Si Menantu Buta - Bab 452 Kita Bertemu Lagi

”Jacob, kamu tidak boleh seperti itu,” Denny berkata.

”Mengapa? Apakah kamu baik-baik saja saat orang lain menganggap rendah terhadap Alock, Denny? Apakah kamu baik-baik saja melihat wargamu diperlakukan serta mendapat pandangan tidak baik?” nada bicara Jacob terdengar sungguh semangat.

”Aku mempunyai rencanaku sendiri, aku akan membuat Alock menjadi kuat. Kini apa yang telah kulakukan sesuai dengan rencanaku, dan kamu akan menghancurkan rencanaku jika melawan Arab Saudi. Jacob, aku berharap dirimu bisa bersikap tenang dan tidak gegabah dalam melakukan sesuatu,” Denny berkata dengan tenang.

Jacob mempunyai ambisi yang benar-benar besar, dan Denny sudah mengetahui hal tersebut, namun Denny tidak melakukan apa pun terhadap Jacob. Saat itu Denny menggunakan narkoba sehingga membuat kesadarannya melemah, oleh karena itu Jacob mempunyai kesempatan untuk membangunkan kekuasaannya. Meskipun Denny sudah tidak menyentuh narkoba, namun Denny harus menerima segala hal yang telah ia perbuat.

”Aku benar-benar bersikap tenang sekarang,” Jacob berkata.

“Akan berjalan dengan lama jika melaksanakan rencanamu, dan tidak menjamin akan berhasil. Aku tidak bisa menunggu, melawan Arab Saudi adalah cara terbaik untuk membuktikan bahwa Alock mempunyai kekuasaan kuat, dan Arab Saudi mempunyai sumber daya yang melimpah. Kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk memperolehkan uang yang banyak dari Arab Saudi.”

"Ingin membuktikan kekuasaan negara tidak harus menggunakan cara perperangan, wargaku akan mengalami kerugian jika perperangan terjadi. Aku berharap wargaku mempunyai kehidupan normal serta bahagia, dan aku tidak berharap perperangan tersebut memecahkan ketenangan negara ini," meskipun nada bicara Denny terdengar lemah, namun kini ia berubah sedikit tegas.

"Seseorang harus mengorbankan diri jika ingin membuat sebuah negara menjadi luar biasa," Jacob berkata dengan nada rendah.

"Terus memikirkan warga akan menundakan masalah penting. Kamu sebagai pemimpin negara, seharusnya tidak memikirkan hal seperti itu."

"Baiklah, kita tidak membahas warga terlebih dahulu. Kini kamu ingin melawan Arab Saudi, apakah kamu menjamin akan memperolehkan kemenangan? Arab Saudi jauh lebih kuat dibanding kita, Naples sebagai presiden Arab Saudi bukanlah orang biasa," Denny berkata dengan tenang.

Arab Saudi jauh lebih kuat dibanding Alock, sebelumnya Denny bertemu dengan Naples, dan Denny harus berusaha menahan amarah di depan Naples demi mempertahankan kehidupan normal serta kedamaian negaranya untuk sementara waktu. Namun kini akan dihancurkan oleh ambisi Jacob, bagaimana Denny bisa menerima hal tersebut?

Naples adalah seseorang yang suka bertindak kekerasan, Alock akan mengalami kesulitan jika perperangan terjadi. Warga Alock akan tidak mempunyai tempat tinggal, menjalani kehidupan yang bahaya, dan Alock akan memasuki masa-masa kegelapan.

"Mempunyai banyak cara jika ingin membuat sebuah negara menjadi luar biasa, dan tidak harus menjalani sebuah perperangan. Kini aku tengah mengembangkan perekonomian Alock melalui bidang olahraga, aku percaya Alock akan semakin membaik. Mempunyai kemungkinan jika negara kita menjadi negara perekonomian besar."

“Kini Alock tengah menuju ke arah berkembang, sebelumnya aku menghabiskan tiga puluh triliun dollar Amerika untuk memperbaiki sebuah aliran air besar, dan terus menggali dari lautan hingga ibu kota. Setelah itu aku akan menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam projek ini, tentunya kita akan memperoleh keuntungan yang melimpah dalam projek tersebut.”

“Tapi perperangan akan menghancurkan segala hal, kita akan mengalami kerugian kecil meskipun memperolehkan kemenangan. Demi membanggakan negara sendiri dan membuat Alock mengalami kerugian yang besar, apakah benar-benar pantas?”

Jacob tidak merasa ragu dan terus berkata, “Kamu tidak benar-benar mengerti tentang kemampuan Alock dalam masalah militer, Denny. Kamu tidak mengerti bahwa Alock sungguh luar biasa, kamu benar-benar tidak mengerti dalam masalah perperangan. Kita akan memperolehkan kemenangan dalam melawan Arab Saudi, apa yang telah kamu katakan tidak akan terjadi.”

”Meskipun kemampuan Alock menjadi luar biasa dalam masalah militer, namun hanya sebanding dengan Arab Saudi, dan tidak mempunyai kemampuan untuk menindas. Berperangan dalam jangka waktu panjang akan menghabiskan uang, dan kini keekonomian Alock beda jauh dengan Arab Saudi. Saat itu akan sulit nengumpulkan bahan makanan pokok, apakah kamu memikirkan hal tersebut?” Denny merasa cemas saat melihat Jacob tetap bersikap keras kepala.

”Aku mempunyai rencana, kamu tidak perlu menguruskan hal tersebut,” Jacob berkata dengan nada dingin.

”Aku adalah presiden di Alock, dan aku harus bertanggung jawab terhadap wargaku,” Denny berkata.

“Hehe, kamu tidak bisa menghentikan aksiku, Denny. Kamu tidak perlu menegurku lagi, aku hanya ingin memberitahu kamu oleh karena itu diriku menelponmu, dan aku juga tidak peduli terhadap persetujuanmu. Pikiranmu hanyalah seperti pengecut, dan tentunya aku akan melawan Arab Saudi. Kamu akan mengerti apa yang telah kulakukan adalah jalan yang tepat.”

Setelah itu, Denny terdengar nada sibuk di sebrang sana, Jacob mematikan sambungan telepon.

Mimik wajah Denny mengeluarkan ekspresi tak berdaya, ada satu poin yang benar dikatakan oleh Jacob, yaitu Denny tidak bisa menghentikan aksi Jacob.

Denny adalah presiden di Alock, bagaikan pemimpin yang tak bisa dikalahkan, dan dibanggakan oleh para warga Alock. Namun pada kenyataan, Denny sudah tidak mempunyai kekuasaan di Alock, dan orang yang mempunyai kekuasaan di Alock adalah Jacob.

Denny tidak bertindak secara hati-hati saat mempunyai hubungan yang baik dengan Jacob, oleh karena itu kekuasaan Jacob memasuki Alock, dan posisi penting di Alock telah dikuasai oleh bawahan Jacob. Denny benar-benar tidak mempunyai apa pun, ia hanya memiliki status sebagai presiden.

Denny tidak bisa menghentikan aksi yang ingin Jacob lakukan, kini Denny benar-benar merasa kesal terhadap masalah tersebut.

”Apa yang telah terjadi? Siapa yang menghubungimu?” Mario pun bertanya saat melihat Denny tampak murung setelah mematikan sambungan telepon.

”Jacob, ia ingin melawan Arab Saudi,” Denny mengepalkan kedua tangan sembari berkata.

”Apa?” Mario mematung sejenak.

”Jacob sudah dibutakan oleh kekuasaan serta ambisinya, ia sudah tidak mendengar teguran dariku. Mario, apa yang harus kulakukan?” Denny bertanya.

Mario terdiam.

Denny tahu kini Mario tidak mempunyai solusi yang baik, “Mau bagaimana pun, aku harus menghentikan aksi Jacob,” Denny berkata dengan nada rendah. Meskipun ia berkata seperti itu, namun ia tidak mempunyai kemampuan untuk menghentikan ambisi Jacob, dan ambisi Jacob kian membesar.

Ditambah Jacob masih menggunakan narkoba, amarahnya benar-benar berbeda dengan Denny, dan ia tidak bisa mendengar teguran dari siapa pun. Mendadak perasaan tak berdaya mulai menyelimuti pikiran Denny.

Dome serta Nikita yang tengah berdiri di sebelah pun tidak tahu bagaimana caranya untuk menghibur Denny. Mereka benar-benar khawatir terhadap Denny karena kini ia tengah terluka, dan memusingkan masalah Jacob.

Sepasang tangan mungil Nikita tengah menggenggam tangan kanan Denny dengan erat, merasakan tangan Nikita yang lembut serta lemah. Denny bisa merasakan dengan jelas tangan Nikita yang lembut, dan perasaan Denny benar-benar nyaman.

Namun kini Denny benar-benar memusingkan masalah Jacob, ia tidak mempunyai waktu untuk merasakan rasa nyaman ini, dan tidak mempunyai suasana hati yang baik untuk bercanda dengan Nikita.

Denny tengah memandang ke arah ponselnya dan berpikir ingin menghubungi Jacob, kekuasaan Denny tidak bisa menghentikan apa yang ingin Jacob lakukan. Denny benar-benar tidak mempunyai cara apa pun selain menegur Jacob.

”Seseorang datang,” Mario bersikap waspada saat mendengar suara langkahan kaki di koridor rumah sakit.

Suara langkahan kaki tersebut tengah menuju ke arah ruangan inap Denny.

Hanya melihat Vincent membawa sekitar sepuluh bawahan memasuki ruangan inap Denny.

Bawahan Vincent mengenakan jas yang rapi namun memiliki tubuh yang kekar serta kuat, oleh karena itu mereka terlihat sungguh tinggi, dan tubuh kekar mereka seperti akan menghancurkan jas yang mereka kenakan.

”Denny, kita bertemu lagi,” Vincent mengeluarkan senyuman tipisnya.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu