Si Menantu Buta - Bab 358 Dendam Antara Guru Dan Murid

Denny di sini masih bersama dengan Monica dan berbincang dengan tuan rumah dari KTT, Widji dengan santainya duduk bergabung.

Melihat Widji yang tiba-tiba duduk, Denny, Monica dan tuan rumah semua terkejut.

Dari segi status, Widji sama sekali tidak layak untuk bergabung dengan mereka. Di dalam hotel ini hanya Nikita dan presiden dari negara lain yang bisa duduk bersama dengan mereka.

Karena Nikita adalah orang terkaya di China, dan dia yang bertanggung jawab atas segala urusan yang ada di KTT saat ini. Widji hanyalah seorang pengusaha yang diizinkan oleh China untuk memasuki hotel ini, namanya tidak terkenal seperti Nikita, dalam hubungan diplomatik, identitasnya masih terbilang tidak aman, tidak seperti Nikita yang begitu dipercaya oleh China. Jika dia adalah agen yang dikirim oleh negara musuh dan tiba-tiba membunuh Denny, mungkin ini akan menjadi kejutan besar tingkat internasional.

Dia hanyalah seorang rakyat kecil, tidak layak untuk duduk bersama mereka.

Monica sedikit terkejut saat melihat Widji yang tiba-tiba datang dan duduk bersama mereka, Monica merasa Widji sangat tidak sopan, karena didikannya dari kecil, dia hanya mengerutkan keningnya dan tidak mengatakan apa-apa kepada Widji.

Denny tertawa saat melihat Widji yang tiba-tiba duduk bersama mereka, dia pun mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

Beberapa tahun yang lalu dia tiba-tiba kehilangan penglihatannya, dan semua orang yang dipercayanya berkhianat padanya, semua orang ini termasuk Widji. Waktu itu Widji adalah murid yang dia didik sendiri, dan pengkhianatan yang dilakukan oleh Widji ini sangat mengecewakannya.

Dan saat ini setelah matanya telah sembuh, ada banyak sekelompok orang di sisinya dalam hidup dan mati, dan jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, dia telah memperoleh harta yang paling berharga.

Meskipun saudara yang ada di sisinya tidak banyak, tapi dia bisa memiliki Mario, Yian, Sumanto, Jacob dan Hera serta teman yang begitu tulus lainnya, itu sudah cukup baginya.

Dan bagi orang biasa, jika selama hidupnya bisa mempunyai dua atau tiga saudara yang sehidup semati seperti ini, maka hidupnya sudah terbilang sangat sempurna.

“Guru, lama kita tidak berjumpa.” Widji baru saja sangat kesal dengan ejekan Raditya, dia ingin melampiaskan amarahnya kepada Denny, dan dia masih sedikit gugup saat berbicara dengan Denny.

Dia sangat takut dengan Denny, dia berpikir dia bisa menginjak Denny sekarang dan juga merasa sedikit bangga.

“Kamu masih ingat guru sepertiku?” Denny tersenyum.

“Tentu saja ingat, bagaimana mungkin aku tidak mengingatmu? Dulu kamu tiba-tiba menghilang, aku pikir kamu kecelakaan, dan aku meletakkan fotomu di rumah untuk mendoakanmu.” Ucap Widji gugup dengan senyum jahat.

“Kamu siapa, kenapa berbicaramu sangat tidak sopan!?” raut wajah tuan rumah segera berubah setelah mendengar perkataan Widji.

“Bajingan, apa ayah dan ibumu tidak mendidikmu?” Monica juga marah.

Karena perkataan Widji sungguh keterlaluan, banyak pejabat dan pebisnis yang memperhatikan keberuntungan, dan perkataan Widji ini adalah mengutuk Denny, pernyataan ini membuat orang sangat sensitif jika mendengarnya.

“Tiger!” Monica segera berdiri, kedua mata indahnya memandang ke arah Tiger Wong.

“Tenang.” Denny tersenyum dan melambaikan tangannya.

“Denny, perkataannya sangat tidak sopan, aku akan segera mengusirnya.” Nikita yang mengenakan sepatu hak tinggi ini segera berjalan ke arah Denny.

“Tenang, aku sudah lama tidak bertemu dengan muridku ini, aku selalu ingin mencarinya untuk berbincang, dan hari ini dia sendiri yang mendekatkan dirinya.” Denny menghisap rokoknya dengan dalam, lalu menyipitkan matanya ke arah Widji.

“Jangan pikir aku tidak tahu siapa kamu sebenarnya, hati-hati, aku bisa saja mengumbarkan identitasmu di sini, dan hari ini juga kamu akan hancur.” Widji masih takut dengan Denny, dia tampak sedikit gugup ketika melihat tatapan Denny.

“Oh? Orang seperti apa aku?” Denny tertawa.

“Orang seperti itu.” kata Widji.

“Orang seperti apa?” tanya Denny sambil tersenyum.

“Aku tidak ingin mematikanmu di sini, jangan paksa aku untuk mengungkapkan identitasmu.” Widji melirik Monica dengan tabu.

Dia tahu hubungan antara Denny dan Monica sangat intim, dan Denny adalah orang yang selalu dilindungi oleh Monica. Jika dia mencelakai Denny, maka Monica juga pasti tidak akan melepaskannya.

Kali ini dia tiba-tiba terduduk, hanya saja saat ini dia tidak ingin melampiaskan emosinya kepada Denny, dia tidak pernah berpikir untuk menjadi musuh dengan Monica.

“Aku tidak mengerti maksudmu.” Denny tersenyum.

“Aku mengerti dirimu, hal yang paling hebat dari dirimu adalah berpura-pura tidak tahu apa-apa.” Kata Widji.

“Aku tidak mengerti, dari dulu aku dan kamu tidak ada masalah, kenapa sekarang kamu ingin memprovokasiku? Jujur saja, kata-katamu yang baru saja kamu lontarkan sangat menggangguku. Jika kamu tidak bisa memberikan aku sebuah penjelasan yang masuk akal, aku tidak akan peduli di tempat umum seperti ini pun aku akan memberimu pelajaran.” Denny menghisap rokoknya, lalu tersenyum ke arah Widji.

Tanpa sadar, mata dan hidungnya kembali berair, dia mengambil tisu dan menyeka hidungnya.

“Kamu sakit?” tanya Widji.

“Tidak ada urusan denganmu, aku hanya ingin mendengar penjelasan yang masuk akal darimu.” Ucap Denny.

“Penjelasan apa? Apa kamu masih tidak sadar dengan apa yang sudah kamu perbuat? Guru, hari ini kamu benar-benar berbaur dengan baik, karena ada dukungan dari Nona besar Monica. Tapi ada suatu hal yang ingin aku katakan padamu, di dunia ini tidak ada orang yang bebas hutang. Aku Widji memang tidak sekuat dirimu, dan tidak mempunyai dukungan besar sepertimu yang memiliki Nona besar Monica. Tapi aku Widji tidak pernah melakukan hal yang salah, dan tidak takut akan dicari oleh tim khusus. Tapi kamu berbeda, jika kamu berani mencari masalah denganku, aku berjanji akan membuat kamu menderita di KTT ini.” Ucap Widji dingin.

“Haha.” Denny tertawa.

“Apa yang kamu tertawakan?” tanya Widji.

“Saat aku mengenalmu, kamu hanya seorang mahasiswa yang tidak mempunyai pengalaman, ‘kan?” kata Denny.

“Benar.” Ucap Widji.

“Saat itu kamu memiliki aura, dan waktu kamu melamar ke Keluarga Wang, kamu tak hanya terus menyanjungiku, kamu juga satu-satunya yang membuatku terkesan, kamu mengeluarkan sapu tanganmu untuk menyeka meja kopi yang ada di ruangan wawancara. Saat itu aku merasa kamu sangat baik, dan kebetulan aku kekurangan bawahan suruhan, jadi aku meneleponmu.” Kata Denny.

“Benar.” Ucap Widji.

“Akhirnya aku mulai tahu, keluargamu sangat miskin, kalian tinggal di gubuk yang begitu kumuh, dan selama 4 tahun di perguruan tinggi kamu selalu mengandalkan beasiswa, jadi aku bersikap sangat baik padamu. Dalam waktu tiga bulan bekerja, aku membelikan sebuah apartemen di Kota Kimraden untukmu, dan memberimu gaji senilai 2 miliar, dan memintamu untuk membawa kedua orang tuamu datang. Aku bahkan mengenalkan Kenny padamu, dan menganggapmu sebagai saudara baikku.” Kata Denny.

“Benar.” Ucap Widji.

“Tapi kenapa kamu mengkhianatiku? Apa aku jahat padamu? Apa aku pernah memukulmu atau memakimu? Aku kekurangan orang untuk membantuku, saat itu kemampuanmu masih tidak mencukupi, setiap hari aku bergadang hingga larut malam, aku mengajarimu dengan sepenuh hatiku bagaimana cara memprediksi pasar saham, bagaimana cara menganalisis situasi internal perusahaan melalui pasar saham. Aku mengajarimu dengan begitu kerja keras, tapi kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini?” tanya Denny.

“Aku………” Widji ragu-ragu.

“Apa yang membuatmu tidak puas, hari ini juga aku memberikan kamu kesempatan untuk mengatakannya. Jika kamu bisa memberikan aku di mana letak sesuatu yang membuatmu layak untuk mengkhianatiku, aku Denny Wang akan segera berlutut memohon maaf padamu, lalu memberikan seratus juta dolar Amerika untuk kompensasimu. Tapi jika hari ini kamu tidak bisa mengatakannya, dan baru saja kamu mengutukku seperti itu, aku pasti tidak akan memaafkanmu.” Denny berkata dengan tatapan datar.

“Kamu adalah seorang bos yang baik.” Kata Widji.

“Apa karena aku terlalu baik padamu, jadi kamu tidak pernah menganggap aku ada di matamu? Kamu merasa aku adalah orang yang baik, orang yang sangat mudah ditindas, jadi kamu mengkhianatiku?” tanya Denny.

“Mungkin saja.” Widji tersenyum.

“Bajingan, menurutmu apakah aku akan membunuh atau tidak!” Denny tiba-tiba mengambil asbak rokok yang ada di atas meja, dan melayangkan asbak rokok itu dengan keras ke kepala Widji.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu