Si Menantu Buta - Bab 88 Mario

"Yian, bawahan yang paling aku andalkan yaitu Fidel telah melarikan diri. kamu harus membantuku untuk beberapa saat." kata Denny kepada Yian.

"tidak masalah." Yian pun menyetujuinya dengan tanpa ragy,

pada aula olahraga kota Lemuria, Denny menyewa aula pertandingan milik perusahaan W-1. dia menyewa sekelompok wartawan untuk mengadakan sebuah konferensi.

"pertandingan selanjutnya akan aku adakan dalam sepuluh hari ke depan. selain gaji yang harus diberikan kepada setiap peserta, aku akan memberi tambahan bonus kepada pemenang sebesar 20M." kata Denny di depan kamera dengan memakai pakian yang sangat formal.

setelah mendengar perkataan Denny, semua mata wartawan terlihat melotot.

"tuan Denny, salah satu pengusaha berkata kalau kamu mengalami kerugian? apakah itu benar?" "tuan Denny, berapa pendapatan yang kamu dapatkan dari setiap pertandingan?"

"tuan Denny, apakah peserta yang berasal dari luar kota Lemuria juga boleh mengikuti pertandingan ini?"

"semua orang boleh berpartisipasi dalam pertandingan ini, tidak hanya masyarakat kota Lemuria, peserta dari luar kota juga boleh. aku menyambut dengan baik semua orang dari manapun mereka berasal." kata Denny, "hanya saja, aku memiliki sebuah permintaan, setiap peserta harus merupakan peserta tinju yang memenuhi syarat. apa yang dimaksud dari memenuhi syarat disini? yaitu peserta yang berasal dari balai tinju yang berpendapatan sekitar 20M. aku ingin mengembangkan pertandingan ini menjadi lebih besar dari sebelumnya. peserta yang ikut berjumlah sekitar 32 orang dan akan dibagi menjadi 16 pertandingan. ini akan menghabiskan waktu sekitar 7 jam lebih. kali ini, aku akan mengadakan pertandingan ini di gedung olahraga kota ini yang bisa memuat lebih dari 30ribu orang."

"tuan Denny, pertandingan tinju adalah pertandingan yang paling rendah peminat di dalam negeri. apakah kamu yakin penonton pertandingan bisa mencapai 30 ribu orang?"

tanya salah satu wartawan ketika melihat Denny hendak pergi dari tempat itu.

wajah Denny tidak memiliki ekspresi apapun. Sumanto, Alex, Neisya, Yian, Mark dan sekelompok asisten pun berjalan keluar dari gedung olahraga tersebut dan masuk ke dalam mobil Mercedes dengan tingkat level S.

"meskipun nantinya penonton pertandingan tersebut bisa mencapai 30 ribu penonton, kamu hanya bisa mendapatkan 2,4M jika menjual tiket seharga 160 ribu. kamu sama sekali tidak bisa mendapatkan kembali uang yang telah kami investasikan. kamu bahkan ingin memberi bonus sebesar 20M lagi. ini pastilah akan rugi."

kata Sumanto dengan tidak puas di dalam ruang rapat perusahaan W-1.

saat ini, dia tidak lagi percaya kepada Denny. dia menganggap Denny sedang berjuang untuk terakhir kalinya. kali ini, Denny sudah mempertaruhkan semuanya termasuk masa depan Denny dan juga masa depan keluarga Han.

"apakah kamu percaya kalau aku bisa membalikkan uang yang telah kamu investasikan kali ini?" Denny pun tersenyum.

"aku tidak percaya." Sumanto pun mengalihkan pandangannya.

"kita berdua bagaikan belalang yang berdiri di atas tali yang sama. aku tidak akan mengalami kerugian lagi kali ini. kamu cukup melihat semua ini dengan tenang saja." kata Denny.

"meskipun aku ingin marah padamu, aku juga tidak bisa marah. tidak ada gunanya juga jika aku membunuhmu? lakukanlah semua yang kamu inginkan. aku akan menunggu kamu untuk mendatangkan uang untukku." kata Sumanto.

dia terlihat begitu lelah belakangan ini, dia juga terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

"baiklah kalau begitu, berilah kepada Yian akun resmi yang dipergunakan perusahaan untuk mempromosikan pertandingan sebelumnya. aku akan menyerahkan hal mencari 30ribu penonton ini kepadamu Yian." kata Denny.

"tidak masalah." Yian tersenyum.

"Neisya, kamu cukup fokus pada bisnismu saja, kamu tidak perlu ikut campur dalam bisnisku kali ini." kata Denny.

"sh*t, aku hampir lupa kalau kamu juga terjun ke dalam dunia kuliner." kata Sumanto dengan ekspresi tidak berdaya.

bisnis di dunia pertinjuan yang ia serahkan kepada Denny juga tidak menghasilkan hasil yang baik. Sumanto benar-benar tidak bisa mempercayai Denny yang bisa membangun bisnis kuliner untuknya.

setelah beberapa saat, mereka semua pun pergi menyelesaikan tugas mereka masing-masing. Neisya belum pergi dan hanya tersisa dirinya dengan Denny di ruangan tersebut.

"apakah ada hal lain?" Denny tahu kalau ada yang ingin Neisya katakan.

"kakak ipar, aku merasa sangat lelah dan tidak bisa bertahan lagi." Neisya menatap Denny dengan penuh kasihan. dia lalu berjalan dan duduk di depan Denny.

"aku bahkan tidak berkata capek meskipun harus menjalankan 3 bisnis secara bersamaan. hal apa yang membuatmu mengeluh seperti ini? aku tidak hanya harus mengatur dunia pertinjuan, aku juga harus mengurus dunia kuliner yang tengah kamu kelola. demi bisnis keluarga Ye, aku harus terus memperhatikan harga saham. sebagai seorang petinju, aku bahkan harus latihan setiap harinya. perusahaan yang kamu kelola mendapat bantuan dari aku dan Yian, dan kamu masih merasa capek?" kata Denny dengan nada kasar.

"demi mengembangkan Kota kuliner perusahaan Adirama, beberapa hari ini aku juga harus pergi ke lokasi. meskipun keluargaku dulunya merupakan penjual bumbu masakan, namun kami tidak memiliki banyak uang. aku sudah pernah merasakan pahitnya hidup. lihatlah, kulitku sudah menghitam karena harus pergi ke lokasi selama beberapa hari ini." kata Neisya dengan penuh kasihan.

"memanglah sudah hitam." Denny tertawa.

jika Neisya tidak mengatakan itu, Denny juga tidak akan sadar kalau kulit Neisya terlihat lebih hitam dari sebelumnya. Neisya yang awalnya memiliki kulit putih mulus itu sudah terlihat lebih gelap sekarang.

"dan juga, lihatlah kakiku yang melepuh ini." Neisya pun membuka sepatunya dan meletakkan kakinya di atas paha Denny.

"kamu adalah seorang wanita, kenapa kamu meletakkan kakimu secara sembarangan di atas paha orang lain? cepat turunkan kakimu." kata Denny sambil mengerutkan keningnya.

kaki Neisya sedikit panas. dia memiliki kaki yang sangat kecil dan juga lembut.

meskipun Denny sudah menikah, namun dia belum pernah merasakan kenikmatan dari wanita. dia sudah menahan semua nafsunya selama ini. Neisya bahkan tidak tahu kalau dirinya sendiri telah melakukan gerakan yang menggoda bagi Denny.

"kakak ipar, aku benar-benar lelah, lihatlah kakiku yang sudah melepuh ini. ini sangatlah sakit. aku tiba-tiba tidak ingin mencari uang lagi. aku merasa kehidupanku yang dulu lebih nyaman. aku merasa semua yang aku lakukan sekarang hanya demi kamu. aku berjuang dengan susah payah hanya karena kamu dan kamu malah tidak menghiburku ketika aku merasa lelah." Neisya tidak menganggap Denny sebagai orang asing, oleh karena itu ia pun meletakkan kakinya di atas paha Denny,

dia lalu menggerakkan kakinya dan menatap Denny dengan tatapan yang manja. dia lalu menarik tangan Denny dan meletakkan tangan tersebut di atas kakinya, "aku tidak perduli, kakiku tidak pernah melepuh sejak aku kecil. ini bahkan sangat sakit meskipun aku memakai sepatu yang datar. cepatlah pijat kakiku, kalau tidak aku tidak ingin bekerja lagi."

"ini sangatlah konyol." Denny merasakan lembutnya kaki Neisya di atas kakinya sambil mengerutkan kening.

"ini benar-benar sakit dan kamu malah memarahiku." kata Neisya sambil menarik kembali kakinya dan mulai memijit kakinya sendiri.

Neisya adalah seorang wanita yang lucu, tingkahnya itu membuat semua orang begitu tidak tega padanya.

Denny menatapnya dan merasa hubungan diantara mereka semakin membelok. adik iparnya ini semakin membutuhkan dirinya, bagaimana mungkin dia berani memarahinya.

setelah memikirkan itu, Denny pun menghela nafas dan bertanya pada Neisya, "apakah kamu benar merasa kesakitan pada kakimu?"

"benar-benar sakit." Neisya menganggukkan kepalanya.

"ini mungkin karena kamu yang tidak terbiasa berjalan dan sekarang kamu malah harus pergi ke lokasi. kamu belum terbiasa akan hal ini." Denny pun meraih kaki Neisya dan memeriksanya dengan teliti, "benar sudah melepuh, sebenarnya selagi aku dan Yian masih ada di sisimu, kamu tidak perlu selelah ini."

"kamu begitu mempercayaiku, aku sangat ingin mendatangkan keuntungan bagimu." kata Neisya.

"dasar bodoh." Denny tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. dia pun mulai memijat kaki Neisya.

setelah mendalami sesama, dia pun mulai merasakan keimutan dari wanita ini. sebenarnya setiap manusia yang terlahir di dunia ini tidaklah jahat. hanya saja setelah manusia dewasa, mereka akan menghadapi begitu banyak hal yang kacau.

Neisya sejak kecil memiliki seorang kakak sepupu yang kaya dan orang tuanya juga sangatlah pilih kasih kepadanya. kalau bukan karena hal itu, mungkin sekarang Neisya adalah seorang wanita yang polos dan baik.

"semua orang akan merasakan sakit pada kakinya ketika berjalan terlalu jauh. tidak hanya kamu, aku juga merasakan hal yang sama. kamu tidak boleh memakai sepatu seperti itu jika kakimu dalam keadaan sakit. pergilah untuk membeli sepatu olahraga nanti, kamu jangan mementingkan kecantikan sepatumu lagi. setelah kamu pulang nanti, rendamlah kakimu menggunakan air panas. kakimu akan membaik pada keesokan harinya."

"baiklah." Neisya lalu menatap Denny sambil tersenyum.

Denny memijat kaki Neisya dengan pelan dan dia merasakan sebuah perasaan yang aneh di dalam hatinya.

di dunia ini, tidak ada yang dinamakan cinta tanpa alasan dan juga tidak ada yang dinamakan benci tanpa alasan.

setiap hubungan pastilah ada prosesnya.

hubungan Denny dan Neisya berubah menjadi begitu dekat karena perusahaan Adirama.

setelah malam tiba, Denny menyuruh Mark untuk menemaninya latihan. dia pun latihan tinju bersama Mark di aula tinju.

bonus sebesar 20M yang ia umumkan itu begitu menggoda. setelah berita itu tersebar, begitu banyak orang yang bertanya kepada Yian. bahkan sebagian besar petinju yang tidak memenuhi syarat ingin menyogok Yian menggunakan sejumlah uang agar mereka bisa lolos. kemampuan bekerja Yian lebih hebat dibandingkan dengan Fidel. dia memiliki cara tersendiri untuk mengurus pertandingan ini.

tujuan terakhir Denny adalah Brian, salah satu dari tujuh petinju terhebat di dalam negeri. pendapatan petinju di dalam negeri sangatlah rendah. bonus pada pertandingan ini adalah 20M dan ini begitu menggoda bagi Brian. Brian adalah petinju ternama di dalam negeri. kemunculannya pastilah akan mendatangkan begitu banyak penonton.

setelah Denny dan Mark selesai latihan, seorang pria muda berpakaian formal pun menghanpiri mereka.

"Denny, aku ingin menantang kamu." pria muda itu memiliki tinggi sekitar 172cm, memakai kaca mata dengan gagang emas, rambut yang rapi dan terlihat seperti seorang kutu buku.

"sh*t!" para petinju di aula itu seketika tertawa ketika melihat kedatangan pria muda ini.

dikarenakan tinggi badan pria muda ini yang tidak begitu tinggi dan juga tubuhnya yang begitu kurus, mereka sama sekali tidak percaya kalau pria muda ini adalah lawan yang cocok bagi Denny. mungkin kacamata yang ia kenakan itu akan hancur hanya dengan satu tinjuan dari Denny.

"bagaimana? apakah kamu tertarik?" kata pria muda itu dengan serius sambil menekan kacamatanya.

"tidak." kata Denny.

"........" pria muda itu...........

Denny ingin mendapatkan kembali semua kerugiannya kemarin pada pertandingan kali ini. jika dilihat dari kemampuannya, hanya petinju tingkat dewalah yang bisa menampilkan pertandingan yang seru.

"meskipun aku mengajukan sebuah pertaruhan yang lumayan bagus, kamu juga tidak ingin bertarung denganku?" kata pria muda itu.

"benar," Denny tetap latihan dengan serius bersama Mark.

"kamu memukul Roy dan ayah Roy memberiku 2M agar aku bisa memukulmu hingga berbaring di rumah sakit selama satu bulan. jika aku menang, aku akan mendapatkan 2M dari ayah Roy. aku akan mendapatkan bonus sebesar 4M. namun jika aku kalah, aku akan menyerahkan diriku kepadamu dan membantumu untuk menyelesaikan masalah apapun." kata pria muda itu.

"hehe." Denny tersenyum dan terus latihan bersama Mark.

"aku adalah seorang sparing partner terhebat di dalam negeri. aku adalah Mario, seorang sparing partner terkuat dari lima aula tinju terbesar di Kota kimraden." kaca mata pria muda itu terlihat berkilau dibawah pancaran sinar lampu.

setelah mendengar perkataan pria muda itu, Denny pun menatapnya dengan tatapan terkejut.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu