Si Menantu Buta - Bab 394 Teman untuk Melakukan Kejahatan

Denny Wang sekarang sedang ngefly, dia setiap kali ngefly emosinya akan meledak, tidak diredakan dengan narkoba, dia bisa melakukan apa saja seperti Anggi.

Dia melihat Trisco belum membuka celananya, tahu Anggi hanya sembarangan dicium beberapa kali, dan celana pendeknya disobek oleh Trisco, kerugian Anggi masih tidak terhitung besar.

Untung koneksinya luas, mudah untuk menemukan Anggi, kalau dia terlambat sedikit lagi, Anggi pasti akan dihabisi oleh Trisco dalam kamar.

Terpikir kalau Anggi hampir saja melakukan kesalahan besar, hati Denny Wang marah dan benci.

Dia yang membawa anak perempuan ini, dia sudah berjanji pada Vera akan menjaganya baik-baik, dia harus menjaganya dengan baik demi Vera.

Melihat wajah Anggi jadi merah, sedang tiduran di kasur melihatnya dengan tatapan ketakutan. Dia mencengkram kera baju Anggi dan menariknya bangun, “kamu tidak sopan, karena kamu masih kecil aku tidak ingin perhitungan denganmu, tapi kamu ternyata berani memberi obat padaku, demi beberapa botol gas rela mengorbankan tubuhmu? Brengsek, aku Denny Wang terlalu lembut padamu, membuatmu tidak tahu aku orang seperti apa.”

‘plak’, Denny Wang menampar wajah Anggi dengan kencang.

“ayahmu yang maling itu tidak bisa mengurusmu, ibumu yang lemah juga tidak bisa mengurusmu, aku Denny Wang yang mengurusmu. Jangan kira aku mengurusmu karena mempedulikanmu, tanpa aku Denny Wang, kamu itu apa? Aku Denny Wang mengurusmu hanya demi martabat. Kamu ingat baik-baik, kalau aku hari ini tidak memberimu pelajaran, selanjutnya margaku Denny Wang ikut margamu!” Denny Wang melihat Anggi dengan marah, menampar wajah Anggi lagi dengan kencang.

“brengsek, ikut aku!”

Denny Wang terus menarik kerah baju Anggi, memaksa menariknya turun dari kasur. Dia melihat tangan Trisco masih memegang celana pendeknya Anggi, hatinya murka, menggunakan pistolnya untuk menembak dekat selangkangan Trisco sampai pelurunya habis.

Dia menakuti Trisco sampai teriak-teriak, karena masalah ini, Trisco seperti dibuat takut sampai kehilangan kekuatan menjadi laki-laki oleh Denny Wang.

“beberapa orang tinggal disini, hajar Trisco ini sampai sekarat, yang lainnya ikut aku kembali ke kantor kedutaan.” Denny Wang memantik sebatang rokok, melepaskan jaketnya untuk membalut tubuh Anggi dan membawanya pergi.

Denny Wang mengenali Trisco, dia tahu Trisco adalah keponakan Matthew Qin, tapi sekarang dia sedang dikuasai amarah, sama sekali tidak memandang Matthew Qin.

Setelah dia membawa Anggi pergi, para bawahannya masuk ke kamar, dan menghajar Trisco habis-habisan.

Di perjalanan kembali, Denny Wang mengendarai mobil Benznya yang baru dengan sangat cepat. Dia tidak peduli perasaan Anggi di sampingnya, dia menancap gas dengan kencang diatas jalan Kota Kimraden di malam hari, saat bertemu lampu merah langsung ngerem mendadak.

Perjalanan yang tadinya butuh empat puluh menit, dia hanya menggunakan waktu kurang dari dua puluh menit untuk pulang.

Saat Anggi turun dari mobil Denny Wang, langsung tidak bisa menahan skill mengendarai Denny Wang, langsung jongkok dan muntah di depan pintu kantor kedutaan.

Denny Wang memantik sebatang rokok dan melihatnya dengan dingin, bicara dengan tatapan marah, “lihatlah dirimu, tidak seperti orang atau hantu, demi barang yang tidak berharga seperti itu sudah tidak mau badanmu lagi, mau jadi wanita penghibur?”

“juga kan gara-gara kamu? Kamu membuat orang-orang itu tidak berani menjual botol gas padaku, selain Trisco, aku bisa cari siapa untuk beli?” setelah muntah Anggi jadi lebih segar, dia langsung berteriak kesal ke Denny Wang.

“sial, masih berani menjawab!” Denny Wang menendang Anggi sampai jatuh di tanah.

Setelah memukul Anggi, dia langsung menarik Anggi dan jalan masuk ke dalam kantor kedutaan.

“Denny Wang, sudahlah.” Mario menyetir mobil dan mengejarnya sampai depan pintu, dia langsung turun dari mobil dan mengejar Denny Wang kedalam kantor kedutaan untuk menasehatinya.

“keluar.” Denny Wang langsung mendorong Mario.

“........” Mario melihat Denny Wang dengan kaget.

“aku beritahu kau, kau hanya salah satu bawahanku, aku Denny Wang sedang mengajari orang, kamu jangan ikut campur. Hari ini aku akan memberinya pelajaran, walaupun besok Armanto Wang datang juga tidak bisa ikut campur. Kamu keluar dan jaga pintu, di dalam kantor kedutaan ini, aku tidak ingin bertemu siapapun.” Denny Wang bicara dengan matanya memerah.

“hari ini kamu tidak meredakan candu ya?” Mario perlahan mengerutkan alisnya.

“kamu tidak senang?” Denny Wang bertanya dengan dingin.

“aku senang.” Kata Mario.

“pergi jaga pintu.” Denny Wang menunjuk kearah pintu luar dengan telunjuknya.

“baik.” Mario berjalan kearah pintu dengan ekspresi datar.

Sebagai seorang presiden, Denny Wang harus mempertahankan kesan yang toleran, baik dan jujur, sekarang dia memberi pelajaran pada seorang anak perempuan di bawah usia, akan sangat memalukan kalau dilihat oleh para bawahannya di kantor kedutaan.

Mario diusirnya untuk menjaga pintu kantor kedutaan, seluruh isi kantor kedutaan kosong melompong.

Denny Wang langsung menarik Anggi ke kamar mandi kantor kedutaan, menyalakan keran shower dan menyiramnya ke tubuh Anggi yang kurus lemah.

“sial, kamu meremehkanku, beraninya memberiku obat. Memuja Mark ya? Lain kali Mark yang pelihara kamu, jangan cari aku Denny Wang. Sial, kalau bukan karenaku, kamu akan ada hari ini? Kamu bisa punya modal untuk sombong? Kamu berhak untuk dipanggil nona oleh orang? Lihat kau sekarang, sudah melakukan hal baik seperti apa?” Denny Wang menggunakan air dingin dari shower untuk mengguyur Anggi dengan sadis.

“kamu sudah memukul ayahku, dihadapan Mark malah seperti sampah. Kalau bisa kamu pukul Mark, kenapa memukulku?” Anggi menangis sedih.

“Mark lebih tahu diri daripada kau, dia tidak pakai obat, dia sangat sehat. Sedangkan kamu, sudah jadi seperti apa?” Denny Wang bicara dengan dingin.

“ini kamu mengurung orang semaumu, penyiksaan, aku akan menuntumu, ke tim khusus pemecah kasus untuk menuntumu.” Anggi bicara sambil menangis.

“menuntuku? Aku Denny Wang sekarang adalah warga negara asing, selain Perserikatan Bangsa-Bangsa, tidak ada yang bisa mengaturku. Walaupun aku membunuhmu memangnya kenapa? Kamu bisa berhasil menuntutku?” Denny Wang tertawa, “kuberitahu kau, hari ini aku memang sengaja ingin mengurungmu, menyiksamu, sampai nanti kau benar-benar berhenti candu, aku baru akan melepaskanmu.”

“dulu karena melihat kau seorang anak perempuan, ingin menghormatimu, tidak ingin memukulmu, juga tidak ingin memarahimu. Kamu malah makin lama makin kelewatan, berani-beraninya memberiku obat. Besok aku akan bawa kamu ke tempat ibumu, melihatmu minta maaf ke ibumu. Saat kamu kembali jadi orang baik, aku baru akan melepaskanmu.”

“kamu meremehkanku, kau kira aku adalah orang baik? Kuberitahu kau, sebenarnya diantara aku, Kenny dan Matthew Qin yang paling jahat dan mengerikan adalah aku. Aku Denny Wang jarang menghajar orang, tapi begitu menghajar orang, pasti akan membuat orang ini sampai puas.” Denny Wang menggigit gigi.

“sampah.” Anggi melihat Denny Wang dengan tatapan benci.

“beraninya memarahi ku!” Denny Wang menendang Anggi lagi.

Saat Denny Wang lanjut menyadarkan Anggi dengan air dingin, tanpa sadar air mata dan ingusnya mengalir keluar. Dia tahu ini adalah pertanda bahaya, dia hari ini tidak meredakan candu, sekarang dia mulai ngefly.

Dia coba berusaha untuk menahan efek candunya, tapi tubuhnya perlahan semakin tidak nyaman. Tangannya mulai tidak berhenti gemetar, otot wajahnya pun terus berkedut.

Anggi terkejut melihat rupanya yang seperti ini.

“sial, nanti baru kuberi pelajaran lagi.” Akhirnya Denny Wang tidak tahan lagi, dia membuang showernya, memutar badannya dan lari keluar kamar mandi.

Anggi merasa Denny Wang agak tidak beres, setelah berpikir Anggi pergi ke arah Denny Wang lari.

Saat Anggi tiba di kantor Denny Wang, dia tiba-tiba tertawa melihat rupa Denny Wang yang kacau.

Ternyata Denny Wang juga pakai narkoba, sekarang Denny Wang kecanduan, dia sedang bersembunyi di sudut kantor, melepas kancing bajunya, mengeluarkan sebuah jarum suntik dan menyuntikkan sesuatu ke nadinya.

Setelah Dennt Wang meredakan candunya, kesadarannya sangat cepat menjadi kabur, tergeletak di lantai dan mengeluarkan air liur, matanya melihat lampu gantung mewah dalam kantornya dengan tatapan yang kosong.

Anggi melihat laci di kantor Denny Wang yang ada kuncinya terbuka, dia penasaran dan pergi untuk melihatnya, begitu melihatnya dia langsung terkejut.

Dia melihat di laci Denny Wang yang ada kuncinya ini terdapat berbagai macam barang palsu yang mewah, dan melihat sebungkus bubuk putih di dalam lacinya, dia tidak tahan untuk menelan ludah, dan melihat sekilas Denny Wang.

Setelah berpikir dia mengeluarkan sebungkus kecil bubuk, duduk di samping Denny Wang, dia menggunakan kukunya untuk menyobek bungkusannya dan menghirupnya......

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu