Si Menantu Buta - Bab 33 Bisnis Keluarga

Tidak peduli bagaimanapun penampilan Friska Ye, semua yang dia pakai adalah barang mahal, dia sudah sibuk seharian dan sekarang baru pulang kerja, masih mengenakan setelan jas wanita dan stoking hitam, tingginya seratus tujuh puluh tiga sentimeter bagi Denny Wang tampak anggun, kakinya panjangnya yang terbalut stoking sangatlah indah, membuat hati Denny Wang yang melihatnya tergelitik .

Dia berpikir, keuntungan yang aku inginkan adalah kamu.

“kita ke kamarmu saja, ceritakan padaku masalah di perusahaanmu.” Denny Wang berbicara dengan wajah serius.

“baiklah.” Friska Ye tidak dapat menolak kebaikan Denny Wang, sehingga ia menyetujuinya.

Setelah masuk ke kamar Friska Ye, di dalamnya hanya ada mereka berdua, mencium aroma tubuh Friska Ye yang lembut, tiba-tiba Denny Wang menjadi gugup. Tapi dia ingin membantu masalah Friska Ye dulu, dia berbaring di atas kasur Friska Ye, memejamkan matanya berpura-pura diam, “cerita saja masalah di perusahaanmu.”

“ya.” Jawab Friska Ye.

Lalu Friska Ye menceritakan peristiwa yang terjadi di perusahaannya kepada Denny Wang, kurang lebih sama dengan yang dikupingi Denny Wang, yaitu Friska Ye mengikuti perintah keluarga Ye untuk pergi mencari Bos pihak pertama, tadinya bisnisnya sudah selesai dibicarakan, tapi Bos pihak pertama menelepon Kay Ye untuk memastikan identitas Friska Ye, tapi Kay Ye malah merebut pekerjaan Friska Ye, menandatangani surat kontrak dengan Bos pihak pertama atas namanya sendiri, membuat pekerjaan Friska Ye berkurang.

“sebenarnya masalah ini juga tidak kenapa-napa, hanya Kay Ye sudah merebut usahaku, tapi kita semua adalah keluarga, usahanya untuk siapapun sama saja.” Kata Friska Ye.

“tidak sama lah.” Denny Wang perlahan memejamkan matanya untuk santai. Dia memegang pelipis sambil berkata, “keadaan kalian keluarga Ye kurang lebih mirip dengan keluarga Wang kami, sama-sama punya tiga anak, kamu, Kay Ye, kakak tertuamu, dalam sekejap akan tiba usia generasi kalian, generasi yang tua akan segera pensiun, saat seperti ini merupakan saat kalian anak cucu keluarga Ye bersaing dan memperebutkan kekuasaan terbesar di perusahaan.”

“siapa yang bisa mendapat kekuasaan terbesarnya, maka dialah kepala dari keluarga Ye, puluhan juta properti utama semuanya adalah milik keluarga Ye. Kalau kakak tertua atau kakak keduamu yang mendapat kekuasaan terbesarnya, menurutmu apakah mereka akan menganggapmu sebagai adik kandung mereka? Membiarkanmu terus bekerja di perusahaan keluarga, membagikan sedikit kekuasaannya untukmu, atau membagimu sepertiga dari puluhan juta keluarga Ye kepadamu?”

“ya tidak lah, karena berapa puluh milyar itu terlalu sedikit, beli sebuah kapal pesiar saja tidak cukup, dibagi lagi sepertiganya ke kamu, paling banyak dia hanya bisa beli dua mobil Rolls-Royce saja, apa mungkin dia hanya ingin dua buah mobil saja? Orang selalu punya ambisi, semakin banyak yang dia dapatkan, semakin banyak pula yang dia inginkan. Kebetulan karena kamu baik hati, kalau kamu dapat kekuasaan terbesarnya, tidak akan menendang mereka keluar, makanya kamu harus memperebutkan kekuasaan perusahaan dengan mereka, kalau mereka yang dapat, mereka akan menendang keluar kamu yang merupakan salah satu bagian keluarga Ye.” Kata Denny Wang.

“aku malah tidak apa-apa kalau diusir oleh mereka, hanya kurang terima karena tidak bisa menjadi wakil direktur.” Kata Friska Ye.

“kamu tidak bisa menjadi wakil direktur, ini juga salah satu alasan kenapa kamu memperebutkan perusahaannya juga, karena kerja kerasmu tidak dianggap. Yang kedua, kalau kamu tidak ambil alih perusahaannya, lalu mereka yang ambil alih, mungkin akan menendang ayah ibumu juga, kamu seorang tidak punya apa-apa, orang tuamu bagaimana?” Denny Wang bertanya.

“iya ya, seumur hidup mereka selalu hidup enak dengan kakek Yusef, sama sekali tidak bisa jadi orang awam. Masih ada matamu lagi, kalau aku tidak bisa cari uang, tidak akan bisa menghidupimu.” Friska Ye mengangguk kepala.

“makanya kita harus merebutnya, besok aku akan ke perusahaan bersamamu.” Denny Wang membuka matanya.

“mereka selalu meremehkanmu, kalau kamu dan aku ke perusahaan, akan diejek mereka, aku rasa tidak bagus.” Friska Ye berkaca di cermin sambil membenarkan tali bahu baju tidurnya.

“barusan kamu ganti pakaian?” mata Denny Wang menunjukkan kekecewaan.

“iya, saat bicara denganmu, aku sekalian ganti baju.” Kata Friska Ye.

“.........” hati Denny Wang tiba-tiba sakit.

“ada apa?” Friska Ye bertanya.

“tidak apa, besok pergi ke perusahaan, kamu lakukan sesuai yang kukatakan saja, masalah hari ini biarkan saja lah, mengingat keuntungan yang kamu berikan padaku.” Matanya melihat lekukan tubuh Friska Ye yang begitu indah terjiplak di baju tidurnya, di dalam hati Denny Wang merasa sangat menyesal.

Tiba-tiba tidak mood untuk bicara dengan Friska Ye.

Terus-menerus mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan dari istrinya ini, padahal baru saja ada kesempatan, dia malah pura-pura diam memejamkan mata, melewatkan kejadian tadi.

Dia terpikir Friska Ye yang mengenakan setelan jas dan rok sangat mempesona, hatinya merasa sedih.

“aku pergi ya.” Sebelum pergi Denny Wang melihat lagi Friska Ye, hatinya agak menyesal.

“cepatlah pergi.” Friska dibuat tertawa oleh Denny Wang.

“orangnya lumayan tampan, tapi kenapa selalu pasang ekspresi seperti itu? Kalau bukan karena aku tahu matamu tidak bagus, pasti aku akan mengira kamu sedih karena melewati kesempatan mengintipku ganti baju. Kalau kamu memang orang yang seperti itu, nanti saat matamu sudah sembuh, aku akan memberimu kesempatan.”

Seiring interaksi antara Denny Wang dan Friska Ye, hubungan mereka semakin baik, omongan Friska Ye perlahan jadi banyak, dia juga mulai bercanda dengan Denny Wang.

Candaan Friska Ye ini membuat Denny Wang tidak bisa tidur.

Dia selalu memikirkan rupa seksi Friska Ye yang mengenakan stoking dan setelan jas, tubuhnya benar-benar gila, dan seiring interaksinya dengan perempuan ini makin banyak, tuntutannya di berbagai aspek juga perlahan menguat, dia sedang berpikir kapan dia akan mengakui kalau matanya sudah sembuh.

Hari kedua, mata Denny Wang agak sembab, Friska Ye menunggu orang tuanya pergi dengan mobil Kak Dito, baru dia meyetir mobil untuk membawa Denny Wang ke perusahaan.

“aku jujur tapi kamu jangan sedih, karena matamu, orang tuaku tidak terlalu senang kamu datang ke perusahaan, terutama ibuku, kamu tahu sifatnya seperti apa. Jadi aku hanya bisa diam-diam membawamu ke perusahaan, sebisa mungkin kita hindari ayah ibuku, dan juga supaya jarang terlihat keluarga Ye.” Friska Ye berbisik kepada Denny Wang sambil memapah lengannya.

“aku sudah terbiasa dengan pandangan mereka.” Kata Denny Wang.

“maaf.” Kata Friska Ye.

“tidak apa, saat ini Kay Ye sedang tandatangan surat kontrak dengan bos pihak pertama kan? Kamu bawa aku temui mereka.” Kata Denny Wang.

“pokoknya jangan sampai kamu membuat kekacauan seperti di ruang perdagangan keluarga Chen, tidak akan berguna, kalau sampai menarik datang orangtuaku akan jadi buruk.” Kata Friska Ye.

“aku punya batasan dalam melakukan sesuatu.” Kata Denny Wang.

Friska Ye menuntun Denny ke ruang rapat tempat tanda tangan kontrak, kebetulan melihat Kay Ye dan Bos pihak pertama sedang mengobrol dan tertawa.

“adik perempuanmu sudah datang.” Bos pihak pertama namanya Raymond, dia sepertinya agak menyukai Friska Ye.

Melihat Friska Ye dan Denny Wang masuk, tatapan dia terhadap Friska Ye dipenuhi ketertarikan. Karena belum pernah melihat Denny Wang, dia memantik sebatang rokok dan bertanya kepada Kay Ye, “pemuda ini lumayan tampan, orang dari keluarga Ye juga?”

“dia adalah menantu keluarga Ye kami, suami adikku, keluarganya sangat kuat, keluarga Wang dari kota Kimraden, Perusahaan Shinjaya.” Kay Ye biasanya merendahkan Denny Wang, tapi dia tidak ingin kehilangan martabatnya, sengaja memuji Denny Wang di hadapan Raymond.

“rupanya putra dari Perusahaan Shinjaya, Perusahaan Shinjaya itu perusahaan yang besar di kota Kimraden, salah satu dari dua puluh yang terkuat dalam negri, dibawahnya juga banyak proyek kecil, cukup untuk makan setahun bagi bos kecil seperti kami ini.” Mata Raymond berbinar.

“itu sih, kami keluarga Ye hanya tidak ingin mengandalkan koneksi karena dia ipar kami, kami ingin berusaha dengan kemampuan kami sendiri, sehingga tidak bersandar kepada keluarga Wang.” Kay Ye bicara sambil tersenyum.

Lalu, Kay Ye langsung berjalan ke samping Friska Ye, mengenggam erat pergelangan tangannya, berbisik degan jahat, “ngapain kamu bawa si cacat ini kesini? Apakah kamu tidak takut martabat keluarga Ye kita hilang?”

“kalau hari ini kamu berani mengacaukan hal baikku, aku tidak akan melepaskanmu!”

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu