Si Menantu Buta - Bab 453 Kamu Yakin?

"Namun aku tidak ingin bertemu denganmu," Denny berkata dengan dingin.

"Heh, apakah kamu melihat orang di belakangku, Denny? Ini adalah kekuasaanku, namun kamu tidak memiliki kekuasaan ini sepertiku. Aku hanya menggerakkan tangan dengan mudah, banyak orang akan membantuku dalam bekerja, namun kamu tidak bisa melakukan hal tersebut," Vincent tersenyum sombong.

Vincent benar-benar percaya diri terhadap bawahan yang tengah berdiri di belakangnya, mereka tidak bisa sebanding dengan Johnson, namun mereka adalah orang yang luar biasa dalam berkelahi, tidak sulit bagi mereka jika menghancurkan Denny.

Denny benar-benar tidak mempunyai suasana hati yang baik untuk memperdulikan Vincent, ia terus memikirkan masalah yang berhubungan dengan Alock dalam benak pikirannya. Jacob tetap berpegang teguh akan menghancurkan segala rencananya.

"Kamu tidak butuh memaksakan diri untuk bertahan, segera meminta maaf terhadapku," Vincent menunjuk ke arah wajah Denny.

"Mohon dirimu lebih hormat terhadap kita," Mario berkata dengan mimik wajah datar.

"Hehe, aku berpikir sepertinya dirimu sudah mengetahui situasi sekarang dengan jelas, memperolehkan kemenangan yang lebih banyak adalah diriku, bukan kalian. Kekuasaanku jauh lebih besar dibanding kalian, tentunya aku mempunyai hak bicara yang lebih banyak, dan aku sudah sangat menghargai kalian," Vincent berkata dengan tidak senang.

"Aku masih ingin memberitahu satu masalah kepadamu, jangan membahas tentang 'menghargai' di depan orang yang jauh lebih berkuasa."

Johnson merasa Denny adalah petinju miskin di Alock, ia merasa tidak butuh mengetahui masalah orang jahat seperti Denny. Ia berani menghancurkan petinju yang tidak memiliki apa pun, dan ia percaya tidak akan terjebak dalam masalah jika menghancurkan Denny.

Vincent percaya diri berkat hasil kerja kerasnya di bisnis WBA serta koneksinya dengan orang lain, sungguh mudah bagi Vincent untuk melawan petinju biasa.

Ia tidak melawan karena ia benar-benar mengagumi petinju yang seperti Denny, benar-benar tidak banyak petinju luar biasa seperti Denny. Vincent percaya Denny akan memperolehkan kelebihan yang melimpah untuknya, serta bisa mengharumkan namanya.

"Aku tidak menyalahi dirimu karena sebelumnya kamu tidak mengetahui kekuasaanku, aku adalah orang yang baik hati."

Vincent merasa ia memperolehkan kemenangan yang lebih banyak dibanding Denny, emosinya juga sudah mulai mereda, dan ia juga menjaga akal sehatnya. Vincent sungguh mementingkan keuntungan, tidak ada keuntungan baginya jika menghancurkan Denny, dan lebih baik menjadikan Denny sebagai pengawalnya.

"Aku akan membuat kamu menjadi kaya raya jika dirimu mengikutiku, dan kamu akan menjadi pengawalku jika dirimu bekerja dengan baik," Vincent berkata.

"Kamu kemari hanya untuk masalah tersebut?" Nikita bertanya.

Nikita merasa bahwa Vincent sungguh kocak, seorang presiden tidak mungkin menjadi pengawal orang lain, bukan?

"Aku sangat mengagumi kamu. Oleh karena itu aku memberi kesempatan untukmu, Denny," Vincent tersenyum tipis.

"Kamu melihat bawahan yang berada di belakangku, mereka adalah orang yang luar biasa, dan masing-masing dari mereka memiliki tabungan yang banyak berkat mengikuti diriku. Meskipun mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, namun mereka tidak bisa menempati posisi sejauh ini, dan tidak mungkin mengenakan pakaian yang begitu mewah."

"Kamu boleh pergi," Denny berkata.

Suasana hati Denny benar-benar tidak baik, ia tidak menyukai menggunakan cara bela diri untuk melawan orang, oleh karena itu ia hanya memandang dingin terhadap Vincent.

"Apakah kamu tidak percaya terhadap kekuasaanku?" mimik wajah Vincent mengeluarkan ekspresi terkejut.

"Masalah ini tidak berhubungan dengan kekuasaanmu," Mario berkata.

Vincent mengerti dengan cepat, Denny hanya kekurangan uang dan ingin memperolehkan uang yang banyak.

Vincent memasang senyuman yang penuh arti, "Aku tulus untuk menemuimu, aku akan memberi lima juta dollar Amerika sebagai gaji untuk orang luar biasa sepertimu."

Di negara Alock yang disebutkan sebagai negara kecil, petinju tingkat teratas juga tidak memperoleh uang yang banyak. Oleh karena itu Vincent berpikir Denny tidak mengetahui banyak hal, dan mengeluarkan gaji sebesar lima juta dollar Amerika untuk Denny.

"Lima juta dollar Amerika sudah sungguh tinggi, dan bisa membuat kehidupanmu jauh lebih baik."

Denny terus terlarut dalam pikirannya, ia benar-benar tidak menganggap penting terhadap Vincent, dan terus memikirkan masalah Jacob.

Ambisi Jacob sungguh besar, namun ia tidak menyombongkan diri, dan Jacob selalu mempunyai rencana dalam bertindak. Jacob ingin melawan Arab Saudi, tentunya ia akan menghabiskan waktu dalam menelusuri Arab Saudi, mengetahui senjata serta jumlah pasukan di Arab Saudi. Oleh karena itu, tidak akan terjadi perperangan dalam jangka waktu yang singkat, dan ia masih mempunyai waktu untuk menghentikan aksi Jacob.

Vincent mengira Denny menginginkan gaji yang lebih banyak saat melihat ia terus terlarut dalam pikirannya, lalu ia berkata, "Enam juta dollar Amerika."

Denny tetap tidak menghiraukan Vincent.

Vincent mengeluarkan ekspresi tidak sabar, "Aku berharap dirimu bisa mengerti, Denny. Kesabaranku ada batasnya, jangan membuat kita berada di keadaan seperti ini."

"Kini yang memperolehkan kemenangan lebih banyak adalah diriku, aku hanya mengasihani kamu, oleh karena itu aku ingin dirimu menjadi bawahanku. Kekuasaanku sungguh besar, tidak ada masalah bagiku jika tidak mempunyai pengawal sepertimu, kamu jangan menyombongkan diri secara berlebihan."

Denny mengalihkan pandangan ke arah Vincent secara perlahan, "Apakah kamu sudah selesai berbicara?"

"Ini adalah kesempatan terakhir untukmu," Vincent menatap Denny dengan dingin.

"Pergi jika sudah selesai berbicara, dan jangan lupa menutupkan pintu," Denny berujar dengan pelan.

"Kamu benar-benar tidak tahu bersyukur, Denny. Apakah kamu mengira bawahanku hanya sebagai pajangan?" Vincent berkata dengan nada marah.

"Denny, kamu hanya sebagai petinju yang tidak mempunyai kelebihan apa pun, apakah kamu mengira diriku kemari untuk mengundangmu? Aku memberitahu kepadamu, hari ini kamu harus pergi denganku, kamu tidak mempunyai pilihan apa pun. Kamu hanya bisa membantuku dalam bekerja, dirimu bukanlah apa pun di hadapan kekuasaan."

"Jangan menggunakan intonasi besar saat berbicara, harap tenang," Nikita berkata.

"Kamu juga boleh pergi denganku, tidak ada kelebihan jika mengikuti Denny. Meskipun aku tidak kekurangan wanita, namun aku bisa menyisakan posisi untukmu," Vincent melirik Nikita sekilas lalu berkata.

Nikita mengerutkan dahinya.

"Kamu selalu memperlakukanku dengan kasar, Denny. Aku tidak akan membuat kamu berada di WBA jika hari ini dirimu tidak bersujud serta meminta maaf kepadaku. Sekarang, aku akan menghancurkan dirimu," setelah selesai berujar, Vincent melirik bawahannya sekilas.

Bawahan Vincent mulai menggerakkan kedua tangannya, tatapan terlihat menyeramkan serta tersenyum jahat, dan mulai menghampiri Denny.

"Aku harap dirimu tidak gegabah, banyak orang merasa menyesal setelah gegabah dalam bertindak," Denny berkata dengan tenang.

Vincent tersenyum tipis, "Aku tidak gegabah, melainkan dirimu yang mulai ketakutan."

"Minta ampun kepadaku jika kamu takut, aku adalah orang yang baik hati, mungkin saja aku akan melepaskan dirimu."

"Tentu saja jika kamu tidak menjadi bawahanku, aku akan menghancurkan dirimu."

Vincent memiliki bawahan yang luar biasa yaitu Johnson, namun ia dikalahkan oleh Denny, dan kini masih berada dalam kondisi lemah. Kedatangan Denny bisa menggantikan posisinya, namun Vincent akan menghancurkan Denny jika ia tidak ingin bergabung dengannya, dan membuat Johnson kembali percaya diri terhadap dirinya sendiri.

"Kamu masih mempunyai kesempatan untuk meninggalkan tempat ini," Dome tersenyum sinis, ia benar-benar memandang rendah terhadap orang yang seperti Johnson.

"Orang tua tidak butuh mengikut campur, hati-hati terkena musibah karena masalah tersebut," Vincent berkata.

"Ditambahkan sebelumnya aku sudah memberimu tiga kesempatan untuk meninggalkan tempat ini, namun kamu tidak menghargai kesempatan yang telah kuberikan kepadamu," Denny menatap Vincent dengan dingin.

"Hah? Apakah aku butuh dirimu memberiku kesempatan?" Vincent tertawa meremehkan.

"Sepertinya kamu benar-benar percaya diri terhadap kekuasaanmu," mimik wajah Denny mengeluarkan senyuman meremehkan.

"Sungguh mudah melawanmu," Vincent terkekeh.

"Apakah kamu yakin?" setelah selesai berujar, muncul lah banyak orang dalam ruangan inap Denny.

Mereka menodong pistol ke arah kepala Vincent.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu