Si Menantu Buta - Bab 9 Ancaman Neysia

Denny Wang sudah bersama Friska Ye selama 2 tahun, ditambah dengan kedekatan setelah matanya bisa melihat lagi, Denny Wang menjadi semakin tau sifat Friska Ye, gadis itu sangat dingin, dia adalah penggila kerja, tidak suka berbicara, tapi dia begitu setia terhadap pernikahan, dia adalah istri yang baik.

Dan Friska Ye tiba tiba menggantikannya berbicara, hal itu membuatnya memiliki perasaan lebih kepadanya.

Denny Wang sudah biasa ditindas dan dipermalukan, dia sebagai orang dewasa juga hanya bisa sabar dan menahan semuanya, dia sudah terbiasa menerima cemoohan orang lain, meskipun perlakuan Gisel Chen dan Janu Ye membuatnya tidak nyaman, tapi dia juga sudah malas untuk meladeninya.

Dia kembali mengamati Friska Ye.

“Kenapa memangnya dengan sikapku kepadanya?” Gisel Chen sudah naik pitam.

Friska Ye sudah mengangkat pandangannya, kedua matanya sangat jernih, menatap Gisel Chen tanpa mengatakan apapun.

“Gadis bodoh, apa kamu pikir mudah bagi kita untuk membesarkanmu? Kamu malah tidak sopan seperti ini kepada orang tuamu. Bukan perkataanku yang berlebihan, hanya saja Denny Wang memang sudah tidak berguna dalam Keluarga Wang. Kedua matanya tidak bisa melihat, mungkin selamanya dia tidak akan bisa sukses. Membawanya pergi hanya akan merepotkan saja, apa yang aku katakan ini salah? Karena dialah kita direndahkan dan dicemooh oleh para keluarga di kota Harayu.” Gisel Chen sudah mula terpancing.

“Iya, apa yang dikatakan oleh ibumu memang benar, acara yang diadakan oleh Keluarga Chen nanti adalah acara besar, semua yang hadir adalah orang orang berpengaruh, mereka orang orang penting juga pasti akan hadir. Penglihatan Denny Wang tidak sempurna, lebih baik minta dia tinggal dirumah saja, bahkan kita tidak memintanya untuk pergi dari Keluarga Ye.”

“Jika penglihatannya masih belum membaik, aku rasa dia sudah hampir diusir dari Keluarga Ye. Kemarin kita menghubungi Keluarga Wang, dan kakek Keluarga Wang malas untuk mengangkatnya, meminta sekretaris untuk meladeni kita.” Gisel Chen berkata dingin.

“Matanya pasti bisa disembuhkan.” Friska Ye menjawab.

“Baik, dia bisa sembuh, maka pertahankan saja dia, tunggu hingga kamu menjadi kaya dan menjadi nyonya dari Keluarga Wang.” Gisel Chen melepaskan pakaian yang baru dia coba, melemparkannya ke sofa begitu saja.

Denny Wang langsung memalingkan kepalanya, pemandangan tubuh tidak beraturan Gisel Chen terasa sangat pedas di mata.....

“Meskipun dia bisa sembuh, tapi dia tidak akan kembali ke posisinya yang sebelumnya.....” Janu Ye menatap friska dalam dalam, menggelengkan kepalanya langsung pergi.

Friska Ye duduk diatas sofa tanpa mengatakan apapun, mungkin dia sedang memikirkan sesuatu.

Anak yang tidak berbakti, atau istri yang tidak menjalankan kewajibanya, dia dipusingkan oleh kedua hal itu.

Dua tahun ini Denny Wang tidak pernah memperdulikan Friska Ye, begitu juga sebaliknya, tapi Friska Ye tidak pernah merendahkannya, bersedia menjaganya dengan baik, itu saja sudah sangat tidak mudah baginya.

Dia mencoba untuk mendekati Friska Ye lagi, penilaian baik terhadap Friska Ye dalam hatinya semakin menguat, dia berpikir sebentar dan kemudian mendudukkan diri di depan Friska Ye duduk, tersenyum, mengatakan, “berapa umurmu tahun ini?”

“Kenapa?” tatapan kedua mata Friska Ye sudah penuh kewaspadaan.

Pertanyaan dan sikap waspada yang Friska Ye tunjukkan membuatnya tercengang, mungkin karena sebelumnya dia sempat menyentuh Friska Ye, jadi Friska Ye juga sudah menganggapnya bukanlah orang yang baik.

“Kamu adalah istriku, apa tidak boleh jika aku ingin berbincang denganmu?” Denny Wang mengerutkan keningnya.

“Nada bicaramu seperti tetua saja, tahun ini aku 24 tahun, apa kamu ada pengalaman yang bisa dibagikan?” Friska Ye menjawab.

Denny Wang tau jelas jika bagaimanapun juga Friska Ye adalah seorang gadis, meskipun kadang menunjukkan sikap yang dingin dan arogan, tapi dia juga terkadang bisa sangat aktif, mungkin jika bisa akrab dengannya akan sangat menyenangkan.

“22 tahun kamu sudah menikah denganku, kamu masih terlalu muda.” Denny Wang berkata diselingi senyuman.

“Kamu hanya lebih tua 2 tahun saja dariku.” Friska Ye menjawab.

“Waktu itu saat kamu menikah denganku, itu karena kakek yang memaksamu kan, kamu tidak setuju waktu itu?” Denny Wang bertanya.

“Kamu pikir gadis mana yang akan setuju begitu saja saat akan dinikahkan tiba tiba?” Friska Ye tersenyum dingin, dia beranjak dan ingin pergi.

“Kamu mau pergi?” Denny Wang baru ingin lebih memahami Friska Ye, ada kekecewaan dalam hatinya.

“Aku akan tidur, jangan memperdulikan apa yang dikatakan ibu, meskipun aku tidak menyukaimu, tapi aku tidak pernah merendahkanmu, mengenai acara lusa, pergilah denganku, aku akan menjagamu.” Friska Ye berkata sambil memunggungi Denny Wang.

“Iya.” Denny Wang masih mematung memandangi punggung Friska Ye.

Malam itu Denny Wang tidak tidur dengan nyenyak, dalam benaknya dipenuhi oleh sosok Friska Ye, usianya sudah matang, sudah seharusnya dia menjalin hubungan dengan perempuan, tapi dia menyadari jika dirinya sudah memiliki sedikit perasaan kepada Friska Ye, terkadang dia juga memikirkan Anita, mantan tunangannya di kota Kimraden dulu, tapi gambarannya tidaklah menyenangkan, muncul kejadian saat dirinya memaksa ingin mengakhiri pertunangan mereka, dan juga pemandangan saat dia menikah dengan kakaknya, seluruh Keluarga Wang berbahagia, dia mendengar iringan yang mengiringi kepergiannya dan membuatnya diasingkan kedalam Keluarga Ye.

Keesokan siangnya, Sumanto ternyata melakukan apa yang dia janjikan, sisa uang yang belum dia berikan sudah sampai ke rekeningnya. Keluarga Ye memiliki kedudukan di kota Harayu, dan memiliki koneksi dan jaringan yang luas, tapi uang yang mereka miliki tidaklah banyak, hanya sekitar 100 milar saja, sekarang uang yang dia miliki sudah lebih dari jumlah yang dimiliki oleh Keluarga Ye.

Tidak lama setelah itu Sumanto menghubunginya, “aku sudah mengirimkan sisa uangnya kepadamu, kamu jangan membohongiku. Proyek yang kamu katakan aku rasa itu sudah bisa dijalankan, seharusnya tidak akan merugikan. Sekarang aku sudah memberikan uangnya kepadamu, segera kerjakan saja proyeknya, perempuan bernama Brigitta sangat menjengkelkan, mengenai kedudukanku di Keluarga Han, aku serahkan kepadamu.”

“Aku tidak akan membohongimu.” Denny Wang menjawab.

“Oh iya, besok sepertinya ada perjamuan bisnis di Keluarga Chen, apa kamu menerima undangan dari mereka? Ayahku untuk sementara waktu tidak berada di kota Harayu, aku akan datang menggantikannya besok, aku duduk di kursi utama, aku akan membantumu mendapatkan tempat, duduklah disampingku, bagaimana?” Sumanto mengatakan.

“Lihat saja nanti, aku tidak terlalu ingin pergi, ibu mertuaku sudah berbincang kepadaku sebelumnya, dia tidak terlalu menginginkanku pergi.” Denny Wang menjawab singkat.

“Siapa ibu mertuamu? Aku akan menghubunginya. Kamu sekarang adalah pertner bisnisku, ternyata dia berani merendahkanmu?” Sumanto sudah menaikkan nada bicaranya.

“Lihat saja nanti, aku juga tidak mengetahui tentang apa materi perjamuan bisnis Keluarga Chen nantinya, jika tidak ada gunanya bagiku, lebih baik berbaring dirumah saja.”

“Tentu saja ada, kakek Keluarga Chen berlatih ilmu bela diri, kemampuannya sangat hebat, jika ingin berbisnis denganku maka kamu harus memperluas jaringanmu. Jika tempat yang jauh maka lupakan saja, tapi setidaknya kamu mengenal lingkungan kota Harayu kan? Datanglah, aku akan memperkenalkan kakek tua itu kepadamu.” Sumanto mengatakan.

“Baiklah, sisakan saja tempat untukku.” Denny Wang menjawab.

Setelah mengakhiri panggilan telepon, Denny Wang berbaring di kamarnya merinci bagaimana akan menggunakan uang dari Sumanto, dia memiliki 200 miliar di tangannya, sangat mudah baginya jika ingin kembali ke kota Kimraden.

Saat sore, tiba tiba Neysia mendorong pintu dan masuk kedalam.

“Kenapa kamu datang?” Denny Wang tidak memiliki penilaian baik kepadanya, bahkan Neysia sering menindasnya sebelumnya.

“Apa kamu tau siapa aku?” Neysia mengira jika Denny Wang tidak bisa melihat, sengaja menunjukkan senyum sumringah untuk menggodanya.

“Neysia.” Denny Wang menjawab.

“Pintar, matamu tidak bisa melihat tapi ternyata kamu tau siapa aku, kelihatannya istrimu tidak pernah memperdulikanmu kan, jika tidak, saat aku masuk kamu pasti akan mengira jika aku adalah dirinya.” Neysia tersenyum tipis, dia menggunakan tangannya dan menggerak gerakannya di depan mata Denny Wang, setelah itu tanpa ragu langsung membaringkan tubuhnya diatas ranjang, meluruskan kakinya di kursi yang Denny Wang duduki.

Dia mengenakan kaos putih tanpa lengan, celana denim pendek, kakinya sangat bersih dan mulus, tubuhnya memancarkan aroma khas sehabis mandi.

“Tidak sopan!” Denny Wang mengerutkan keningnya saat melihat kedua kakinya, kemudian memalingkan tubuhnya.

“Matamu terlihat seperti mata orang normal saja, ternyata kamu tau apa yang aku lakukan.” Neysia merasa ada yang aneh, dia sengaja menggunakan kakinya untuk menyentuh pinggang Denny Wang.

“Jangan bercanda!” Denny Wang menepis kedua kakinya.

“Baik lah, to the point saja, dengar dengar kemarin kamu berhasil mendapatkan investasi dari Sumanto sebanyak 200 miliar, Keluarga Han begitu kaya dan berkuasa, dia sudah memberikan uang itu kepadamu kan? Tapi dia tidak tau jika seseorang yang menghinaku jika semalam aku hanya berharga 1 juta adalah orang buta. Aku tidak memberitahukan hal ini kepada Keluarga Ye, aku juga tidak memberitahukannya kepada Keluarga Wang di kota Kimraden, aku bahkan tidak memberitahukanya kepada Sumanto. Tapi Sumanto bukanlah orang yang mudah, jika dia mengetahuinya, jika dia mengetahui orang yang membawa uang 200 juta miliknya hanyalah orang buta, bagaimana dia akan memperlakukanmu nantinya?” Neysia mengatakannya dengan serius, bahkan kedua matanya turut berbinar.

“Apa yang kamu inginkan?” Denny Wang bertanya.

“Aku ingin mendapatkan bagian 180 miliar, jika tidak maka aku akan memberitahukan identitasmu yang sebenarnya kepada Sumanto.” Neysia mengatakan.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu