Si Menantu Buta - Bab 515 Beri Kamu Sebuah Pertanggung Jawaban

Tatapan Karina tampak bingung.

“Kali ini aku datang untuk membawamu pergi.”ucap Denny.

Karina bergegas masuk ke dalam pelukan Denny, “Ke……kenapa baru datang sekarang?”

Sebelumnya Karina membenci Denny, meninggalkan Denny karena Denny menggunakan obat. Karina setengah mati membujuk Denny, tapi Denny tidak mendengarnya.

Namun setelah meninggalkan Denny, Karina merindukan Denny, dan terus mengikuti berita Denny.

Setelah Karina ditipu oleh seorang investor dan tidak memiliki uang, kebetulan Denny sedang bertanding melawan Johnson di WBA.

Karina juga menonton pertandingan ini.

Melihat Denny bertanding sengit dengan Johnson di atas ring, Karina mengkhawatirkan Denny, tapi pada saat yang sama juga merasa senang untuk Denny.

Karina khawatir karena tidak ingin Denny terluka, dan juga senang karena melihat penampilan Denny di atas ring, dia tahu Denny sudah tidak menggunakan obat.

Pada saat itu, Karina mengharapkan kedatangan Denny untuk menjemputnya. Tapi setelah bertanding melawan Johnson, Denny menderita luka parah, dan masih harus bertanding satu putaran dengan melawan Sonny.

Karina bisa memahami Denny, tapi setelah pertandingan Denny dengan Sonny, dia tidak datang mencari Karina untuk waktu yang lama.

Karina mau tidak mau berkecil hati, dan mulai mengeluh tentang Denny. Tapi sifat keras kepalanya membuat dirinya enggan berinisiatif menghubungi Denny.

Denny memeluk Karina dengan lembut dan berkata, “Menyelidiki keberadaanmu juga membutuhkan waktu.”

“Itu artinya kamu bodoh.”ucap Karina tersenyum nakal.

Denny mengulurkan tangan, dengan lembut menyeka air mata dari sudut mata Karina, “Jangan marah lagi.”

Ketika Denny ke hotel melihat Karina, hatinya tiba-tiba terasa sakit. Sikap Karina kepada Denny membuat hati Denny merasa tidak nyaman, tapi Denny tahu dulu dia yang bersalah kepada Karina. Sudah seharusnya Karina menyalahkannya.

Melihat Karina tersenyum nakal, Denny merasa lega.

“Siapa bilang aku tidak marah, kamu datang terlalu malam, tunggu setelah pulang aku akan menghukummu.”ucap Karina.

“Bagaimana kamu akan menghukumku?”tanya Denny.

“Mengikatmu, lalu mencambukmu dengan cambuk kecil.”ucap Karina.

“Sebelum menghukumku, tidakkah seharusnya menghukum orang yang menipu uangmu?”tanya Denny.

“Kamu tahu dia siapa?”tanya Karina.

“Tentu saja tahu, dia orang Geng Tujuh Bintang.”ucap Denny.

“Dia termasuk orang kecil di Geng Tujuh Bintang, tapi atasannya sangat menghargainya, dan status atasannya di Geng Tujuh Bintang tidak rendah. Kamu ingin mencari masalah dengannya, itu artinya mencari masalah dengan atasannya, Geng Tujuh Bintang pasti akan mencarimu.”ucap Karina.

Kalau bukan karena orang yang menipu uang Karina adalah orang Geng Tujuh Bintang, Karina juga tidak akan iklas begitu saja.

Karina seorang diri tidak bisa melawan bawahan Geng Tujuh Bintang yang menipu uangnya, bawahan ini tidak hanya menipu uang Karina, bahkan merencanakan sesuatu, kalau bukan Karina yang berlari cukup cepat, sekarang pasti tidak tahu akan seperti apa. Jadi Karina sangat membenci bawahan Geng Tujuh Bintang itu. Tapi Karina tidak ingin Denny berada dalam bahaya karena dirinya.

“Ini tempat Geng Tujuh Bintang, tidak peduli apa pun yang kita lakukan harus berhati-hati.”

“Huh, Geng Tujuh Bintang, bukankah pemimpinnya Jaehyun.”ucap Denny dengan santai.

“Denny, lupakan saja masalah ini, setelah kamu kembali ke Alock, akan ada banyak waktu untuk menyerang Geng Tujuh Bintang. Kurang tepat menyerang mereka sekarang.”ucap Karina.

“Masalah ini Geng Tujuh Bintang harus memberi satu penjelasan kepadaku. Aku ingin lihat, akankah Geng Tujuh Bintang demi bawahan kecil menyinggungku.”ucap Denny.

Denny tidak kekurangan uang, dan juga tidak peduli dengan uang Karina yang ditipu, tapi Denny tidak akan membiarkan Karina menderita. Denny akan memberi bawahan Geng Tujuh Bintang ini pelajaran sebagai contoh.

Ketika Denny datang ke Korea, dia sudah siap untuk bertarung dengan Geng Tujuh Bintang. Jadi orang yang dia bawa kali ini lebih banyak orang daripada yang dia bawa ke Geng Naga Hitam.

Tentu saja, Denny tidak akan dengan mudah mencari masalah dengan Geng Tujuh Bintang, dia ingin berurusan dengan bawahan Geng Tujuh Bintang yang baru saja menipu Karina, tapi kalau anggota lain dari Geng Tujuh Bintang ikut campur, Denny juga tidak akan memberi ampun.

“Ayo pergi.”ucap Karina.

Lingkungan hotel kecil ini sangat buruk, Karina tidak ingin tinggal di sini lagi.

Denny menggandeng tangan indah Karina, membawa Karina ke hotel yang lebih besar.

Lalu dia membeli pakaian dan tas cantik untuk Karina.

“Beberapa hari ini kamu menderita, jadi istirahatlah yang baik di sini.”ucap Denny.

“Lalu kamu?”tanya Karina.

“Aku, tentu saja memberi pelajaran orang yang menipumu.”ucap Denny meninggalkan kamar hotel.

Dengan cepat orang-orang Denny menemukan bawahan yang menipu uang Karina.

Denny malas menemui bocah itu, langsung memerintahkan bawahannya untuk memukul bawahan itu.

……

Pimpinan cabang Geng Tujuh Bintang, Sumanto, sedang mengadakan pertemuan dengan anak buahnya.

Tiba-tiba dia melihat bawahannya yang dipukul babak belur, “Siapa yang memukulmu?”

“Aku juga tidak tahu.”ucap orang itu.

“Aku bermain di bar, tiba-tiba dipukul.”

“Kamu menyinggung siapa?”tanya Sumanto.

Sifat Sumanto lebih emosional, biasanya melihat anak buahnya dipukul, dia akan mencari orang mewakili anak buahnya memukul orang itu.

Jadi pada umumnya tidak akan ada orang yang menyentuh anak buah Sumanto.

Namun Sumanto yang bisa menjadi pemimpin Geng Tujuh Bintang bukan hal sembrono, dia juga memiliki sisi yang waspada.

Sekarang ada orang yang memukul anak buahnya, pertama-tama dia merasa asal usul lawan tidak mudah.

“Akhir-akhir ini, a……aku tidak menyinggung siapa pun.”ucap bawahan itu terbata-bata menatap Sumanto.

Saat ini, orang ini ingat insiden dirinya berpura-pura menjadi investor menipu Karina beberapa waktu lalu. Tapi Karina hanya seorang wanita yang kesepian, bawahan ini tidak merasa wanita itu hebat.

Tentu saja dia tidak akan mengaitkan pemukulan kali ini dengan penipuan Karina. Bagi bawahan ini, kalau Karina benar memiliki bantuan, sejak awal dirinya sudah dipukul, tidak perlu menunggu sampai saat ini.

“Tidak menyinggung orang lain tapi dipukul? Kalau begitu ada orang yang ingin menyinggungku?”ucap Sumanto.

Saat ini, ada seorang bawahan Sumanto yang menghampiri.

“Boss, ada orang yang ingin bertemu denganmu, sekarang sedang menunggu di depan pintu.”

Begitu kata-kata ini diucapkan, Denny menggandeng tangan Karina berjalan masuk.

Di belakang Denny, ada sekelompok pengawal yang mengikuti.

Setelah bawahan itu melihat Karina, dia berjalan ke hadapannya, “Apakah kamu yang mengutus orang untuk memukulku?”

“Aku yang memukulmu.”ucap Denny.

“Kenapa?”tanya bawahan itu.

“Karena kamu layak dipukul.”ucap Denny melewati bawahan itu, dan duduk di ruang konferensi dengan santai.

Sumanto menatap pengawal di belakang Denny dengan ekspresi suram, “Di sini cabang Geng Tujuh Bintang. Kamu menerobos masuk, tidakkah merasa sedikit tidak sopan?”

“Dengan statusmu, tidak pantas membahas masalah sopan santun.”ucap Denny dengan santai.

“Sepertinya aku pernah bertemu denganmu.”tanya Sumanto dengan ragu, menekan kemarahan di dalam hatinya.

Sumanto menatap wajah Denny yang sedikit familiar, mengira dia bos besar dari geng lokal.

“Aku tidak pernah bertemu denganmu.”ucap Denny.

Sumanto yang melihat Denny berkata seperti itu, dia mengetahui Denny bukan bos besar dari geng lokal. Karena bos besar dari geng lokal semuanya mengenal Sumanto. Lalu dia berkata, “Kamu memukul orangku, bagaimana pun harus memberiku sebuah penjelasan.”

“Kamu memintaku memberimu sebuah penjelasan? Sebaliknya aku yang ingin memintamu memberiku sebuah penjelasan.”ucap Denny.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu