Si Menantu Buta - Bab 391 Sangat boros

“Karaktermu sangat mulia.” kata Anggi dengan cemberut.

“Aku Denny Wang selalu adalah orang yang mulia.” kata Denny Wang.

“ remeh Anggi.

“Anggi, apakah kamu tau seberapa khawatirnya ibumu dengan kondisimu sekarang ini? Dialah yang mencari aku dan memintaku untuk mengajarimu. Apakah kamu lupa apa yang kamu omongkan ketika di rumahmu? Kamu bilang kalau kamu akan belajar dengan baik, ingin menjadi orang kaya agar ibumu bisa menikmati kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Lalu lihatlah apa yang kamu lakukan sekarang? Apa yang kamu lakukan demi ibumu? Bagaimana bisa kamu tidak menepati perkataanmu? Apakah kamu bisa bertanggung jawab kepada ibumu dengan apa yang kamu perbuat selama ini?” kata Denny Wang yang menceramahi Anggi dengan kesempatan ini.

Dalam waktu sekejap, Denny Wang akan menjadi ayah dari dua orang anak. Anak perempuannya saja sudah bisa mulai berjalan, dan disampingnya bertambah seorang Anggi, dirinya sudah mulai menjadi orang tua. Dia tahu bahwa kehidupannya agak berantakan akhir-akhir ini dan sedang menuju kehancuran. Dia ingin melakukan kebaikan seperti bisa meyakinkan wanita bermasalah ini untuk berbakti pada ibunya.

Dia belum pernah menjadi orang tua yang serius dalam mendidik anak, dia rela mencoba membantu merubah Anggi menjadi lebih baik.

Dia adalah seorang pecandu narkoba dan sekarang berubah menjadi orang yang penuh dengan kebohongan, kejahatan dan kemunafikan. Namun dia juga adalah seorang ayah, suami, orang tua dan presiden yang baik.

Hatinya masih tetaplah baik.

Walaupun dia memiliki wanita lain diluar, dia masih tetap mencintai Friska Ye.

“Pulanglah denganku, kamu baru saja menyentuh barang semacam ini dan belum kecanduan, kamu bisa menghentikannya. Aku rela untuk membantumu, kesalahan yang kamu buat sebelumnya, tidak ada yang akan mendebatkannya, ibumu masih mencintaimu. Kami semua akan bersikap baik padamu, kamu jangan menyentuh barang ini lagi. Jujur aku katakan, barang yang kamu sentuh adalah barang yang sangat tidak terhormat, merusak otak, juga mempengaruhi bentuk badanmu. Kamu sudah terlihat baik sekarang, apakah kamu ingin menjadi bibi dengan badan yang tidak ideal beberapa bulan kedepan?” bujuk Denny Wang pada Anggi dengan sepenuh hati.

“Kamu tidak perlu omong kosong padaku. Aku tidak ingin mendengarnya.” Anggi menjadi jengkel dan perlahan mengerutkan keningnya.

Didalam hati Anggi, Denny Wang sama cerewet seperti ibunya. Jika Denny Wang bersikap lebih dingin, dirinya mungkin akan lebih menghormati Denny Wang dan menganggapnya sebagai dewa besar yang dihormati. Semakin Denny Wang cerewet, dia semakin tidak menganggapnya. Sekarang, posisi Denny Wang didalam hatinya bukanlah lagi sosok yang dihormati melainkan hanya orang tua lemah yang cerewet saja.

“Kamu berani untuk tidak mendengarkan omonganku?” Denny Wang mulai kesal.

“Kenapa kalau aku tidak mendengarkanmu? Apakah kamu bisa mengigitku hingga mati?” Anggi menatap Denny Wang dengan dingin.

Dia sudah lupa dengan sosok Denny Wang, dia hanya menganggapnya sebagai orang bodoh ketika dipukul oleh Mark. Idolanya sekarang adalah Mark, dia sudah tidak tertarik lagi dengan Denny Wang. Jika Denny Wang terus menganggunya, dia tidak segan untuk memberikannya pelajaran seperti ketika dirinya memukuli ibunya.

Didalam hatinya, Denny Wang tetaplah kalah baik umur ataupun penampilan dari Mark.

“Menjengkelkan, seperti seorang pemulung.“ Kenny berdiri dengan lelah dan kemudian berbaring diatas sofa sambil melihat Denny Wang dengan malas.

Setelah berpikir, dia mengeluarkan inhaler dari tubuhnya dan menarik napas dalam.

Melihat inhaler Kenny, Anggi dan temanya langsung mengeluarkan inhaler mereka dan mulai menghirup. Inhaler yang mereka pakai berisi sejenis narkoba, masih banyak anak muda yang belum mengetahui bahayanya, dan hal ini sangat popular dikalangan anak muda saat ini.

Ketika Denny Wang menatap para anak muda itu dengan tenang, Anggi semakin tidak menghormati Denny Wang, dia melihat Denny Wang dengan tatapan dingin dan duduk kembali ke posisinya sambil mulai menghirup narkoba. Dia melirik Denny Wang dengan tatapan mengejek yang menunjukkan ketidakmampuan Denny Wang untuk menceramahinya.

Denny Wang benar-benar terganggu dengan tatapan Anggi namun dia juga tidak bisa melakukan apapun terhadap Anggi.

Dia bukanlah orang yang suka dengan kekerasan, namun menggunakan taktik dan bujukan tapi jika lawan bicara sudah tidak bisa dengan cara lembut maka dia akan menggunakan kekerasan.

Dia memejamkan matanya dengan pelan sambil mendengarkan alunan musik di keramaian menunggu Mario pulang dari kegiatannya.

Disaat ini juga, tiba-tiba alunan musik di tempat hiburan mala mini berhenti.

Suasana tempat hiburan malam yang gelap tiba-tiba menjadi terang, semua orang berhenti menari dan minum alkohol, kemudian melihat ke arah DJ dengan penuh keheranan.

Anggi dan temannya tidak mengetahui penyebab music berhenti. Mereka pun melihat ke arah DJ dengan heran.

Mereka melihat, DJ tersebut memberikan hormat kepada Denny Wang dengan mikrofon ditangan dan berkata “Semua teman baik yang hadir disini malam ini, tolong jangan memperdebatkan. Karena malam hari ini muncul satu orang kaya yang hadir disini, dia adalah Denny Wang, dia adalah orang paling kaya di Ibukota. Dia baru saja menghabiskan satu miliar untuk membeli tempat hiburan malam ini, bos kami sudah menjual saya dan tempat ini kepadanya.”

“Mulai sekarang, hiburan malam ini ditutup, aku dan hiburan malam ini hanya melayani dia sendiri. Sekarang, temanku sekalian, mari kita sambut dengan hormat bos baru tempat hiburan malam ini, orang paling kaya di Ibukota, salah satu dari empat keluarga besar di kimraden, Denny Wang! Dipersilahkan semuanya untuk menari dan minum sebanyak yang kalian mau. Setelah setengah jam, hiburan malam ini akan dibubarkan dan hanya melayani bos baru seorang saja.”

Dengan suara keras, lampu yang ada di hiburan malam tersebut redup dengan cepat, semua lampu putih yang tadi berkedip-kedip dan letusan demi letusan kertas berwarna mulai bermunculan.

Dengan musik yang dinamis dalam hiburan malam itu, DJ berteriak keras sambil menari dan melihat ke arah Denny Wang dengan hormat.

“……” Anggi dan teman-temannya pun heran melihat Denny Wang.

Wajah mereka berubah menjadi pucat melihat kejadian ini.

Dengan santainya Denny Wang membeli hiburan malam seharga satu milyaran, uang yang dia miliki jelas tidak sebanding dengan penghasilan anak generasi kedua saat ini. Mereka sudah percaya dengan identitas Denny Wang, juga sudah mengetahui siapakah dia. Benar bahwa mereka melihat seorang Denny Wang didepannya, mereka semua pun ketakutan setelah memikirkannya. Kemudian mereka melihat ke arah Anggi yang berada disekitarnya.

Wajah Anggi mulai pucat.

“Tuan denny, mohon maaf karena kami tidak tahu kedatanganmu. Aku segera menyuruh orang untuk mengambilkanmu bir terbesar untukmu.” Bos hiburan malam tersebut membawa sejumlah staf keamanan dan berjalan ke arahnya, dia berbisik kepada Denny Wang.

Mario juga tanpa ekspresi dan berjalan bersama bos hiburan malam dengan jas kulit.

“Siapa kamu?” tanya Denny Wang dengan pelan.

“Haha, Tuan Muda Denny, ternyata kamu sudah tidak mengenal orang kecil sepertiku, namun aku mengenalmu, sebelumnya kamu adalah orang yang terkenal di ibukota, aku adalah bos dari tempat hiburan malam ini. Aku tidak memahami, kamu sepertinya tidak mempunyai usaha hiburan malam, kenapa tiba-tiba tertarik kepada hiburan malam? Kalau ada dariku yang menyinggungmu, silahkan disebutkan, otak saya agak bodoh, tidak berani menyinggungmu.” kata bos hiburan malam dengan hati-hati pada Denny Wang.

Orang yang menjalankan hiburan malam, umumnya mengetahui hal yang berbau hitam dan putih, mereka biasanya mengetahui banyak orang kaya dan orang besar sehingga takut menyinggung mereka yang berakibat penutupan tempat hiburan malam.

Bos hiburan malam ini adalah salah satu orang yang berkecimpung di dunia sosial, walaupun dia tidak pernah bertemu dengan Denny Wang namun dia mengenal Denny Wang.

“Kamu tidak ada menyinggungku.” kata Denny Wang.

“Lalu kenapa kamu tiba-tiba tertarik dengan tempat hiburan malamku?” tanya Bos hiburan malam dengan hati-hati.

“Hanya untuk membuktikan identitasku.” Denny Wang pun menatap Anggi dan temannya.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu