Si Menantu Buta - Bab 72 Mengungkapkan Kebenaran

Kay Ye dan Sian Ye tau jelas mengenai sifat Gissel Chen. Mereka melihat Denny Wang, dalam hatinya merasa kasihan kepadanya. Kasihan sekali dia sampai bisa memiliki mertua sepertinya. Saat Denny Wang berhasil, dia menjadi sangat menyayanginya, Denny Wang menantuku. Sekarang dia berpikir jika Denny Wang gagal mendapatkan proyek, padahal Denny Wang saja belum mengatakan pretasinya, tapi sudah main marah marah saja.

Realistis sekali kan?

“Ma, Perusahaan Adirama adalah perusahaan besar yang tidak kalah dengan Perusahaan Chevron, kita bisa bekerja sama dengan perusahaan ini tentu saja kita harus melihat kemampuan dan keberuntungan kita. Denny Wang juga tidak ingin jika negosiasi gagal, dan juga, kita semua sekeluarga, sudah sangat sulit untuk bisa mengambil proyek dari Perusahaan Chevron, kak Kay dan Sian Ye sangat bagus sekali bisa mendapatkan proyek dari Perusahaan Adirama. Jika kita bisa mendapatkan lebih banyak lagi, maka kita tidak akan sanggup menggarapnya, saat ini seperti ini saja sudah cukup, kenapa mama berkata seperti itu kepadanya?” Friska Ye membela Denny Wang.

“Jika kemampuan masih belum memadai ya harus dilatih lagi, dia tidak merasa bersalah sedikitpun karena tidak berhasil mendapatkan proyek untuk kita, dia bahkan masih berani tersenyum, kenapa memangnya jika aku memarahinya?” Gissel Chen mejawab.

“Kemampuan Denny Wang tidak cukup mumpuni, tidak apa jika kamu mengomelinya, tapi kenapa membawa bawa Kay?” Risa menjadi tidak senang, “aku tanya, apa yang dinamakan sampah? Kay sudah berbuat begitu banyak untuk perusahaan, meskpun tidak mendapatkan bisnis senilai 400 miliar, tapi setidaknya dia juga mendapatkan proyek bisnis senilai 46 miliar, itu sudah sangat bagus. Jika diperlakukan seperti ini, maka aku juga tidak akan tinggal diam begitu saja.”

“Jangan terlalu sombong, cepat atau lambat kalian akan segera terlampaui.” Gissel Chen masih tidak mau mengalah.

“Sudah, bagus sekali kali ini. Denny Wang sudah berusaha untuk keluarga kita, begitu juga dengan Kay dan juga Sian. Nanti tunggu Glen yang harus berbuat sesautu untuk keluarga kita, agar semua nya bisa berhasil, bagus sekali.” Kakek Yusef mencoba menenangkan situasi.

Dia tau jelas akan kemampuan Denny Wang, di Kota Kimraden, dia adalah seseorang yang berani dan penuh perhitungan, dia tidak pernah tanggung tanggung saat melakukan sesuatu, dialah sosok penerus Keluarga Wang yang posisinya tidak terbantahkan sebelumnya, kelak dia akan memiliki masa depan yang cemerlang, hanya karena kecelakaan waktu itu lah yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini.

Meskipun Denny Wang begitu hebat, tapi Kakek Yusef tetap berharap agar penerus Perusahaan Keluarga Ye tetap berasal dari Keluarga Ye itu sendiri.

Entah seberapa hebatnya Denny Wang, bagaimanapun juga dia adalah orang luar, dia tidak ingin memberikan posisi penerus kepada Denny Wang dan Friska Ye, dalam hatinya dia lebih memilih Glen Ye atau Kay Ye.

Sekarang keadaan mendukungnya, Denny Wang sudah gagal dalam negosiasi proyek kali ini, Kay Ye dan Sian Ye sudah berbuat sesuatu untuk perusahaan, dan memberi Keluarga Ye wajah yang bagus di mata semua orang, dan membuat kekuatan anak muda Perusahaan Keluarga Ye menjadi seimbang.

“Cepat pergi rapat, diskusikan bagaimana melakukan proyek itu dengan baik.” Kakek Yusef meminta mereka agar bergeas.

“Kamu bahkan tidak memiliki kemampuan apapun, aku saja yang sudah berharap terlalu tinggi kepadamu.” Gissel Chen kembali memaki Denny Wang.

Pada awalnya perasaan Denny Wang hari ini cukup bagus, tapi dia menjadi sedikit kesal karena mendapat makian beruntun dari Gissel Chen.

Dia sebenarnya ingin menimpali perkataannya, tapi dia menatap Friska Ye yang berdiri disampingnya, jadi dia hanya mencoba meredam emosi di dalam dirinya. Entah bagaimana Gissel Chen memperlakukannya, tapi Friska Ye selalu memperlakukannya dengan sangat baik, dia juga seorang istri yang akan menemani sisa hidupnya. Denny Wang sudah belajar sopan santun sejak usia dini, terlepas dari karakternya, dia masih tau bagaimana caranya berbakti kepada orang yang lebih tua darinya.

Sebenarnya Denny Wang lah yang memiliki pencapaian terbesar pada hari ini.

Denny Wang yang sudah berhasil hari ini tapi masih direndahkan oleh Gissel Chen, hal itu membuat Kay Ye dan Sian Ye saling bersitatap, dalam hatinya mereka begitu sumringah.

Mereka memang hobi sekali melihat keributan seperti ini di dalam keluarga.

“Meskipun kita berhasil mendapatkan proyek Perusahaan Chevron, kekuatan dan kualifikasi yang kita miliki masih belum cukup, kita harus lebih bersusah payah untuk merealisasikannya, tapi jika kita sudah bersikukuh, maka semua proyek proyek selanjutnya pasti akan beres. Kalian anak muda sangat hebat, saat kalian pergi bernegosiasi, aku dan orang tua kalian sudah memiliki semua persiapannya. Di luar Kota Harayu, kita mengenal beberapa tim teknik yang bisa kita andalkan untuk mengerjakan proyek kita.” Setelah sampai di ruang rapat, Kakek Yusef mengatur mengenai rencana proyek yang di kerjakan, dari perkataannya bahkan diselingi untuk memuji Sian Ye dan juga Kay Ye.

“Kakek memang hebat, kakek adalah gunung besar tempat kami bersandar.” Kay Ye mencoba untuk membuat hati Kakek Yusef senang.

“Ada kakek yang bisa diandalkan oleh kita, kita menjadi tenang.” Sian Ye juga tidak mau kalah.

“Pa, tenang saja, Kay pasti bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Dia sangat hebat jika masalah bisnis, jangan kan beberapa bisnis ini saja, bahkan bisnis bisnis di masa depan kita pasti bisa mendapatkannya.” Risa tersenyum, menatap Gissel Chen dengan tatapan sangat puas.

“Kamu benar benar mambuatku malu!” Gissel Chen mencubit kaki Denny Wang yang berada di bawah meja.

“Sudah, Denny Wang sampai tahap ini juga sudah bagus, apa lagi yang kamu inginkan?” Janu Ye mencoba menenangkannya.

“Ada suatu hal yang pada awalnya aku tidak ingin mengatakannya.” Wajah Denny Wang terlihat sangat serius, dia mengambil sebatang rokok, kemudian menyalakannya.

“Di ruang rapat tidak boleh merokok, apa apaan kau ini, kenapa kamu bisa merokok di ruangan seperti ini?” Fredy menimpali.

“Kay Ye dan Sian Ye tidak ingin membuat keluarga kita dipandang tinggi, jadi mereka menyembunyikan sesuatu kenyataan, mereka melakukan itu untuk keuntungan mereka sendiri, membuat mereka lebih dipandang di dalam keluarga, tidak tau malu sekali. Tapi ada satu hal yang tidak akan bisa mereka sembunyikan dari kakek dan semuanya, karena kita akan bekerja sama dengan Perusahaan Adirama selama satu bulan kedepan.” Denny Wang menyodorkan tumpukan dokumen di atas meja.

“Iya benar.” Kay Ye dan Sian Ye langsung pias, dan hanya bisa menundukkan kepala mereka.

“Apa yang ingin kamu katakan?” Kakek Yusef menatap Denny Wang dengan tatapan tidak mengerti.

“Pimpinan Perusahaan Adirama adalah Neysia.” Denny Wang menjawab.

“Neysia yang mana?” Gissel Chen terkejut.

“Adik sepupu Friska Ye, keponakan mama, kita semua bahkan mengenalnya.” Denny Wang menjawab.

“Apa?!”

Semua orang dibuat terkejut setelah mendengar ini.

“Maksudmu gadis kecil yang selalu datang ke rumah kita? Sejak kapan dia menjadi sangat berhasil?” Kakek Yusef terlihat sangat terkejut, bahkan bulu kuduknya sudah sampai berdiri karena saking terkejutnya.

Bukan hanya Kakek Yusef, wajah Linda dan Risa juga terlihat sangat pias, “keponakan Gissel Chen jika bukan mendapatkan bantuan dari keluarga kita, apa dia akan mampu untuk memulai semuanya? Dia bisa sukses karena proyek kota kuliner.”

“Hebat sekali!” ada salah satu orang yang berdecak kagum, dalam hatinya sudah penuh iri sekaligus kekaguman.

“Keluarga kita bisa memiliki saudara yang sehebat ini, maka harus dimanfaatkan dengan baik.” Ada satu tetua yang juga menimpali.

“Semua itu bukanlah intinya, intinya adalah aku dan Neysia memiliki hubungan yang cukup baik. Kay Ye dan Sian Ye anak muda inilah selalu saja menindasnya, merendahkan latar belakangnya, dan meremehaknnya, mengatakan jika dia hanya orang rendahan yang tidak memiliki kemampuan apapun. Aku sejak awal tidak pernah merendahkannya, selalu percaya kepadanya jika dia pasti akan berhasil suatu saat nanti, jadi selain proyek yang didapatkan oleh Kay Ye dan Sian Ye, aku mendapatkan semua proyek milik Perusahaan Adirama.” Denny Wang menarik nafas panjang, menatap Gissel Chen penuh kepuasan.

Gissel Chen.............

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu