Si Menantu Buta - Bab 372 Dua Hal Baik Datang Secara Bersamaan

hanya bisa dikatakan kalau Denny sejak dulu sudah memiliki kepribadian yang bagus. berbeda dengan Kenny, dia begitu dikagumi oleh banyak wanita. Nikita, Tyas, Monica, Karina, beberapa wanita ini merupakan bukti dari takdir cintanya. kini, dia sudah mulai jahat dan mulai merusak para wanita yang sebelumnya pernah ia miliki. namun para wanita ini begitu sabar terhadapnya karena mereka memiliki kesan yang bagus terhadap drinya.

pada malam ini, Monica akan mempersembahkan tubuhnya kepada dia.

ini bukan kali pertama bagi Denny untuk melukai wanita. bahkan dia sudah mencelakai Monica sebanyak tiga kali pada malam ini. mereka berdua terlihat begitu melekat dan dia berhasil membuat Monica merasa kelelahan malam ini.

"ini pastilah bukan kali pertama bagimu untuk melakukan hal seperti ini kan? sebelum melakukan ini denganku dan juga Friska, pastilah kamu sudah melakukannya dengan orang lain bukan?" tanya Monica kepada Denny meskipun ia merasa begitu lelah.

dia mulai menyadari kalau dulunya Denny bukanlah orang yang seperti ini. Denny begitu berani seperti ini pastilah karena adanya alasan tertentu.

"hm." kata Denny kepada Monica dengan pelan.

"kenapa kamu menjadi kurang ajar seperti ini?" Monica mulai menangis dan dia hampir memukul Denny.

"jangan seperti ini, kita juga bukan merupakan anak kecil lagi. apakah kamu bisa tertidur di tengah kondisi seperti ini?" kata Denny sambil menangkap tangan Monica yang halus itu.

saat ini, suara dari kamar sebelah semakin kuat dan beberapa kamar lainnya juga mendatangkan suara yang sama. Denny lalu berkata kepada Monica dengan wajah yang tidak bersalah.

"alasan yang kamu berikan atas perselingkuhanmu sangatlah baik." kata Monica.

"istriku adalah teman baikmu juga. bukankah kamu juga telah mengkhianatinya?" kata Denny sambil tersenyum dan menghidupkan sebatang rokok.

"kenapa kamu begitu brengsek?" wajah Monica seketika memerah.

"siapa suruh kamu selalu mengangguku. aku sudah memperingati kamu sebelumnya agar tidak mengangguku. namun kamu selalu mengangguku. apakah kamu tahu kalau sikapmu itu sangat mudah membuatku jatuh cinta kepadamu?" kata Denny sambil tersenyum.

"apa maksud kamu?" Monica sedikit kebingungan.

"tidak ada maksud lain, aku menyukaimu. aku suka bertengkar dengan kamu, suka ditendang oleh kamu, suka memeluk tubuhmu dan suka bertengkar dengan tanpa alasan. jika kamu adalah seorang gadis yang jelek, aku tidak akan menghiraukanmu. namun kamu adalah seorang gadis yang cantik. apakah hatiku tidak akan tersentuh jika kondisi ini terus berlangsung diantara kita?" kata Denny.

"kamu....." Monica sedikit terbengong.

"istriku, semua sudah terjadi sekarang. aku sangat mencintaimu. aku tahu kalau perlakuan kita merupakan perlakuan yang salah, namun aku tidak menyesal akan semua ini. aku telah jatuh cinta padamu dan akan semakin cinta padamu kedepannya. kita adalah sepasang kekasih yang memiliki begitu banyak kesamaan. aku tahu, aku pastilah akan menyentuh semua wanita yang aku sukai. dibanding aku bersikap munafik, lebih baik aku melakukannya sekarang. jika aku tidak mendapatkanmu sekarang, aku akan menyesal jika kamu menikah dengan orang lain kedepannya." kata Denny.

"kamu begitu mencintaiku?" Monica sedikit terkejut.

"hanya saja kita berdua tidak saling mencintai. ketika aku jatuh sakit, kamulah yang menjagaku dan hatiku sangat tersentuh. aku berusaha untuk tidak menyukaimu, namun aku tidak bisa menahan diriku. sekarang pikiranku begitu kacau, aku sudah menyentuhmu dan aku tidak menyesal akan hal ini. hal yang paling mengecewakan bagiku adalah aku menyukaimu namun kamu tidak menyukaiku." kata Denny sambil menghela nafas.

"aku menyukaimu." kata Monica.

"kamu menyukaiku?" Denny terkejut.

"dasar bodoh, apakah kamu tidak merasakan niat baikku kepadamu? kamu adalah ahli bisnis di kota Kimraden. meskipun kita sebelumnya tidak saling kenal, namun aku sering mendengar namamu. aku tahu kalau kamu memiliki maksud tersendiri menyuruh Friska untuk mendekatiku. aku tahu kalau kamu sedang memanfaatkan aku. namun jujur saja, aku begitu senang karena akhirnya aku bisa berhubungan dengan pria yang aku sukai." kata Monica.

"ternyata kamu juga menyukai aku?" tatapan Denny begitu penuh akan kejutan.

"hm." Monica menganggukkan kepala.

Denny lalu menatap wanita yang ada di dalam pelukannya itu dan mencium bibirnya dengan pelan. Monica tersenyum dan membalas kembali ciuman tersebut.

Denny kembali mencium bibir Monica.

Monica kembali membalas ciuman Denny.

ketika nafsu Denny mulai membara dan ingin melakukan sesuatu pada Monica, Monica malah menolaknya, "sudahlah, hari hampir pagi dan aku sangatlah ngantuk. aku tidak pernah melakukan hal seperti ini dengan pria lain. aku sedikit kelelahan akan aksimu tadi."

"baiklah." Denny sedikit kecewa.

Monica pun mulai terlelap di dalam pelukan Denny. dia merasa begitu lelah dan mulai terdengar suara nafas yang sangat teratur.

Denny lalu menatap ke arah Karina yang membelakangi mereka.

saat ini, tubuh Karina menciut menjadi begitu kecil dan selimutnya yang tipis itu memperlihatkan baju tidur berwarna putih yang tengah ie kenakan.

Karina sangat jelas akan apa yang Denny dan Monica lakukan tadi. dia tidak tidur dan merasa begitu sakit hati ketika mendengar perkataan diantara Denny dan juga Monica.

dia dan Denny pernah memiliki hubungan. yang pertama, Denny pernah menolong nyawanya dan kedua adalah dia pernah berhubungan dengan Denny selama tujuh hingga delapan hari pada puncak acara. dia tidak memiliki perasaan lebih terhadap Denny, namun dia merasa begitu jijik ketika mendengar perkataan Denny dan Monica. karena Denny baru saja menyatakan perasaan kepadanya malam tadi dan sekarang malah mengatakan begitu banyak hal menjijikkan kepada Monica.

Denny merupakan pria yang sangat brengsek, Karina begitu membenci Denny karena ia tahu kalau Denny sedang mempermainkan perasaannya.

Denny merasa kalau dirinya begitu pintar dan bisa mempermainkan mereka semua layaknya seperti orang bodoh.

tiba-tiba terdengar sebuah suara dari sisinya. dirinya belum sempat untuk merespon suara tersebut dan Denny sudah beranjak masuk ke dalam selimutnya.

"apakah kamu belum tidur?" kata Denny di samping telinga Karina.

"apa yang kamu lakukan ini!?" ekspresi wajah Karina penuh amarah dan ia segera bangkit dari kasurnya.

"sht..." Denny meletakkan jari pada bibirnya sambil menatap ke arah Monica yang sedang tertidur pulas.

"apa yang kamu lakukan?" Karina menatap Denny dengan tatapan penuh amarah.

"kamu sudah mendengar semua percakapan kami tadi?" tanya Denny.

"iya." kata Karina.

"maaf, belakangan ini pikiranku begitu kacau karena aku telah menyalahgunakan narkoba. aku merasa begitu putus asa dan kehilangan alur hidup. aku merasa sangat tidak nyaman akan semua ini. sebenarnya, belakangan ini aku mengalami depresi dan aku sudah sering mengunjungi dokter. benar, aku tidak ingin hidup lagi." kedua mata Denny mulai memerah dan dia menatap Karina dengan ekspresi wajah yang sedih.

Karina hanya mengerutkan keningnya dan menatap Kenny tanpa berkata apapun.

"aku tidak perduli bagaimana tanggapanmu terhadap aku. kamu boleh menganggap aku sebagai pria brengsek dan kamu juga boleh membenciku seumur hidupmu. namun aku ingin mengatakan kepadamu kalau perasaanku terhadap kamu sangatlah tulus. pikiranku sangatlah kacau karena narkoba tersebut dan ini memberikan dampak yang besar pada kehidupanku." kata Denny dengan ekspresi yang kasihan.

"kamu tahu kalau narkoba sangatlah tidak baik dan kamu tetap menggunakannya? apakah kamu sehat?" tanya Karina.

"semua ini karena uang. aku membutuhkan uang waktu itu. kamu tidak mengetahui alur hidupku sebelumnya dan aku ingin menceritakan semua ini kepadamu sekarang." kata Denny.

"apa itu?" Karina mengedipkan matanya.

"berbaringlah, hari hampir pagi dan masih banyak misi yang harus kita selesaikan siang nanti. jika kamu tidak tidur dengan baik, aku akan merasa sangat sedih." kata Denny.

"sudahlah, apakah kamu mengira aku masih merupakan anak kecil yang bisa kamu bohongi?" Karina lalu menatapnya dengan tatapan hina.

"apa yang kamu pikirkan? apakah kamu mengira kalau aku akan menyentuhmu?" tanya Denny.

"....." Karina terbengong.

"aku telah melakukan hal itu tadi, apakah kamu mengira kalau aku masih berharap kamu bisa memaafkanku? itu tidak mungkin, aku begitu brengsek, bagaimana mungkin kamu memaafkan aku? aku tidak berani melakukan kesalahan apapun padamu karena kamu telah mengetahui rahasiaku. aku khawatir kalau kamu akan menyebarkan semua rahasia tersebut karena aku sudah mempermainkan perasaanmu." kata Denny dengan tersenyum pahit.

"aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu." kata Karina.

"kalau begitu, untuk apa kamu bersikap waspada kepadaku? matahari segera terbit, kita harus tidur dengan cukup. dengarlah, tidak ada lagi suara di sekeliling kita dan ini merupakan waktu yang cocok bagi kita untuk beristirahat. aku hanya ingin mengobrol dneganmu saja." kata Denny.

"oh." kata Karina dengan ekspresi yang lebih lega.

dia merasa sedikit ngantuk dan ini merupakan waktu yang cocok untuk tidur karena kondisi saat ini sangatlah hening. kamar yang mereka tempati saat ini sangatlah kecil. hanya terdapat sebuah kasur saja. dia tidak mungkin tidur di atas lantai.

setelah memikirkannya, dia pun kembali berbaring di atas kasur.

"tidurlah, kita boleh mengobrol tentang apapun sekarnag." kata Denny sambil memeluk tubuhnya.

"hm." kata Karina.

sebenarnya, Denny juga tidak bermaksud melakukan hal lain pada Karina. dia menenangkan Karina karena dia khawatir kalau Karina menyebar luaskan rahasianya.

Denny merupakan orang penting tingkat dunia, rahasia tentang dirinya tidak boleh diketahui oleh orang lain. jika tersebar, maka dia akan segera diturunkan dari jabatan presidennya.

dia hanya ingin mengobrol dengan Karina agar Karina tidak begitu membenci dirinya lagi.

namun, ketika dia sedang mengobrol dengan Karina, dia merasa nafsunya begitu kuat. nafsunya semakin membara ketika dia bersentuhan dengan Karina.

setelah memikirkannya, dia pun mulai menggombal Karina dan tangannya mulai menjalar. ketika dia memasukkan tangannya ke dalam rok Karina, Denny pun menghela nafas dengan pelan.

dua hal baik datang secara bersamaan.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu