Si Menantu Buta - Bab 39 Cerdik

Sumanto suka menggertak orang lain, dia merasa uang adalah segalanya, selama dia memiliki uang, semua orang akan diinjak-injak olehnya. Juga karena dia terlalu menganggap uang penting, jadi dia juga takut dengan orang yang lebih kaya dari dirinya sendiri, dia tahu kemampuan apa yang dimiliki orang-orang itu.

Dalam hal status, Denny Wang adalah sepuluh kali lipatnya Sumanto, perbedaan tingkat yang sangat jauh. Setelah Sumanto mengetahui identitas Denny Wang, masih tetap berani mengutus anak buahnya untuk menangkapnya dan memukulnya, alasan pertama adalah dia marah karena ditipu oleh Denny Wang, kedua juga karena dia lihat Denny Wang ditinggalkan oleh keluarganya dan matanya buta.

Dan sekarang Sumanto melihat mata Denny Wang yang cerah, tersenyum dan memakai dasinya, dia hanya merasa tubuhnya perlahan menjadi lemas, tidak tahan ingin duduk di lantai.

Denny Wang terlalu jahat, dia sama sekali bukan lawan Denny Wang!

Melihat mata Denny Wang yang sudah pulih, rasa bencinya terhadap Denny Wang, semuanya berubah menjadi rasa takut............

Dia sepenuhnya menyerah kepada Denny Wang.

“Kredit ayahmu di bank sudah habis, tetapi kamu berbeda, ayah kamu tahu Keluarga Han kalian tidak akan bertahan lama di situasi seperti ini, bahkan jika kamu mengecewakan, kamu tetap anak kandungnya, jadi sebelum Keluarga Han bangkrut dia sudah membelikanmu asuransi dengan harga setinggi langit. Dengan asuransi yang sangat mahal ini, cukup untuk kamu meminjam 600 Miliar lagi di bank. Besok kamu langsung ke bank untuk melakukan pinjaman, aku mau melihat 600 Miliar dalam waktu singkat.” Ekspresi Denny Wang perlahan menjadi serius.

“Mimpi kamu, kamu membuat aku sampai seperti ini, masih ingin aku melakukan pinjaman, apakah kamu ingin mengganggu aku sampai mati?” Sumanto akhirnya duduk kembali di lantai, menatap kosong ke lantai.

“Apakah kamu ingin hidup? Apakah ingin kembali menjadi Tuan Muda Besar Keluarga Han? Ingin orangtuamu menikmati kebahagiaan bersamamu, kamu membuat hasil yang hebat, apakah kamu ingin kemampuanmu dilihat oleh ayahmu? Bahkan, kamu memiliki kemampuan untuk membuat kakakmu bersujud di depanmu.” kata Denny Wang.

“Aku tidak akan percaya lagi, dasar penipu.........” Sumanto mencibir.

“Berbisnis berarti menipu, siapa yang menipu siapa, itu adalah keahliannya. Tetapi ada penipuan yang bermaksud baik, ada penipuan yang bermaksud jahat. Penipuan bermaksud baik adalah dengan berpura-pura kuat, memanfaatkan kesempatan untuk menciptakan keajaiban, di situasi tidak mempunyai uang sepeser pun, mendapatkan banyak uang, membahagiakan rakyatnya. Penipuan bermaksud jahat adalah menipu dengan memalsukan, penipuan besar menipu negara, penipuan kecil menipu rakyat. Aku memang menipumu, kenapa? Kamu pikir siapa pun berhak ditipu aku? Aku memang menipumu, tetapi aku juga bisa membantumu. Aku masih butuh 600 Miliar, selama ada 600 Miliar lagi, aku bisa mengembalikan semua ini!” Denny Wang berkata dengan dingin.

“Hehe......” Sumanto tersenyum sinis.

“Kamu pikir selama ini aku tidak berbuat apa-apa? Menganggur setiap hari setelah menipu 200 Miliar darimu, menghabiskan 200 Miliar kamu dengan boros? Aku beritahu kamu, 200 Miliar kamu itu aku gunakan untuk bermain-main di pasar saham, dengan mudahnya langsung mendapatkan 40 Miliar. 240 Miliar ini, sekarang sudah aku serahkan ke Fidel, aku menyuruh dia mengambil alihkan sebagian besar ruang tinju di Kota Harayu untukku, selama kita mengadakan satu lomba besar-besaran lagi, cukup menarik perhatian orang-orang, memancing semangat orang-orang terhadap tinju, sampai saat itu aku bisa mendapatkan triliunan.” kata Denny Wang.

“Ini disebut perdagangan, sebelum kita berspekulasi di pasar, menguasai pasarnya terlebih dahulu. Selama pasar ini terkenal, kita asal menggerakkan jari pun bisa mendapatkan uang.”

“…………” Sumanto menaikkan mata melihat Denny Wang.

“Aku tidak memaksamu, lagipula orang kaya di Kota Harayu tidak hanya kamu, akankah aku mendapatkan uang, setelah setengah bulan sudah bisa melihat hasilnya. Tuan Muda Besar Chen yang sebelumnya kamu kenalkan padaku, aku lihat dia mempunyai visi yang baik, dia juga keluarga seni bela diri, ini lebih membantu aku, aku pergi mencari dia atau orang lain untuk bekerja sama.” Denny Wang meninggalkan Sumanto dan pergi.

“Kamu tidak boleh pergi!” Sumanto berteriak setelah memikirkannya.

Denny Wang menyeringai, lanjut berjalan ke pintu atap.

“Hentikan dia!” Sumanto dengan cepat berdiri dan menunjuk ke Alex Lin.

Mendengar perintah Sumanto, Alex Lin bengong satu detik, langsung berdiri membawa para anak buah menghalangi pintu, mencegah Denny Wang pergi.

Kemudian, Sumanto berjalan cepat ke Denny Wang, langsung menarik kerah Denny Wang, “Brengsek, kali ini bekerja sama lagi denganmu, aku sudah bertaruh pada hidupku, kalau kamu berani mempermainkan aku lagi, aku jamin akan menarikmu bersama untuk melompat dari gedung.”

“Lebih sopan sedikit kepadaku.” Denny Wang tanpa ekspresi.

“Apakah kamu benar-benar bisa membawaku mendapatkan uang?” Sumanto melepaskan Denny Wang setelah memikirkannya.

“Kalau kamu pernah menyelidiki detail aku, kamu seharusnya tahu hasil apa yang pernah aku hasilkan dulu. Masih seperti yang pernah aku katakan, sekarang aku adalah Tuan Muda buangan, bahkan menjadi Tuan Muda buangan saja tidak pantas, tidak peduli dibuang ke keluarga kecil untuk menjadi menantu, aku adalah menantu buangan. Aku juga tidak takut untuk terus terang kepadamu, aku dan kamu terikat di kapal yang sama, kamu adalah harapanku untuk kembali ke Kota Kimraden. Menipumu, apa untungnya bagiku? Sebelumnya aku hanya tidak senang melihat kamu, hanya sengaja mempermainkanmu.” kata Denny Wang.

“Berapa banyak yang bisa kamu berikan padaku?” Sumanto mengerutkan dahinya dengan erat.

“Menjadi Kepala Keluarga Han dengan kekayaan puluhan triliun.”

“Keluarga Han kami hanya memiliki triliunan.” kata Sumanto.

“Yang aku katakan adalah puluhan triliun.” kata Denny Wang.

Sumanto menatap mata Denny Wang dengan terkejut.

Perlahan-lahan, Sumanto mengerti, ekspresinya terus berubah, perlahan muncul senyuman di wajahnya.

Dia juga orang pintar, bisa mengerti maksud Denny Wang.

Dia yang sekarang berada di kapal yang sama dengan Denny Wang, jika gagal maka akan gagal bersama, jika berhasil maka akan berhasil bersama, jika Denny Wang menjadi kaya, nasib dia pasti juga tidak akan buruk. Denny Wang tentu juga membutuhkannya, dia adalah orang kaya tingkat lokal.

“Kak Denny, wajah kamu sedikit memar, tidak tampan lagi, mending kita pergi ke rumah sakit untuk memeriksa, aku akan memintakan bangsal tunggal untukmu, lalu carikanmu perawat yang cantik untuk menjagamu.” Sumanto menyeringai, membersihkan debu di wajah Denny Wang dengan tangannya.

“Apakah kamu berpikir aku adalah orang yang seperti itu? Lakukan hal-hal dengan jujur di bawah kekuasaan aku, mulai sekarang ubahlah kebiasaan burukmu itu. Kamu harus ingat selamanya, kalau aku bisa membuat kamu sukses, aku juga bisa menghancurkanmu.” Denny Wang langsung menyingkirkan tangan Sumanto, dan ada rasa jijik yang tidak bisa disembunyikannya.

“Iya, Kak Denny adalah orang normal, bagaimana bisa dibandingkan dengan penipu seperti aku? Kita berdua akan bekerja sama untuk menghasilkan kekayaan, aku ini mau uang ada uang, mau orang ada orang, kurang apa kamu langsung katakan saja.” Sumanto menyeringai, berpikir sejenak dan berkata lagi, “Tetapi aku mendengar kamu mencari Fidel untuk membantumu, pengemis itu aku tahu, setiap di kota ada acara, dia pasti akan muncul. Kalian sepertinya masih ada dendam, dan juga kemampuannya itu, bisa membantu kamu melakukan sesuatu?”

Denny Wang hanya diam menatap Sumanto dan tidak berbicara.

Ditatap dengan tenang oleh Denny Wang, Sumanto seperti terpikir sesuatu, ekspresi dia perlahan berubah.

Dia semakin merasa Denny Wang sedikit seram, dia juga semakin takut terhadap Denny Wang.

Orang ini sangat cerdik, kecerdikan dia yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Sepertinya tidak peduli siapa pun yang menyinggung dia, tidak akan ada akhir yang baik. Dia sudah tahu, Denny Wang sedang sengaja mempermainkan Fidel. Kota Harayu adalah kota paling makmur di utara, ada banyak ruang tinju yang besar maupun kecil, banyak pemilik ruang tinju besar bahkan memiliki latar belakang preman.

Denny Wang menyuruh orang seperti Fidel untuk mengambil alih ruang tinju, bukankah dia buru-buru mengirim Fidel untuk dipukuli?

Dia juga sedang sengaja mempermainkan Fidel!

……………………

Trian Boxing Club, adalah salah satu dari tiga ruang tinju terbesar di Kota Harayu, Fidel langsung dilempar keluar dari ruang tinju.

Kemudian, tas kerjanya juga dilempar dengan keras ke wajahnya.

“Sampah, Trian Boxing Club kami ingin di ambil alih olehmu? Meremehkan siapa kamu? Hari ini kami memukul kamu, terserah kamu mau mengadu ke siapapun, mulai sekarang jangan sampai kami melihatmu lagi, kalau tidak kami akan memukulmu setiap kali bertemu!” Seorang pemuda membawa sekumpulan pria kuat menunjuk ke Fidel dan memarahinya, kemudian meludahinya lalu balik badan kembali ke ruang tinju.

“Sialan, lain kali tidak usah sok!” seorang pria kuat menunjuk Fidel dan memarahinya lagi.

Fidel menyentuh mimisan di wajahnya, seperti rasa sakit yang tidak bisa dikatakan, setelah berpikir, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon ke Denny Wang, “Kak, aku gagal menyelesaikan masalah yang kamu serahkan padaku............”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu