Si Menantu Buta - Bab 228 Pertemuan Keluarga

Mengenai persoalan kembalinya ke Keluarga Wang ini, hati Denny terus menolaknya, dia tidak terlalu bersedia untuk kembali ke rumah. Dia telah dikirim ke Keluarga Ye selama dua tahun, dan Keluarga Wang tidak pernah menanyakan kabar tentangnya, dia sudah melihat keburukan dari Keluarga Wang, dan mengetahui segala kemunafikan dari para kerabat yang ada di Keluarga Wang.

Dan sekarang, penglihatannya telah kembali pulih, dan dia telah membuat sejumlah prestasi di luar sana, oleh karena itu, Keluarga Wang mengundangnya untuk kembali.

Sungguh konyol.

Dia masih mempunyai satu alasan yang paling besar, itu adalah calon istrinya Anita di mana saat ini telah menikah dengan kakak tertuanya, dan sekarang telah menjadi kakak iparnya, dan dia tidak bersedia untuk melihat adegan di mana Anita dan kakak tertuanya begitu saling mencintai itu.

Jadi, saat tahun baru lunar kali itu, kebetulan perusahaannya ada masalah, dan dia menggunakan kesempatan itu untuk menghindari undangan dari Keluarga Wang. Dan sekarang, dia tak lagi mempunyai cara lain untuk menghindari undangan dari Keluarga Wang, dia bahkan merasa sedikit gugup dalam hatinya ketika mengingat dirinya hendak kembali ke Keluarga Wang.

“Apa kamu sakit?” tanya Friska.

“Tidak.” Ucap Denny.

“Ayo, kita berangkat, mantel bulu yang baru aku beli sudah menunggu hari ini dari dulu.” Raut wajah Gissel sudah tidak sabar setelah melihat ekspresi Denny yang sedikit ragu-ragu.

Dalam perjalanan ke Keluarga Wang, Denny mengendarai mobil Mercedes-Benz miliknya.

Gissel duduk di kursi belakang, dan hidungnya tak berhenti mengendus.

“Denny, kenapa ada aroma wanita lain di dalam mobilmu? Apa kamu membawa wanita lain?” tanya Gissel.

“Tidak tahu, mobilku dipakai semua orang, mungkin ada yang menggunakan mobilku untuk mengejar wanita.” Ucap Denny.

“Mana boleh seperti itu, anak buahmu benar-benar keterlaluan, mereka tidak menganggap kamu seperti atasan mereka, seenaknya saja. Bukankah mereka sudah menghasilkan uang yang banyak? Kenapa mereka tidak bisa membeli mobil sendiri, kenapa mengendarai mobilmu? Palingan mereka hanya memanfaatkanmu saja, mereka sengaja menghabiskan bahan bakarmu.” Kata Gissel.

“Baik, lain kali aku tidak akan meminjamkan kepada mereka.” Ujar Denny.

Sama seperti Kenny, Denny juga seorang pembohong yang handal.

Lalu lintas hari ini di Kota Kimraden terbilang lancar, Denny hanya perlu menghabiskan waktu 40 menit untuk tiba di kediaman Keluarga Wang.

Keluarga Wang tinggal di sebuah kompleks dengan rumah-rumahan di sekitar halaman persegi, 16 kompleks digabung menjadi satu, seperti sebuah istana kerajaan, terdapat dua buah patung singa di pintu gerbangnya, terdapat kebun dengan batu bersusun-susun yang sangat diharapkan orang-orang.

Gissel pikir kediamannya sudah cukup mewah, tapi setelah dia tiba di perumahan antik klasik yang begitu indah ini, matanya sangat terpana.

“Biasa saja, tidak jauh beda dengan taman milik keluarga kita.” Ucap Gissel tak mau kalah.

Di mata Gissel, Denny telah sukses, dan sekarang telah diundang oleh Keluarga Wang, dan Keluarga Wang ingin berusaha keras untuk mengambil hati Denny lagi. Dia sebagai ibu mertua Denny, seharusnya mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam Keluarga Wang, orang-orang ini tak hanya harus mengambil hati Denny, tapi juga hatinya.

Hari ini dia bersama dengan Denny untuk menghadiri pertemuan keluarga, dan tujuan pertamanya adalah memamerkan kekuatan yang dimilikinya kepada Keluarga Wang, dan mencari sensasi di mana dirinya bisa disanjung oleh orang-orang. Kedua, untuk mendapatkan kekuasaan kepala Keluarga Wang, lagi pula, Denny sekarang sudah sangat kaya.

Tapi dia tidak tahu, dan tidak pernah bisa membayangkan seberapa besar kemampuan yang dimiliki Keluarga Wang. Bahkan saat kondisi Keluarga Wang yang tidak seimbang seperti sekarang, juga tidak mudah bagi seorang ibu rumah tangga biasa sepertinya untuk melangkah.

Keluarga Wang sangat besar, kerabatnya juga sangat banyak, bahkan pelayan yang bekerja di sini saja sangat banyak.

Seluruh halaman kediaman Keluarga Wang ini dihiasi oleh lentera, dan suasana tahun baru terasa sangat kental.

Denny mengenakan satu setelan jas merek terkenal, dipadukan dengan mantel abu-abu di bagian luarnya. Sedangkan Friska yang sedang hamil ini, dia hanya mengenakan baju biasa untuk ibu hamil pada umumnya, dan dipadu dengan sebuah mantel berbulu saja.

Dan Gissel, dia mengenakan pakaian serba hitam, mantel bulu berwarna hitam, terlihat juga sebuah kalung berlian besar melingkar di lehernya, sepasang jemari tangannya juga dihiasi oleh cincin batu permata, di pergelangan tangan kanannya juga memakai sebuah jam tangan berkisaran miliaran rupiah merek Patek Philippe, penampilannya terlihat seperti orang kaya baru.

“Apa kabar Paman tertua.” Denny menyapa seorang pria tua beruban, lalu memberikan hormat.

“Denny, matamu sudah sembuh ya, syukurlah, akhirnya kamu kembali ke rumah, dan bisa kembali membantu Keluarga Wang. Ini istrimu ya, sangat cantik, sangat cocok denganmu.” Pria tua itu berkata dengan tersenyum sambil menepuk pundak Denny, dia kemudian memberikan sebuah amplop merah kepada Denny dan juga Friska.

“Hehe.” Gissel tersenyum dingin.

“Wanita ini?” pria tua itu terkejut.

“Dia adalah Ibu mertuaku, namanya Gissel Chen.” Denny memperkenalkan.

“Halo.” Pria tua itu sangat sopan sambil mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat dengannya.

“Halo, halo.” Gissel tersenyum paksa, dan tidak berjabat tangan dengan pria tua tersebut.

“Denny, kalau begitu aku pergi ke tempat Kakekmu dulu ya.” pria tua itu sedikit canggung, dia menggosok-gosok tangannya sambil tersenyum dan berkata kepada Denny.

“Dasar tua bangka, ingin menjabat tangan denganku, apakah dia pantas? Itu Paman tertuamu? Sudah begitu tua? Aku tidak menyangka, karena Keluarga Wang-mu ini sudah mulai hancur, paman tertuamu langsung terlihat tua seperti itu.” Gissel berkata dengan sinis.

“Dia bukan Paman tertuaku, dia hanya seorang kerabat luar dari Keluarga Wang, sesuai dengan silsilah keluarga aku harus memanggilnya dengan panggilan paman, jabatannya saat ini adalah wakil dari Menteri Pendidikan.” Ucap Denny.

“………….” Gissel terkejut dengan ucapan Denny.

Dia bahkan tidak bisa berdiri dengan kuat, sekujur tubuhnya gemetaran. Dia kemudian memegang Denny, dia merasa dirinya sudah tak kuat untuk berjalan.

“Apa kabar, Paman.”

Ketika Denny lagi-lagi bertemu dengan kerabatnya, Denny mengangguk dengan penuh hormat, Gissel pun juga ikut memberi hormat, dia tak berani lagi untuk bersikap tidak menghormati kerabat dari Denny.

Inilah kekuatan yang dimiliki Keluarga Wang, banyak kerabat dari Keluarga Wang yang memiliki kekuasaan seperti ini, tak hanya Keluarga Wang, dia bahkan memiliki kerabat lain di tiga keluarga besar di Kota Kimraden ini.

Sepanjang jalan ini, Denny dan Friska mendapatkan amplop merah yang cukup banyak, Gissel juga kecipratan, dia juga mendapatkan beberapa amplop merah.

“Denny, apakah bingkisan yang kita bawa ini terlalu murah?” bisik Gissel kepada Denny.

“Memang sedikit murah, tapi kehidupan Keluarga Wang kami sangat sederhana, Tuan besar dan Nyonya besar tidak terlalu tertarik dengan benda-benda mahal, selama kita tulus itu sudah cukup.” Ucap Denny.

Bingkisan yang disiapkan oleh Gissel hanyalah dua kotak suplemen melatonin, dia sangat meremehkan kerabat dari keluarga Denny, dan dia mengira semua kerabat Denny adalah murahan. Saat ini Denny merupakan urutan kelima dari orang terkaya di China, dia hanya perlu mengasih barang apa pun untuk formalitas, tidak perlu membuang uang-uang mereka.

“Paman ketiga!” sekelompok anak kecil menyerbu ke arah Denny, seorang gadis kecik berumur tujuh tahun memperlihatkan deretan giginya yang tidak rapi, dan tersenyum kepada Denny.

“Sissy, ternyata kamu masih mengenalku.” Tatapan Denny terkejut, lalu dia menggendong gadis kecil tersebut, “Sudah tiga tahun tidak bertemu, Sissy-ku sudah tumbuh sebesar ini.”

Denny biasanya sangat ramah ke semua anak-anak kecil di Keluarga Wang, dan anak-anak juga sangat menyukai Denny.

Dan yang paling membuat Denny terharu ialah, dia telah pergi selama 3 tahun ini, tapi anak ini masih mengenalnya.

Tidak peduli seperti apa Keluarga Wang, anak kecil adalah manusia yang paling polos dan tulus, Denny sangat menyukai anak-anak di dalam Keluarga Wang.

Sissy juga merupakan anak dari kerabat luar Keluarga Wang, dia tumbuh besar di Keluarga Wang, setiap harinya dia bermain bersama dengan Tuan besar dan Nyonya besar. Friska juga menyukai anak-anak di sini, dia dan Denny membagikan amplop merah kepada anak-anak di sini.

“Ini anak siapa, dia masih begitu kecil, tapi bermain dengan kalian, kenapa orang tuanya tidak mempedulikannya?” Denny melihat seorang anak kecil berumur sekitar 2 tahun, kemudian menggendongnya.

Dia adalah seorang putra, dia mengenakan baju bertudung harimau, wajahnya terlihat sangat imut dan juga putih.

“Paman ketiga.” Bocah itu meniru anak-anak kecil yang memanggil Denny.

“Pintarnya.” Ucap Denny sambil menggendong anak tersebut.

“Dua tahun lagi, anak kita juga akan sebesar ini.” Ujar Friska membelai wajah anak kecil itu.

“Tahun di mana mataku buta, semua anak-anak inilah yang sering bermain denganku.” Ucap Denny.

“Sebaiknya anak orang lain, tidak akan sebaik anak sendiri, dia bisa merawatmu di saat tua, dan anak orang lain tidak bisa.” Gissel berkata dengan kasar.

“Satu-satunya alasan yang membuat aku ingin menjadi kepala Keluarga Wang adalah anak-anak ini, aku tidak ingin mereka seperti kita.” Ucap Denny.

Denny merasa tidak tenang jika membiarkan anak berumur dua tahun ini berkeliaran seperti ini, dia takut anak itu akan terluka, oleh karena itu, dia memutuskan untuk terus menggendongnya.

“Apa kamu tahu nama Ayah dan Ibumu?” tanya Denny kepada anak kecil itu.

“Wang………” pelafalan anak itu masih canggung, mungkin karena dia masih merasa malu dengan orang asing, dan dia terus memandang Denny dengan waspada.

“Kamu ini anak dari Keluarga Wang, tentu saja marga kamu Wang, siapa nama Ayah dan Ibumu? Beritahu paman, jika kamu bisa menjawab, paman akan kasih hadiah.” Ucap Denny sambil tersenyum.

“Herry Wang, dan Anita……” kata anak kecil itu dengan pelan.

Raut wajah Denny seketika berubah.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu