Si Menantu Buta - Bab 467 Siapakah Dirimu?

Jacob marah besar saat mendengar berita Denny yang hampir saja terbunuh, lalu ia pun langsung menghubungi Denny.

Siang itu Naples datang membanggakan dirinya, lalu malam itu Denny mengalami pembunuhan. Jacob tentu saja langsung curiga kepada Naples.

“Hal ini belum tentu dilakukan oleh Naples. Kita sama sekali belum ada bukti.” Denny malah terdengar lebih tenang.

“Apakah kita memerlukan bukti untuk memberi ajaran kepada Naples si bajingan itu? Kita hanya perlu langsung mencari orang untuk membunuhnya.” Jacob sudah memastikan bahwa pelakunya adalah Naples.

“F**k, berani-beraninya ia menyentuh sahabatku. Aku akan membunuhnya.”

“Jacob, kamu jangan gegabah, mari menenangkan diri.” ujar Denny dengan tenang.

“Kalau bukan Naples yang menyuruh orang datang membunuhmu, ia pun juga harus mati.” ujar Jacob dengan serius.

Sejak awal, Jacob sangat tidak puas kepada Naples itu. Ia sudah lama ingin menyerang Arab Saudi dan membunuh si Naples. Arab Saudi sana memiliki banyak geng, tapi tidak memiliki pemimpin. Suatu saat negara itu akan terjebak dalam kekacauan untuk sementara waktu. Banyak kekuasaan besar dalam negeri juga akan saling bertarung demi mendapatkan posisi presiden. Oleh karena itu, hal ini pun juga membuat kesempatan baik untuk menyerang Arab Saudi.

“ Naples itu memang harus mati.” ujar Denny datar.

Naples pasti tidak akan begitu mudah untuk menyelesaikan masalahnya antar Arab Saudi dan Alock. Denny menyadari bahwa perperangan itu tidak bisa dihindari, jadi Denny juga ingin menggunakan kerugian yang kecil untuk mendapatkan kemenangan yang besar.

“Betapa susahnya untuk membunuh Naples, kupikir kamu tahu jelas. Tapi jika kamu sudah memikirkannya dengan baik, aku juga tidak akan menghalangimu lagi.”

Denny tahu dirinya tidak bisa mengubah keputusan apapun yang dibuat Jacob. Ia selalu mengelak saran Jacob, membuat Jacob semakin berjaga-jaga dari dirinya, sehingga hubungan kedua pihak menjadi tidak begitu baik.

Apalagi Jacob bisa menyetujui beraksi menyerang Arab Saudi setelah menyerang Sonny, ini sudah cukup menghargai Denny. Saat ini Denny memang tidak boleh lagi menolak keinginan Jacob.

“Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Setelah Naples mati, Arab Saudi akan menjadi kacau, sehingga kita mudah mendapatkannya.” Jacob menunjukkan senyuman kejamnya.

Denny bisa menyetujui saran Jacob, hal ini membuat Jacob sangat senang. Lagi pula bagi Jacob, ia juga tidak ingin membuat hubungan antar ia dan Denny menjadi buruk.

“Hanya saja membunuh Naples bukanlah hal mudah, kamu harus lebih berhati-hati. Lebih baik kamu bisa membunuhnya dalam sekali serangan, kalau tidak kita mungkin saja bisa menimbulkan kekacauan, sehingga Naples akan memperkuat tingkat kewaspadaannya.” ujar Denny.

Denny tahu serangan Jacob sangatlah teliti, tapi Denny merasa sekarang bukanlah saat yang baik untuk menyerang Naples. Masalah Denny dibunuh sama sekali tidak begitu heboh, lagi pula ini bukanlah hal kecil.

Hubungan Arab Saudi dan Alock sangatlah buruk. Naples pasti akan menyuruh orang untuk memperhatikan gerak-gerik Alock. Naples pasti tahu juga tentang Denny yang dibunuh, jadi saat-saat ini merupakan saat dimana Naples lebih berwaspada. Ia juga sedang berlindung, agar dirinya tidak bisa dibunuh orang lain.

“Aku agak lelah mengurus masalah negara beberapa hari ini, dan memutuskan untuk jalan-jalan.” ujar Denny tiba-tiba.

Denny hanya ingin memeriksa Airon, tapi ia tidak ingin ketahuan Airon. Jalan-jalan hanyalah alasan untuk menipu orang.

Apalagi Denny tahu tujuan orang lain membunuh dirinya adalah dirinya sendiri. Berdiam di dalam rumah mungkin saja melibatkan Tyas juga.

Tentu Denny juga memiliki tujuan lain untuk meninggalkan negara Alock. Ia mau pergi ke pulau yang diberi tahu Thom. Ia ingin menggunakan kesempatan keluar kali ini untuk memperbesarkan kekuatan yang ia miliki.

“Boleh juga, tekanan yang kamu terima beberapa saat ini juga tidak dikit.” ujar Jacob.

Jacob malah sangat puas terhadap keputusan Denny ini. Denny tidak lagi memakai narkoba bersama Jacob dan hal ini membuat dirinya merasa tidak seru. Lagi pula Denny selalu mengurus masalah politik di dalam Alock. Ada banyak saat dimana Jacob harus menjaga harga diri Denny, dan itu membuat dirinya merasa tidak leluasa.

Denny selanjutnya berbincang beberapa kalimat dengan Jacob, lalu ia pun memutuskan panggilannya.

..............

Airon duduk di dalam kantor dan memasang wajah pucat.

“Kamu gagal.” ujar Airon cuek kepada pihak di seberang panggilan sana.

“Iya, aku yang terlalu meremehkan Denny. Tapi aku akan berhasil membunuhnya.”

“Bukan, kamu sendiri yang terlalu menyayangi nyawamu.” Kemarin Denny sangatlah lelah, dan itu merupakan kesempatan yang terbaik, jadi Airon pun segera menyuruh pembunuh itu untuk segera beraksi.

Airon tahu jelas dengan kemampuan pembunuh yang ia suruh. Jika ia tidak takut mati, makan kemungkinan Denny bisa hidup kembali tidak akan begitu besar.

“Aku tidak perlu menghilangkan nyawaku untuk membunuh orang lain. Jika aku mati, apa gunanya aku memperoleh uang?”

“Sudahlah, aku juga tidak ingin mendengar penjelasanmu.” Airon memutuskan panggilannya.

Tak lama kemudian, Jacob masuk ke dalam.

“Beberapa hari ini Denny akan pergi keluar untuk berlibur. Aku perlu kamu yang membantuku untuk mengawasinya.” Kewaspadaan Jacob kepada Denny tidak akan melemah.

Antara Denny dan Jacob, sama sekali tidak ada kata percaya satu sama lain.

“Baik.” Airon menunjukkan senyuman lagi, karena kesempatan untuk membunuh Denny datang lagi kepadanya.

.....................

“Denny, kamu mau pergi?” tanya Tyas.

“Iya, aku harus pergi mengurus beberapa hal.” ujar Denny.

Untuk hal memperbesarkan kekuasaan, Denny belum ingin memberi tahu Tyas untuk sementara. Hal ini bukan dikarenakan Denny tidak percaya kepada Tyas, melainkan dengan situasi sekarang, semakin dikit yang diketahui Tyas, semakin lebih aman.

“Tidak boleh, ini sangat berbahaya. Kamu harus tetap berada di Alock, maka orang yang membunuh akan tidak lebih berani datang menyerangmu lagi.” ujar Tyas.

Tyas juga sangat pintar. Ia menyadari Denny saat ini pergi karena tidak ingin melibatkan ia dan anak-anak. Jika pembunuh itu tidak bisa membunuh Denny dalam waktu yang lama, maka mungkin saja akan membunuh orang-orang terdekat Denny untuk melampiaskan amarah.

“Aku mau memancing pelakunya.” Denny menyunggingkan sebuah senyuman.

Ingin mencari bukti Airon yang menghubungi pembunuhnya sangatlah susah, jadi Denny berencana untuk menangkap pembunuh yang disuruh Airon.

Airon ingin membunuh Denny, tentu tidak akan menggunakan anak buah yang dekat dengannya. Pembunuh ini tentu bekerja kepada Airon demi mendapatkan keuntungan. Tapi Denny bisa mengetahui bahwa pembunuh ini sangat menyayangi nyawanya. Ia pasti tidak akan merugikan diri sendiri demi seorang Airon.

Denny hanya perlu menangkapnya, maka ia akan memiliki cara untuk mendapatkan bukti komunikasi antar Airon dengan pembunuh itu.

“Tenang saja, lukaku sudah sepenuhnya pulih. Aku akan baik-baik saja.”

Denny tahu jelas sangat berbahaya jika keluar pada saat ini. Tapi terus menetap di Alock, memungkinkan dirinya akan mengalami pembunuhan lagi. Denny sama sekali tidak ada tenaga untuk terus berjaga-jaga. Masalah ini harus segera diselesaikan. Memperbesarkan kekuasaan sendiri juga merupakan hal yang buru-buru dilakukan oleh Denny.

“Kalau begitu, biarkan aku pergi bersamamu.” Tyas memegang tangannya erat sambil menatap Denny.

“Kak Tyas, biarkan aku saja yang pergi bersama Denny. Kamu masih harus menjaga anak di rumah.” ujar Nikita.

Denny berpikir sesaat, lalu menerima saran Nikita.

Denny tahu Nikita telah membuat keputusan. Kalaupun ia tidak membiarkan Nikita pergi bersamanya, Nikita sendiri pun akan diam-diam mengikuti Denny.

Apalagi Denny ada bilang ia mau jalan-jalan kepada Jacob. Membawa Nikita bersamanya, lebih mudah untuk mengurangi kecurigaan Jacob kepadanya. Ditambah Nikita bisa berkelahi, bisa melindungi diri sendiri dan juga dapat membantu Denny.

Denny merencanakan jalur menyetir mobil dan membawa Nikita datang ke wilayah perbatasan negara Alock.

“Mario, disini kan?” tanya Denny.

“Benar, terbang dari bandara sini.” ujar Mario.

Wilayah perbatasan negara Alock masih jauh lebih kurang dibanding dengan wilayah lain.

Siang hari, Denny membawa Nikita berjalan ke dalam hotel setempat yang terhitung mewah.

Saat ini, Denny mendengar di sampingnya ada orang yang berbisik dengan bahasa inggris.

“Kamu yakin Alock cukup makan barang-barang ini?” Seseorang dengan jenggot lebat melihat sekitarnya.

“Sini hanyalah wilayah Alock yang paling miskin. Mereka semua pasti bisa makan narkoba ini.” ujar pria berjenggot itu kepada orang di seberangnya.

“Alock sudah menjadi negara yang melarang adanya penggunaan narkoba, apakah kalian tidak tahu?” ujar Denny sambil tersenyum santai.

Mereka tercengang sesaat. Mereka sama sekali tidak sangka ada orang di wilayah perbatasan negara ini yang bisa mendengar bahasa inggris yang mereka katakan. Tapi mereka pun kembali biasa dengan cepat.

“Siapakah dirimu? Kita sih kenal kepada Jacob.”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu