Si Menantu Buta - Bab 252 Aku tawar seharga 20 Miliar

Denny membawa Friska ke deretan depan tempat pertemuan. Semua tamu yang menghadiri lelang menatapnya dengan pandangan aneh.

"manusia sampah, kucing dan anjing mana pun ingin menginjak tempat sampah. Dia pantas diinjak-injak karena karakternya yang buruk." Anita duduk di samping lorong dan menatap Denny dengan tatapan jahat.

“Denny, apa tidak apa-apa?” Armanto bertanya dengan khawatir.

Mereka semua melihat Denny berkelahi di depan pintu, Denny seorang memukul Nizar beserta empat orangnya.

Denny hampir diberhentikan oleh manajer lobi dan dia tidak diijinkan masuk.

"Tidak apa-apa," kata Denny.

"Jika ada masalah, cari saja aku, meskipun Herry dipenjara karena Friska, namun soal masalah ini ia harus bertanggungjawab sendiri atas ulahnya. Ingat, kamu adalah anak ku, tidak peduli apa yang terjadi, hubungan kita tidak akan pernah berubah." Kata Armanto.

" Jika kamu tidak memiliki ratusan Triliun, setidaknya kamu pasti punya uang triliunan. Mudah untuk membeli beberapa barang disini, bukan? Manajer itu sangat memandang rendah orang, ia harus dilaporkan pada atasannya agar ia dipecat," kata Alice .

"Aku kenal bos mereka. Aku akan memanggil bos mereka untuk datang," kata Gani.

"Itu hanya hal sepele, tidak perlu," kata Denny.

"Bahkan jika kamu membahayakan keluarga Wang kami, kita sebagai keluarga Wang tidak boleh dipermalukan oleh orang luar," kata paman Gani.

Setelah mendengar kata-kata Paman Gani, hati Denny tersentuh.

"Ketika aku kehilangan penglihatanku dan menikahi keluarga Ye, aku tak lebih dari seorang pria buta yang dipandang rendah oleh keluarga Ye. Herry dan Jennie juga sengaja menghabiskan uang mereka untuk membuat keluarga Ye mempermalukanku. Apakah kamu tahu soal ini?" Denny bertanya.

“Apakah benar seperti itu?” Paman Gani memandang Jennie dengan heran.

"Ayah, dulu aku tidak mengerti masalahnya, aku tidak bermaksud menyuruh orang untuk mempermalukan Denny. Aku tahu itu salah, tolong jangan marahi aku." Wajah Jennie memucat.

"Dulu kamu membantu kami menghasilkan uang, namun karena matamu, kamu tidak lagi menguntungkan bagi kami, kami pun menyerah padamu. Soal itu, memang kami lah yang salah, kami juga tidak seharusnya menyetujui pernikahan Anita dengan kakakmu. Tapi, soal menyuruh seseorang di Keluarga Ye untuk mempermalukan mu, sama sekali bukan kami yang melakukannya, "kata Paman Gani.

"Benar, kami semua merupakan tetua mu. Perbuatan ini sudah pasti merupakan perbuatan anak-anak. Bagaimana bisa kami berbuat begitu? Menyerah padamu, menyetujui pernikahan Anita dengan abangmu. Kami melakukan dua hal ini demi keuntungan kami. Sebenarnya, dalam hatiku, aku merasa sangat bersalah dan selalu merasa malu padamu, "kata bibi Linda.

"Perusahaan Fintech Culture Neo mu diklaim memiliki ratusan Triliun, tetapi kami tidak percaya kalau kamu begitu kaya, palingan kamu hanya memiliki puluhan triliun, apakah ratusan triliun itu datang begitu saja? Kami mengundang mu kembali ke Kota Kimraden, berpikir bahwa keluarga Wang sangat mendarah daging, jika kamu menggabungkan perusahaan Fintech Culture Neo mu dengan keluarga Wang, itu akan membuatmu lebih mudah untuk melakukan bisnis. Kami tidak akan berpikir kamu sedang mencari muka, kamu tinggal terus terang saja. "Kata bibi Risa.

"Kamu tidak tahu berapa banyak uang yang aku miliki? Aku masuk dalam daftar orang terkaya," kata Denny.

"Hal itu, aku juga bisa meminta seorang reporter untuk menulis artikel itu dengan membayar uang sejumlah 4 juta," kata Anita dingin.

"Baik, aku tahu," kata Denny.

“keluargamu memperlakukanmu dengan baik,” kata Friska.

"Cukup baik," kata Denny.

Acara lelang resmi dimulai.

Cahaya ruangan meredup, dan sebuah mobil sport muncul disoroti lampu.

Denny akhir-akhir ini banyak merokok, ia mulai kecanduan merokok. Dia tidak berani merokok di samping Friska. Ia pun berjalan ke arah pintu pintu kecil di sisi ruangan dan menyalakan sebatang rokok.

Manajer manajemen juga berdiri di depan pintu, ia tertegun melihat Denny yang sedang menyalakan sebatang rokok.

“Beraninya kamu merokok di ruangan resmi seperti ini?” Bisik manajer manajemen.

Denny mengabaikannya.

"Ini adalah mobil Bentley, dengan harga asli 9 miliar, baru dipakai setahun, jarak tempuhnya 5.000 kilometer, prosedurnya lengkap, untuk beberapa alasan khusus, pemilik tidak bisa mentransfer nama kepemilikannya, jadi harga dimulai dari angka 1 Miliar, silakan angkat papan anda. " kata Petugas lelang kepada semua orang.

Friska pertama kali berpartisipasi dalam acara lelang, dia tahu nilai dari mobil Bentley, hanya saja ia tidak menyangka mobil itu akan dilelang semurah ini, membuatnya sedikit terkejut.

Denny pernah memberitahunya soal pelelangan. Biasanya, asset itu dilelang karena pemilik mobil atau pemilik kamar gagal menjalankan bisnis, berutang terlalu banyak, sehingga aset tersebut pun digunakan bank untuk melunasi hutang mereka. Sebelum mereka bangkrut, sebagian besar dari mereka telah melakukan kesalahan, orangnya sudah di penjara, sehingga mereka tidak bisa mengalihkan kepemilikan mobil atau rumah mereka.

Biasanya orang yang tidak memiliki begitu banyak uang membelinya untuk digunakan sendiri, dan barang-barang itu tidak dapat berpindah tangan.

Teringat ayahnya yang sangat menyukai mobil, ia belum berniat membeli mobilnya untuk diri sendiri, Friska pun mengangkat papan.

"Sudah ada orang yang mengangkat papan. Apakah ada orang yang ingin menawar dengan harga yang lebih tinggi?" Kata juru lelang.

Seorang wanita paruh baya mengangkat papan.

"Orang kedua yang mengangkat papan, 1,4 miliar," kata petugas lelang.

Friska mengangkat papannya lagi.

"1,6 Miliar," kata petugas lelang.

Nizar dan anak buahnya duduk di barisan terakhir, menatap barisan depan dengan dingin.

“bukankah itu istri Denny?” Tanya beberapa anak buahnya.

"Cihh, dasar miskin," Nizar menunjukkan penghinaan di wajahnya.

"Tuan, mobil Bentley second-hand ini bernilai lebih dari 4 miliar, dan masih menguntungkan untuk dibeli dengan harga 2 miliar. Bagaimana jika kita menaikkan papan kita dan membeli mobil ini. Bahkan jika mereka menawar dengan harga yang lebih tinggi lagi, setidaknya kita telah membuat mereka menghabiskan lebih banyak uang, sangat menarik, "kata anak buahnya .

"Mereka tidak mampu membelinya," kata Nizar.

"Jika mereka tidak mampu membelinya, mereka tidak akan mengangkat papannya berkali-kali. 2 Miliar seharusnya mereka punya lah. Kita naikkan harganya sedikit dan buat mereka merasa tidak nyaman. Lagi pula, keluarga mu memiliki kekayaan triliunan, masa tidak bisa melawan mereka?" kata anak buahnya sambil menyeringai.

"Baiklah," Nizar tersenyum.

"2,4 Miliar, masih ada orang yang ingin menawar? 2,4 Miliar satu, 2,4 Milliar dua." Petugas lelang berdiri di podium dan siap untuk mengetukkan palu.

Friska lah yang menawar dengan harga 2,4 miliar.

Untuk mobil yang tidak dapat dipindah kepemilikan nama, pada dasarnya tidak untung jika membelinya di harga 2,4 miliar. Para tamu di tempat itu pun tidak lagi menawar Friska.

"Saya menawar 3miliar!" Nizar mengangkat papan.

“Oke, tuan ini menawarkan harga 3 miliar, apakah ada orang lain yang ingin menawar?” mata petugas lelang itu menunjukkan rasa kegembiraan.

“Tuan Nizar lah yang terkuat.” Manajer berdiri di samping Denny dan tersenyum.

Denny masih merokok dengan tenang.

"Menantu, jangan diadu lagi. Mobil seperti ini yang second hand itu tidak lebih dari 4 miliar, dan lagi kepemilikan mobil ini tidak bisa ditransfer, sayang jika dibeli dengan harga 2 Miliar. Harga 3 miliar sudah melewati batas perkiraan harga yang didapat oleh pelelang. Tidak ada gunanya menawar lagi. "Alice duduk di sebelah Friska dan berkata.

"Aku tidak begitu mengerti, aku ingin membelikan mobil untuk ayahku," kata Friska.

"Keluargamu sangat kaya, belikan saja ia mobil baru," kata Alice.

"Ayahku jarang sekali menghabiskan uang Denny," kata Friska.

"Apakah harga 3 miliar adalah yang tertinggi? Jika tidak ada yang menawar lagi, saya akan mengetuk palu," kata petugas lelang.

“Aku menawarnya 20 Miliar.” Denny berdiri di pintu dan mengangkat tangannya.

Semua orang tampak terkejut melihat Denny.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu