada Yian, Neysia berpikir sejenak dan melepaskan sepatunya, kemudian meletakkan kakinya di kaki Denny.

Postur tubuh Neysia sangat bagus, 170cm dan memiliki kaki yang panjang. Akhir-akhir ini setiap hari dia berpakaian dengan gaya yang sedang trendi, kaus kaki katun putih dipadukan dengan sepatu kanvas.

“Apakah kakimu sakit lagi?” Denny merasa canggung melihat kaki Neysia yang memakai kaus kaki putih.

“Aku mendengarkan perkataanmu untuk tidak memakai sepatu hak tinggi, kakiku sudah tidak sakit lagi.” Neysia cemberut.

“Lalu kenapa meletakkan di atas kakiku?” Denny mengerutkan keningnya.

“Kamu adalah kakak iparku, dan juga bukan orang luar, aku sangat lelah, tidak bisakah aku meletakkan kakiku di atas kakimu?” Neysia tampak tak bersalah.

Denny yang sekarang telah mempunyai hubungan yang baik dengan Neysia, keduanya adalah saudara dan juga teman baik, Neysia sangat bergantung kepadanya, dan memperlakukannya seperti kakak laki-laki kandungnya sendiri.

Dia hanya menganggap Neysia seorang anak kecil, melihat Neysia seperti ini, dia sedikit tak berdaya, menepuk kaki Neysia dan berkata, “Singkirkan kakimu ketika sudah selesai beristirahat, ke depannya jangan seperti ini lagi, sangat tidak enak jika dilihat oleh orang lain.”

“Kak Yian juga bukan orang luar.” Kata Neysia dengan cemberut.

“Benar, aku bukan orang luar.” Yian tersenyum jahat.

“Lalu.........” Denny merasa kepalanya sedikit kosong, dan tidak tahu harus berkata apa.

Neysia meletakkan kakinya di atas kakinya seperti itu, dan membuatnya merasa tidak nyaman. Dia memang menganggap Neysia sebagai seorang anak kecil, tapi gadis ini hanya lebih kecil beberapa tahun darinya.

Setelah bersamanya dalam beberapa saat, ciri kepribadiannya keluar dan jelas lebih cantik dari sebelumnya.

Dia bukanlah apa-apa, tetapi dia adalah seorang pria yang penuh semangat.

Dia sama sekali tidak tahu, dengan tindakannya yang tidak sengaja itu, begitu menggoda bagi seorang pria yang tidak pernah menyentuh seorang gadis.

“Kemudian kalian selesaikan pembukuan ini, dan jangan pernah salah setelah menghasilkan uang.” Kata Denny sambil menahan ketidaknyamanannya.

“Tidak masalah dengan pembukuan, Neysia belajar akuntansi sebelumnya.” Kata Yian.

Implikasinya adalah dalam industri katering, Neysia adalah orang awam. Sibuk memang tidak bisa membantunya apa-apa, tetapi tidak masalah untuk pembukuan.

“Baguslah kalau begitu, sebelumnya aku bertukar proyek yang akan dilakukan dengan Brigitta, yang dia inginkan adalah farmasi, dan hal berikut yang aku inginkan adalah tambang emas. Dia hanya tahu proyek apa yang ingin aku lakukan, tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya dengan detail spesifiknya. Tambang emas bukanlah proyek awalku, tetapi proyek jangka menengah. Perusahaan Adirama harus berkembang lagi, setelah menyelesaikan pusat kuliner, langkah kita selanjutnya adalah membangun rantai nasional, dan membuat rantai restoran kita sendiri.” Kata Denny.

“Jika membuat rantai restoran nasional, tingkat pasar kita akan semakin besar, dan akan bisa langsung menyingkirkan Brigitta, dan langsung menyusul Keluarga Yang di Kota Kimraden dan Keluarga Feng di Kota Lemuria.” Kata Yian.

“Dua bulan, setelah dua bulan kita akan membuat rantai restoran.” Denny mengangguk kepalanya dengan lembut.

“Direktur Denny, pusat kuliner kita ada masalah!” asisten Neysia tiba-tiba mendorong pintu dan masuk.

Begitu melihat Denny dan Yian sedang duduk dan mengobrol, Neysia duduk di hadapan Denny, dan meletakkan kakinya di atas kaki Denny, dia segera menutup pintunya lagi, “Direktur Denny,maaf, aku tidak tahu kalian sedang membahas sesuatu.”

Wajah asisten Neysia memerah.

“Masuk!” akhirnya Denny sedikit tidak bisa menahan lagi, dan menyingkirkan kaki Neysia.

“Baik.” Asisten Neysia juga seorang gadis, dan dia menundukkan kepalanya dengan wajahnya yang memerah.

“Ada apa?” tanya Denny.

“Ada seorang pria yang sangat tampan, dia sepertinya adalah orang Direktur Nikita, dia sedang mendirikan kios di pusat kuliner kita dan sambil membagikan selebaran kota kuliner chevron mereka.” Kata asisten itu sambil menundukkan kepalanya.

“Dia adalah Raditya.” Kata Yian.

Berjalan keluar kantor dan sampai di bawah pusat kuliner.

Denny melihat seorang pria yang tampan mengenakan setelan yang rapi, dan sedang mendirikan kios di ruang kosong di pusat kuliner, dia mencampur kulit tahu sambil tersenyum ringan, dan meminta bawahannya membagikan selebaran kota kuliner Chevron.

“Semuanya berbaris, daripada berbaris di pusat kuliner Adirama, lebih baik semuanya pergi mengantri di kota kuliner Chevron. Kota kuliner Chevron kami adalah kota kuliner pertama di Kota Harayu, baru dibuka selama sebulan dan memiliki reputasi yang baik, serta pedagang juga lebih berkualitas tinggi.” Kata pria itu sambil tersenyum.

Di depan kios dia mencampur kulit tahu, juga terdapat antrian yang panjang.

Raditya, konsultan dari Perusahaan katering Chevron, dan menjadi dewa koki emas selama tiga tahun berturut-turut, dan memiliki gelar koki pertama di China, tahun lalu dia dinobatkan sebagai koki terkaya yang memiliki harta 1,6 triliun dalam daftar peringkat atas.