Si Menantu Buta - Bab 186 Ada Kabar Gembira

Kenny dan Nikita adalah orang pintar, tau apa yang sudah dilakukan Denny, sengaja datang kemari dari kota Harayu. Apalagi Kenny paling pintar mengamati ekspresi wajah, dia melihat ekspresi Denny ada perubahan. Pupil matanya yang hitam berputar, mengeluarkan sebuah suara tawa dingin, "Cari segerombolan akuntan bantu kamu buat pembukuan lumayan lelah bukan?"

"Memang lumayan lelah, keringatku sampai keluar." Ucap Denny sambil tertawa.

"Kamu sudah mengakuinya?" Nikita memutarkan badannya melihat Denny.

"Aku sudah mengakui apa?" Denny bertanya tersenyum.

"Menyalahgunakan uang publik." Ucap Nikita.

"Kuberitahu sebuah proyek untuk kalian, Olaf sana aku sudah menyelesaikannya, sekarang aku mau melanjutkan meluaskan W-1 yang ada ditanganku. Aku berencana membeli sebuah platform siaran langsung olahraga paling besar di dalam negri, terutama menggunakan mode bisnis periklanan, dibantu dengan sistem keanggotaan dan sistem hadiah, ditambah orang pribadi juga bisa melakukan unggahan video." Ucap Denny.

"Proyek ini kalau tidak ada 16 triliun tidak akan bisa dijalankan." Kenny tertawa dingin.

"Mana mungkin, 16 triliun itu tidak cukup, harus 24 triliun." Ucap Denny.

"Kalau kamu bisa mendapatkan kembali 24 triliun, aku akan membeli platform." Ucap Kenny.

"Harus masuk ke pasar, perusahaan masuk pasar melanjutkan pembiayaan. Kita membeli platform ini adalah semacam memperbesar modal. Dan juga mengerjakan platform olahraga juga tidak rugi, kita juga bukan hanya mengerjakan boxing, NBA, liga sepakbola kelas satu, tennis, golf, semuanya kita kerjakan. Asalkan ada pengguna harian aktif, asalkan pengguna harian aktif datang, sembarangan membuat sebuah iklan sudah bisa menjadi uang, diprediksi 2 tahun akan balik modal, tahun ketiga untung besar." Ucap Denny.

"Kalau kamu bisa menyelesaikan proyek platform video ini, begitu saham Neo Culture naik pasar, maka harga pasarnya akan naik. Kami mengurangi saham di tangan kami, makan akan mengikutimu mendapatkan uang." Nikita sudah tau maksud Denny.

"Ini maksudku, kalian begitu percaya padaku, bagaimana juga harus membantu kalian mendapatkan sedikit uang." Ucap Denny sambil tersenyum.

"Tapi kami tidak percaya denganmu, aku harus menempatkan seorang bawahan denganmu." Ucap Kenny.

"Pendapat yang bagus." Ucap Denny.

"Tyas, aku mau dia menjadi wakil manager divisi finansial perusahaanmu." Ucap Kenny.

Dari sebelah Kenny berjalan keluar seorang wanita cantik yang memakai kacamata dengan kaki jenjang, namanya adalah Tyas, salah satu bawahannya yang merupakan anggota inti kelompok, seorang akuntan yang terkenal di dunia bisnis China.

"Aku akan menempatkan Jessica disisimu, posisinya sebagai asisten direktur" Ucap Nikita.

Seorang anak muda melihat wajah Denny tak berekspresi.

Jessica, bawahan Nikita yang merupakan salah satu anggota inti dari kelompok elit, si jenius di dunia modal ventura di China.

"Boleh." Ucap Denny.

"Direktur Denny, kudengar kamu juga seorang petinju hebat bukan? Kalau ada kesempatan aku ingin melawanmu." Ucap seorang anak muda yang tampan sambil berjalan keluar.

Namanya adalah Sonny, adalah bawahan Kenny yang merupakan petinju paling hebat, beberapa waktu lalu barusan memenangkan sabuk kejuaraan di dunia nomor empat di China, petinju bintang lima, kalau diletakkan di peringkat W-1 milik Denny harusnya 3S.

"Baik." Ucap Denny sambil tersenyum.

"Jangan macam-macam, kalau tidak aku tidak akan memaafkanmu." Kenny sengaja mengingatkan Denny, membawa para bawahan karyawan elitnya pergi.

"Kamu lakukan yang baik." Nikita menghela nafas pelan, juga membawa bawahannya pergi.

Di dalam kantor hanya tersisa Denny, Tyas dan Jessica, ada dua orang ini yang mengawasi di sebelah Denny, kedepannya Denny juga tidak bisa macam-macam.

Tapi tidak apa-apa, dia sudah berhasil mendapatkan uang 40 triliun.

Ada 40 triliun ini, dia sudah bisa melakukan sangat banyak hal.

Satu bulan lebih selanjutnya, Denny total mengerjakan 4 hal besar. Dia berhasil membuat perusahaan Olaf menjadi toko baju hamil dan perlengkapan bayi artis, menggunakan restoran ibu hamil sebagai utamanya, di dalam restoran ibu hamil memajangkan sangat banyak produk ibu hamil dan bayi. Masalah keamanan makanan di restoran diawasi sepenuhnya oleh Yian, Yian adalah seorang koki berkelas satu di dalam negri, dia sendiri juga mempunyai anak. Tidak sedikit artis dan bos besar tau popularitas Yian, meskipun tidak sengaja menarik artis dan bos besar ini membantu mempromosi, mereka juga sangat menjaga bisnis Denny.

Orang-orang ini sering diam-diam difoto oleh reporter, membantu Denny membuat perusahaan Olaf mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Artis terkenal highclass di China seperti Fristy, mama panas fashion Suli, ibu hamil Dessy dan artis populer lainnya semuanya adalah brand ambassador perusahaan Olaf.

Hal besar kedua, Denny membeli sebuah platform aliran olahraga dalam negri dengan harga 24 triliun, ada platform aliran olahraga ini bisa membantu mempromosikan perlombaan W-1 Denny, dengan santai memperluar pengaruh perlombaan W-1 sampai seluruh negri, perlombaan W-1 langsung menjadi perlombaan tinju nomor satu di dalam negri.

Saat ini bawahannya ada Four Heavenly Kings, yaitu Mark, Rakka, Faraz, dan Kalya, juga mendapatkan begitu banyak orang dari influencer Jeremy, ada petinju peringkat S Thom menduduki posisi, dan juga Fidel memnantunya mendapatkan salah satu The Seven Boxing Champion, Fendi, boxing club miliknya dengan cepat menjadi boxing club yang terkenal dan dikenali publik, dan juga yang kedua mempunyai Sonny, bawahan Kenny.

Hal besar ketiga adalah investasi Neo Culture Denny resmi masuk ke pasar, hanya dalam waktu sebulan, harganya sudah mencapai 300 triliun.

Nikita dan Kenny dengan cepat mengurangi saham milik mereka, mumpung kesempatan ini mendapatkan uang, masing-masing mempunyai 19% dan 17%, Denny tetap mempunyai saham sebanyak 27%, resmi menduduki posisi Direktur investasi Neo Culture.

Total harta Nikita, Kenny, dan Denny bertiga masing-masing mencapai 320 triliun, 44 triliun dan 16 triliun, menempati peringkat nomor 6, nomor 3, dan nomor 10 dalam daftar orang paling kaya di China, saat ini ekonomi China juga ramai sekali, keadaan bisnis seluruh China bagus sekali.

Hal keempat adalah Denny menyuruh Sumanto resmi mendirikan farmasi keluarga Han, dia dan Sumanto sama-sama mengeluarkan modal 40 triliun menduduki seluruh pasar obat bagian Utara.

Dia ingat Brigitta pernah mengatakan apa, rencana Brigitta dan Kenny selanjutnya adalah farmasi, Denny pernah mengatakan dia akan membalas dendam kepada Kenny, suatu hari dia akan membuat Jennie datang menangis sambil memohon padanya, dia tidak melupakan janji dirinya sendiri.

Setelah satu setengah bulan, keluarga Wang di kota Harayu.

Saat ini Denny sudah resmi menjadi orang sukses di dunia bisnis, dia menduduki peringkat nomor 10 daftar orang terkaya di China, mempunyai investasi Neo Culture dan farmasi keluarga Han dua grup besar ini.

Di bagian utara turun salju kecil pertama, bagian luar mansion mewahnya ditutupi salju tipis.

"Makan hotpot, mari kita semua makan hotpot. Cuaca seperti ini, memang harus makan hotpot kecil, satu sendok panas dua mangkuk besar. Rasa itu, enak sekali." Dome dengan ramah menyuruh semua orang makan hotpot.

Yang bersama-sama makan hotpot ada Denny, Friska, Kay, Sumanto, Mario, Alex, Neysia, Yian, Dome、Hera, dan juga Mark yang barusan kembali dari perlombaan tinju di luar provinsi.

Sekarang mereka sudah seperti satu keluarga, semua orang saling memperhatikan dan menjaga, sama-sama masuk mundur di daerah masing-masing.

"Jangan hanya berbisnis, kalau tidak ada kerjaan datang boxing club bermain boxing, meskipun tidak menjadi atlet, boxing juga menguntungkan tubuh. Kamu lihat aku tahun ini berumur 70 tahun lebih, tampaknya juga masih belum 60 tahun. Orang yang bermain boxing akan terlihat muda, merawat aura." Dome mengomel kepada Denny.

"Baik guru, aku dua hari ini akan datang ke boxing club bermain boxing, platform olahragaku kekurangan sebuah pertandingan seru, tunggu lukaku sudah sembuh, sudah harus mencari petinju untuk mencoba." Ucap Denny.

"Thom si bocah itu lumayan bagus, tapi bermain boxing terlalu bahaya, mudah panik, lebih baik kamu dan Mario tenang dulu, dia bisa menjadi petinju tingkat double S, kalau tidak bisa menjadi petinju 3S, juga boleh menyuruhnya menjadi pelatihmu untuk menemanimu bermain, membantumu menaikkan level perlombaan sebenarnya." Ucap Dome.

"Aku juga tidak bisa menjadi petinju 3S, mataku ada rabun dekat. Melawan Denny masih bisa, tapi kalau bertemu petinju seperti Sonny itu adalah kelemahan yang bisa merenggut nyawa." Ucap Mario dengan tak berekspresi.

"Apa aku lebih buruk dari Sonny?" Tanya Denny dengan tidak senang.

"Kemampuan sekarang ada banyak perbedaan." Jawab Mario.

"Aku benar-benar tidak pernah melihat Denny boxing, tidak tau bagaimana dia bermain boxing." Friska tersenyum.

"Dia buruk sekali, seperti yang kamu lihat dulu, dikalahkan oleh orang tua berumur 70 tahun." Sumanto mengambil sebuah sayur, memasukkan ke dalam mulutnya.

"Kamu sedang membohongiku." Friska menatap Sumanto dengan tidak ramah.

Sebentar saja sebulan sudah berlalu, Sumanto lebih gemuk dari sebelumnya. Dia sekarang ikut Denny berbisnis sudah mendapatkan 40 triliun lebih, adalah orang kaya nomor satu di dalam provinsi.

Aura orang kaya baru pada tubuhnya masih tidak berubah, sejak bertemu Kenny sekali, selalu menggunakan jas baju yang bersinar, sepasang tangannya menggunakan 5 buah cincin permata.

Ditambah ada sedikit perasaan suram pada tubuhnya, tampaknya seperti penjahat mafia.

"Aku merasa sedikit tidak enak, tidak makan dulu." Tiba-tiba Friska meletakkan sumpitnya, berjalan ke dalam toilet dan muntah.

Toilet dilantai satu tidak jauh dari ruang makan, meskipun Friska menutup pintu, Sumanto samar-samar bisa mendengar sedikit suara.

Hatinya masih terus menyukai Friska, mendengar Friska mengeluarkan suara ini, dia sengaja berkata untuk menggoda Friska, "Kenapa muntah begitu kuat? Jijik sekali sampai aku tidak bisa makan lagi!"

"Jangan-jangan sakit." Wajah Hera berubah, berdiri dan pergi melihat Friska.

"Penyakit yang baik." Ucap Dome dengan tertawa terkikik.

"Penyakit baik apanya? Apakah penyakit ada yang baik?" Sumanto memajukan bibirnya.

"Ada kabar gembira, aku bisa melihatnya." Ucap Dome dengan tersenyum.

Terdengar suara flush air, Denny berdiri dengan gugup.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu