Si Menantu Buta - Bab 110 Gissel Tidak Puas

Orang yang menghargai dirinya sendiri, otomatis orang lain juga akan menghormati dia.

Ini adalah hal yang Denny ajarkan kepada Nesyia.

Dulu Keluarga Shen selalu mengandalkan Keluarga Ye, sedangkan Keluarga Ye, mereka selalu meremehkan kerabat dari luar ini. Neysia begitu polos dan semangat, dia memiliki sebuah penampilan yang manis dari luar, sering kali membuat Kay yang begitu nakal ini untuk mengganggunya.

Karena dia adalah kerabat kandungnya sendiri, lagi pula dia juga tidak akan bisa mendapatkannya, maka lebih baik dia mengganggunya untuk menyenangkan dirinya.

Pada akhirnya, Gissel lagi-lagi menanamkan sebuah konsep yang salah padanya, dia memberitahunya bahwa, selama dia menikah dengan orang yang kaya, maka hidupnya akan berubah, dan menyuruhnya untuk mendekati orang-orang yang kaya. Dan Neysia selalu berada di kalangan orang-orang kaya, bahkan tak luput membuat orang-orang semakin tidak menghormatinya.

Dan sekarang, setelah bersama dengan Denny, dia telah belajar banyak.

Secara tidak langsung, dia dipengaruhi oleh apa yang dia lihat dan dia dengar. Perlahan dia mempelajari kepribadian Denny yang begitu kuat dan sombong, dia juga mempelajari kemampuan Denny yang sedikit bermuka dua. Hanya di depan Denny, Neysia masih tetap seorang gadis yang polos dan semangat, tapi di hadapan orang lain, dia sudah sangat berbeda.

“Nenek pasti sudah menerima hadiah dari Nesyia, kan?” ucap Neysia sambil tersenyum.

Postur tubuhnya ramping, dengan mengenakan sepatu hak tinggi, membuat dia terlihat begitu jenjang dan elegan, penampilannya bak seperti seorang nona besar dari sebuah keluarga yang terhormat.

“Sudah.” Nyonya besar itu tertegun melihat Neysia.

“Masih ada satu hadiah lagi, aku harap nenek menyukainya.” Sambil tersenyum, Neysia menepuk tangan mulusnya.

Ketika Neysia mengulurkan tangannya, datang seseorang dengan membawa baki yang ditutupi kain merah dan meletakkannya di hadapan Nyonya besar itu. Dengan begitu cepat, kain merah itu segera dibuka oleh orang tersebut, lalu sebuah mangkuk dihiasi penuh dengan berbagai hiasan batu permata muncul di hadapan Nyonya besar.

Ruang perjamuan hotel ini tidak begitu banyak jendela, dan hanya memiliki satu lampu gantung indah yang terus menyala di sana.

Saat cahaya lampu gantung itu menyinari batu permata yang ada di atas baki tersebut, membuat batu permata itu memunculkan berbagai cahaya yang berkelip-kelip, bersinar di mata Keluarga Ye.

“Ini adalah sebuah mangkuk harta karun, aku harap Nyonya besar selalu sehat senantiasa, bisnis Keluarga Ye semakin berjaya, sama seperti mangkuk harta karun ini, selamanya menghasilkan kekayaan yang tumpah ruah.” Neysia berkata dengan tersenyum.

Neysia hanya menghabiskan dana sebesar beberapa miliar saja, tapi jika dilihat dari sisi yang begitu berharga, barang-barang ini tampak berharga puluhan miliar.

Total aset yang dimiliki oleh Keluarga Ye hanya sekitar puluhan miliar saja, pandangan mereka langsung terpana setelah melihat hadiah ini.

Uang tunai yang dia berikan sudah cukup mengejutkan mereka.

Ditambah dengan hadiah kali ini, semakin mengejutkan mereka.

Melihat Nesyia yang begitu mudahnya memberikan hadiah-hadiah mahal ini, Nikita bahkan merasa tidak nyaman berada di sini, dia segera membalikkan badannya dan melirik tajam ke arah Denny.

Ini bukan lagi perayaan ulang tahun Nyonya besar.

Ini hanyalah ajang untuk memamerkan kekayaan.

Nikita tahu, di balik dari Neysia bisa menjadi bos dari Perusahaan Adirama, pasti ada campur tangan Denny. Dan sekarang, Neysia dengan begitu mudah memberikan hadiah yang sangat berharga, ini pasti juga dorongan diam-diam dari Denny Wang!

Raut wajah Denny tampak polos melihat hal ini.

Ini adalah ide dari Sumanto pada Nesyia, tidak ada hubungannya sama sekali dengannya.

“Neysia, kamu sudah gila ya!?” Gissel terpana melihat hadiah yang ada di atas meja, matanya sudah tak tahan lagi.

Dia sudah ingin memaki orang.

Dalam hatinya dia berpikir, siapa Nyonya besar ini, ada hubungan apa dia dengan Neysia? Bagaimana mungkin Neysia bisa memberikan hadiah yang begitu berharga kepada Nyonya besar, seharusnya dia yang mendapatkan hadiah ini, dia ini Bibi keduanya!

“Nenek, apa kamu menyukai hadiah ini?” tanya Neysia sambil tersenyum.

“Hadiah yang begitu berharga ini, pasti setidaknya bernilai puluhan miliar, bukan?” setelah tertegun sekian detik, Nyonya besar akhirnya melirikkan matanya kepada Neysia, pancaran matanya penuh dengan kerumitan.

“Harganya tidak perlu diungkit lagi, ini hanyalah satu niatan dari hati Neysia.” Neysia tersenyum.

“Neysia, kamu sungguh orang yang berjasa bagi Keluarga Ye kami!” tiba-tiba Tuan Besar berkata, dia tak kuasa menahan getaran yang ada di dalam hatinya.

Hadiah ulang tahun Nyonya besar dari Keluarga Ye kini juga telah mencuri perhatian dari semua hadirin yang ada, melihat Neysia memberikan hadiah yang bernilai begitu fantastis, seluruh aula perjamuan ini menjadi heboh.

Semua orang mengagumi kekayaan yang dimiliki oleh Neysia, mereka juga tak kuasa melontarkan pujian kepada Neysia, “Pada akhirnya anak muda cantik inilah yang akan memberi keuntungan, menemukan menantu yang begitu kaya raya, dan sekarang Keluarga Ye juga ikut terkena imbasnya, sungguh mulia.”

“Dari dia kecil, aku sudah merasakan sesuatu yang beda dengannya, wajahnya begitu bersinar, memancarkan keberuntungan dan kemakmuran. Dan coba lihat sekarang, sungguh sangat berkah.”

“Tak hanya berkah, aku lihat, berkah ini berdampak pada seluruh Keluarga Ye.”

“Neysia sudah berbeda dari sebelumnya, dengan begini, kelak pasti akan banyak kerabat yang mendekatkan diri. Tak usah bicarakan yang lain, pada ulang tahun kita nanti, dia pasti juga akan memberikan kita hadiah yang bagus.” Seseorang diam-diam berdiskusi.

Kemurahan hati Neysia telah membuat orang-orang ini merasa keterikatan dengannya. Terlalu royal, dan sekarang juga merupakan direktur sebuah perusahaan besar, meskipun tidak bisa mendapatkan uang tunai, tapi setidaknya mereka bisa mendapatkan sedikit bisnis kecil yang cukup untuk menghidupi mereka.

“Anak kamu ini sungguh luar biasa.” Seseorang tampak mengacungkan jempol kepada kedua orang tua Neysia.

Raut wajah kedua orang tua Neysia terkejut.

Sejak kapan anak mereka menjadi begitu kaya raya, dapat menantu kaya raya dari mana, mereka sama sekali tidak mengetahuinya.

“Neysia, apa kamu gila? Ada hubungan apa Nyonya besar Keluarga Ye denganmu, kenapa kamu memberinya hadiah yang begitu mahal padanya?” Gissel menarik Neysia pergi, lalu berbisik padanya.

“Aku juga akan memberikan hadiah padamu.” Kata Neysia.

“Aduh, ini sungguh merepotkan.” Raut wajah Gissel seketika berubah tersenyum.

“Gissel, kenapa kamu menyeret tamu terhormat kita? Aku tahu kamu dan Neysia adalah kerabat, tapi hari ini adalah ulang tahunku, kamu tetap harus melayaninya dengan baik. Cepat persilakan Neysia duduk.” Sikap Nyonya besar sedikit tidak puas dengan Gissel.

“Baik.” Setelah Gissel selesai berbisik pada Neysia, dia segera membawa Neysia kembali ke tempat semula.

Setelah Neysia memberikan hadiah yang paling berharga dan mahal, dan tidak ada yang bisa menandinginya, raut wajah sombong pun menghiasi Keluarga Ye saat ini.

Dia langsung duduk di tempat Kay, hal ini membuat Kay jadi harus duduk berdampingan satu meja dengan Denny.

Kay sama sekali tidak habis pikir, seseorang yang dia ganggu sejak kecil, kini telah berubah menjadi sosok yang begitu diagungkan oleh orang-orang.

Kejadian tadi, di mana dia didorong oleh para anak buah Neysia di depan pintu masuk, ini pasti juga rancangan dari Neysia.

Ini pasti karena dia telah menyinggung Neysia, walau bagaimanapun juga, dia sudah tak bisa menebus kesalahannya lagi.

Melihat Neysia hari ini menjadi seorang tamu terhormat, dari tempat duduk Kay, kini berpindah ke tempat duduk Nadine, dan duduk di dekat Nyonya besar saat ini, dia telah ditarik oleh Nyonya besar dan bercengkerama dengan akrab, melihat Denny dan Friska yang ada di meja ini, Kay pun dengan kesal menghelakan sebuah napas panjang.

“Nyonya tua dan sekelompok kerabat dari Keluarga Ye sungguh cukup realistis.” Ucap Kay kesal.

Tidak ada yang mempedulikannya, Denny hanya menatapnya dengan pandangan simpati, sedangkan Friska dan beberapa kerabat lainnya diam-diam memperhatikan ke arah Neysia di sana.

“Lebih baik jadi orang biasa, daripada tinggal di dalam keluarga ini.” Ucap Kay meluapkan emosinya.

Dia juga tidak takut akan terdengar oleh para kerabat lainnya, dia pun langsung melontarkan kata-kata ini secara terang-terangan.

“Aku adalah cucu kandung dari Nyonya besar ini, garis keturunan langsung dari Keluarga Ye. Nyonya besar ini telah menggantikan tempat dudukku untuk Neysia, hanya karena dia memberinya sebuah hadiah mahal. Jika ada kesempatan, aku harus membalasnya.” Kata Kay.

Denny masih tidak berkata apa-apa.

“Denny, kamu buta seperti ini, pasti sering disiksa oleh Keluarga Ye kan, apakah kamu tidak ingin balas dendam? Neysia bahkan memiliki hubungan baik denganmu, sekarang dia telah menduduki posisi utama di Keluarga Ye, tapi tidak terimbas juga dirimu.” Ucap Kay dengan tawa sinis.

Denny mengeluarkan sebatang rokok, kemudian menyalakannya.

Melihat Denny yang tidak mempedulikan dirinya, hal ini semakin membuat Kay tambah emosi. Dia tak kuasa menahan makiannya yang begitu beracun untuk memprovokasi Denny.

Saat Kay hendak melontarkan kata-kata kotor, bibi pertama dan kedua dari Keluarga Ye segera menoleh dengan raut wajah jelek ke arah Friska, “Nyonya besar meminta kamu dan Denny duduk di sana, kami ini adalah wanita dari Keluarga Ye, jadi kami tidak akan satu meja dengan kalian.”

“…………” Kay terkejut sambil memandangn Denny.

Denny hanya menghisap dalam-dalam sebatang rokoknya, lalu berdiri dan berjalan ke sana dengan Friska, mereka kembali ke meja utama.

Dia sudah mengetahuinya, dengan Neysia memberikan sebuah hadiah berharga, hal ini memberikan Friska sekeluarga mendapatkan sebuah kekuatan, bahkan Nyonya besar mengacuhkan Glen sekeluarga, tapi hari ini, dia pasti akan melayani keluarga mereka dengan baik.

Dan setelah Nyonya besar melihat kedatangan mereka, raut wajahnya juga terlihat sangat ramah dan tersenyum menyambutnya, “Sini duduk, akhirnya keluarga kita berkumpul kembali.”

Nyonya besar Keluarga Ye memang begitu realistis, karena Neysia telah memberikan sebuah hadiah yang begitu berharga, kini posisinya bahkan jauh lebih kandung daripada cucu wanita kandungnya sendiri.

Denny bahkan sedikit merasa ketakutan, setelah hadiahnya dikirim ke sini nanti.

Bagaimana sikap Nyonya besar ini padanya?

“Ibu, ayo kita makan.” Ucap Janu sambil mengerutkan kening, dia juga sedikit tak kuasa melihat sikap Nyonya besar ini.

“Baik, ayo makan, jangan sampai Neysia kelaparan.” Nyonya besar segera mengangguk.

Ketika acara ulang tahun ini baru saja dimulai, Gissel melirik Denny yang duduk di sebelah Friska dengan tatapan tidak senang, meskipun dia duduk di tengah Friska, tapi dia tetap mengulurkan tangannya dan mencubit Denny dengan keras.

“Apa salahku?” Denny kebingungan melihat kelakuan Gissel.

“Kenapa, kenapa memangnya? Lihat kebusukan dirimu, telah dikalahkan oleh orang lain. Lihat Neysia, dia memiliki kemampuan, sekali pulang ke rumah membawakan keberkahan tiada tara. Dan kamu, kamu ini Tuan Muda dari Keluarga Wang dari Kota Kimraden, apa yang sudah kamu berikan kepada Friska?” ucap Gissel tidak puas.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu