Si Menantu Buta - Bab 255 Orang Terkaya di China

"Ibu, si bajingan itu benar-benar tidak mau mengalah denganku. Sebenarnya tujuan utamaku datang kemari hari ini adalah perindustrian Keluarga Lin. Perindustrian Keluarga Lin hanya dilelang dengan harga empat triliun. Rumah dan mobil mewah yang dimiliki, jika ditambah juga melebihi harga itu. Lalu dengan perusahaan dan semua proyek milik Keluarga Lin, jika aku berhasil melelang perindustian Keluarga Lin, pasti akan mendapatkan keuntungan yang besar. Jangan membiarkan ia mengacaukannya lagi. Tolong beri tahu Ayah, untuk membantuku mendapatkan semua properti Keluarga Wang dan perindustrian Keluarga Lin." Denny pun merasa sangat khawatir karena Nizar, lalu berbisik kepada Alice.

"Pak Denny, kita telah melakukan verifikasi pada modal Anda." Manajer divisi manajemen berjalan kearah Denny sambil membawa anggur dengan memasang wajah tidak senang.

Denny melambaikan tangannya, maksudnya ia tidak menginginkan anggur dari Manajer divisi manajemen.

Sebelumnya ia ditatap sinis oleh Manajer divisi manajemen dan hampir tidak bisa mengikuti pelelangan ini. Ia rasa kepribadian Manajer divisi manajemen tersebut bermasalah. Ia pun tidak berani meminumnya, karena merasa takut bahwa anggur tersebut telah diracuni olehnya.

"Apakah kamu sengaja mempermalukannya, membeli perindustrian Keluarga Lin dihadapan Anita? Meskipun ada sesuatu yang terjadi pada kalian, tapi sekarang kan kamu sudah menikah. Lupakanlah masa lalu." Alice berkata.

"Aku tidak bermaksud untuk menjatuhkan dirinya, saat ia berada dalam situasi seperti ini. Di mataku, ia bukanlah siapa-siapa. Ibu mengenal diriku. Aku selalu mengutamakan keuntungan. Apakah aku memasukkan dirinya dalam hati?" Denny berkata.

"Benar juga, membiarkan Ayahmu melelang perindustrian Keluarga Lin, juga tidak akan mempermalukan Anita." Alice pun berdiri dan berjalan kearah Armanto.

"Pak Denny, tadi aku benar-benar tak pintar dalam melihat orang. Tak tahu bahwa Anda adalah orang terkaya di China. Sekarang aku telah melakukan verifikasi terhadap modal Anda dan mengetahui kemampuan Anda. Aku dengan tulus meminta maaf kepada Anda." Manajer divisi manajemen berdiri di samping Denny dengan memasang ekspresi wajah ketakutan.

"Aku tidak ingin mencari masalah denganmu. Kamu pergilah." Denny berkata.

"Terima kasih, Pak Denny." ujar Manajer divisi manajemen pelan.

Ada Armanto yang membantu Denny menawarkan harga. Pelelangan Denny pun menjadi lebih lancar. Nizar kira Denny telah takut kepadanya dan tidak berani melakukan bisnis dalam pelelangan lagi. Ia pun tersenyum bangga di belakang.

Hal yang membuatnya merasa tidak senang adalah mengapa manajer divisi manajemen tersebut membawakan Denny anggur?

"Akhir-akhir ini, Bolin memang kurang pintar dalam melihat orang. Setelah pelelangan ini selesai, ia harus diberi pelajaran." Nizar berkata sambil memasang wajah tidak senang.

"Dasar, hanya seorang manajer juga berani mempermalukan Tuan Nizar. Ia memang pantas diberi pelajaran." Bawahannya berkata.

"Ia mungkin melihat Denny membeli banyak barang dan menganggapnya sebagai tamu terhormat. Setelah berhasil melelangnya, kita pun dapat melihat ekspresi wajah tidak senang dari Denny dan Bolin." Nizar berkata sambil tersenyum.

"Kita semua sangat berharap ya.” Bawahannya menjilat bibir mereka.

"Sekarang, barang yang kita lelang berasal dari salah satu empat keluarga besar di Kota Kimraden, yaitu Keluarga Lin!" Halaman per halaman power point pun langsung muncul di belakang pemandu lelang.

Rumah, mobil, jet pribadi dan kapal pesiar, hingga berbagai perindustrian dan perusahaan milik Keluarga Lin.

"Nilai perindustrian Keluarga Lin seharga sembilan puluh triliun. Karena Direktur Utama alias Pak Devian buruk dalam mengoperasikan perusahaannya dan menyebabkan kebangkrutan pada perindustrian Keluarga Lin, maka bank pun memutuskan untuk menjual seluruh properti milik Keluarga Lin. Barang utama yang dilelang adalah seluruh properti yang berada di bawah tangan Keluarga Lin, serta hutang Keluarga Lin di luar negeri yang sebanyak delapan puluh empat triliun."

"Jika ada orang yang ingin membeli semua properti Keluarga Lin, maka mereka juga harus sekalian melunasi utang luar negeri Keluarga Lin yang sebanyak delapan puluh empat triliun." ujar pemandu lelang dengan serius.

Melihat power point yang berada di belakang pemandu lelang, Anita pun segera menutup mulutnya dengan kedua matanya yang mulai memerah.

Ia adalah cucu kesayangan Pak Aturo dari Keluarga Lin. Ia adalah biji mata yang dijunjung tinggi oleh semua orang dalam Keluarga Lin.

Devian sebagai kepala Keluarga Lin dan Anita dilahir dari orang tua yang sama. Hubungannya tentu jauh lebih baik daripada Denny, Herry dan Jennie.

Sekarang Devian sedang di penjara. Ketika perindustrian Keluarga Lin sedang dilelang dihadapannya, bagaimana mungkin ia tidak merasa sedih?

Ia pun menutup mulutnya. Air matanya terus mengalir keluar bagaikan benang tirai mutiara yang putus.

Pemandu lelang pun merasa sangat gugup.

Pekerjaannya hari ini berjalan sangat lancar dan sekarang hanya tinggal satu proyek terakhir ini. Banyak dari bos konsorsium pun merasa takut dengan hanya melihat perindustrian Keluarga Lin. Mereka sangat menginginkan rumah mewah, mobil mewah, dan jet pribadi milik Keluarga Lin. Tetapi mereka juga tidak dapat melunasi utang luar negeri Keluarga Lin yang sebesar delapan puluh empat triliun.

Biasanya menghadapi proyek sulit seperti ini, panitia pelelangan akan meminta seseorang yang berkemampuan untuk ikut serta.

Orang tersebut adalah Denny.

Di seluruh pelelangan ini, orang yang dapat melakukan hal tersebut hanyalah Denny.

Monica adalah orang yang pintar, ia mengatur agar Denny untuk berpartisipasi dalam pelelangan ini. Dengan begini masalah yang mendesak pun terselesaikan dengan baik dan juga membuat Denny berhutang budi kepadanya.

"Aku membelinya dengan harga empat triliun." Armanto mengangkat papan lelang di tangannya.

"Profesor Armanto, apakah Anda yakin ingin membeli semuanya Keluarga Lin termasuk utang luar negerinya yang sebanyak delapan puluh empat triliun?" Kedua mata pemandu lelang tersebut pun membelalak karena merasa terkejut.

"Iya." Armanto berkata.

"Paman Armanto?" Anita melihatnya dengan tatapan sulit percaya kepada Armanto.

Semua tamu pun melihat Armanto dengan tatapan mata terkejut. Pelelangan hari ini sudah banyak kali membawa kejutan untuk mereka.

"Itu adalah paman ketiga Keluarga Wang yang berasal dari salah satu empat keluarga besar di Kota Kimraden. Dengar-dengar Keluarga Wang telah jatuh miskin, bahkan untuk membangkit diri sendiri saja pun sangat susah. Tak sangka mereka masih mampu menanggung Keluarga Lin." Seseorang berbisik.

"Kapal yang rusak pun masih ada gunanya."

"Kapal besar Keluarga Wang ini, sepertinya tidak akan tenang selamanya."

"Mungkin ia bukan mewakili Keluarga Wang tetapi mewakili istrinya. Sepertinya kalian belum mengetahui bahwa Keluarga istri Profesor Armanto adalah konsorsium di luar negeri yang sangat berpengaruh." Seseorang berbisik.

"Empat triliun untuk pertama kali, empat triliun untuk kedua kali, dan empat triliun untuk ketiga kalinya!” Terdengan suara 'bang', lalu pemandu lelang tersebut dengan keras menjatuhkan palu lelang.

Ia menghela nafas panjang.

"Mari kita bertepuk tangan untuk tamu terhormat hari ini, Profesor Armanto!"

Semua orang pun berdiri dan bertepuk tangan kepada Armanto.

"Silahkan para hadirin yang ikut serta pelelangan datang ke belakang panggung untuk melakukan pembayaran." Seorang pembawa acara yang cantik pun keluar dan berkata.

Denny, Armanto dan beberapa bos yang berpartisipasi dalam pelelangan pun berdiri dan berjalan kearah belakang panggung.

Melihat Denny yang berdiri dan berjalan kearah belakang panggung, Nizar pun tersenyum.

"Ayo pergi lihat Denny yang dipermalukan." Ia tersenyum sambil membawa bawahannya berjalan kearah belakang panggung.

"Ternyata Anda adalah bos dari Perusahaan Investasi Culture Neo, Pak Clement. Maaf, kita merasa sangat terkejut saat melihat Anda sekaligus membeli begitu banyak barang. Kukira ada anak yang tidak paham dan sengaja datang mengacaukan pelelangan. Anda benar-benar terlihat sangat muda, kita pun tidak sengaja menghinamu, sungguh maaf." Setelah Wakil Pemimpin Bank mengetahui status Denny, ia pun meminta maaf kepada Denny secara pribadi.

"Tidak apa-apa." Denny berkata.

"Barang-barang yang baru saja aku beli juga untuk anakku sendiri. Aku tidak mampu membeli barang-barang seperti ini. Kalian cari saja ia untuk membayarnya." Armanto meletakkan tangannya di kedua sakunya dan tersenyum dengan bijaksana.

"Kemampuan kalian, kita tentu yakin." kata Wakil Pemimpin Bank.

Nizar membawa bawahannya berjalan masuk kedalam dengan puas.

"Ini adalah cek sebanyak empat belas triliun. Kalian bisa membawa cek ini dan datang ke Perusahaan Culture Neo untuk menagih uang tersebut." Denny pun menandatangani cek tersebut.

"Senang bekerja sama dengan Anda." Wakil Pemimpin Bank berjabat tangan dengan Denny.

"Senang bekerja sama dengan Anda." Denny pun tertawa, lalu berbalik badan dan berjalan kearah luar dengan Armanto.

Nizar tercengang.

"Pak Nizar, Pak Denny telah melunasi tagihan barang yang ia beli. Sekarang, silahkan Anda untuk melunasi tagihan juga." Wakil Pemimpin Bank berkata sambil tersenyum.

"Mereka telah melunasi tagihan?" Nizar pun dengan terkejut membesarkan matanya dan membuka besar mulutnya dikit.

"Iya, Pak Denny adalah bos dari Perusahaan Investasi Culture Neo. Orang terkaya di China yang bernilai sebanyak ratusan triliun. Baginya, tujuh triliun hanyalah jumlah yang kecil, bahkan ia ingin bantu membayar hutang Keluarga Lin dari salah satu empat keluarga besar di Kota Kimraden." Wakil Pemimpin Bank berkata sambil tersenyum.

"Ia begitu kaya !?" Seketika Nizar pun merasa tidak enak.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu