Si Menantu Buta - Bab 393 Melakukan Dua Kesalahan

Anggi sudah kecanduan, dia demi lanjut menghirup gas tawa bersama teman-temannya di tempat pertunjukan malam, dia memberi obat tidur pada Denny Wang lalu kabur.

Setelah sadar Denny Wang sangat marah, ini pertama kalinya dia dipermainkan.

“anak nakal ini, berani-beraninya memberiku obat. Bagikan fotonya ke bawahanmu, cari dia, cari di seluruh kota, intinya cari ke semua tempat pertunjukan malam, hotel di seluruh Kota Kimraden, pokoknya cari ke semua tempat yang bisa dijadikan persembunyian dan bisa untuk menghirup gas tawa. Kalau sudah ketemu beritahu aku, aku akan pergi menangkapnya sendiri, aku akan mengulitinya.” Denny Wang memanggil Alex Lin ke kantor kedutaan, dia bicara ke Alex Lin dengan wajah menghijau.

“baik.” Alex Lin mengangguk pelan.

Sangat cepat, Alex Lin menggunakan seluruh koneksi yang dia punya untuk mencari Anggi di Kota Kimraden. Saat ini Alex Lin sudah jadi pemimpin kekuatan bawah tanah China, dia hanya punya sepuluh ribu bawahan di Kota Kimraden. Dia membagikan foto Anggi ke semua bawahannya yang merupakan pemimpin kelas dua, para pemimpin ini membagikannya lagi ke bawahannya yang lebih banyak lagi. Sekian puluh ribu orang yang memegang handphone, langsung mencari Anggi di Kota Kimraden.

“kak Denny, Anggi sudah ditemukan.” Tidak sampai satu jam, sudah ada orang yang mengambil foto Anggi, dan membagikan lokasinya ke Alex Lin.

“anak ini!” Denny Wang langsung mengeluarkan sebuah pistol dari laci dan menyisipkannya di pinggang, membawa Alex Lin dan bawahan lainnya menuju ke tempat Anggi.

Malam ini Denny Wang telah melakukan dua kesalahan, yang pertama adalah, sebelum dia keluar tidak menghilangkan candunya. Dia memakan obat tidur yang diberikan Anggi padanya, otaknya kacau terus. Karena marah, dia juga lupa bahwa dirinya juga seorang pecandu.

.............

“kak Trisco, beri aku sedikit, aku sudah tidak tahan lagi.” Di dalam kamar di salah satu hotel di Kota Kimraden, Anggi sedang memohon ke seorang pria tampan dengan senyum-senyum.

Pria ini bernama Trisco, merupakan keponakan dari Tuan Muda Kota Kimraden, Matthew Qin. Posisi Matthew Qin setara dengan Monica di Kota Kimraden, dia dan Monica dulu merupakan sama-sama orang yang tidak bisa diganggu Denny Wang. Monica adalah penyokong Denny Wang, Matthew Qin adalah penyokong Kenny. Trisco adalah saudara langsung dari keluarga Qin di Kota Kimraden, posisinya di Kota Kimraden sangat tinggi, dia sama sekali tidak memandang Anggi yang merupakan keponakan palsu Denny Wang.

“memohonlah padaku, teruslah memohon padaku.” Trisco membawa segerombol pemuda pemudi, dia duduk dengan nyaman di sofa sambil tertawa terbahak-bahak.

Saat ini sumber narkoba Anggi sudah diputuskan oleh Denny Wang, sejak setelah Denny Wang mendatangi pertunjukan malam, teman-teman Anggi tidak berani memberinya narkoba lagi.

Setelah kecanduan dia kabur dari sisi Denny Wang, setelah mencari kesana-kemari tidak ada yang mau memberinya narkoba, dia langsung terpikir Trisco, menelepon Trisco, dan datang ke kamar ngobat Trisco.

“kak Trisco, kumohon padamu, berikan aku sedikit.” Anggi juga tidak berani menyinggung Trisco, dia sengaja mengeluarkan senyuman cantik sambil memohon pada Trisco.

Trisco adalah bos dari lingkar anak keluarga kaya generasi Anggi, dia punya pamannya Matthew Qin sebagai back up-an, bawahannya punya sangat banyak bawahan, merupakan urutan beberapa di depan diantara anak keluarga kaya di Kota Kimraden.

“aku ingin melihat tarian.” Trisco melihat pakaian Anggi yang lumayan modis, rupanya muda dan elegan, dia jadi timbul niat buruk pada Anggi, sengaja tidak memberikan bendanya ke Anggi untuk meredakan ketegangannya.

“kak Trisco, aku mana bisa menari?” Anggi mengerutkan alis cantiknya.

“saat di pertunjukan malam bukannya kamu narinya begitu heboh? Kenapa sekarang tidak bisa? Kalau tidak menari ya tidak ada, kamu pikirkan saja sendiri harus bagaimana.” Kata Trisco.

“kak Trisco, aku betulan tidak bisa menari.” Anggi merangkapkan kedua tangannya, memohon Trisco dengan tampang kasihan.

“kalau begini?” Trisco melempar sebuah botol gas kecil.

Melihat botol gas di lantai, mata Anggi langsung berbinar. Dia seperti mendapatkan harta karun, buru-buru memungutnya dari lantai dan mengirup botol gasnya dalam-dalam.

Tapi benda seperti botol gas ini semakin dihirup semakin buat ketagihan, satu botol gas kecil seperti sama sekali tidak cukup untuknya. Setelah dia menghirupnya sampai habis, langsung melihat Trisco lagi dengan tampang kasihan.

“seperti seekor anjing.” Trisco mengeluarkan suara tawa dingin, lalu melempar sebuah botol gas kecil lagi ke Anggi.

Setelah mendapat botol gas dari Trisco, Anggi perlahan mulai ngefly. Salah satu bawahan Trisco berpikir lalu memasang lagu dengan handphonenya, para bawahan Trisco yang lain mematikan lampu kamarnya, menyalakan senter dari handphonenya, kamar ini tiba-tiba dibuat seperti sebuah tempat pertunjukan malam oleh mereka.

Ada lagu ada botol gas, Anggi ngefly dengan cepat. Trisco mengeluarkan sebuah bungkusan obat kecil dan memberikannya ke Anggi, setelah memakan obatnya Anggi tambah heboh.

Saat Anggi sedang menggoyangkan tubuhnya bersama yang lain mengikuti irama di kamar, Trisco memantik sebatang rokok dan melihat Anggi dengan senyum dingin.

“pengecut.” Trisco membasahkan bibirnya, matanya terus melihat kaki panjang Anggi yang putih.

“kak Trisco, Anggi walaupun agak genit, tapi aku dengar-dengar sepertinya masih pertama kali untuknya. Lebih baik manfaatkan saat dia sedang ngefly untuk mengambil kesempatan darinya, kalau ada barang bagus dinikmati, mungkin lain kali sudah tidak ada kesempatan lagi.” Ada bawahan yang bicara sambil ketawa-ketiwi ke Trisco.

“aku juga berpikir begitu.” Trisco senyum jahat, matanya lanjut melihat kaki panjang Anggi.

Setelah Anggi mabuk sekarang dia berubah jadi tidak jelas, demi narkoba dia bisa membuang martabat Denny Wang, meminta ke Trisco dengan membuang martabatnya. Walaupun Trisco memaki dia seperti seekor anjing, dia juga tetap bisa menjaga senyumnya untuk memohon kepada Trisco. Di saat ini kesadarannya agak kabur, Trisco akan sangat mudah kalau ingin mengambil keuntungan darinya.

“kalian semua keluar dulu.” Trisco melepas pakaiannya, menunjukkan tubuhnya yang kekar.

Mendengar ucapan Trisco, para bawahan Trisco keluar kamar sambil ketawa-ketiwi.

Saat para bawahan Trisco baru pergi, Trisco langsung buru-buru menyergap Anggi. Dia dengan cepat mengangkat rok pendeknya Anggi, menggunakan tangannya untuk merobek bawah rok Anggi. Anggi baru pertama kali, dia tahu untuk melindungi sendiri. Tapi saat ini kesadarannya tidak jelas, tubuhnya lemas tidak bertenaga, dia ingin menolak Trisco, malah tidak sanggup menghadapi Trisco yang kekar.

‘bruak’, tiba-tiba pintu kamarnya ditendang oleh Denny Wang. Saat ini Denny Wang merasa sangat marah karena diberi obat oleh Anggi, sedang buru-buru mencari Anggi untuk balas dendam.

Para bawahan Trisco berlutut di depan pintu, ditodong dengan pisau oleh Alex Lin, raut wajah mereka buruk dan semuanya tidak berani bicara.

Tadinya hati Denny Wang masih marah, tapi saat dia masuk ke kamar, melihat Trisco sedang menekan Anggi dan menciumnya sembarangan, tangannya kebetulan sedang memegang rok pendek yang disobek tadi, otak Denny Wang langsung ngeblank.

“anak nakal, aku Denny Wang sudah pernah bilang, siapa yang berani memberi narkoba lagi ke Anggi, berarti dia menjadi musuhku Denny Wang. Nyalimu tidak kecil, tapi berani mencari masalah denganku, bahkan berani menyentuh keponakanku.” Denny Wang marah besar, langsung menghampiri dan menjambak rambut Trisco, menariknya dan menamparnya dengan sadis sampai Trisco tergeletak diatas kasur.

“apakah kamu tahu aku siapa? Aku adalah Trisco, keponakan langsung dari Tuan Muda Matthew Qin paling elite di Kota Kimraden!” Trisco berteriak ke Denny Wang dengan tatapan mata mengerikan.

“brengsek, Matthew Qin itu siapa? Dia dihadapanku Denny Wang, bahkan tidak berhak untuk menjilat alas sepatuku.” Denny Wang mengeluarkan pistol dan menembakkan tiga peluru ke dekat selangkangan Trisco.

Dia membuat Trisco ketakutan sampai mengompol di tempat.

Malam ini Denny Wang melakukan kesalahan kedua, yaitu dia menembak di dalam kamar hotel, dan yang ditembak adalah keponakan dari Matthew Qin. Matthew Qin yang sekarang memang bukan tandingannya lagi, tapi kalau dia menyinggung orang kecil sekalipun, selama dia sudah bertekad untuk balas dendam padanya, pasti akan tetap membuatnya susah sesaat.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu