Si Menantu Buta - Bab 496 Lari Keluar

Mario langsung menghela nafas, “Kalau begitu, ia tidak memiliki bantuan.”

Satu pembunuh masih tidak membuat Mario begitu takut. Mario hanya takut waktu diulur semakin lama dan adanya pembunuh suruhan orang lain.

Denny tidak berbicara, ia meletakkan tangannya diatas pundak Mario. “Mario, kamu terluka?”

Saat Mario terluka, tubuhnya kebetulan menindih Denny. Apalagi pembunuh itu menembak rusak semua lampu jalan dengan cepat. Ditambah setelah tertembak, Mario sama sekali tidak mengeluarkan suara kesakitan, jadi ia pun tidak tahu bahwa Mario terluka.

“Tak apa-apa.” ujar Mario tenang.

Denny sibuk meminggirkan tangannya dari pundak Mario. Ia mengepalkan tangannya erat, hingga saat ini wajah Denny pun menjadi murung.

Ada luka tembak harus segera diobati, kalau tidak lukanya infeksi dan bisa menimbulkan penyakit berat.

Hanya saja Denny sekarang sama sekali tidak bisa melihat jelas luka Mario. Jika ia menyalakan senter, maka ia telah mengungkapkan lokasinya untuk pembunuh itu.

Denny mengulurkan tangan dan memeluk tulang rusuk. Sebelumnya lukanya hanya diobati dengan mudah, sekarang tulang rusuknya yang dipatahkan itu pun mulai merasa kesakitan.

“Ia masih belum pergi?” Denny melihat ada seorang pengawal yang jatuh lagi dan hatinya mulai merasa takut.

Sepertinya pembunuh yang Jacob suruh sama sekali tidak bisa menahan Naples itu.

“Biarkan orang kita beraksi juga.” ujar Denny kepada Mario.

Lokasi pembunuh itu sangat jauh dari sini, tapi lebih dekat dari tempat parkir Naples berada.

“Tetap pakai rencana sebelumnya.”

Denny memperkirakan waktu bahwa Naples seharusnya baru saja hampir mau dibunuh sekali. Seharusnya sekarang ia tidak begitu berwaspada, tapi tidak sepenuhnya bersantai-santai.

Jadi Denny membiarkan Jaehan pergi sekarang dan Jaehan sama saja pergi mencari mati.

Tetapi Jaehan bisa membunuh pengawal kuat samping Naples. Saat ini, Naples pasti merasa panik dan menyuruh pembunuh kelas satu ini kembali.

Tetapi di saat pembunuh Arab Saudi dalam perjalanan pulang, seharusnya pembunuh Alock yang disuruh Denny akan berhasil membunuh. Di saat yang sama, Denny pun bisa bebas kembali.

“Benar-benar tak sangka, satu orang dari seberang sana bahkan menggunakan kegelapan untuk menahan kita segerombol disini.” Denny tertawa ringan.

“Ia sudah kemari.” Mario mendengar suara langkah kaki dengan teliti, lalu tiba-tiba mengeluarkan pistol dan menembak ke depan.

Penglihatan Mario dalam kegelapan tidak sebagus pembunuh Arab Saudi, jadi ia hanya bisa menggunakan pendengaran untuk melawannya.

Reaksi pembunuh Arab Saudi juga sangat cepat. Setelah mendengar suara, lalu serangan Mario itu pun terjatuh diatas dinding.

........................

Di depan Naples sana ada segerombol orang yang tertembak mati. “Mereka adalah orang Amerika Utara, seharusnya suruhan Jacob.”

“Jacob telah membawa pasukan militer untuk menyerang Arab Saudi.” ujar Agassi.

“Apa?” Ekspresi wajah Naples pun berubah dengan cepat.

“Aku tidak sangka ia bisa-bisanya tiba-tiba melakukan penyerangan di saat ini. Kita harus segera kembali.”

Tiba-tiba dua pengawal menghalang dihadapan Naples, lalu terjatuh ke lantai.

“Masih ada pembunuh?” ujar Naples.

Ia langsung berlari ke belakang mobil. Agassi pun juga berlari ke samping Naples.

Lalu ada sejumlah peluru yang menembak kearah mobil.

“Musuh kita hanya ada satu orang?” ujar Naples.

“Seharusnya iya.” ujar Agassi.

Pengalaman peperangan Naples juga banyak, karena ia menduduki posisi Presiden melalui perperangan. Naples dan Jacob sama menyukai perang. Ada sedikit masalah saja bisa dijadikan alasan untuk mulai perperangan.

Sebelumnya Naples juga sering memimpin Arab Saudi untuk mencari banyak kali masalah dengan Alock. Hanya saja setelah Denny menjadi Presiden, perekonomian Alock memang menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Karena itu, Naples pun tidak banyak bertingkah lagi.

Jaehan menghela nafas. Membunuh orang lain, serangan pertama adalah yang terpenting. Jika serangan pertama tidak berhasil, maka itu bisa mengejutkan musuh dan selanjutnya hampir tidak ada harapan lagi untuk lanjut membunuh.

Jaehan juga tahu dirinya tidak dapat membunuh Naples, jadi ia pun mulai mundur.

“Ingin kabur setelah membunuh? Tidak mungkin bisa.” ujar Naples.

“Sudahlah, jangan mudah terjebak.” ujar Agassi.

“Benar juga.” Naples kembali tenang, tapi ada dua pengawal lagi yang menghalangi jalan Jaehan.

“Bunuh ia.” Naples memberi perintah.

Jaehan tahu dirinya akan mati, oleh karena itu ia mempertaruhkan nyawa untuk melawan.

Sebagai seorang pembunuh tidak membunuh orang lain, maka dirinya yang akan terbunuh. Jaehan telah menyiapkan diri.

Hanya saja sebelum ia dibunuh orang lain, ia pasti akan membunuh beberapa orang lagi.

Tunggu Naples membunuh Jaehan, banyak pengawal di sampingnya pun sudah jatuh mati.

“F**k, pembunuh ini hebat juga.” Naples memasang wajah suram, “Segera suruh ia kembali, mungkin saja masih ada pembunuh lain.”

“Tidak perlu.” Agassi mengukir sebuah senyuman.

“Kamu mau menantang perintahku?” Naples marah.

“Kamu kira pengawal sekitar dibunuh oleh pembunuh itu?” ujar Agassi sambil tertawa.

“Apa maksudmu?” Naples bertanya.

“Aku biasanya tidak lebih buruk darimu, untuk apa aku harus diperintah olehmu. Banyak keputusanmu tidak dibuat dengan tenang, kalau bukan karena aku membantumu, kamu kira kamu bisa menduduki posisi presiden Arab Saudi?” Agassi melihat Naples dengan tatapan mata tidak peduli.

“Aku mengeluarkan begitu banyak usaha di belakang sana, tapi orang lain mengira itu semua adalah kontribusimu.”

“Aku sudah menahan ini lama sekali, akhirnya aku mendapatkan kesempatan juga.”

"Kesempatan? Orang-orang yang tersisa di sekitar, semuanya milikmu?” Naples menarik nafas dalam.

“Kamu dibunuh oleh pembunuh. Setelah kamu mati nanti, posisi presiden akan menjadi milikku.” Agassi melirik Naples sekilas.

Naples langsung mengeluarkan pistol, lalu Agassi pun langsung menendang terbang pistol di tangan Naples.

“Kamu begitu hebat?” Naples agak tercengang.

“Aku sudah mengikutimu begitu lama, dan kamu masih belum mengetahui kemampuanku? Bisa dikatakan ini sangat menyedihkan.” Agassi tertawa, berjalan langkah demi langkah mendekati Naples.

Tiba-tiba ada serangan dari belakang, Naples pun tewas di tempat.

“Memang benar bahwa pembunuh Alock telah menemukan kesempatan. Orang yang ingin membunuhmu bukanlah aku.” Agassi pun langsung membawa sisa pengawal yang ada pergi meninggalkan tempat.

Denny terus menghitung waktu dan hatinya mulai merasa panik.

“Mengapa orang yang begitu sayang nyawa seperti Naples masih belum memanggil orangnya pulang? Jangan-jangan terjadi sesuatu?”

Mario merobek pakaiannya dan membungkus asal luka tembak di pundaknya dalam kegelapan untuk menghentikan darah.

Tetapi kepalanya sudah mulai merasa pening.

“Tidak boleh lanjut begini lagi.”

Semakin banyak waktu yang dihabiskan, semakin tidak baik untuk Denny dan Mario.

Pembunuh bersembunyi dalam kegelapan. Siapapun yang keluar terlebih dahulu akan langsung tertembak. Denny tidak ingin para pengawalnya cari mati, jadi terus memerintah mereka untuk bersembunyi dan tidak keluar untuk beraksi.

Tapi saat ini, jika mereka terus menghabiskan waktu, Mario tidak akan bisa tahan lagi dan lukanya akan memburuk.

Denny tidak akan membiarkan Mario terjadi sesuatu. Tidak keburu juga jika menunggu kedatangan Thom.

Satu tangan Nikita memegang pistol, satu tangannya lagi bergandengan bersama tangan Denny dengan erat.

Telapak tangan Nikita sudah mulai keringat, Denny bisa merasakan kegugupan Nikita. Situasi sekarang sangat kritis.

“Jangan khawatir, belum saatnya kita putus asa.” Suara Denny terdengar lemah.

Namun Nikita merasa tenang setelah mendengar ucapan Denny.

“Kita pasti bisa keluar dengan hidup.” ujar Nikita.

Denny menarik nafas dalam, lalu menerima sebuah pistol dari tangan seorang pengawal. “Mari kita lari keluar.”

Ia baru saja keluar dari pojok tembok sana, lalu sebiji peluru pun melayang kearahnya.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu