Si Menantu Buta - Bab 310 Kenny VS Desa Niutou 3

"Oh Fuck!" Kenny melihat segerombolan orang-orang desa yang datang menghambur dengan tatapan kosong, rokok ditangannya yang tidak dia perhatikan sudah membakar tangannya.

Dia baru tersadar karenanya, sepertinya dia telah menimbulkan masalah dan dia dikejutkan dengan orang-orang desa yang berkulit hitam ini.

"Pukul dia, pukul dia sampai mati!" Orang-orang desa itu berteriak bersamaan, mengayunkan sekop, tongkat panjang dan senjata mereka yang lain sekaligus memukulkannya kearah Kenny dan anak-anak buahnya.

Kenny dengan cepat bersembunyi di belakang, karena respon anak-anak buahnya yang biasa itu sangat lamban, mereka telah dipukul jatuh ke tanah.

Melihat begitu banyak orang-orang desa mengelilingi mereka, Farzan, Yogi, Tristan dan Kawada mengeluarkan pistol mereka bersamaan.

"Jangan tembak, orang-orang ini adalah orang desa biasa, kita masih bisa kabur jika membunuh lawan di jalan-jalan, kalau membunuh orang-orang desa ini, China pasti akan terus mengejar kita sampai ujung bumi dan tidak dengan gampangnya melepaskan kita." Lexy menahan mereka dengan segera.

Kawada mengembalikan pistolnya kedalam pinggangnya, kemudian dia mengeluarkan sebuah katana yang berkilauan.

"Kita tidak bisa melukai mereka, kalau sampai ada masalah dengan mereka, kita semua akan membayar konsekuensinya!" Kata Lexy dengan ekpresi wajah yang tidak senang.

"Lalu jangan bilang kalau kita akan membiarkan mereka melukai kita?" Tanya Kawada.

"Begitulah, Denny Wang bajingan itu sangatlah licik, dia tahu China melindungi kelompok orang-orang yang lemah dan tidak mampu, memastikan bahwa kita tidak berani melukai mereka. Jika saja hari ini ada beberapa orang desa mati disini, kita semua akan dimasukkan kedalam daftar buronan oleh tim khusus pemecah kasus, Tekno Rahadja juga akan langsung diambil alih oleh China, kita semua akan celaka." Jelas Lexy.

"Maka kita hanya bisa dihabisi oleh mereka." Sahut Yogi.

"Ya benar." Kata Lexy.

Ketika Lexy menahan orang-orang Kenny disini, ada orang yang sudah memulai perlawanan kepada Kenny. Kenny dengan cepat mundur, tidak berhenti untuk terus menghindar dari pukulan sekop. Saat dia berlari mundur, dai bertubrukan dengan seorang dari anak buahnya, dia melihat pukulan sekop itu memelan, dia segera meraih tangan anak buahnya itu utnuk menghadanginya.

Terdengar bunyi gedebuk, dia dengan cepat menjatuhkan sekop itu, raut wajahnya berubah, salah satu kakinya menginjak dada salah seorang dari desa itu.

"Tidak boleh menembak, tidak boleh menusuk dengan pisau, tidak bisa mnggunakan tinju memukul? Sialan, jika tidak berbalik melawan, kita semua akan mati!" Kenny berteriak kebingungan.

Mendengar perkataan Kenny, anak-anak buahnya segera berbalik melawan orang-orang desa itu. Orang-orang ini semua pandai berkelahi, orang desa biasa bukanlah tandingan untuk mereka.

Terutama bagi Lexy, Sonny, Yogi, Tristan dan Kawada, orang-orang ini adalah jagoan paling hebat.

Dengan sebuah teriakan, ratusan orang-orangnya Kenny segera menyerbu dan berkelahi dengan sengit bersama ribuan orang-orang desa itu.

Lexy mengenakan seragam pertempuran, dengan cepat meraihsekop lawannya, dengan satu kaki menendang jatuh orang desa itu. Ada seorang yang segera menggunakan sekop memukulnya, dia mengambil sekop yang direbutnya tadi untuk menghalanginya, kemudian menendang jatuh orang itu. Disaat yang bersamaan, orang-orang yang memukulnya dengan sekop makin banyak, dia menggunakan sekop tadi untuk menangkis diatas kepalanya, tujuh delapan sekop jatuh keatas kepalanya.

Dia berteriak keras, menangkis tujuh delapan sekop itu dan dengan sengitnya menyerang kedepan, sekali tarikan napas berhasil menggulingkan semua tujuh delapan orang desa itu.

Sonny tidak suka menggunakan senjata, dia mengambil sebuah handuk dan dilingkarkan keatas tinjunya. Melihat orang-orang desa itu memukulnya, dia dengan gesit menghindari senjata yang dipukulkan. Menyerang kearah orang-orang desa ini, sekali tinju menjatuhkan satu orang, dilanjutkan dengan tinju lainnya, dengan cepat menjatuhkan satu per satu orang-orang desa itu.

Tristan, Kawada dan Farzan semua menggunakan siasat berkelahi mereka, Tristan menggunakan ketrampilan bela diri tradisional China tidak henti-hentinya dengan satu pukulan menjatuhkan satu per satu orang-orang desa itu, Kawada menggunakan teknik judo dari Jepang, meraih pergelangan tangan orang desa itu sekaligus menjatuhkannya. Farzan dengan tinggi badan dua ratus sepuluh itu hanya langsung mengangkat seorang dari desa itu dan melemparkannya ke kerumunan.

Tapi walaupun bela diri mereka lebih hebat, tetap saja bukan menjadi tandingan kerumunan orang. Ribuan orang Desa Niutou itu mengelilingi mereka dengan rapat, sangat padat dan gelap sampai tidak terlihat ujungnya. Mereka baru merobohkan satu orang, kemudian beberapa orang lain langsung datang menyerang. Lambat laun, mereka tidak bisa menahan kekuatan keremaian itu lagi, mencoba untuk berlari kabur dari segala arah.

Anak buah Kenny yang biasa saja tidak bisa melawan kekuatan orang banyak itu, mereka dengan cepat sudah dikalahkan oleh orang-orang desa itu, tergeletak di tanah dan melingkar menjadi satu, menahan pukulan orang-orang desa itu.

"Baguslah jika ini adalah Tazhai, Kenny harus benar-benar mati." Denny Wang bersama dengan Yian, Mario, Hera berdiri di pinggir dengan santai melihat pertarungan itu, Yian menyalakan rokoknya berkata sambil terkikik.

"Mengapa?" Tanya Mario.

"Tazhai menjual obat-obatan, mereka memiliki pistol." Kata Yian sambil terkikik.

"............" Denny Wang, Mario dan Hera............

Seiring berjalannya waktu setiap menit setiap detik pun berlalu, anak buah Kenny yang tumbang makin banyak. Orang-orang desa yang dikalahkan Lexy, Tristan, Farzan, Sonny dan Kawada makin banyak, kekuatan mereka menurun drastis, lambat laun mereka sudah kelelahan.

Yogi adalah seorang perampok ternama, dia memiliki reputasi, berani membunuh orang, tapi dia tidak memiliki seni bela diri yang kuat, dalam sekejap sudah dihabisi oleh orang-orang desa sampai penuh dengan darah, dia sedang memegangi kepalanya bersembunyi ditengah-tengah kerumunan orang.

Dia tidak tahan lagi dan mengeluarkan pistol, ada seorang yang mengibaskan sabitnya keatas tangannya, dia seketika kesakitan dan berteriak kencang, pistolnya terjatuh ke tanah, sampai tidak tahu lagi kemana pistol itu ditendang oleh orang-orang.

Di sisi ini, Kenny dengan cepat menumbangkan beberapa orang desar, merangkak sampai ke tembok sebuah pintu rumah. Wajahnya mengeluarkan banyak keringat, setelan jasnya yang mewah sedikit berantakan, dia mengambil sebuah rokok dan menyalakannya, berdiri di dinding itu dan melihat aksi di bawah, ekspresi wajahnya dalam dan kuat, tidak tahu apa yang sedang dipikirkan dalam hatinya.

"Jikalau bisa menangkap Kenny dan menyerahkannya kepada China, aku dengan cepat bisa membersihkan ketidakadilan ini. Yang diinginkan China adalah kesosialan yang stabil, selama Kenny sudah mati, mereka tidak bisa menangkapku seperti sekarang ini." Kata Denny Wang sambil menatap Kenny yang sedang bersembunyi di tembok itu.

"Dia menghancurkan wajah Sumanto, melumpuhkan kaki Sumanto, dengan membunuhnya itu bisa membalaskan dendam Sumanto." Sahut Mario.

"Tidak ada dia, Tuan Muda Ning, Brigil Qin juga tidak memiliki cara untuk membuat kekacauan di China, Fristy dan banyak orang lainnya sudah mati karena dia, kita harus memperbaiki ketidakadilan demi orangorang ini." Kata Yian.

Hera segera mengeluarkan sebuah pisau lempar membidik kearah Kenny.

Kenny yang berdiri diatas tembok itu merasakan ada suara angin, dia memiringkan badannya, pisau lempar Hera hanya menggores badannya dan lewat, membuat sebuah potongan besar di setelan jasnya yang mewah.

"Kenny, hari ini kamu harus mati!" Yian mengambil sebuah pisau dapur, beteriak kencang kepada Kenny.

Kenny memandang Yian, sorotan matanya terlihat merendahkan.

"Apakah kamu mau berdalih?" Tanya Mario dengan muka datar.

"Haha." Muka Kenny tetap sinis, menghisap dalam-dalam rokoknya, kemudian melompat ke tembok lainnya.

Setelah Kenny melompati tembok, sekelompok orang desa segera menyerang Kenny. Kenny dengan cepat berjongkok di tanah, dengan segera melakukan penghancuran total kepada beberapa orang-orang desa itu. Kemudian dia melompat, dan lagi-lagi menjatuhkan beberapa orang desa itu, setelah jatuh dia menghindari pukulan sekop-sekop yang datang, berlari kearah gedung koperasi pasokan dan pemasaran yang sudah terabaikan.

"Kejar!" Denny Wang beserta Mario, Yian dan Hera melewati tembok tinggi, dengan segera mengejar Kenny.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu