Si Menantu Buta - Bab 377 Denny Wang dan Karina

Setelah kecanduannya mereda, Denny Wang terlihat penuh semangat kembali, selain wajah yang pucat, kondisi kesehatannya semua terlihat normal seperti biasa. Dengan santainya dia bisa mencuri satu buah pistol dari Skeleton dan langsung membunuh Skeleton beserta anak buahnya.

Ketika dia melepaskan ikatan tali pada Monica, Karina dan Tiger Wong, dia tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.

Dia tahu orang seperti apa yang dibenci Monica sehingga dia tidak lagi berharap Monica memaafkannya.

Pa!

Monica menampar wajahnya dengan sangat keras.

Denny Wang melihat Monica dengan terkejut, kemudian mengernyitkan alisnya dan tidak berkata apapun.

“Aku berikan tamparan ini atas nama Friska Ye untukmu.” Monica melihat Denny Wang dengan tatapan dingin.

“Tamparan ini aku berikan sebagai perwakilan dari 70 juta masyarakat Alock dan orang yang mempercayaimu di China.”Monica menampar Denny Wang lagi.

Denny Wang meraih pergelangan tangan Monica.

“Kamu berani menghalang?” Monica melihat Denny Wang dengan heran.

“Kamu tidak punya hak menamparku untuk masyarakat Alock dan China.” Denny Wang pun mendorong Monica.

“…….” Monica melihat Denny Wang dengan heran.

“Kamu juga tidak punya hak menamparku untuk Friska Ye, Aku adalah suaminya, kamu adalah temannya. Aku berhubungan denganmu sehingga aku adalah bajingan, kamu juga bukan seorang yang baik. Kamu hanya punya satu hak untuk menamparku, tamparan itu karena kita berdua melakukan hubungan suami istri malam itu dan aku berikan itu. Selain tamparan itu, kamu tidak punya hak lagi untuk menamparku.” Denny Wang menatap Monica dengan tatapan dingin.

“Bagaimana bisa kamu jadi bajingan seperti ini?” Seketika Monica pun marah pada Denny Wang hingga mengeluarkan air mata, dengan penuh dendamnya dia menginjak kaki Denny Wang, dan ketika Denny Wang sedang kesakitan dia kemudian menendang bagian bawah lututnya.

Denny Wang menahan sakit sambil melihat Monica tanpa berkata apapun.

“Kamu tidak bertanggung jawab terhadap dirimu sendiri, kamu menyakiti dirimu sendiri, jangan tipu aku. Apakah aku melakukan sesuatu yang tidak terpuji terhadapmu? Apakah aku pernah mengkhianatimu? Aku membantumu menjaga Friska Ye dan Keluarga Ye kalian tenang dan aman. Namun apa yang kamu lakukan padaku? Dengan begitukah cara kamu memperlakukanku?” Monica melihat Denny Wang sambil menangis.

“Maaf, aku memang sedikit menyukaimu kemarin malam makanya aku berhubungan denganmu.” kata Denny Wang.

“Kamu tidak tahu malu.” kata Monica.

“Aku serius mencintaimu.” kata Denny Wang.

“Denny Wang, aku mengakui kalau aku mencintaimu, karena kamu adalah pria yang baik sehingga aku tidak tahan untuk menyukaimu. Namun sekarang kamu berubah, kamu bukanlah Denny Wang yang aku cintai lagi. Kamu adalah sampah dan mulai sekarang aku Monica tidak lagi mengenalmu, tidak ada yang terjadi antara kita berdua kemarin malam, aku Monica hanyalah tamu yang lewat.” Monica menatap Denny Wang dengan kebencian yang amat dalam dihatinya hingga mengeluarkan air mata.

“Terserah kamu.” Denny Wang mengambil sebatang rokok dari badannya dan menyalakannya.

“Tiger Wong, ayo kita pergi.” Monica sudah sangat kecewa dengan Denny Wang, dia membalikkan badan dan berjalan ke arah salah satu mobil anak buah Skeleton.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Monica amat mencintaimu, bersamamu juga teman baik, hubungan kalian bukankah sangat baik? Kenapa bisa tiba-tiba menjadi seperti ini?” Tiger Wong mengerutkan keningnya dan bertanya kepada Tiger Wong.

“Kamu tidak mengerti.” Denny Wang menjawab dengan wajah dingin.

“Denny Wang, apapun yang terjadi, kamu jagalah diri dengan baik. Kondisimu sekarang sudah mengecewakan seluruh masyarakatmu juga teman-teman yang perhatian padamu. Kamu sangatlah tahu bagaimana Nona memperlakukanmu selama ini, apapun yang terjadi pada kalian, aku hanya berharap kamu tidak mengecewakan Nona.” Tiger Wong meninju dada Denny Wang dua kali, kemudian berbalik dan pergi dengan tatapan serius.

Monica tidak sabar untuk segera meninggalkan Denny Wang, dia segera menghidupkan mobil dan ketika Tiger Wong baru saja masuk ke mobil diapun langsung membawa pergi mobilnya.

“Mereka sudah pergi, apakah kamu tidak mengikuti mereka pergi?” Denny Wang membalikkan badan dan melihat Karina yang terlihat melamun dibelakangnya.

“………” Karina melihat Denny Wang dengan tatapan kosong tanpa berkata apapun.

Beberapa jam kemudian, Denny Wang membawa Karina untuk pulang ke China menggunakan pesawat pribadi.

Dia dan Karina sudah mandi diatas pesawat pribadinya, mengganti baju baru. Dia duduk didepan bar dan mengambil secangkir alkohol, menyalakan sebatang rokok sambil meremas pelipisnya dengan lembut.

Setelah merenung seharian, perlahan dia mulai menyadari bahwa dia melakukan hal konyol tadi malam. Di sebuah penginapan bobrok di Deli Baru, dia membawa pergi dua wanita tanpa menghormati kedua wanita itu dan tidak mempedulikan apa yang dipikirkan wanita itu.

Dia sudah berubah.

Dia semakin lemah pada dirinya dan juga ekspektasi terhadap diri juga menurun, waktu itu hotel kecil terlalu berisik dan dia merasakan ketidaknyamanan ketika mendengar suara itu sehingga dirinya mengambil keuntungan dari peristiwa itu untuk berhubungan dengan Karina dan Monica.

Sekarang dia kehilangan Monica sebagai teman baiknya.

Sejatinya dia tidak menyesal karena dia serius mencintai Monica dan dia berani untuk bertanggung jawab untuk Monica, hanya saja Monica yang mencari masalah dengannya, Monica pastinya membenci dirinya karena menggunakan narkoba. Terkait penggunaan narkoba, dirinya juga tidak bisa melakukan apa-apa, dia juga tidak ingin menggunakannya namun dia sudah kecanduan padanya dan tidak bisa berhenti lagi.

Dia hanya bisa menyalahkan diri karena tidak ada takdir dengan Monica. Dia hanya bisa mendapatkan Monica tetapi tidak bisa mempertahankannya.

Dirinya sangat kesal.

Karina terus memandang Denny Wang dengan senyap dan berpikir untuk duduk di samping Denny Wang dan menuangkan secangkir minuman untuk dirinya.

Denny Wang melirik Karina dengan sebatang rokok dimulutnya, matanya juga sedikit memerah.

“Peristiwa semalam cukup memalukan.” Karina mengatakannya pada Denny Wang dengan hati-hati.

“Ya memalukan.” kata Denny Wang.

“Monica mungkin marah padamu, hatimu juga pastinya sedih bukan?” tanya Karina.

“Emosi dia memang begitu. Jangan pedulikan dia.” kata Denny Wang.

“Lalu bagaimana denganku?” Karina bertanya dengan penuh hati-hati pada Denny Wang.

Denny Wang melihatnya dengan heran.

“Kamu jangan salah paham, aku tidak bermaksud memfitnahmu. Aku tidak suka pulang ke rumah, sebenarnya aku tidak tertarik untuk melanjutkan usaha keluarga sedikitpun, aku hanya karena gagal di luar sehingga aku pulang ke rumah. Bersamamu di Deli baru menyadarkanku bahwa aku masih menyukai kehidupan bebas semacam ini. Aku suka mengambil risiko. Aku tahu kalau kamu sudah mempunyai istri, hal ini tidak akan aku beritahu pada istrimu, aku tidak akan menghancurkan keluargamu.”

“Aku tahu kalau kamu kaya dan juga seorang presiden sekarang, aku tidak bersikap tinggi padamu juga tidak ingin meminta status apapun darimu. Aku hanya suka bersama kamu dan temanmu, perasaan ketika bersama kalian semua akan lebih baik daripada mengurung diri di rumah. Kamu juga sudah mendapatkan tubuhku, harusnya bertanggung jawab juga. Tidak tidak, aku yang ingin dibawa olehmu disampingmu dan terus menikmati hidup yang penuh risiko ini. Intinya, saya tidak bermaksud apapun padamu dan hanya ingin mengikutimu.” Karina tampak panik menjelaskannya pada Denny Wang.

“Kamu merasa bahwa pulang itu membosankan, tidak cukup bermain dan ingin diatur olehku bukan?” kata Denny Wang setelah berpikir sejenak.

“Kurang lebih seperti itu maksudnya.” kata Karina tersipu.

“Aku melakukan hubungan denganmu, tidakkah kamu marah?” tanya Denny Wang.

“Kamu juga tidak sengaja melakukannya, dengan suasana seperti itu, siapa yang bisa menahannya.” jawab Karina sambil mengigit bibirnya dengan pelan.

“Kenapa dulu aku tidak menyadari ada orang sepertimu?” tawa Denny Wang.

“Aku orang seperti apa?” Karina memandang Denny Wang dengan panik.

“Sangat lucu.” Denny Wang tertawa sambil meremas wajah Karina.

“Aku sudah kenal denganmu, jika bukan orang yang kukenal, aku tidak akan berkata seperti itu.” Karina tersenyum patuh.

Melihat Karina seperti itu, Denny Wang mengekspresikan senyuman hangat. Dia berpikir sejenak dan menuangkan vodka di tangannya serta menyalakannya ditelapak tangan.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya Karina.

Denny Wang tersenyum dan meraih tangannya, kemudian membuka telapak tangannya dan muncullah cincin berlian kecil.

Karina terpana pada berlian yang muncul di telapak tangan Denny Wang.

“Ini adalah sulap pertama yang aku pelajari, baru saja menguasainya dan belum menunjukkannya kepada wanita manapun. Sulap kecil ini bisa disebut adalah sulap pertamaku dan aku hadiahkan padamu.” Denny Wang tersenyum dan meraih jari telunjuk Karina dan membantunya mengenakannya.

“Apakah kamu sedang menggodaku?” Karina tersenyum malu dan mukanya mulai memerah.

“Ya, aku menyentuhmu dan aku harus bertanggun jawab untuk itu. Karena kamu berniat mengikutiku, aku akan memperlakukanmu dengan sepenuh hati. Karaktermu sangat lucu, sama seperti anjing kecilku. Kedepan, ikutlah bersamaku, jadilah anjing kecilku, aku akan memperlakukanmu dengan baik.” Denny Wang pun menarik Karina ke pelukannya dengan lembut.

“Aku sudah malu karena tingkahmu.” kata Karina dengan mata memerah.

“Kamu sangatlah bodoh, namun aku menyukainya.” kata Denny Wang sambil mencium pipi Karina dengan lembut.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu