Si Menantu Buta - Bab 110 Gissel Tidak Puas
Orang yang menghargai dirinya sendiri, otomatis orang lain juga akan menghormati dia.
Ini adalah hal yang Denny ajarkan kepada Nesyia.
Dulu Keluarga Shen selalu mengandalkan Keluarga Ye, sedangkan Keluarga Ye, mereka selalu meremehkan kerabat dari luar ini. Neysia begitu polos dan semangat, dia memiliki sebuah penampilan yang manis dari luar, sering kali membuat Kay yang begitu nakal ini untuk mengganggunya.
Karena dia adalah kerabat kandungnya sendiri, lagi pula dia juga tidak akan bisa mendapatkannya, maka lebih baik dia mengganggunya untuk menyenangkan dirinya.
Pada akhirnya, Gissel lagi-lagi menanamkan sebuah konsep yang salah padanya, dia memberitahunya bahwa, selama dia menikah dengan orang yang kaya, maka hidupnya akan berubah, dan menyuruhnya untuk mendekati orang-orang yang kaya. Dan Neysia selalu berada di kalangan orang-orang kaya, bahkan tak luput membuat orang-orang semakin tidak menghormatinya.
Dan sekarang, setelah bersama dengan Denny, dia telah belajar banyak.
Secara tidak langsung, dia dipengaruhi oleh apa yang dia lihat dan dia dengar. Perlahan dia mempelajari kepribadian Denny yang begitu kuat dan sombong, dia juga mempelajari kemampuan Denny yang sedikit bermuka dua. Hanya di depan Denny, Neysia masih tetap seorang gadis yang polos dan semangat, tapi di hadapan orang lain, dia sudah sangat berbeda.
“Nenek pasti sudah menerima hadiah dari Nesyia, kan?” ucap Neysia sambil tersenyum.
Postur tubuhnya ramping, dengan mengenakan sepatu hak tinggi, membuat dia terlihat begitu jenjang dan elegan, penampilannya bak seperti seorang nona besar dari sebuah keluarga yang terhormat.
“Sudah.” Nyonya besar itu tertegun melihat Neysia.
“Masih ada satu hadiah lagi, aku harap nenek menyukainya.” Sambil tersenyum, Neysia menepuk tangan mulusnya.
Ketika Neysia mengulurkan tangannya, datang seseorang dengan membawa baki yang ditutupi kain merah dan meletakkannya di hadapan Nyonya besar itu. Dengan begitu cepat, kain merah itu segera dibuka oleh orang tersebut, lalu sebuah mangkuk dihiasi penuh dengan berbagai hiasan batu permata muncul di hadapan Nyonya besar.
Ruang perjamuan hotel ini tidak begitu banyak jendela, dan hanya memiliki satu lampu gantung indah yang terus menyala di sana.
Saat cahaya lampu gantung itu menyinari batu permata yang ada di atas baki tersebut, membuat batu permata itu memunculkan berbagai cahaya yang berkelip-kelip, bersinar di mata Keluarga Ye.
“Ini adalah sebuah mangkuk harta karun, aku harap Nyonya besar selalu sehat senantiasa, bisnis Keluarga Ye semakin berjaya, sama seperti mangkuk harta karun ini, selamanya menghasilkan kekayaan yang tumpah ruah.” Neysia berkata dengan tersenyum.
Neysia hanya menghabiskan dana sebesar beberapa miliar saja, tapi jika dilihat dari sisi yang begitu berharga, barang-barang ini tampak berharga puluhan miliar.
Total aset yang dimiliki oleh Keluarga Ye hanya sekitar puluhan miliar saja, pandangan mereka langsung terpana setelah melihat hadiah ini.
Uang tunai yang dia berikan sudah cukup mengejutkan mereka.
Ditambah dengan hadiah kali ini, semakin mengejutkan mereka.
Melihat Nesyia yang begitu mudahnya memberikan hadiah-hadiah mahal ini, Nikita bahkan merasa tidak nyaman berada di sini, dia segera membalikkan badannya dan melirik tajam ke arah Denny.
Ini bukan lagi perayaan ulang tahun Nyonya besar.
Ini hanyalah ajang untuk memamerkan kekayaan.
Nikita tahu, di balik dari Neysia bisa menjadi bos dari Perusahaan Adirama, pasti ada campur tangan Denny. Dan sekarang, Neysia dengan begitu mudah memberikan hadiah yang sangat berharga, ini pasti juga dorongan diam-diam dari Denny Wang!
Raut wajah Denny tampak polos melihat hal ini.
Ini adalah ide dari Sumanto pada Nesyia, tidak ada hubungannya sama sekali dengannya.
“Neysia, kamu sudah gila ya!?” Gissel terpana melihat hadiah yang ada di atas meja, matanya sudah tak tahan lagi.
Dia sudah ingin memaki orang.
Dalam hatinya dia berpikir, siapa Nyonya besar ini, ada hubungan apa dia dengan Neysia? Bagaimana mungkin Neysia bisa memberikan hadiah yang begitu berharga kepada Nyonya besar, seharusnya dia yang mendapatkan hadiah ini, dia ini Bibi keduanya!
“Nenek, apa kamu menyukai hadiah ini?” tanya Neysia sambil tersenyum.
“Hadiah yang begitu berharga ini, pasti setidaknya bernilai puluhan miliar, bukan?” setelah tertegun sekian detik, Nyonya besar akhirnya melirikkan matanya kepada Neysia, pancaran matanya penuh dengan kerumitan.
“Harganya tidak perlu diungkit lagi, ini hanyalah satu niatan dari hati Neysia.” Neysia tersenyum.
“Neysia, kamu sungguh orang yang berjasa bagi Keluarga Ye kami!” tiba-tiba Tuan Besar berkata, dia tak kuasa menahan getaran yang ada di dalam hatinya.
Hadiah ulang tahun Nyonya besar dari Keluarga Ye kini juga telah mencuri perhatian dari semua hadirin yang ada, melihat Neysia memberikan hadiah yang bernilai begitu fantastis, seluruh aula perjamuan ini menjadi heboh.
Semua orang mengagumi kekayaan yang dimiliki oleh Neysia, mereka juga tak kuasa melontarkan pujian kepada Neysia, “Pada akhirnya anak muda cantik inilah yang akan memberi keuntungan, menemukan menantu yang begitu kaya raya, dan sekarang Keluarga Ye juga ikut terkena imbasnya, sungguh mulia.”
“Dari dia kecil, aku sudah merasakan sesuatu yang beda dengannya, wajahnya begitu bersinar, memancarkan keberuntungan dan kemakmuran. Dan coba lihat sekarang, sungguh sangat berkah.”
“Tak hanya berkah, aku lihat, berkah ini berdampak pada seluruh Keluarga Ye.”
“Neysia sudah berbeda dari sebelumnya, dengan begini, kelak pasti akan banyak kerabat yang mendekatkan diri. Tak usah bicarakan yang lain, pada ulang tahun kita nanti, dia pasti juga akan memberikan kita hadiah yang bagus.” Seseorang diam-diam berdiskusi.
Kemurahan hati Neysia telah membuat orang-orang ini merasa keterikatan dengannya. Terlalu royal, dan sekarang juga merupakan direktur sebuah perusahaan besar, meskipun tidak bisa mendapatkan uang tunai, tapi setidaknya mereka bisa mendapatkan sedikit bisnis kecil yang cukup untuk menghidupi mereka.
“Anak kamu ini sungguh luar biasa.” Seseorang tampak mengacungkan jempol kepada kedua orang tua Neysia.
Raut wajah kedua orang tua Neysia terkejut.
Sejak kapan anak mereka menjadi begitu kaya raya, dapat menantu kaya raya dari mana, mereka sama sekali tidak mengetahuinya.
“Neysia, apa kamu gila? Ada hubungan apa Nyonya besar Keluarga Ye denganmu, kenapa kamu memberinya hadiah yang begitu mahal padanya?” Gissel menarik Neysia pergi, lalu berbisik padanya.
“Aku juga akan memberikan hadiah padamu.” Kata Neysia.
“Aduh, ini sungguh merepotkan.” Raut wajah Gissel seketika berubah tersenyum.
“Gissel, kenapa kamu menyeret tamu terhormat kita? Aku tahu kamu dan Neysia adalah kerabat, tapi hari ini adalah ulang tahunku, kamu tetap harus melayaninya dengan baik. Cepat persilakan Neysia duduk.” Sikap Nyonya besar sedikit tidak puas dengan Gissel.
“Baik.” Setelah Gissel selesai berbisik pada Neysia, dia segera membawa Neysia kembali ke tempat semula.
Setelah Neysia memberikan hadiah yang paling berharga dan mahal, dan tidak ada yang bisa menandinginya, raut wajah sombong pun menghiasi Keluarga Ye saat ini.
Dia langsung duduk di tempat Kay, hal ini membuat Kay jadi harus duduk berdampingan satu meja dengan Denny.
Kay sama sekali tidak habis pikir, seseorang yang dia ganggu sejak kecil, kini telah berubah menjadi sosok yang begitu diagungkan oleh orang-orang.
Kejadian tadi, di mana dia didorong oleh para anak buah Neysia di depan pintu masuk, ini pasti juga rancangan dari Neysia.
Ini pasti karena dia telah menyinggung Neysia, walau bagaimanapun juga, dia sudah tak bisa menebus kesalahannya lagi.
Melihat Neysia hari ini menjadi seorang tamu terhormat, dari tempat duduk Kay, kini berpindah ke tempat duduk Nadine, dan duduk di dekat Nyonya besar saat ini, dia telah ditarik oleh Nyonya besar dan bercengkerama dengan akrab, melihat Denny dan Friska yang ada di meja ini, Kay pun dengan kesal menghelakan sebuah napas panjang.
“Nyonya tua dan sekelompok kerabat dari Keluarga Ye sungguh cukup realistis.” Ucap Kay kesal.
Tidak ada yang mempedulikannya, Denny hanya menatapnya dengan pandangan simpati, sedangkan Friska dan beberapa kerabat lainnya diam-diam memperhatikan ke arah Neysia di sana.
“Lebih baik jadi orang biasa, daripada tinggal di dalam keluarga ini.” Ucap Kay meluapkan emosinya.
Dia juga tidak takut akan terdengar oleh para kerabat lainnya, dia pun langsung melontarkan kata-kata ini secara terang-terangan.
“Aku adalah cucu kandung dari Nyonya besar ini, garis keturunan langsung dari Keluarga Ye. Nyonya besar ini telah menggantikan tempat dudukku untuk Neysia, hanya karena dia memberinya sebuah hadiah mahal. Jika ada kesempatan, aku harus membalasnya.” Kata Kay.
Denny masih tidak berkata apa-apa.
“Denny, kamu buta seperti ini, pasti sering disiksa oleh Keluarga Ye kan, apakah kamu tidak ingin balas dendam? Neysia bahkan memiliki hubungan baik denganmu, sekarang dia telah menduduki posisi utama di Keluarga Ye, tapi tidak terimbas juga dirimu.” Ucap Kay dengan tawa sinis.
Denny mengeluarkan sebatang rokok, kemudian menyalakannya.
Melihat Denny yang tidak mempedulikan dirinya, hal ini semakin membuat Kay tambah emosi. Dia tak kuasa menahan makiannya yang begitu beracun untuk memprovokasi Denny.
Saat Kay hendak melontarkan kata-kata kotor, bibi pertama dan kedua dari Keluarga Ye segera menoleh dengan raut wajah jelek ke arah Friska, “Nyonya besar meminta kamu dan Denny duduk di sana, kami ini adalah wanita dari Keluarga Ye, jadi kami tidak akan satu meja dengan kalian.”
“…………” Kay terkejut sambil memandangn Denny.
Denny hanya menghisap dalam-dalam sebatang rokoknya, lalu berdiri dan berjalan ke sana dengan Friska, mereka kembali ke meja utama.
Dia sudah mengetahuinya, dengan Neysia memberikan sebuah hadiah berharga, hal ini memberikan Friska sekeluarga mendapatkan sebuah kekuatan, bahkan Nyonya besar mengacuhkan Glen sekeluarga, tapi hari ini, dia pasti akan melayani keluarga mereka dengan baik.
Dan setelah Nyonya besar melihat kedatangan mereka, raut wajahnya juga terlihat sangat ramah dan tersenyum menyambutnya, “Sini duduk, akhirnya keluarga kita berkumpul kembali.”
Nyonya besar Keluarga Ye memang begitu realistis, karena Neysia telah memberikan sebuah hadiah yang begitu berharga, kini posisinya bahkan jauh lebih kandung daripada cucu wanita kandungnya sendiri.
Denny bahkan sedikit merasa ketakutan, setelah hadiahnya dikirim ke sini nanti.
Bagaimana sikap Nyonya besar ini padanya?
“Ibu, ayo kita makan.” Ucap Janu sambil mengerutkan kening, dia juga sedikit tak kuasa melihat sikap Nyonya besar ini.
“Baik, ayo makan, jangan sampai Neysia kelaparan.” Nyonya besar segera mengangguk.
Ketika acara ulang tahun ini baru saja dimulai, Gissel melirik Denny yang duduk di sebelah Friska dengan tatapan tidak senang, meskipun dia duduk di tengah Friska, tapi dia tetap mengulurkan tangannya dan mencubit Denny dengan keras.
“Apa salahku?” Denny kebingungan melihat kelakuan Gissel.
“Kenapa, kenapa memangnya? Lihat kebusukan dirimu, telah dikalahkan oleh orang lain. Lihat Neysia, dia memiliki kemampuan, sekali pulang ke rumah membawakan keberkahan tiada tara. Dan kamu, kamu ini Tuan Muda dari Keluarga Wang dari Kota Kimraden, apa yang sudah kamu berikan kepada Friska?” ucap Gissel tidak puas.
Novel Terkait
My Superhero
JessiBlooming at that time
White RoseAkibat Pernikahan Dini
CintiaDon't say goodbye
Dessy PutriRahasia Istriku
MahardikaCinta Yang Tak Biasa
WennieThe Sixth Sense
AlexanderSi Menantu Buta×
- Bab 1 Bisa Melihat Lagi
- Bab 2 Friska Ye
- Bab 3 Sopir Dito
- Bab 4 Apaneca Hotel
- Bab 5 Mangsa Empuk
- Bab 6 Memberi Sumanto Pelajaran
- Bab 7 Kerja Sama Berhasil
- Bab 8 Cemoohan Dimana Mana
- Bab 9 Ancaman Neysia
- Bab 10 Hiburan Dari Friska Ye
- Bab 11 Mobil Baru
- Bab 12 Kamar Dagang Keluarga Chen
- Bab 13 Ruang VIP
- Bab 14 Masalah Tempat Duduk
- Bab 15 Berani Membuat Masalah
- Bab 16 Matanya Sudah Sembuh
- Bab 17 Siapa Yang Memimpin
- Bab 18 Perwakilan Kota Harayu
- Bab 19 Kebetulan
- Bab 20 Datang Untuk Meminta Maaf
- Bab 21 Dua Hal
- Bab 22 Bertindak Melawan Kepentingan Sendiri
- Bab 23 Lingkaran Pertemanan
- Bab 24 Erika
- Bab 25 Orang Yang Mencemaskan
- Bab 26 Jalan-jalan Bersama Friska Ye
- Bab 27 Wanita Cantik Adalah Sumber Dari Sebuah Masalah
- Bab 28 Makan Malam Di Plaza
- Bab 29 Ejekan Gissel Chen
- Bab 30 Konferensi
- Bab 31 Tolong Bawa Aku Berjaya
- Bab 32 Perjanjian dengan Friska
- Bab 33 Bisnis Keluarga
- Bab 34 Enam Buah Pesanan
- Bab 35 Arahan Gissel Chen
- Bab 36 Kemarahan Sumanto
- Bab 37 Karakter Alami Denny
- Bab 38 Selera Pakaianmu sedikit kampungan
- Bab 39 Cerdik
- Bab 40 Perusahaan Chevron
- Bab 41 Bisnis 6 Miliar
- Bab 42 Nikita
- Bab 43 Semua Demi Dirimu
- Bab 44 Ketentuan Sepihak
- Bab 45 Kakak Sepupu Glen Ye
- Bab 46 Begitu Diinjak Itu Akan Berakhir
- Bab 47 Kemunculan Tuan Yusef
- Bab 48 Pahlawan Keluarga Ye
- Bab 49 Memberikan Pelajaran Kepada Tresky
- Bab 50 Tuan Yusef Menyerahkan Wewenangnya
- Bab 51 Telepon Dari Fidel
- Bab 52 Memanfaatkan Orang Untuk Membunuh
- Bab 53 Pembalasan Tresky
- Bab 54 Kenapa Bisa Kalian?
- Bab 55 Aku Akan Mengikuti Pertandingan Ini
- Bab 56 Tantangan Dari Mark
- Bab 57 Sekali Pukul Pasti KO
- Bab 58 Pertandingan Tinju yang Megah
- Bab 59 Satu Pukulan Mengalahkan Jerry
- Bab 60 Mereka
- Bab 61 Kios Kecil di Kota Kuliner
- Bab 62 Yian
- Bab 63 Buket Bunga Keluarga Ye
- Bab 64 Perusahaan Adirama
- Bab 65 Kakak Ipar Keluarga Ye
- Bab 66 Pertemuan Tender Perusahaan Adirama.
- Bab 67 Stabilitas
- Bab 68 Orang Hebat Yang Turun Tangan
- Bab 69 Hukuman
- Bab 70 Terimakasih
- Bab 71 Pencapaian Keluarga Ye
- Bab 72 Mengungkapkan Kebenaran
- Bab 73 Mencari Orang Membereskannya
- Bab 74 Fredy Turun Tangan
- Bab 75 Kekacauan
- Bab 76 Negosiasi
- Bab 77 Peringatan Tresky
- Bab 78 Laki Laki Parasit
- Bab 79 Cemoohan Terang Terangan
- Bab 80 Kekesalan Denny Wang
- Bab 81 Denny Wang VS Roy Li (1)
- Bab 82 Denny Wang VS Roy Li (2)
- Bab 83 Menghadapi Keburukan Orang Lain
- Bab 84 Roy yang Tidak Terkalahkan
- Bab 85 Friska Sakit
- Bab 86 Fidel Melarikan Diri
- Bab 87 Balasan Dendam dari Keluarga Li
- Bab 88 Mario
- Bab 89 Laporan Keuangan Yian
- Bab 90 Nona Kedua dari Keluarga Wang
- Bab 91 Perubahan Besar
- Bab 92 Mark VS Brian
- Bab 93 Mark VS Brian 2
- Bab 94 Denny Wang VS Mario
- Bab 95 Denny Wang VS Mario 2
- Bab 96 Bertarung Sendiri
- Bab 97 Situasi Yang Tak Terduga
- Bab 98 Terbakar dan Keyakinan
- Bab 99 Pertarungan Terakhir
- Bab 100 Mata Denny
- Bab 101 Kekuatan Yang Habis
- Bab 102 Pertandingan Terakhir
- Bab 103 Persahabatan Yang Tidak Tergoyahkan
- Bab 104 Percakapan Yang Tulus
- Bab 105 Ulang Tahun Nyonya Besar
- Bab 106 Kebencian Gissel Chen
- Bab 107 Nyonya Besar Keluarga Ye
- Bab 108 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 109 Tamu Terhormat
- Bab 110 Gissel Tidak Puas
- Bab 111 Perlu Dikatakan
- Bab 112 Hadiah Dari Denny Wang
- Bab 113 Kepanikan Nyonya Besar
- Bab 114 Dome
- Bab 115 Merugi
- Bab 116 Merebut Kekuasaan
- Bab 117 Jujur Dan Tulus
- Bab 118 Agresif
- Bab 119 Undangan Brigitta
- Bab 120 Sulit untuk Menolak Kebaikanmu
- Bab 121 Bermain-main
- Bab 122 Curahan Hati Antar Guru dan Murid
- Bab 123 Lay yang Mencari Masalah
- Bab 124 Mario Beraksi
- Bab 125 Mario Beraksi 2
- Bab 126 Mario Beraksi 3
- Bab 127 Young K dan Mario
- Bab 128 Tidak Mempunyai Cara
- Bab 129 Pesta Amal
- Bab 130 Pesta Amal 2
- Bab 131 Pesta Besar
- Bab 132 Denny dan Jennie
- Bab 133 Tim Gissel
- Bab 134 Briggita dan Denny
- Bab 135 Ruangan Pribadi VIP
- Bab 136 Suka Nikita Atau Tidak
- Bab 137 Pertaruhan yang Kacau
- Bab 138 Pemikiran Friska Ye
- Bab 139 Tidak Sombong Dan Tidak Memaksa
- Bab 140 Kebenaran Sudah Dekat
- Bab 141 Seperti Ditusuk Ribuan Anak Panah
- Bab 142 Menyingkirkan Mata-Mata
- Bab 143 Pembukaan Pusat Kuliner
- Bab 144 Yian Merebut Bisnis
- Bab 145 Cemilan Yian
- Bab 146 Raditya
- Bab 147 Keluarga Yang merusak pasar
- Bab 148 Taruhan dengan Billy
- Bab 149 Lobster Mala
- Bab 150 Kekuatan asli Yian
- Bab 151 Gissel Menginginkan Uang
- Bab 152 Membuat Masalah Dari Belakang
- Bab 153 Friska Main Tangan
- Bab 154 Kemarahan Denny
- Bab 155 Kembali ke Kota Kimraden
- Bab 156 Pengorbanan Friska Ye
- Bab 157 Friska Ye Dan Alice
- Bab 158 Denny Wang Mengaku Salah
- Bab 159 Kekuasaan Glen Ye
- Bab 160 Partner Yang Baik
- Bab 161 Menghancurkan Jembatan Setelah Menyeberangi Jembatan
- Bab 162 Bekerja Sama Dengan Friska Ye
- Bab 163 Keuntungan Yang Dapat Dibagi
- Bab 164 Kenny
- Bab 165 70 Triliun
- Bab 166 Gissel Chen Kembali
- Bab 167 Denny Wang Menyerang
- Bab 168 Young K Mencari Masalah
- Bab 169 Mario Menyerang
- Bab 170 Menangkap Jennie Wang
- Bab 171 Tuan Denny Mencari Anda
- Bab 172 Jalan Tanpa Penyesalan
- Bab 173 Ketua Baru Keluarga Ye
- Bab 174 Teguran Dome
- Bab 175 Mengecualikan Teman Sebaya
- Bab 176 Masalah Andreas
- Bab 177 Jeremy
- Bab 178 Tinjuan maut
- Bab 179 Master di pertarungan
- Bab 180 Thom
- Bab 181 Masalah Perusahaan Olaf Kaylee
- Bab 182 Bernegosiasi Dengan Jennie Wang
- Bab 183 Kebencian Dan Tekad
- Bab 184 Mencuri Uang Bos
- Bab 185 Gerakan yang Membahayakan
- Bab 186 Ada Kabar Gembira
- Bab 187 Berteman Dengan Thom
- Bab 188 Perasaan Orang Biasa
- Bab 189 Keangkuhan
- Bab 190 Memaksa Brian Menerima Tantangan
- Bab 191 Taktik
- Bab 192 Penampilan Brian
- Bab 193 Lonceng Penyelamat
- Bab 194 Sarung Tinju Surai Kuda
- Bab 195 Jurus Antelope
- Bab 196 Memenangkan Pertandingan
- Bab 197 Memperkenalkan
- Bab 198 kunjungan Marta
- Bab 199 Zotye
- Bab 200 Pertemuan Tak Sengaja di Pusat Perbelanjaan
- Bab 201 Ibu Mertua Menyebabkan Kekacauan
- Bab 202 Perubahan Kekuasaan Perusahaan
- Bab 203 Penampilan Pertama Thom
- Bab 204 Ini adalah Pria Yang Bergantung Pada Wanita
- Bab 205 Thom Kalah
- Bab 206 Denny Wang dan Kenny
- Bab 207 Tentara Bayaran Serigala Salju
- Bab 208 Thom Berlutut
- Bab 209 Bonus Sebesar Dua Ratus Miliar
- Bab 210 Jacob dan Gissel Chen
- Bab 211 Tangkap Young K
- Bab 212 Tindakan Jacob
- Bab 213 Jacob dan Young K
- Bab 214 Thom Ketakutan
- Bab 215 Berunding dengan Kenny
- Bab 216 Membalas Budimu
- Bab 217 Undangan Keluarga Wang
- Bab 218 Terjadi Sesuatu Pada Fidel
- Bab 219 Keserakahan Gissel
- Bab 220 Permainan Kecil Tyas
- Bab 221 Wawancara
- Bab 222 Bertemu Tyas
- Bab 223 Thom cedera
- Bab 224 Biar kamu tahu siapa aku
- Bab 225 Loyalitas Tyas
- Bab 226 Rahasia Tyas
- Bab 227 Rahasia Tyas 2
- Bab 228 Pertemuan Keluarga
- Bab 229 Kemarahan Gissel
- Bab 230 Penjahat Munafik
- Bab 231 Nenek Bertindak
- Bab 232 Kekuatan Keluarga Wang
- Bab 233 Membawakan Masalah
- Bab 234 Bersedia Mati
- Bab 235 Mengusirmu
- Bab 236 Diusir Dari Rumah
- Bab 237 Keluarga Wang Turun Tangan
- Bab 238 Mereka Sakit
- Bab 239 Aku Mohon Tolong Selamatkan Aku
- Bab 240 Golden Sore
- Bab 241 Devian Berlutut
- Bab 242 Serangan Empat Keluarga Besar
- Bab 243 Janji Aldi
- Bab 244 Aldi Beraksi
- Bab 245 Kehancuran Empat Tuan Muda
- Bab 246 Permohonan Anita
- Bab 247 Janji Jackson
- Bab 248 Teman Masa Sekolah Dasar
- Bab 249 Mengunjungi Acara Lelang
- Bab 250 Nizar Mencari Masalah
- Bab 251 Taruhan dengan Nizar
- Bab 252 Aku tawar seharga 20 Miliar
- Bab 253 Mengakui
- Bab 254 Identitas asli telah terungkap
- Bab 255 Orang Terkaya di China
- Bab 256 Denny dan Monica
- Bab 257 Anita Memohon
- Bab 258 Kenny Beraksi
- Bab 259 Rumah Tua Denny
- Bab 260 Kamu Sungguhlah Kejam
- Bab 261 Kenny Mengakuinya
- Bab 262 Denny Wang Mabuk
- Bab 263 Rahasia Tuan Muda Ning
- Bab 264 Berjumpa dengan Neo Hou
- Bab 265 Denny Wang Dan Tyas
- Bab 266 Tyas Marah
- Bab 267 Fristy Gagal
- Bab 268 Pembohong
- Bab 269 Meminta Fidel Memberimu Pelajaran
- Bab 270 Fidel telah kembali
- Bab 271 Amarah Fidel
- Bab 272 Kegemaran Denny Wang
- Bab 273 Tujuan Selanjutnya
- Bab 274 Kencan Sumanto
- Bab 275 Kenny yang Licik
- Bab 276 Pengkhianatan
- Bab 277 Harus waspada, Kak
- Bab 278 Membalas Dendam
- Bab 279 Penekanan
- Bab 280 Menghukum Fristy
- Bab 281 Hancurnya Fristy
- Bab 282 Masalah yang dihadapi Denny
- Bab 283 Nikita, Apa Kamu Bisa Bela Diri
- Bab 284 Denny Wang VS Nikita
- Bab 285 Serangan Demi Serangan
- Bab 286 Kekuatan Yang Seimbang
- Bab 287 Air Mata Nikita
- Bab 288 Pemadaman Listrik
- Bab 289 Apakah Kamu Takut Pada Hantu?
- Bab 290 Pembunuh Profesional
- Bab 291 Malam Teror
- Bab 292 Demi Mengobati Luka Nikita
- Bab 293 Nikita Tersipu
- Bab 294 Kekuatan Keluarga Xu
- Bab 295 Ingin Memakai Mahkota
- Bab 296 Situasi Berbahaya
- Bab 297 Sakura
- Bab 298 Semuanya berlutut dihadapanku!
- Bab 299 Denny Vs Kenny
- Bab 300 Mode Langit
- Bab 301 Selamat dari Musibah
- Bab 302 Keluarga Leonard
- Bab 303 Kartu Bank
- Bab 304 Desa Yang Suka Meminjam Uang
- Bab 305 Deposit
- Bab 306 Proyek
- Bab 307 Kenny Datang
- Bab 308 Kenny vs Desa Niutou
- Bab 309 Kenny VS Desa Niutou 2
- Bab 310 Kenny VS Desa Niutou 3
- Bab 311 Kemampuan Kenny yang Sesungguhnya
- Bab 312 Tiada Banding
- Bab 313 Kegagalan yang Tak Terduga
- Bab 314 Kawada
- Bab 315 Denny dan Kawada
- Bab 316 Malam Hari di Tempat Penginapan
- Bab 317 Yian yang Gosip
- Bab 318 Denny Tertangkap
- Bab 319 Denny dan Tim Khusus Pemecah Kasus
- Bab 320 Menuju Alock
- Bab 321 Pemimpin Stirdan
- Bab 322 Aku Adalah Presiden
- Bab 323 Pertemuan Kemenangan Kenny
- Bab 324 Kembali ke Keluargamu
- Bab 325 Denny Wang Dan Stirdan
- Bab 326 Sinyal Bahaya
- Bab 327 Malam Di Kota Judi
- Bab 328 Kematian Stirdan
- Bab 329 Joe Menyerang
- Bab 330 Akan terjadi pertempuran
- Bab 331 Peperangan dalam Wilayah
- Bab 332 Di Ujung Tanduk
- Bab 333 Saudara Baik
- Bab 334 Kembalinya Jacob
- Bab 335 Joe Mati Dalam Pertempuran
- Bab 336 Denny dan Tyas
- Bab 337 Kamu Sangat Kelewatan
- Bab 338 Salam dari Nikita
- Bab 339 Kyle
- Bab 340 Denny Wang dan Jacob
- Bab 341 Kyle yang Licik
- Bab 342 Salam Kedua
- Bab 343 Brigil dan Keluarga Ye
- bab 344 Dome Vs Brigil
- Bab 345 Guru besar
- Bab 346 Kagura dan Marcus
- Bab 347 Aku mengaku salah
- Bab 348 Dome yang Terluka
- Bab 349 Kematian Brigil Qin
- Bab 350 Kejutan Tak Terduga
- Bab 351 Permainan Kecil
- Bab 352 Prinsip dan Kesayangan
- Bab 353 Saudara Baik, Sangat Loyalitas
- Bab 354 Karina
- Bab 355 Senyum Mario
- Bab 356 Para Musuh Denny
- Bab 357 Widji Li Mencari Masalah
- Bab 358 Dendam Antara Guru Dan Murid
- Bab 359 Cepat Tangkap Dia
- Bab 360 Rasa Hormat
- Bab 361 Guru Tolong Aku
- Bab 362 Kembalikan Semuanya Padaku
- Bab 363 Bertemu
- Bab 364 Beri Tahu Dia
- Bab 365 Identitas Denny Wang
- Bab 366 Bersulang Untukmu
- Bab 367 Status keluarga
- Bab 368 Misi dari Monica
- Bab 369 Bekerja sama dengan Organisasi Skeleton
- Bab 370 Suara dari sebelah kamar
- Bab 371 Membohongi Monica
- Bab 372 Dua Hal Baik Datang Secara Bersamaan
- Bab 373 Kalian Melakukannya Dengan Baik
- Bab 374 Pria yang Tidak Berguna
- Bab 375 Wujud Asli
- Bab 376 Tidak sejalan
- Bab 377 Denny Wang dan Karina
- Bab 378 Dihalang Di lampu lalu lintas
- Bab 379 Bertemu Dengan Anggi
- Bab 380 Kunjungan Anggi
- Bab 381 Kisah Anggi
- Bab 382 Kisah Anggi 2
- Bab 383 Kekuatan Mark
- Bab 384 Mantan Guru dan Murid
- Bab 385 Dome Muntah Darah
- Bab 386 Nikita Mengakhiri Hubungan
- Bab 387 Adegan Yang Canggung
- Bab 388 Selamatkan Anggi
- Bab 389 Mengatur Anggi
- Bab 390 Pria Sejati
- Bab 391 Sangat boros
- Bab 392 : Denny Wang dan Anggi
- Bab 393 Melakukan Dua Kesalahan
- Bab 394 Teman untuk Melakukan Kejahatan
- Bab 395 Kekasih Baru Denny Wang
- Bab 396 Friska Ye Menangkap Penjahat
- Bab 397 Rahasia terbongkar
- Bab 398 Hancur Berantakan
- Bab 399 Perpisahan Suami Istri
- Bab 400 Sakura yang Kasihan
- Bab 401 Monica Bertunangan
- Bab 402 Matthew Mencari Masalah
- Bab 403 Listrik di Villa Padam
- Bab 404 Pembalasan Dendam dari Denny
- Bab 405 Pembalasan Dendam dari Denny 2
- Bab 406 Hati yang Terbuka
- Bab 407 Penderitaan Denny Wang
- Bab 408 Sangat Tertarik
- Bab 409 Aku Mau Bersama Denganmu
- Bab 410 Keluaga Zhao
- Bab 411 Batas waktu Tiga hari
- Bab 412 Konfik Yang Semakin Parah
- Bab 413 Tidak Terlibat
- Bab 414 Menghubungi Mario
- Bab 415 Tidak ada hubungan dengannya lagi
- Bab 416 Pernikahan Monica
- Bab 417 Menculik pengantin
- Bab 418 Menculik pengantin (2)
- Bab 419 Matthew Qin Bertindak
- Bab 420 Tidak Berdaya
- Bab 421 Aku Menunggumu
- Bab 422 Putus Asa
- Bab 423 Guru, Maaf
- Bab 424 Denny dan Dome
- Bab 425 Kehidupan Baru
- Bab 426 Cinta lama bersemi kembali
- Bab 427 Kembali ke Alock
- Bab 428 Menteri Kekuasaan
- Bab 429 Pertanyaan
- Bab 430 Ambisi Jacob
- Bab 431 Bertanding
- Bab 432 Ancaman
- Bab 433 Juara Kelas Menengah
- Bab 434 Ancaman Vincent
- Bab 435 Dua Hari Sebelum Pertandingan
- Bab 436 Kencan dengan Nikita
- Bab 437 Semua Orang Keluar dari Lorong
- Bab 438 Denny Wang vs Johnson
- Bab 439 Denny VS Johnson 2
- Bab 440 Serangan Balik
- Bab 441 Terima kasih Atas Kesempatannya
- Bab 442 Kemarahan Johnson
- Bab 443 Johnson terkejut
- Bab 444 Aku Akan Menang
- Bab 445 Minum Ini
- Bab 446 Sudah Kalah Belum?
- Bab 447 Salah
- Bab 448 Tatapan Mata Friska Ye
- Bab 449 Vincent Mencari Masalah
- Bab 450 Menghabisi Denny Wang
- Bab 451 Serangan Besar-Besaran
- Bab 452 Kita Bertemu Lagi
- Bab 453 Kamu Yakin?
- Bab 454 Organisasi Raja
- Bab 455 Tuan Sumanto
- Bab 456 Mengembalikan Uang
- Bab 457 Airon
- Bab 458 Operasi Rahasia
- Bab 459 Vincent Meminta Maaf
- Bab 460 Sekring Peledak
- Bab 461 Ingin mengirim barang
- Bab 462 Naples
- Bab 463 Menyerang Arab Saudi
- Bab 464 Rencana Jacob
- Bab 465 Tim Assassin
- Bab 466 Reaksi Rantai
- Bab 467 Siapakah Dirimu?
- Bab 468 Karena Ia itu Denny
- Bab 469 Bernard Berlutut
- Bab 470 Bunuh Denny
- Bab 471 Thom Tiba
- Bab 472 Kalian tidak bisa Kabur
- Bab 473 Pistol dari Belakang
- Bab 474 Mendapat Semuanya dalam Sekali Tangkap
- Bab 475 Hilangnya Airon
- Bab 476 Tuan Muda Ning Menemukan Pembunuh
- Bab 477 Sosok yang DIkenal
- Bab 478 Master
- Bab 479 Jacob Merebut Kekuasaan
- Bab 480 Seberapa Yakin
- Bab 481 Sebelum Hujan Badai
- Bab 482 istirahat Bersama
- Bab 483 Gelombang Arus Bawah
- Bab 484 Denny vs Sonny
- Bab 485 Sonny yang Perkasa
- Bab 486 Satu Pukulan KO
- Bab 487 Bunuh Dia
- Bab 488 Sonny Terjatuh ke Tanah
- Bab 489 Perubahan Situasi
- Bab 490 Kompetisi yang Semakin Memanas(1)
- Bab 491 Kompetisi yang Semakin Memanas(2)
- Bab 492 Bertahan
- Bab 493 Denny Menyerang Kembali
- Bab 494 Beraksi
- Bab 495 Analisa
- Bab 496 Lari Keluar
- Bab 497 Denny Kecelakaan
- Bab 498 Sumanto Datang
- Bab 499 Negosiasi
- Bab 500 Bicara empat mata
- Bab 501 Meminta bantuan
- Bab 502 Perang dagang
- Bab 503 30 triliun dollar AS
- Bab 504 Ancaman Jacob
- Bab 505 Nikita, Selamat Tinggal
- Bab 506 Aku Ingin Membawanya Pergi
- Bab 507 Masada
- Bab 508 Keributan Karena Kawada
- Bab 509 Keributan Besar Keluarga Takeda 2
- Bab 510 Kebencian terhadap keluarga Takeda
- Bab 511 Tidak dapat Memprediksi Denny
- Bab 512 Gretta
- Bab 513 Bahaya
- Bab 514 Karina
- Bab 515 Beri Kamu Sebuah Pertanggung Jawaban
- Bab 516 Geng Tujuh Bintang
- Bab 517 Kita Datang Terlambat
- Bab 518 Pemandangan Pernikahan Nikita
- Bab 519 Mulai Terlebih Dahulu
- Bab 520 Raphael Bertindak
- Bab 521 Denny Vs Raphael
- Bab 522 Ternyata dia punya kemampuan juga
- Bab 523 Kekuatan Raphael
- Bab 524 Menyerang secara bersamaan
- Bab 525 Istirahat Sebentar
- Bab 526 Bertemu Friska
- Bab 527 Geng Kapak
- Bab 528 Fengali
- Bab 529 Bertemu Vera
- Bab 530 Bertemu Anggi
- Bab 531 Kenny dan Raphael
- Bab 532 Bukan Keluarga Qin
- Bab 533 Kemarahan Anggi
- Bab 534 Perubahan Situasi Perang
- Bab 535 Bergabung
- Bab 536 Agassi Terperangkap
- Bab 537 Menghilangnya Anggi
- Bab 538 Airon Terluka
- Bab 539 Rencana Khusus
- Bab 540 Kelima Negara Bersatu
- Bab 541 Pertempuran yang Menentukan
- Bab 542 Mengendalikan Situasi
- Bab 543 Krisis
- Bab 544 Assassin Luksemburg
- Bab 545 Jacob Melarikan Diri
- Bab 546 Konfik Internal
- Bab 547 Pemberontakan Sumanto
- Bab 548 Bertemu Dengan Jacob
- Bab 549 Buat Gaun Pengantin Untuk Orang Lain
- Bab 550 Pertunjukkan Yang Bagus Dimulai
- Bab 551 Tim Pembunuh Terungkap
- Bab 552 Ada Pengkhianat
- Bab 553 Rustam
- Bab 554 Bunuh Denny
- Bab 555 Kamu adalah orangnya Jacob
- Bab 556 Kekuasaan Sumanto
- Bab 557 Keluarga Sorlokk
- Bab 558 Gandi
- Bab 559 Gandi Dan Sumanto
- Bab 560 Pembubaran Koalisi Lima Negara
- Bab 561 Krisis ekonomi
- Bab 562 Denny Memberi Uang
- Bab 563 Reuni Kampus
- Bab 564 Daniel
- Bab 565 50 juta dolar
- Bab 566 Debat Bisnis
- Bab 567 Sindiran Denny
- Bab 568 Gissel Membantu
- Bab 569 Gissel Berhasil
- Bab 570 Persyaratan Friska
- Bab 571 Tamat