Si Menantu Buta - Bab 412 Konfik Yang Semakin Parah
"Darimana saja kamu?" Ketika perjamuan malam hampir selesai, Monica melihat Denny Wang sudah kembali, dia menarik lengan Denny Wang dengan mesra.
"Ada teman yang mencariku untuk membicarakan perihal bisnis, aku mengoborl dengan mereka." Kata Denny Wang dengan sekuat tenaga mempertahankan senyumannya.
"Santai saja, sekarang kamu sudah tidak kekurangan uang lagi." Sahut Monica penuh perhatian.
"Baiklah." Denny Wang tersenyum, memeluk Monica dengan lembut.
Sejak dari dulu Denny Wang tidak pernah membuat ancang-ancang untuk berbohong, tidak pernah berpikir dulu sebelum berbicara, langsung berbohong begitu membuka mulutnya. Dia menyembunyikan permasalahan ketika Noby mencarinya tadi, dia menyadari betapa seriusnya masalah ini, dia mau mempertimbangkan baik-baik masalah ini barulah ia mengambil sebuah keputusan.
Monica malam ini sangat cantik, dia menyanggul rambut pendeknya, memakai baju pesta yang mewah, menonjolkan bahunya yang wangi dan tulang selangkanya yang kurus.
Para wanita di samping Denny Wang semuanya sangat luar biasa, setiap gadis itu semuanya bisa berdandan sesuai dengan tipe apapun yang disukai oleh Denny Wang kapan saja, sebenarnya dia sudah merasa cukup hanya memiliki satu dari sekian banyaknya gadis, jalani hidup selayaknya, tapi dia memiliki banyak.
Dua hari berikutnya, Denny Wang terus dipenuhi kegelisahan. Dia sedang berusaha untuk berhenti dari candu narkoba, bersama monica dua hari penuh dia sama sekali tidak menyentuh narkoba.
Dia merasa sangat tidak nyaman.
Setiap hari dia terlihat lesu saat bersama dengan Monica, hidung dan matanya terus menerus berair, hatinya gelisah tidak karuan.
Malam ini, baru sebentar saja bersentuhan dengan Monica dia sudah tidak tahan lagi. Jika tidak menggunakan narkoba, dia merasa tidak memiliki kekuatan prianya lagi.
"Kamu kenapa?" Monica menatapnya dengan pandangan mata yang terkejut.
"Hari ini aku sedikit lelah." Tatapan matanya menghindar.
Monica tidak mengabaikannya, Monica dengan polosnya mengira bahwa dia memang benar-benar lelah. Dia mencium Denny Wang dan tersenyum, kemudian bangun memakai bajunya lagi dan menuliskan sesuatu di depan meja.
Bayangan punggungnya yang sedang serius menulis sesuatu itu terlihat seperti Friska Ye, Denny Wang menatap Monica diam-diam dna tiba-tiba dia terguncang. Dia sudah menemukan alasan mengapa dia meninggalkan Monica, dia ternyata masih mencintai Friska Ye.
"Denny Wang, bagaimana jika besok jika pergi berlibur? Ini adalah rencana yang sudah aku buat." Setelah Monica selesai menulis sesuatu, dia segera menghambur kembali ke kasur, menyerahkan rencananya ke Denny Wang, menatap Denny Wang dengan senyuman manis.
"Kamu ingin pergi berlibur?" Denny Wang menatap Monica dengan terkejut.
"Ya." Monica mengangguk dengan senyuman manisnya.
"Ingin pergi ke Kota Biwil kah?" Kata Denny Wang sambil membaca rencana Monica.
"Benar." Angguk Monica.
Lusa besok Monica dan Matthew Qin mengadakan pernikahan kekaisaran, tiba-tiba dia meminta untuk pergi berlibur demi menghindari Matthew Qin. Dia sudah memutuskan pertunangannya dengan Matthew Qin, keluarganya belum menyetujui pemutusan pertunangannya. Dia khawatir keluarganya akan mengirim orang untuk mencari dia, menangkapnya secara paksa dan juga memaksanya untuk menikah.
"Ini hanyalah sebuah liburan, perlu melakukan perencanaan apa. Kita memiliki pesawat pribadi, sesampainya di Kota Biwil langsung saja bersenang-senang, kenapa kamu sama dengan gadis biasa?" Denny Wang tertawa melihat rencana itu, merasa keimutan Monica itu sangatlah polos.
"Jangan selalu menggunakan pesawat pribadi, terlalu boros. Kamu adalah penguasa sebuah negara, seharusnya menghemat sedikit uang untuk diberikan pada rakyatmu. Kamu Keluarga Zhao juga begitu, kami Keluarga Zhao menjadi pegawai pemerintah bukan untuk sebuah kenikmatan, tapi benar-benar berkontribusi demi rakyat. Jika bisa menghemat uang ya hematlah, kamu selalu boros seperti ini membuat pengaruh yang tidak baik terhadap masa depan Sakura." Kata Monica.
"Bukankah anak perempuanku juga menjadi seorang putri yang sederhana?" Tanya Denny Wang tersenyum.
"Apakah menjadi seorang putri biasa itu tidak baik? Rakyatmu akan lebih mendukungmu jika menjadi seorang putri yang sederhana." Sahut Monica.
"Terserahlah." Denny Wang kembali membaca-baca rencana Monica.
"Kamu memang baik." Monica mencium mesra wajah Denny Wang.
"Apakah kamu juga ingin menaiki bus?" Denny Wang melihat rencana Monica, kembali mengerutkan alisnya perlahan.
"Ya, dari bandara kemudian naik bus bisa agak menghemat uang, aku mencari rute dengan teliti di internet." Sahut Monica.
"Monica, bukannya aku ingin mendebat. Aku punya kartu hitam Bank UBS, hanya tinggal menelepon saja, begitu turun dari pesawat ada mobil Rolls-Royce yang datang menjemput kita. Rencanamu ini tidak ada apa-apanya, di dalamnya banyak sekali perencanaan yang tidak berguna. Juga hotel ini, bagaimana kalau pergi ke Hotel Transylvania, kamu bisa menghemat uang, kita punya kartu hitam jadi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap di hotel. Tidak perlu lagi menggunakan rencana ini, besok kita fleksibel saja menyesuaikan keadaan yang ada." Denny Wang meletakkan kembali rencana Monica.
"Kemarin malam aku mencari di internet dan membuatnya semalaman." Kata Monica.
"Rencana yang tidak berguna." Sahut Denny Wang sambil tertawa.
Disaat ini, meskipun Denny Wang terpikirkan sebuah alasan untuk putus dengan Monica, tapi dia masih tidak rela untuk putus dengan Monica. Karena Monica sangatlah polos, ketika memberi Denny Wang tentang rencananya, Denny Wang sama sekali tidak pernah melihat gadis yang seperti ini, dia merasa keimutannya itu sangat polos, kegundahan dalam hatinya semuanya sirna.
Tapi mereka masih melanjutkan pertengkarannya, karena latar belakang mereka berbeda, latar belakang berbeda itu berarti banyak sudut pandang yang tidak cocok.
"Denny Wang, bisakah kamu tidak berkata seperti itu padaku, benar-benar tidak mudah untukku membuat rencana ini, kalaupun kamu tidak menyukainya, dapatkah kamu mencobanya secara terpaksa demi aku?" Monica memohon pada Denny Wang.
"Tidak mungkin kamu belum pernah pergi sekalipun ke Kota Biwil kan?" Denny Wang melihat sekilas rekaman kamera pengawas di ponselnya, Sakura sedang tidur nyenyak dalam kamarnya.
"Aku pernah pergi ke banyak tempat, tapi belum pernah mengunjungi Kota Biwil." Jawab Monica.
"Aku pernah pergi kesana, besok aku akan membawamu bersenang-senang, jangan melihat rencana ini lagi." Kata Denny Wang.
"Kamu sangat boros dalam menghabiskan uang, menyuruhmu melakukan keputusan itu sangatlah sia-sia." Sahut Monica.
"Aku boros dalam menghabiskan uang? Seberapa hemat aku menghabiskan uang? Apakah kamu pernah melihat Kenny, Jackson, Billy Yang bagaimana menghabiskan uang mereka? Sekarang aku hanyalah seorang laki-laki yang tinggal di rumah terus, tidak sering keluar rumah, begini masih mengatakan aku sangat boros?" Denny Wang menatap Monica dengan pandangan mata tidak bersalah.
"Kenapa kamu tidak melihat lemari pakaianmu, pakaian yang setiap merknya ada satu model, kamu memiliki berapa banyak setel? Juga ada sepatu yang bermodel sama, berapa banyak pasang yang tidak kamu pakai?" Tanya Monica.
"Baju baru sehari digunakan untuk pergi sudah langsung berdebu, kalau dicuci bisa berubah menjadi usang. Aku melakukan bisnis triliunan dollar Amerika, kamu tidak mungkin akan membiarkan aku menggunakan pakaian uasang untuk membicarakan bisnis dengan orang kan." Jawab Denny dengan nada tidak senang.
"Setiap bajumu itu berharga puluhan juta, apakah kamu tidak merasa itu sangat boros?" Tanya Monica.
"Aku tidak ingin berdebat denganmu, kamu tidak bisa memahami duniaku, kamu terlalu kuno." Denny Wang memalingkan wajahnya.
"Benar, aku kuno, Tyas, Karina dan Anggi mereka semua tidak kuno, mereka setiap hari menggesek beratus-ratus dan beribu-ribu juta kartu sekundermu itu, hanya aku saja yang bodoh, berkemauan baik untuk memintamu menghemat uang, dan masih dikatakan kuno olehmu." Monica tampak tidak senang.
"Buat apa kamu menyebutkan mereka?" Denny Wang mengernyitkan alisnya.
"Kamu tau pasti dan sangat jelas." Kata Monica.
"Istriku, aku tidak pernah melarangmu menggesek kartu sekunderku kan? Aku telah memberimu kartu itu, kamu sendiri kan yang tidak mau menggunakannya, salah siapa? Lagipula, Tyas dan Karina juga tidak berlebihan dalam menghabiskan uangku, mereka sendiri sudah sangat kaya, mereka hanya menggesek kartuku untuk menghargaiku saja. Kenapa dulu aku tidak menyadarinya, bahwa pikiranmu sangat picik?" Monica membuatnya marah tapi juga geli.
"Benar, aku memang berpikiran picik." Monica tidak ingin memedulikan Denny Wang lagi, dia berdiri dan berjalan ke sisi lain.
"Tyas memang menghabiskan uangku, tapi apakah kamu tahu Tyas sudah membantuku banyak hal? Dia membantuku menarik ribuan pebisnis asing untuk Alock, dia membawakan Alock proyek yang menghasilkan triliunan dollar Amerika. Inilah bisnis, menghabiskan sedikit uang untuk menghasilkan banyak uang. Bisnis yang kami lakukan semakin besar, uang yang dihabiskan sehari-hari juga makin banyak. Jika kamu tidak menghabiskan uang-uang kecil ini, sangat sulit untuk memperoleh uang yang besar. Jangan marah karena aku mengatakan kalimat ini, aspek berbisnis ini, kamu tidak bisa memahaminya." Kata Denny Wang.
"Ya, aku tidak paham, aku tidak sepaham Tyas, kesayanganmu hanya ada Tyas saja, aku adalah sampah." Mata Monica sudah sedikit memerah.
"Apakah kamu benar-benar bertengkar denganku?" Tanya Denny Wang.
"Bagaimana bisa aku bertengkar denganmu? Aku mengabaikan latar belakangmu demi kamu, demi memilih untuk digosipkan orang dibelakang aku juga memutuskan pertunanganku dengan Matthew Qin. Apakah sekarnag kamu mulai untuk meninggalkanku? Meninggalkanku karena aku tidak bisa menghabiskan uang, tidak sebanding dengan pakaian yang Tyas pakai, tidak sebanding dengan riasan wajah Tyas ya kan?" Monica tiba-tiba meledak, dia menahan banyak keluhan demi Denny Wang.
"Apakah kamu merasa menderita bersamaku?" Tanya Denny Wang.
"Ya." Kata Monica dengan mata yang memerah menahan tangis.
"Baiklah, kalau begitu putus saja, pergilah, kamu wanita gila yang tidak ingin memperoleh banyak pengalaman denganku." Denny Wang bangun dari tempat tidurnya, berdiri di depan jendela dan mulai menyalakan rokok.
"Kamu jangan menyesal." Monica pergi dengan mata yang memerah.
"Benar-benar wanita gila." Denny Wang tersenyum sinis.
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaStep by Step
LeksSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHidden Son-in-Law
Andy LeeLove and Trouble
Mimi XuCinta Dan Rahasia
JesslynIstri Pengkhianat
SubardiSi Menantu Buta×
- Bab 1 Bisa Melihat Lagi
- Bab 2 Friska Ye
- Bab 3 Sopir Dito
- Bab 4 Apaneca Hotel
- Bab 5 Mangsa Empuk
- Bab 6 Memberi Sumanto Pelajaran
- Bab 7 Kerja Sama Berhasil
- Bab 8 Cemoohan Dimana Mana
- Bab 9 Ancaman Neysia
- Bab 10 Hiburan Dari Friska Ye
- Bab 11 Mobil Baru
- Bab 12 Kamar Dagang Keluarga Chen
- Bab 13 Ruang VIP
- Bab 14 Masalah Tempat Duduk
- Bab 15 Berani Membuat Masalah
- Bab 16 Matanya Sudah Sembuh
- Bab 17 Siapa Yang Memimpin
- Bab 18 Perwakilan Kota Harayu
- Bab 19 Kebetulan
- Bab 20 Datang Untuk Meminta Maaf
- Bab 21 Dua Hal
- Bab 22 Bertindak Melawan Kepentingan Sendiri
- Bab 23 Lingkaran Pertemanan
- Bab 24 Erika
- Bab 25 Orang Yang Mencemaskan
- Bab 26 Jalan-jalan Bersama Friska Ye
- Bab 27 Wanita Cantik Adalah Sumber Dari Sebuah Masalah
- Bab 28 Makan Malam Di Plaza
- Bab 29 Ejekan Gissel Chen
- Bab 30 Konferensi
- Bab 31 Tolong Bawa Aku Berjaya
- Bab 32 Perjanjian dengan Friska
- Bab 33 Bisnis Keluarga
- Bab 34 Enam Buah Pesanan
- Bab 35 Arahan Gissel Chen
- Bab 36 Kemarahan Sumanto
- Bab 37 Karakter Alami Denny
- Bab 38 Selera Pakaianmu sedikit kampungan
- Bab 39 Cerdik
- Bab 40 Perusahaan Chevron
- Bab 41 Bisnis 6 Miliar
- Bab 42 Nikita
- Bab 43 Semua Demi Dirimu
- Bab 44 Ketentuan Sepihak
- Bab 45 Kakak Sepupu Glen Ye
- Bab 46 Begitu Diinjak Itu Akan Berakhir
- Bab 47 Kemunculan Tuan Yusef
- Bab 48 Pahlawan Keluarga Ye
- Bab 49 Memberikan Pelajaran Kepada Tresky
- Bab 50 Tuan Yusef Menyerahkan Wewenangnya
- Bab 51 Telepon Dari Fidel
- Bab 52 Memanfaatkan Orang Untuk Membunuh
- Bab 53 Pembalasan Tresky
- Bab 54 Kenapa Bisa Kalian?
- Bab 55 Aku Akan Mengikuti Pertandingan Ini
- Bab 56 Tantangan Dari Mark
- Bab 57 Sekali Pukul Pasti KO
- Bab 58 Pertandingan Tinju yang Megah
- Bab 59 Satu Pukulan Mengalahkan Jerry
- Bab 60 Mereka
- Bab 61 Kios Kecil di Kota Kuliner
- Bab 62 Yian
- Bab 63 Buket Bunga Keluarga Ye
- Bab 64 Perusahaan Adirama
- Bab 65 Kakak Ipar Keluarga Ye
- Bab 66 Pertemuan Tender Perusahaan Adirama.
- Bab 67 Stabilitas
- Bab 68 Orang Hebat Yang Turun Tangan
- Bab 69 Hukuman
- Bab 70 Terimakasih
- Bab 71 Pencapaian Keluarga Ye
- Bab 72 Mengungkapkan Kebenaran
- Bab 73 Mencari Orang Membereskannya
- Bab 74 Fredy Turun Tangan
- Bab 75 Kekacauan
- Bab 76 Negosiasi
- Bab 77 Peringatan Tresky
- Bab 78 Laki Laki Parasit
- Bab 79 Cemoohan Terang Terangan
- Bab 80 Kekesalan Denny Wang
- Bab 81 Denny Wang VS Roy Li (1)
- Bab 82 Denny Wang VS Roy Li (2)
- Bab 83 Menghadapi Keburukan Orang Lain
- Bab 84 Roy yang Tidak Terkalahkan
- Bab 85 Friska Sakit
- Bab 86 Fidel Melarikan Diri
- Bab 87 Balasan Dendam dari Keluarga Li
- Bab 88 Mario
- Bab 89 Laporan Keuangan Yian
- Bab 90 Nona Kedua dari Keluarga Wang
- Bab 91 Perubahan Besar
- Bab 92 Mark VS Brian
- Bab 93 Mark VS Brian 2
- Bab 94 Denny Wang VS Mario
- Bab 95 Denny Wang VS Mario 2
- Bab 96 Bertarung Sendiri
- Bab 97 Situasi Yang Tak Terduga
- Bab 98 Terbakar dan Keyakinan
- Bab 99 Pertarungan Terakhir
- Bab 100 Mata Denny
- Bab 101 Kekuatan Yang Habis
- Bab 102 Pertandingan Terakhir
- Bab 103 Persahabatan Yang Tidak Tergoyahkan
- Bab 104 Percakapan Yang Tulus
- Bab 105 Ulang Tahun Nyonya Besar
- Bab 106 Kebencian Gissel Chen
- Bab 107 Nyonya Besar Keluarga Ye
- Bab 108 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 109 Tamu Terhormat
- Bab 110 Gissel Tidak Puas
- Bab 111 Perlu Dikatakan
- Bab 112 Hadiah Dari Denny Wang
- Bab 113 Kepanikan Nyonya Besar
- Bab 114 Dome
- Bab 115 Merugi
- Bab 116 Merebut Kekuasaan
- Bab 117 Jujur Dan Tulus
- Bab 118 Agresif
- Bab 119 Undangan Brigitta
- Bab 120 Sulit untuk Menolak Kebaikanmu
- Bab 121 Bermain-main
- Bab 122 Curahan Hati Antar Guru dan Murid
- Bab 123 Lay yang Mencari Masalah
- Bab 124 Mario Beraksi
- Bab 125 Mario Beraksi 2
- Bab 126 Mario Beraksi 3
- Bab 127 Young K dan Mario
- Bab 128 Tidak Mempunyai Cara
- Bab 129 Pesta Amal
- Bab 130 Pesta Amal 2
- Bab 131 Pesta Besar
- Bab 132 Denny dan Jennie
- Bab 133 Tim Gissel
- Bab 134 Briggita dan Denny
- Bab 135 Ruangan Pribadi VIP
- Bab 136 Suka Nikita Atau Tidak
- Bab 137 Pertaruhan yang Kacau
- Bab 138 Pemikiran Friska Ye
- Bab 139 Tidak Sombong Dan Tidak Memaksa
- Bab 140 Kebenaran Sudah Dekat
- Bab 141 Seperti Ditusuk Ribuan Anak Panah
- Bab 142 Menyingkirkan Mata-Mata
- Bab 143 Pembukaan Pusat Kuliner
- Bab 144 Yian Merebut Bisnis
- Bab 145 Cemilan Yian
- Bab 146 Raditya
- Bab 147 Keluarga Yang merusak pasar
- Bab 148 Taruhan dengan Billy
- Bab 149 Lobster Mala
- Bab 150 Kekuatan asli Yian
- Bab 151 Gissel Menginginkan Uang
- Bab 152 Membuat Masalah Dari Belakang
- Bab 153 Friska Main Tangan
- Bab 154 Kemarahan Denny
- Bab 155 Kembali ke Kota Kimraden
- Bab 156 Pengorbanan Friska Ye
- Bab 157 Friska Ye Dan Alice
- Bab 158 Denny Wang Mengaku Salah
- Bab 159 Kekuasaan Glen Ye
- Bab 160 Partner Yang Baik
- Bab 161 Menghancurkan Jembatan Setelah Menyeberangi Jembatan
- Bab 162 Bekerja Sama Dengan Friska Ye
- Bab 163 Keuntungan Yang Dapat Dibagi
- Bab 164 Kenny
- Bab 165 70 Triliun
- Bab 166 Gissel Chen Kembali
- Bab 167 Denny Wang Menyerang
- Bab 168 Young K Mencari Masalah
- Bab 169 Mario Menyerang
- Bab 170 Menangkap Jennie Wang
- Bab 171 Tuan Denny Mencari Anda
- Bab 172 Jalan Tanpa Penyesalan
- Bab 173 Ketua Baru Keluarga Ye
- Bab 174 Teguran Dome
- Bab 175 Mengecualikan Teman Sebaya
- Bab 176 Masalah Andreas
- Bab 177 Jeremy
- Bab 178 Tinjuan maut
- Bab 179 Master di pertarungan
- Bab 180 Thom
- Bab 181 Masalah Perusahaan Olaf Kaylee
- Bab 182 Bernegosiasi Dengan Jennie Wang
- Bab 183 Kebencian Dan Tekad
- Bab 184 Mencuri Uang Bos
- Bab 185 Gerakan yang Membahayakan
- Bab 186 Ada Kabar Gembira
- Bab 187 Berteman Dengan Thom
- Bab 188 Perasaan Orang Biasa
- Bab 189 Keangkuhan
- Bab 190 Memaksa Brian Menerima Tantangan
- Bab 191 Taktik
- Bab 192 Penampilan Brian
- Bab 193 Lonceng Penyelamat
- Bab 194 Sarung Tinju Surai Kuda
- Bab 195 Jurus Antelope
- Bab 196 Memenangkan Pertandingan
- Bab 197 Memperkenalkan
- Bab 198 kunjungan Marta
- Bab 199 Zotye
- Bab 200 Pertemuan Tak Sengaja di Pusat Perbelanjaan
- Bab 201 Ibu Mertua Menyebabkan Kekacauan
- Bab 202 Perubahan Kekuasaan Perusahaan
- Bab 203 Penampilan Pertama Thom
- Bab 204 Ini adalah Pria Yang Bergantung Pada Wanita
- Bab 205 Thom Kalah
- Bab 206 Denny Wang dan Kenny
- Bab 207 Tentara Bayaran Serigala Salju
- Bab 208 Thom Berlutut
- Bab 209 Bonus Sebesar Dua Ratus Miliar
- Bab 210 Jacob dan Gissel Chen
- Bab 211 Tangkap Young K
- Bab 212 Tindakan Jacob
- Bab 213 Jacob dan Young K
- Bab 214 Thom Ketakutan
- Bab 215 Berunding dengan Kenny
- Bab 216 Membalas Budimu
- Bab 217 Undangan Keluarga Wang
- Bab 218 Terjadi Sesuatu Pada Fidel
- Bab 219 Keserakahan Gissel
- Bab 220 Permainan Kecil Tyas
- Bab 221 Wawancara
- Bab 222 Bertemu Tyas
- Bab 223 Thom cedera
- Bab 224 Biar kamu tahu siapa aku
- Bab 225 Loyalitas Tyas
- Bab 226 Rahasia Tyas
- Bab 227 Rahasia Tyas 2
- Bab 228 Pertemuan Keluarga
- Bab 229 Kemarahan Gissel
- Bab 230 Penjahat Munafik
- Bab 231 Nenek Bertindak
- Bab 232 Kekuatan Keluarga Wang
- Bab 233 Membawakan Masalah
- Bab 234 Bersedia Mati
- Bab 235 Mengusirmu
- Bab 236 Diusir Dari Rumah
- Bab 237 Keluarga Wang Turun Tangan
- Bab 238 Mereka Sakit
- Bab 239 Aku Mohon Tolong Selamatkan Aku
- Bab 240 Golden Sore
- Bab 241 Devian Berlutut
- Bab 242 Serangan Empat Keluarga Besar
- Bab 243 Janji Aldi
- Bab 244 Aldi Beraksi
- Bab 245 Kehancuran Empat Tuan Muda
- Bab 246 Permohonan Anita
- Bab 247 Janji Jackson
- Bab 248 Teman Masa Sekolah Dasar
- Bab 249 Mengunjungi Acara Lelang
- Bab 250 Nizar Mencari Masalah
- Bab 251 Taruhan dengan Nizar
- Bab 252 Aku tawar seharga 20 Miliar
- Bab 253 Mengakui
- Bab 254 Identitas asli telah terungkap
- Bab 255 Orang Terkaya di China
- Bab 256 Denny dan Monica
- Bab 257 Anita Memohon
- Bab 258 Kenny Beraksi
- Bab 259 Rumah Tua Denny
- Bab 260 Kamu Sungguhlah Kejam
- Bab 261 Kenny Mengakuinya
- Bab 262 Denny Wang Mabuk
- Bab 263 Rahasia Tuan Muda Ning
- Bab 264 Berjumpa dengan Neo Hou
- Bab 265 Denny Wang Dan Tyas
- Bab 266 Tyas Marah
- Bab 267 Fristy Gagal
- Bab 268 Pembohong
- Bab 269 Meminta Fidel Memberimu Pelajaran
- Bab 270 Fidel telah kembali
- Bab 271 Amarah Fidel
- Bab 272 Kegemaran Denny Wang
- Bab 273 Tujuan Selanjutnya
- Bab 274 Kencan Sumanto
- Bab 275 Kenny yang Licik
- Bab 276 Pengkhianatan
- Bab 277 Harus waspada, Kak
- Bab 278 Membalas Dendam
- Bab 279 Penekanan
- Bab 280 Menghukum Fristy
- Bab 281 Hancurnya Fristy
- Bab 282 Masalah yang dihadapi Denny
- Bab 283 Nikita, Apa Kamu Bisa Bela Diri
- Bab 284 Denny Wang VS Nikita
- Bab 285 Serangan Demi Serangan
- Bab 286 Kekuatan Yang Seimbang
- Bab 287 Air Mata Nikita
- Bab 288 Pemadaman Listrik
- Bab 289 Apakah Kamu Takut Pada Hantu?
- Bab 290 Pembunuh Profesional
- Bab 291 Malam Teror
- Bab 292 Demi Mengobati Luka Nikita
- Bab 293 Nikita Tersipu
- Bab 294 Kekuatan Keluarga Xu
- Bab 295 Ingin Memakai Mahkota
- Bab 296 Situasi Berbahaya
- Bab 297 Sakura
- Bab 298 Semuanya berlutut dihadapanku!
- Bab 299 Denny Vs Kenny
- Bab 300 Mode Langit
- Bab 301 Selamat dari Musibah
- Bab 302 Keluarga Leonard
- Bab 303 Kartu Bank
- Bab 304 Desa Yang Suka Meminjam Uang
- Bab 305 Deposit
- Bab 306 Proyek
- Bab 307 Kenny Datang
- Bab 308 Kenny vs Desa Niutou
- Bab 309 Kenny VS Desa Niutou 2
- Bab 310 Kenny VS Desa Niutou 3
- Bab 311 Kemampuan Kenny yang Sesungguhnya
- Bab 312 Tiada Banding
- Bab 313 Kegagalan yang Tak Terduga
- Bab 314 Kawada
- Bab 315 Denny dan Kawada
- Bab 316 Malam Hari di Tempat Penginapan
- Bab 317 Yian yang Gosip
- Bab 318 Denny Tertangkap
- Bab 319 Denny dan Tim Khusus Pemecah Kasus
- Bab 320 Menuju Alock
- Bab 321 Pemimpin Stirdan
- Bab 322 Aku Adalah Presiden
- Bab 323 Pertemuan Kemenangan Kenny
- Bab 324 Kembali ke Keluargamu
- Bab 325 Denny Wang Dan Stirdan
- Bab 326 Sinyal Bahaya
- Bab 327 Malam Di Kota Judi
- Bab 328 Kematian Stirdan
- Bab 329 Joe Menyerang
- Bab 330 Akan terjadi pertempuran
- Bab 331 Peperangan dalam Wilayah
- Bab 332 Di Ujung Tanduk
- Bab 333 Saudara Baik
- Bab 334 Kembalinya Jacob
- Bab 335 Joe Mati Dalam Pertempuran
- Bab 336 Denny dan Tyas
- Bab 337 Kamu Sangat Kelewatan
- Bab 338 Salam dari Nikita
- Bab 339 Kyle
- Bab 340 Denny Wang dan Jacob
- Bab 341 Kyle yang Licik
- Bab 342 Salam Kedua
- Bab 343 Brigil dan Keluarga Ye
- bab 344 Dome Vs Brigil
- Bab 345 Guru besar
- Bab 346 Kagura dan Marcus
- Bab 347 Aku mengaku salah
- Bab 348 Dome yang Terluka
- Bab 349 Kematian Brigil Qin
- Bab 350 Kejutan Tak Terduga
- Bab 351 Permainan Kecil
- Bab 352 Prinsip dan Kesayangan
- Bab 353 Saudara Baik, Sangat Loyalitas
- Bab 354 Karina
- Bab 355 Senyum Mario
- Bab 356 Para Musuh Denny
- Bab 357 Widji Li Mencari Masalah
- Bab 358 Dendam Antara Guru Dan Murid
- Bab 359 Cepat Tangkap Dia
- Bab 360 Rasa Hormat
- Bab 361 Guru Tolong Aku
- Bab 362 Kembalikan Semuanya Padaku
- Bab 363 Bertemu
- Bab 364 Beri Tahu Dia
- Bab 365 Identitas Denny Wang
- Bab 366 Bersulang Untukmu
- Bab 367 Status keluarga
- Bab 368 Misi dari Monica
- Bab 369 Bekerja sama dengan Organisasi Skeleton
- Bab 370 Suara dari sebelah kamar
- Bab 371 Membohongi Monica
- Bab 372 Dua Hal Baik Datang Secara Bersamaan
- Bab 373 Kalian Melakukannya Dengan Baik
- Bab 374 Pria yang Tidak Berguna
- Bab 375 Wujud Asli
- Bab 376 Tidak sejalan
- Bab 377 Denny Wang dan Karina
- Bab 378 Dihalang Di lampu lalu lintas
- Bab 379 Bertemu Dengan Anggi
- Bab 380 Kunjungan Anggi
- Bab 381 Kisah Anggi
- Bab 382 Kisah Anggi 2
- Bab 383 Kekuatan Mark
- Bab 384 Mantan Guru dan Murid
- Bab 385 Dome Muntah Darah
- Bab 386 Nikita Mengakhiri Hubungan
- Bab 387 Adegan Yang Canggung
- Bab 388 Selamatkan Anggi
- Bab 389 Mengatur Anggi
- Bab 390 Pria Sejati
- Bab 391 Sangat boros
- Bab 392 : Denny Wang dan Anggi
- Bab 393 Melakukan Dua Kesalahan
- Bab 394 Teman untuk Melakukan Kejahatan
- Bab 395 Kekasih Baru Denny Wang
- Bab 396 Friska Ye Menangkap Penjahat
- Bab 397 Rahasia terbongkar
- Bab 398 Hancur Berantakan
- Bab 399 Perpisahan Suami Istri
- Bab 400 Sakura yang Kasihan
- Bab 401 Monica Bertunangan
- Bab 402 Matthew Mencari Masalah
- Bab 403 Listrik di Villa Padam
- Bab 404 Pembalasan Dendam dari Denny
- Bab 405 Pembalasan Dendam dari Denny 2
- Bab 406 Hati yang Terbuka
- Bab 407 Penderitaan Denny Wang
- Bab 408 Sangat Tertarik
- Bab 409 Aku Mau Bersama Denganmu
- Bab 410 Keluaga Zhao
- Bab 411 Batas waktu Tiga hari
- Bab 412 Konfik Yang Semakin Parah
- Bab 413 Tidak Terlibat
- Bab 414 Menghubungi Mario
- Bab 415 Tidak ada hubungan dengannya lagi
- Bab 416 Pernikahan Monica
- Bab 417 Menculik pengantin
- Bab 418 Menculik pengantin (2)
- Bab 419 Matthew Qin Bertindak
- Bab 420 Tidak Berdaya
- Bab 421 Aku Menunggumu
- Bab 422 Putus Asa
- Bab 423 Guru, Maaf
- Bab 424 Denny dan Dome
- Bab 425 Kehidupan Baru
- Bab 426 Cinta lama bersemi kembali
- Bab 427 Kembali ke Alock
- Bab 428 Menteri Kekuasaan
- Bab 429 Pertanyaan
- Bab 430 Ambisi Jacob
- Bab 431 Bertanding
- Bab 432 Ancaman
- Bab 433 Juara Kelas Menengah
- Bab 434 Ancaman Vincent
- Bab 435 Dua Hari Sebelum Pertandingan
- Bab 436 Kencan dengan Nikita
- Bab 437 Semua Orang Keluar dari Lorong
- Bab 438 Denny Wang vs Johnson
- Bab 439 Denny VS Johnson 2
- Bab 440 Serangan Balik
- Bab 441 Terima kasih Atas Kesempatannya
- Bab 442 Kemarahan Johnson
- Bab 443 Johnson terkejut
- Bab 444 Aku Akan Menang
- Bab 445 Minum Ini
- Bab 446 Sudah Kalah Belum?
- Bab 447 Salah
- Bab 448 Tatapan Mata Friska Ye
- Bab 449 Vincent Mencari Masalah
- Bab 450 Menghabisi Denny Wang
- Bab 451 Serangan Besar-Besaran
- Bab 452 Kita Bertemu Lagi
- Bab 453 Kamu Yakin?
- Bab 454 Organisasi Raja
- Bab 455 Tuan Sumanto
- Bab 456 Mengembalikan Uang
- Bab 457 Airon
- Bab 458 Operasi Rahasia
- Bab 459 Vincent Meminta Maaf
- Bab 460 Sekring Peledak
- Bab 461 Ingin mengirim barang
- Bab 462 Naples
- Bab 463 Menyerang Arab Saudi
- Bab 464 Rencana Jacob
- Bab 465 Tim Assassin
- Bab 466 Reaksi Rantai
- Bab 467 Siapakah Dirimu?
- Bab 468 Karena Ia itu Denny
- Bab 469 Bernard Berlutut
- Bab 470 Bunuh Denny
- Bab 471 Thom Tiba
- Bab 472 Kalian tidak bisa Kabur
- Bab 473 Pistol dari Belakang
- Bab 474 Mendapat Semuanya dalam Sekali Tangkap
- Bab 475 Hilangnya Airon
- Bab 476 Tuan Muda Ning Menemukan Pembunuh
- Bab 477 Sosok yang DIkenal
- Bab 478 Master
- Bab 479 Jacob Merebut Kekuasaan
- Bab 480 Seberapa Yakin
- Bab 481 Sebelum Hujan Badai
- Bab 482 istirahat Bersama
- Bab 483 Gelombang Arus Bawah
- Bab 484 Denny vs Sonny
- Bab 485 Sonny yang Perkasa
- Bab 486 Satu Pukulan KO
- Bab 487 Bunuh Dia
- Bab 488 Sonny Terjatuh ke Tanah
- Bab 489 Perubahan Situasi
- Bab 490 Kompetisi yang Semakin Memanas(1)
- Bab 491 Kompetisi yang Semakin Memanas(2)
- Bab 492 Bertahan
- Bab 493 Denny Menyerang Kembali
- Bab 494 Beraksi
- Bab 495 Analisa
- Bab 496 Lari Keluar
- Bab 497 Denny Kecelakaan
- Bab 498 Sumanto Datang
- Bab 499 Negosiasi
- Bab 500 Bicara empat mata
- Bab 501 Meminta bantuan
- Bab 502 Perang dagang
- Bab 503 30 triliun dollar AS
- Bab 504 Ancaman Jacob
- Bab 505 Nikita, Selamat Tinggal
- Bab 506 Aku Ingin Membawanya Pergi
- Bab 507 Masada
- Bab 508 Keributan Karena Kawada
- Bab 509 Keributan Besar Keluarga Takeda 2
- Bab 510 Kebencian terhadap keluarga Takeda
- Bab 511 Tidak dapat Memprediksi Denny
- Bab 512 Gretta
- Bab 513 Bahaya
- Bab 514 Karina
- Bab 515 Beri Kamu Sebuah Pertanggung Jawaban
- Bab 516 Geng Tujuh Bintang
- Bab 517 Kita Datang Terlambat
- Bab 518 Pemandangan Pernikahan Nikita
- Bab 519 Mulai Terlebih Dahulu
- Bab 520 Raphael Bertindak
- Bab 521 Denny Vs Raphael
- Bab 522 Ternyata dia punya kemampuan juga
- Bab 523 Kekuatan Raphael
- Bab 524 Menyerang secara bersamaan
- Bab 525 Istirahat Sebentar
- Bab 526 Bertemu Friska
- Bab 527 Geng Kapak
- Bab 528 Fengali
- Bab 529 Bertemu Vera
- Bab 530 Bertemu Anggi
- Bab 531 Kenny dan Raphael
- Bab 532 Bukan Keluarga Qin
- Bab 533 Kemarahan Anggi
- Bab 534 Perubahan Situasi Perang
- Bab 535 Bergabung
- Bab 536 Agassi Terperangkap
- Bab 537 Menghilangnya Anggi
- Bab 538 Airon Terluka
- Bab 539 Rencana Khusus
- Bab 540 Kelima Negara Bersatu
- Bab 541 Pertempuran yang Menentukan
- Bab 542 Mengendalikan Situasi
- Bab 543 Krisis
- Bab 544 Assassin Luksemburg
- Bab 545 Jacob Melarikan Diri
- Bab 546 Konfik Internal
- Bab 547 Pemberontakan Sumanto
- Bab 548 Bertemu Dengan Jacob
- Bab 549 Buat Gaun Pengantin Untuk Orang Lain
- Bab 550 Pertunjukkan Yang Bagus Dimulai
- Bab 551 Tim Pembunuh Terungkap
- Bab 552 Ada Pengkhianat
- Bab 553 Rustam
- Bab 554 Bunuh Denny
- Bab 555 Kamu adalah orangnya Jacob
- Bab 556 Kekuasaan Sumanto
- Bab 557 Keluarga Sorlokk
- Bab 558 Gandi
- Bab 559 Gandi Dan Sumanto
- Bab 560 Pembubaran Koalisi Lima Negara
- Bab 561 Krisis ekonomi
- Bab 562 Denny Memberi Uang
- Bab 563 Reuni Kampus
- Bab 564 Daniel
- Bab 565 50 juta dolar
- Bab 566 Debat Bisnis
- Bab 567 Sindiran Denny
- Bab 568 Gissel Membantu
- Bab 569 Gissel Berhasil
- Bab 570 Persyaratan Friska
- Bab 571 Tamat