Si Menantu Buta - Bab 229 Kemarahan Gissel

Tiga tahun yang lalu, Denny adalah penguasa di Keluarga Wang, dia sangat bersemangat dan kuat dalam kalangan bisnis di Kota Kimraden, semua orang sudah memastikan bahwa Denny akan mewarisi kepala Keluaga Wang, bahkan salah satu dari empat keluarga besar di Kota Kimraden, Keluarga Lin telah mempercayakan putri kesayangan mereka untuknya, dan saat itu kehidupan Denny sedang memuncak.

Dia telah memutuskan untuk bertekad mempersunting Anita sebagai istrinya seumur hidupnya, meskipun artis terkenal seperti Fristy memiliki perasaan padanya, tapi dia juga dengan berat hati menolaknya, dia tidak ingin menyakiti calon istrinya.

Di dalam hatinya hanya ada Anita seorang.

Dia bahkan sudah memutuskan untuk selalu bersikap baik padanya setelah menikah nanti.

Tapi siapa sangka, ketika kedua matanya mengalami kebutaan, Anita meminta secara paksa untuk membatalkan pernikahan mereka, dan tanpa ragu-ragu menikahi Kakak tertuanya sendiri.

Saat hari pernikahan mereka tiba, dia pun meninggalkan Kota Kimraden dengan penuh kebencian di dalam hatinya.

Hari itu adalah aib terbesar yang pernah ada di dalam hidupnya.

Dia benci dengan kenyataan dan ketidak berperasaan dari Keluarga Wang, dan juga membenci keangkuhan yang dimiliki Anita.

Denny menatap anak laki-laki yang ada di dalam pelukannya, raut wajahnya cemberut, matanya tak henti memberikan kilatan kebingungan. Ingatan tiga tahun yang lalu melintas di benaknya, dan dia pun memeluk anak itu dengan erat di dalam pelukannya.

Anak itu sepertinya bisa merasakan kebencian yang ada di dalam hati Denny, dia pun menangis ketakutan.

“Denny, Denny?” Friska terkejut, dia bisa melihat kekecewaan yang ada di wajahnya.

Begitu juga dengan Gissel, dia dan sekerumun anak-anak menatap Denny dengan terkejut, bahkan Sissy pun merasa sedikit takut dengan pandangan mata Denny.

Denny masih tidak bisa melupakan kenangan pahit yang membekas di dalam hatinya.

“Denny, apa yang kamu lakukan!?” tiba-tiba, seseorang merebut anak itu dari pelukan Denny.

Denny baru sadar dari lamunannya, dia melihat sesosok wajah penuh emosi tengah melihatnya.

“Denny, apa kamu gila?” seorang pria mengumpat dan berjalan ke arahnya.

Pria itu berumur sekitar 30 tahunan, rambutnya terlihat rapi dengan pomade masa kini, dia mengenakan setelan jas dan juga dipadu dengan sepatu kulit, serta memakai kacamata tanpa bingkai. Dan wanita di sampingnya, wajahnya cantik, postur tubuhnya mungil, dan mengenakan gaun yang begitu indah.

Pria ini adalah Herry Wang, dia adalah Kakak tertua Denny Wang. Dan wanita itu, dia adalah Anita, Kakak ipar dari Denny Wang.

“Apa kabar, Kakak dan Kakak ipar.” Lingkaran mata Denny tampak memerah, dia membungkuk dengan rendah, dia berusaha agar mereka tidak melihat raut wajahnya yang tampak kecewa ini.

“Sebentar lagi kamu sudah menginjak kepala tiga, meskipun kamu memiliki dendam dengan kami, tapi kamu tidak sepantasnya untuk menyakiti anak kecil, kan? Denny, kamu semakin tidak berperasaan dibandingkan dengan tiga tahun yang lalu, kamu sungguh membuat Keluarga Wang kami kecewa.” Ucap Herry dengan dingin.

“Lebih tepatnya terkena gangguan mental.” Anita juga memandang Denny dengan penuh emosi, kemudian memeriksa anaknya dengan seksama di pelukannya.

“Maaf, Kakak dan Kakak ipar, aku tidak sengaja.” Denny meminta maaf.

“Dasar kacang lupa kulitnya, kamu pikir kamu bisa menyombongkan dirimu di Keluarga Wang? Masih belum saatnya dirimu untuk menguasai Keluarga Wang, selain itu, kamu masih tidak begitu kaya kan? Hanya saja kamu bekerja di bidang investasi, menggunakan uang orang untuk berbisnis saja.” Lagi-lagi Herry Wang menjatuhkan harga diri Denny.

“Maaf, Kak.” Denny terus meminta maaf.

Berbisnis antara Denny dan Keluarga Wang tak hanya semata-mata untuk uang saja, tapi juga kekuatan. Pencapaian Keluarga Wang beberapa tahun ini cukup bagus, mereka telah sukses di dunia bisnis selama bertahun-tahun lamanya, bahkan para kerabat keluarga mereka juga telah menjadi pejabat, kedudukan tinggi dan juga mempunyai kekuasaan. Banyak keluarga yang lebih kaya dari Keluarga Wang di Kota Kimraden ini, tapi mereka tidak masuk dalam kategori empat keluarga besar, karena mereka hanya memiliki uang tapi tidak memiliki kekuasaan.

Di mata Herry Wang, saat ini uang merupakan suatu barang yang bisa menjadikanmu sebagai raja, dan Denny juga tidak memiliki banyak uang. Saat ini Keluarga Wang mengalami ekuitas negatif, dia tidak percaya bahwa Denny memiliki uang tunai melebihi dua triliun.

Jika Denny tidak memiliki dua triliun lebih, maka dia tidak bisa membantu Keluarga Wang, seorang yang tidak bisa membantu bagi mereka, sama saja seperti sampah, karena, meskipun dirinya memiliki banyak uang, tapi dia juga tidak berguna.

“Tiga tahun yang lalu kamu membenciku karena aku menikah dengan Kakakmu, jika kamu membenciku, kamu cukup menyerangku saja, kenapa kamu harus menyerang anak kecil, apa kamu gila?” tanya Anita.

“Aku tidak sengaja.” Ucap Denny.

Saat Herry dan Anita sedang menghakimi Denny, banyak kerabat Keluarga Wang yang baru saja datang ke pertemuan ini, dan mereka sama sekali tidak tahu apa yang baru saja telah terjadi.

Denny tak henti-hentinya meminta maaf, dia sangat rendah hati di hadapan mereka.

Denny yang begitu sombong dan kuat telah pergi tiga tahun yang lalu, dan sekarang telah digantikan dengan seorang Denny yang begitu lembut serta sopan.

“Pembawa sial, suasana hatiku seketika buruk saat melihatmu kembali.” Ujar Herry sinis.

“Atas dasar apa kamu berkata seperti itu padanya?” Friska tiba-tiba mengeluarkan suara.

“Kamu ini apa, berani sekali kamu berbicara seperti itu padaku?” Herry terkejut.

“Aku istrinya, Friska Ye, dia khawatir anakmu akan terjatuh, dan dia bermaksud baik untuk menggendongnya. Mungkin tadi dia kepikiran sesuatu, dan tidak sengaja memeluk anak tersebut dengan erat. Aku dan Ibuku serta anak-anak di sini semuanya melihatnya, kamu bisa bertanya dengan mereka, tanya mereka, apakah Denny berbuat sesuatu pada anakmu. Tapi, kamu bahkan tidak bertanya terlebih dahulu, dan langsung meluapkan amarahmu ke orang lain, kamu sepertinya terlalu sombong?” ujar Friska.

“Selain itu, Denny juga sudah meminta maaf, kenapa kalian masih begitu agresif?”

“Oh, karakter istri yang dicari Denny ternyata juga seorang gadis yang judes. Gadis yang begitu rendah hati, tapi bahkan tidak mengerti etiket dalam sebuah keluarga besar, seorang menantu baru yang baru saja pulang ke rumah, langsung melabrak kepala keluarga.” Seorang kerabat tertawa dari kejauhan.

“Kakak, kamu sekarang kepala Keluarga Wang?” Denny terkejut.

“Ya!” Herry menatap Denny dengan dingin.

“Dari luar memang lebih cantik dari Nona Anita, tapi apa gunanya? Jika tidak mengerti etiket dan tidak memiliki kesopanan, tidak memiliki kesopanan maka tidak akan cantik, dengan kata lain dia hanyalah seorang kampungan.” Lagi-lagi seorang kerabat berkata dengan sinis.

“Siapa yang kamu maksud!?” Denny menatap kerabat tersebut dengan dingin.

“Apa aku mengatakan sesuatu?” kerabat itu berpura-pura tidak merasa bersalah, dan tidak mengakui bahwa dia telah menjelek-jelekkan Friska saat ini.

“Ada pertunjukan bagus.” Para kerabat saling tersenyum jahat.

“Denny, Friska, kalian sudah sampai, Ibu besan juga datang, terima kasih sudah meluangkan waktu.” Alice dan Armanto segera mendekat, mereka segera membawa bingkisan yang ada di tangan Denny.

“Denny, kamu sudah pergi tiga tahun dari sini, Kakek dan Nenek sangat merindukanmu, mereka ingin segera menemuimu, kamu cepat masuklah, nanti saja kamu menyapa mereka.” Alice juga seorang yang berhati lembut dan pintar, dia tersenyum dan segera menyelesaikan konflik yang ada di sini.

“Baik.” Denny mengangguk.

“Ibu besan sangat pengertian, kamu meluangkan waktumu secara pribadi untuk mengunjungi Nyonya besar keluarga kami. Keluarga biasa pada umunya tidak seperti ini.” Alice kembali berbicara dengan tersenyum kepada Gissel.

“Haha.” Gissel tersenyum canggung.

“Jangan berdebat dengan mereka, kamu tidak akan bisa menang dari mereka.” Bisik Alice kepada Friska.

“Aku tidak suka cara mereka berbicara seperti itu kepada Denny.” Friska merasa sedikit sedih.

“Jika ada perasaan yang tidak mengenakkan hati, kita bicarakan saja nanti, orang-orang di Kota Kimraden sini suka bergosip, segala hal yang terjadi di dalam sini akan sangat cepat menyebar keluar, dan hal ini akan menjadi lelucon bagi mereka, dan juga tidak baik untuk reputasimu.” Kata Alice.

“Aku mengerti.” Kata Friska.

Dengan cepat, Denny, Friska, Gissel, Armanto dan Alice mereka berlima berjalan ke arah kediaman Keluarga Wang. Sepanjang jalan mereka bertemu dengan banyak kerabat, Denny tak henti-hentinya menyapa mereka, Friska juga ikut menyapa mereka, Denny dan Friska sudah berupaya dengan keras.

Di dalam keluarga besar, mereka sangat mementingkan etiket, dan Denny dari kecil telah mengerti dengan namanya etiket hormat kepada orang tua.

“Ibu besan, bagaimana pendapatan Keluarga Wang kalian saat ini? Apakah juga sudah berjaya, sudah ada seratus triliun?” Gissel sedari tadi terdiam, kemudian bertanya setelah dia berpikir sejenak.

“Akhir-akhir ini bisnis sangat lesu, Herry telah menginvestasikan puluhan proyek di luar sana, dan semuanya rugi, dan sekarang aset Keluarga Wang telah mengalami ekuitas negatif beberapa triliun.” Ucap Armanto menghelakan napas pelan.

“Maksudnya, sudah berhutang beberapa triliun di luar sana?” tanya Gissel.

“Benar, dan sekarang kami terus mencari jalan keluar, jika kami tidak menemukan jalan keluar, maka Keluarga Wang akan dalam bahaya.” Ujar Sumanto.

“Sialan, mereka sudah berhutang, buat apa lagi masih berlagak seperti itu!” amarah Gissel meledak.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu