Si Menantu Buta - Bab 180 Thom

Jeremy melompat, wajahnya penuh dengan rasa bangga dan kesombongan, menggoyangkan pinggang dan lehernya yang kuat, mengibas-ngibaskan tangannya.

“Para pemirsa, jangan berhenti memberikan hadiah, terima kasih para pemirsa!” anak buah Jeremy dengan suara kencang berteriak memuji di siaran langsung itu, ia menggerakkan atmosfer supaya para penonton terus memberikan hadiah.

"Karena kita tidak bisa mengalahkannya, kita akan membelinya dengan uang. Aku akan menyuruh Fidel untuk merekrutnya masuk ke club boxing kita. Agar kedepannya, dia tidak akan mencari masalah dengan kalian lagi, impas sudah." Denny memandang Jeremy Tertawa, sambil berkata pada Andreas yang berada di sebelahnya.

“Baiklah, ia beruntung.” Andreas sedikit tidak rela, tetapi ia tidak punya pilihan lain.

Bertemu bajingan tak tahu malu seperti itu, meskipun dia adalah orang terkenal di Kota Harayu, ia juga tidak tahu apa yang harus ia dilakukan.

“Berapa banyak yang kamu hasilkan dari siaran langsung hari ini?” Denny bertanya pada Jeremy yang berada di atas ring arena.

Jeremy juga sangat peduli dengan pendapatannya, ia segera melihat ke platform siaran langsungnya. Lalu matanya dipenuhi dengan sukacita, dan dia menunjukkan angka delapan pada Denny .

Yang berarti ia mendapatkan penghasilan 160juta hari ini.

“Sangat bagus.” Denny tahu cara memperluas lingkup club boxing nya.

Penghasilannya hari ini tidak buruk, Jeremy akan mendapatkan gelar master nya, dan dia juga menemukan inspirasi dari Jeremy utnuk memperluas club boxing nya.

"Paksa Jeremy agar ia masuk ke Club boxing kita," Denny menepuk bahu Fidel.

Saat ini, aula tinju ini sangat kacau, Farraz baru saja cidera dibuat Jeremy. Dome bersama petinju lain memeriksa cedera yang dialami Farraz. Ia meletakkan tangannya di denyut nadi Farraz dan sedikit menaikkan alisnya. Fidel khawatir cidera yang dialami Farraz terlalu parah, ia berdiri dibawah arena ring melihat kearah Farriz.

"Tidak apa-apa, hanya luka biasa. Pergilah berobat ke rumah sakit selama beberapa hari, dalam setengah bulan ia juga akan bugar kembali." Dome santai, menepuk paha Farraz.

"Terima kasih Pelatih." Wajah Farraz tampak pucat, dia terbaring sakit di tanah.

"Benar, bos." Fidel mengangguk dengan lembut.

“Itu saja untuk hari ini, aku akan pergi.” Denny merasa sudah tidak ada masalah lagi, dan dia pun harus pergi ke perusahaan untuk melihat-lihat.

Rakka dan Kalya, dua juara lainnya berada di ruang tinju, menatap Denny dengan dingin, ia berpikir bahwa ia benar-benar berdarah dingin.

Cidera Farraz bukan apa-apa bagi petinju senior seperti Denny, tulang pelipisnya pernah retak saat melawan Mario, dan ia rasa ia tidak perlu menyemagati Farraz. Dia adalah pemilik club boxing ini, ia bisa datang dan pergi sesuka hati. Rakka dan Kalya melihat, Denny berlagak seperti orang besar.

Tindakan Denny tanpa sengaja membuat kebencian Rakka dan Kalya terhadapnya menjadi lebih dalam.

“Aku ingin mencoba melawan Jeremy.” Seorang pria muda tiba-tiba keluar.

“Hera, bawa Farraz ke rumah sakit.” Dome menyuruh petinju lain untuk membantu Farraz berdiri, dan pada saat yang sama memanggil Hera yang sedang berdiri di sudut.

Di aula tinju, tidak ada yang memperhatikan pria muda itu berbicara.

“Aku ingin mencobanya bertarung dengan Jeremy!” Pria muda itu berteriak ketika melihat tidak ada yang menghiraukannya.

Denny berhenti dan menatap pria muda itu dengan heran.

Orang- orang juga menoleh ke arah anak muda itu.

“Namaku Thom, aku ingin mencoba bertarung dengan Jeremy.” Pemuda itu merasa lega ketika dia melihat semua orang akhirnya memperhatikannya.

“Jangan lawan dia, kamu bukanlah lawannya.” Andreas menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak menginginkan uang. Biarkan aku mewakili keluarga Chen. Aku hanya ingin bertarung dengannya," kata Thom.

“Datang lagi satu bocah yang ingin mati,” anak buah Jeremy mencibir.

"Farraz saja tidak bisa melawan Jeremy. Siapa kau, beraninya menantang Jeremy?" Rakka dan Kalya juga mencibir.

“Mungkin aku bisa mengalahkannya,” kata Thom.

"Kamu bisa atau tidak mengalahkannya pun kalian tidak perlu bertarung lagi. Waktuku sangat berharga. Aku tidak punya waktu untuk menontonmu bertarung. Jika kamu ingin mencoba bertarung dengannya, bertarung lah secara pribadi dengannya. Aku akan pergi, jika kamu perlu bantuan, silakan pergi ke kediaman keluarga Chen mencariku. "Andreas berkata dengan tidak sabar setelah melihat arlojinya.

Dia adalah seorang pengusaha, semuanya harus didasarkan pada bisnis. Meskipun Denny gagal memberi Jeremy pelajaran, namun ia bisa dibilang membantu memecahkan masalah bagi keluarga Chen.

Berbisnis itu harus harmonis. Meski tidak setuju, Denny bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, itu sudah bagus.

“Jeremy, beraninya kamu menindas petarung payah seperti ini? Apa kamu berani melawanku?” Thom mengulurkan tangan dan menunjuk ke arah Rakka dan Kalya.

“Sialan!” Mata Rakka dan Kalya berubah.

"........." Jeremy juga terkejut.

"Kamu punya banyak penggemar di siaran langsungmu bukan? Tidakkah kamu ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasilkan lebih banyak uang? Ayo bertarung sekali lagi , aku akan menghasilkan uang untukmu," kata Thom.

Jeremy menoleh ke platform siaran langsungnya, melihat siaran langsungnya penuh dengan komentar.

"Bertarung lagi dengannya." "aku akan memberimu 10 hadiah anak panah (gift livestream)."

Jeremy ragu-ragu.

"Bos, anak ini tampaknya tidak terkenal, seharusnya ia tidak terlalu kuat bukan? Saat ini, siaran langsung mulai ramai. Mari kita bertarung sekali lagi selagi ramai. Mungkin kita bisa menghasilkan 400juta hari ini." Beberapa orang berkata kepada Jeremy.

“berikan Informasi Thom padaku,” kata Denny.

“Tuan Denny, saya tidak mempunyai informasi tentangnya.” Fidel memasukkan nama Thom di tablet namun tidak menemukan informasi tentangnya.

“Bukankah dia anggota Boxing Club kita?” tanya Denny.

"Mungkin ia adalah atlet yang baru saja mendaftar dan belum resmi bergabung," kata Fidel.

“Jika kamu hebat, bertarunglah denganku, jangan malah menindas petinju payah itu,” kata Thom.

"........." Jeremy menatapnya.

Tidak tahu apakah ia harus menerima tantangan Thom atau tidak.

“Hei sampah, siapa yang kamu bicarakan? Jeremy tidak berani melawanmu, aku yang akan bertarung denganmu!” Kalya tidak bisa menahan emosinya lagi, langsung menunjuk dan memarahi Thom.

Dia sepertinya ingin sekali memberi Thom pelajaran, ia pun mengenakan seragam latihan dan naik keatas arena. Dia melompat dua kali di ring tinju dan melambaikan tangannya.

"Jika kamu bisa mengalahkanku, aku akan memberimu 20 juta!"

“Kamu adalah salah satu dari empat juara kompetisi W-1, Kalya, kan? Baik, aku melihat matamu seperti menantangku, kalau begitu aku akan bertarung dengan kamu.” Thom melangkah ke ring tinju.

Denny merasa Club Boxingnya menjadi sedikit berantakan, ia baru tidak datang sebentar, sudah begitu banyak tuan-tuan bermunculan.

Jika Thom ini benar-benar karakter yang kuat, hari ini akan menjadi hadiah untuknya.

Dengan cepat, Thom dan Kalya bersiap untuk memulai pertarungan.

Keduanya masih memakai aturan pertarungan bebas, boleh menggunakan pukulan, kaki dan beberapa teknik gulat.

"Kalya tampaknya ia merupakan salah satu dari pemenang kompetisi W-1 bukan? Anak ini berani menantangku, dan berani melawan Kayla, jika ia dikalahkan oleh Kayla, ini akan menjadi pertunjukan yang bagus siang ini." Jeremy dan anak buahnya Mereka berdiri bersama sambil tersenyum.

“Saudara Denny, kamu bilang apa bocah itu bisa menang melawan Kalya?” Tanya Andreas.

“Apakah dia bisa menang atau tidak, setidaknya itu layak untuk dijadikan pembelajaran baginya, setidaknya keberaniannya harus dipuji.” Denny seperti sedang melihat Mark kedua.

Saudaranya, Kenny memiliki banyak master. Setidaknya ada lima orang yang level nya setingkat dengan Mario. Dia masih banyak membutuhkan pembantu. Dia berharap Thom dapat memberinya kejutan.

Kalya melompat dua kali di atas ring di sini dan ia langsung menendang keras ke arah perut Thom.

Thom memandang Kalya dengan senyum dinginnya, kemudian tangannya memegang kaki Kalya, dan kemudian menarik kaki Kalya ke samping.

Pada saat Kalya menoleh, sebongkah pukulan melayang ke arah dagu Kalya dengan keras.

Terdengar suara yang keras, Kalya pun jatuh ke tanah.

Mario yang baru saja masuk terkejut melihatnya.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu