Si Menantu Buta - Bab 253 Mengakui

“Gila!” Orang-orang di sebelah Nizar berteriak serempak.

"............" Keluarga Wang dan keluarga Yang juga memandang Denny dengan heran.

Anita memandang Denny dengan takjub.

“Nak, apa kamu sudah gila !?” Alice menatap Denny dan berkata dengan suara keras.

Manajer pengurus yang berada di samping Denny kaget.

"Apa kamu punya uang sebanyak itu? Disini bukan tempat bermain. Anda harus membayar sesuai dengan harga yang anda sebut, jika anda tidak bisa membayar nya, anda harus mempertanggungjawabkan perbuatan anda di meja hukum!" Manajer itu berkata kepada Denny dengan wajah memerah.

Tanpa berbicara, Mata Denny melihat ke arah meja tempat pelelangan.

“Bolin, ada apa?” Petugas Lelang itu pun juga terkejut, dan berbisik pada manajer pengurus yang berada di sebelah Denny.

“tidak tahu?” Manajer manajemen merasa seperti ingin berlari, wajah nya memerah.

“Apakah orang ini adalah temanmu?” Tanya Petugas lelang.

"Saya baru saja bertemu dengannya dan sama sekali tidak mengenalnya," kata manajer pengurus itu.

“Apakah sudah di cek asset nya?” Tanya petugas lelang.

"Dia telah memberikan kartu identitasnya. Aku kira assetnya tidak seberapa, jadi tidak kuperiksa," kata manajer pengurus.

"Menghabiskan uang 20 Miliar untuk sebuah mobil bekas yang tanda kepemilikannya tidak bisa di alihkan. Ada dua kemungkinan; mungkin ia adalah konglomerat kaya atau bisa jadi dia orang yang sakit jiwa. Cepat pergi periksa, lihat apa yang sedang terjadi, dan jangan membuat kesalahan," kata petugas lelang.

“Ya.” Manajer pun bergegas pergi.

“Mari kita berikan selamat kepada pria ini, ia membeli mobil Bentley ini dengan harga 20 miliar!” Petugas Lelang itu memukul palu.

Semua tamu memandang Denny dengan takjub.

Denny masih berdiri tanpa ekspresi di depan pintu.

"Tuan, bukankah anda bilang bahwa dia tidak punya uang? Apakah kita telah menyinggung seorang konglomerat?" Anak buah Nizar semua menjadi pucat.

"Sial, ia bisa saja menawar dengan harga tinggi, tapi apa bisa ia membayarnya," kata Nizar.

"Sekarang barang yang akan kami lelang adalah vas bunga porselen dari Dinasti Ming, dibuka dengan harga 4 Miliar." Petugas lelang itu mengeluarkan barang baru itu.

“Saya menawarnya 40 miliar.” Denny langsung mengangkat papan itu.

“Nak, apakah kamu gila !?” Alice segera berteriak.

Armanto tidak bisa duduk diam.

"Apa yang dilakukan Denny? Vas bunga dari dinasti Ming itu hanya seharga 10 Miliar, ia mengeluarkan 40 milliar untuk membelinya?" Keluarga Wang terkejut bertanya.

"Bos, anda keluarkan juga 40 milliar mu," kata orang-orang Nizar.

"Sampah." Wajah Nizar sedikit pucat, ia tidak berani menawar harga Denny.

"Selamat kepada pria ini yang membeli vas bunga porselen dari Dinasti Ming seharga 40 miliar." Petugas lelang itu dengan cepat menjatuhkan palu.

Dahinya mulai berkeringat.

Pandangan matanya sedang mencari cari dimana manajer pengurus itu berada.

Jika Denny benar-benar kaya, dia pasti akan mengungumkannya setelah selesai acara pelelangan ini. Sebenarnya tidak masalah jika menjadi wakil presiden di rumah lelang ini. Namun, jika Denny menipu mereka, dia dan manajer pengurus akan dipecat.

"Barang yang kami lelang sekarang adalah barang milik Keluarga Wang, salah satu dari empat keluarga terbesar di Kota Kimraden. Barang itu adalah tempat tinggal mewah seluas 50 hektar, memiliki banyak fasilitas seperti lapangan tenis, lapangan golf, kolam renang, dll. Hanya perlu waktu setengah jam mengemudi untuk sampai ke pusat bisnis Kota Kimraden, dan kepemilikan rumah ini juga dapat dialihkan, harga awal dibuka mulai dari 1,4 Triliun. " petugas Lelang menyeka keringat di kepalanya.

Melihat foto-foto yang terpampang di slide, keluarga Wang merasa sakit hati. Mereka akhirnya harus menjual aset mereka dan menggunakan uang dari hasil lelang rumah mereka untuk mengisi rekening keuangan perusahaan yang kosong.

Mereka membeli rumah pada saat mereka di puncak kejayaan, mereka tidak menjual rumah mereka setelah melewati beberapa rintangan, sekarang mereka sedang sangat terpuruk.

"4 Triliun," kata Denny.

Ketika para orang kaya tergesa-gesa melihat rumah mewah itu, mereka seketika merasa kecewa setelah mendengar tawaran Denny.

"Hei bocah, sebenarnya kamu punya uang atau tidak? Kalau kamu tidak punya uang, jangan berlagak sombong. Rumah ini bukan sesuatu yang kamu mampu beli!" Seorang pria kaya menatap ke arah Denny dengan arogan.

"Ada apa? Apakah kamu datang ke sini untuk membuat masalah? Jangan semena-mena menawar harga, kamu menunda kami membeli rumah!" Seorang pria kaya lainnya berteriak dengan tidak puas.

“Apakah kalian sudah memeriksa asset nya?” Wakil ketua yang bersembunyi di belakang layar tidak sabar melihat sikap Denny yang berlebihan.

"Sedang diperiksa, aku merasa ini akan sedikit mengejutkan," petugas lelang berkata dengan gemetar ketakutan.

“Cara berpakaiannya cukup bagus, tidak seperti orang biasa.” Wakil ketua mengenali jas yang sedang Denny kenakan, jas itu bernilai ratusan juta.

"Ya, jika dia benar-benar orang kaya, kita pasti akan mengunmumkannya setelah acara lelang ini berakhir. Jika dia sengaja datang hanya untuk membuat masalah, pelelangan ini pasti akan kacau," kata penyelenggara acara lelang.

"Bolin ini, mengurus masalah dengan teledor. Selesai acara lelang ini, ia harus dilaporkan pada bosnya untuk dipecat," kata wakil pimpinan dengan gelisah.

"4 Triliun sudah merupakan harga tinggi, seharusnya tidak ada yang menawar lagi, bukan? Jika tidak ada yang menawar, saya akan mengetuk palu." Petugas lelang itu menaikkan pandangannya dan berkata kepada semua orang.

"Tunggu sebentar," Nizar berpikir dan mengangkat papannya.

“Tuan Nizar, apakah kamu ingin membeli rumah ini?” Petugas lelang yang terkejut bertanya.

"Aku tawar 4,2 Triliun." Wajah Nizar menyeringai.

"..." Para tamu semua terkejut dan menengok ke arah Nizar.

Keluarga Wang juga terkejut, mereka tidak menyangka rumah yang mereka beli dengan harga 400 miliar, bisa ditawar seharga 4,2 triliun. Meskipun menyakitkan, setidaknya mereka tidak mengalami kerugian setelah menjual rumah ini, dan keluarga Wang dapat mengambil napas panjang di dunia bisnis.

"8 triliun," Denny mengangkat tangannya.

"............" Para tamu semua lagi-lagi terkejut melihat ke arah Denny, dan wajah orang-orang kaya yang baru saja menegur Denny tiba-tiba pucat.

"Tuan, apakah Anda benar-benar ingin membeli rumah ini dengan harga 8 triliun?" Tanya petugas lelang.

"Aku Denny, tidak pernah kekurangan uang," kata Denny ringan.

"Oke, harga 8 triliun, jika tidak ada lagi yang mau menawar dengan harga yang lebih tinggi, maka rumah ini akan menjadi milik pria ini," kata petugas lelang.

"Bocah sial, Kau sebenarnya punya uang atau tidak? Keparat, aku menawar di harga 4,2 triliun, kau malah tiba-tiba menawar di harga 8 triliun? Bahkan keluarga Wang di Kota Kimraden sekalipun tidak berani menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli rumah yang hanya seharga 2 triliun. “Nizar tidak bisa menahan emosinya dan meraung.

"Apa kamu sanggup membeli rumah ini? Kamu harus ingat, jika kamu tidak bisa membayar rumah ini sesuai dengan penawaran yang kamu sebutkan, kamu harus bertanggung jawab di ranah hukum. Aku barusan ingin kamu menjilat sepatuku, jadi aku membayar harga tinggi 4 miliar untuk menyelamatkanmu. Jika Anda mencari masalah lagi, aku tidak bisa menyelamatkanmu, "kata Denny sambil tersenyum.

"Sialan, apa kita debatkan ? kamu tahu kekayaan keluargaku, kamu pikir aku tidak tahu kekayaan keluargamu? Tuan yang sedang terpuruk!" kata Nizar dengan marah.

"Kamu tidak punya uang tapi sembarangan menawar harga, apa yang aku takutkan? Bahkan jika aku menawar lagi, kamu akan menambah tawaranku lagi. Rumah ini, aku tawar 8,2 Triliun!"

“Tuan Nizar menawar 8,2 Triliun, apakah ada yang ingin menawar dengan harga yang lebih tinggi !?” Petugas lelang berkeringat dan menatap Denny.

"Aku tidak punya uang sebanyak itu. Aku tidak akan membeli rumah ini. Aku mengakuinya," Denny cemberut.

"..." Nizar ...

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu