Si Menantu Buta - Bab 221 Wawancara

Saat ini hanya ada Denny dan Tyas di dalam ruangan kantor, udara panas yang bertiup dari AC membuat orang merasa panas.

Denny terkejut melihat Tyas.

Dia tidak menyangka bahwa penampilan Tyas yang polos dari luar adalah orang semacam ini.

“Direktur Denny, aku akan menunjukkan sesuatu padamu.” Tyas mengeluarkan telepon dan sepasang tangan putihnya dengan segera menekan layar telepon.

Tidak lama, W*Chat Denny menerima satu set video.

dia membuka video itu dan menontonnya.

Seketika sepasang matanya membelalak.

Itu adalah video pendek...

“Untuk apa kamu menunjukkan ini padaku?” Wajah Denny langsung memerah, dia menutup ponselnya lalu mendongakkan kepala dan menatap Tyas.

"Tuan Denny, aku masih memiliki beberapa cambuk kecil di rumah. Jika kamu tertarik, kamu dapat bersantai dan meminum segelas anggur merah di rumahku setelah pulang kerja nanti," Kata Tyas sambil tersenyum.

“Maaf, aku tidak tertarik.” Denny menggelengkan kepala.

“Aku menunggu hari di mana kamu tertarik.” Tyas mengeluarkan sebuah kunci dan meletakkannya di atas meja Denny.

“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Denny.

"Ini adalah kunci apartemenku," Tyas tersenyum dan berjalan pergi.

Perilaku Tyas membuat Denny bingung.

Apakah Tyas sedang merayunya?

Dia memiliki paras yang tampan, kekayaan bersihnya saat ini telah menempati peringkat kelima dalam papan peringkat di China. Tyas mendapat masalah selama Tahun Baru sehingga dia banyak membantu Tyas.

Namun dia tidak percaya bahwa Tyas menyukainya hanya karena hal ini.

Sepertinya ini jebakan, Tyas adalah orangnya Kenny.

Dia tonton lagi video pendek yang dikirim oleh Tyas dan tidak bisa menahan tawa. Jika dia terangsang dan pergi ke apartemen Tyas, lalu difilmkan oleh Tyas dan diunggah ke internet, diperkirakan reputasinya akan hancur.

Dia tidak peduli tentang hal itu.

Malamnya dia makan malam di luar bersama Friska, sepulangnya ke rumah Gissel bercerewet tentang rencana merebut keluarga Wang dengannya. Dia mendengarnya untuk sesaat dengan acuh tak acuh kemudian beristirahat dengan Friska.

Keesokan harinya, Friska akan melakukan pemeriksaan kehamilan. Dia menemani Friska ke rumah sakit di pagi hari, rumah sakit begitu ramai, Setelah dia dan Friska selesai, langit sudah menjelang sore.

Saat ini perut Friska kian membesar dari hari ke hari. Denny mengkhawatirkan anak yang ada di dalam kandungan Friska. Dia membujuk Friska dan berkata, "Kamu akan lebih capek karena sekarang lagi hamil, jadi coba kurangi untuk pergi ke kantor. Perusahaan Fintech Culture Neo sudah pindah ke kota Kimraden baru-baru ini, beban pekerjaan setiap hari sangat mencengangkan, Ini bukan sesuatu yang bisa ditanggung oleh ibu hamil sepertimu. Aku masih mampu bekerja, jadi biar aku yang mengurus kerjaan di kantor. "

“Aku takut kamu kelelahan.” Kata Friska.

“Sekarang kita berada di peringkat kelima di China, kita makan makanan kelas atas, mengendarai mobil mewah dan dikelilingi oleh sekelompok anah buah yang layak, bukankah sudah seharusnya aku lelah?” Denny tersenyum."

“Aku lebih suka kamu menjadi orang biasa dan menjalani kehidupan yang biasa bersamamu,” kata Friska.

"Tunggu sampai keinginanku terwujud, aku akan mewujudkan keinginanmu." kata Denny sambil tersenyum.

“Aku takut ibuku tidak setuju.” Friska tersenyum.

"Pada saat itu, aku tidak bisa membantunya," kata Denny sambil tersenyum.

Keinginan Denny saat ini adalah untuk membalas dendam, membuat asetnya bertambah banyak, dan menemukan peluang untuk membalas dendam kepada Tuan Muda Ning dan Brigil. Kedua orang ini dapat menyakitinya untuk pertama kali, mereka juga dapat menyakitinya untuk kedua kali. Jika dia tidak menyingkirkan kedua orang ini, dia akan gelisah.

Ketika dia mewujudkan semua keinginannya, dia bermaksud untuk mengatur bisnis dan membiarkannya sendiri.

Dia sudah membuat surat wasiat. Jika terjadi kesalahan, semua 90% dari propertinya akan disumbangkan, dan 10% dari propertinya akan diserahkan kepada Friska. Filosofinya dalam melakukan bisnis adalah untuk memberi manfaat kepada masyarakat dan menggunakannya untuk masyarakat. Mereka adalah orang-orang China yang mendukungnya hingga mencapai di posisi sekarang, tanpa mereka, tidak akan ada hari ini.

Dia telah menikmati kemakmuran dan kekayaan sejak kecil hingga sekarang, bahkan sekarang ia memiliki Friska, seorang istri yang lembut dan baik hati, dia tidak merasa kurang dalam hidup ini.

“Tolong jaga Friska dengan baik." kata Denny kepada Hera.

“Aku akan menjaga kak Friska dengan baik.” ucap Hera dengan tenang.

“Terima kasih.” Denny mengangguk ringan.

Denny berpisah dengan Friska dan berangkat ke kantor, dia sibuk bekerja selama dua hari setelah Tahun Baru. Tidak hanya perusahaan Denny yang sibuk, tetapi perusahaan di sisi keluarga Wang juga sangat sibuk.

Para pengusaha akan bekerja lembur sampai hari ke 14 di bulan lunar pertama, dan mereka tidak akan terlalu sibuk sampai hari ke 15. Semua orang berkumpul bersama, dan kemudian bisnis secara resmi berada di jalurnya.

“Apa jadwal kerja direktur Friska hari ini?” setelah Denny memasuki kantor, dia bertanya kepada Jessica, assisten Friska.

Jessica adalah mata-mata yang ditetapkan Nikita di sisinya, dia memiliki kemampuan kerja yang kuat, dan Denny selalu mengaguminya.

“Direktur Friska seharusnya ada rapat di pagi hari dan bertemu dengan dua klien di siang hari. Aku sudah melakukan semua pekerjaan ini untuk Direktur Friska. Dia juga akan bertemu dengan tiga klien di sore hari dan juga mewawancarai beberapa karyawan baru." Kata Jessica.

"Oke, aku akan mengambil alih pekerjaannya," kata Denny.

Denny, Jessica, Mario dan Thom berjalan masuk di sepanjang jalan perusahaan, dia melihat banyak bos perusahaan yang sedang berkumpul di lobi. Begitu mereka melihat Denny, mereka segera berlari menghampirinya, "Direktur Denny, tolong bantu kami, perusahaan kami tidak dapat bertahan lagi!"

Melihat orang-orang ini mau mendekati Denny, Mario dan Thom segera menghalangi mereka.

"Saudaraku, kalian jangan khawatir, baris satu per satu. Direktur Denny mengerjakan bisnis besar, tidak kekurangan uang, dia pasti akan membantu perusahaan kalian," pekik Thom kepada mereka.

"Direktur Denny, selamatkanlah kami ..." Para bos tidak menyerah dan terus berteriak, berusaha menarik perhatian Denny.

Pekerjaan Denny adalah perusahaan investasi. Perusahaan investasi ialah menginvestasikan uang untuk membantu setiap perusahaan, melakukan dan mendapatkan pengembalian setelah mereka berdiri.

Investasi uang tunai perusahaan Culture Neo sangat berlimpah, dia baru saja memindahkan perusahaan Fintech Culture Neo ke kota Kimraden sudah menarik banyak perusahaan untuk meminta bantuan darinya.

“Kenapa ada begitu banyak perusahaan yang mengalami kesulitan?” Denny sedikit mengernyit.

"Perkembangan ekonomi China yang pesat akan membiakkan banyak industri baru, dan banyak industri baru tidak dapat diandalkan. Mereka menginvestasikan uang dan tidak menghasilkan keuntungan. Kegagalan berinvestasi dari para bos menyebabkan rantai modal di tangan mereka rusak, sehingga pada akhirnya meminta bantuan kepada kita. Ada 80 juta orang melakukan bisnis di China sekarang, orang yang melakukan bisnis terlalu banyak, dan akan selalu ada beberapa orang yang akan membayar untuk pasar." kata Jessica.

"Melakukan bisnis adalah pertaruhan." Denny menghela nafas dengan pelan.

“Benar.” Ucap Jessica.

Dia berjalan ke kantor Friska dan menerima tiga klien Friska sore ini.

Ketiga klien ini sama dengan bos pertambangan kemarin, yang perusahaannya hampir sekarat kemudian datang ke perusahaan untuk meminta bantuan Denny.

Pada pukul lima, Denny membawa Jessica, Thom dan Mario ke ruang rapat wawancara.

Semakin besar bisnisnya semakin banyak karyawan yang dia butuhkan. Friska telah mengendalikan pegawai dan keuangan dengan hati-hati agar Denny tidak cemas.

Sekarang dia menyuruh Friska untuk cuti, jadi pekerjaan Friska akan dikerjakan olehnya.

Posisi pegawai yang diwawancara sangat penting, antara lain sekretaris, wakil manajer departemen pemasaran dan wakil manajer departemen Humas.

“Hm?” Ketika Denny masuk ke ruang wawancara, dia tertegun melihat seorang gadis yang tampak familiar.

"Kak Denny, kami telah berteman selama beberapa tahun. Sekarang aku sudah kaya-raya, jadi aku ingin membantu mereka, kak Friska sudah setuju denganku untuk mengerjakan mereka."

Thom berkata dengan wajah tersipu malu.

“Aku harus melihat kemampuan mereka dulu.” Denny tersenyum.

Orang yang duduk di depan Denny adalah Marta, Haston dan Zarky, mereka tampak sedikit tegang saat melihat Denny duduk di kursi pewawancara.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu