Si Menantu Buta - Bab 317 Yian yang Gosip

Denny adalah pria yang normal. Setelah menahan beberapa kali godaan demi Friska, akhirnya kemunculan Kawada membuat niatnya ambruk, sehingga Denny terjatuh sangat dalam.

Denny sangat menyukai rasa saat ia bersama dengan Kawada. Tubuhnya kecil dan lembut, cocok untuk dipeluknya. Setelah Denny terjatuh ke dalam pesona Kawada kali ini, maka ia akan susah untuk keluar lagi , mereka bermain sejak tengah malam hingga siang hari kedua. Setelah sekali tidur siang, ia pun bermain lagi bersama Kawada setelah mereka bangun tidur.

Kawada sangatlah arogan, ia pun langsung menerima saat Denny menyentuhnya, tanpa menolak dan juga memberi layanan untuk Denny. Setelah mereka berdua selesai melakukannya, ia pun kembali arogan lagi, seperti tidak terjadi apapun antar ia dengan Denny.

“Apakah ini kali pertamamu?” tanya Denny.

“Iya.” ujar Kawada.

“Aku sudah menyentuhmu, apakah kamu tidak marah? Bukankah kamu menganggapku miskin?” tanya Denny.

Kawada tidak berbicara.

Denny melihat Kawada tidak berbicara, ia pun mencoba menyentuh tangannya, lalu menemukan Kawada yang tidak peduli kepadanya tanpa memasang ekspresi, dan akhirnya ia bisa menghela nafas.

Ia tahu mengapa Kawada bisa seperti ini.

Kawada adalah gadis jepang. Gadis jepang memiliki kedudukan yang rendah di negaranya, dan dipandang rendah oleh keluarganya. Biasanya keluarga yang melahirkan anak perempuan, mereka akan melatih anak perempuannya menjadi alat untuk memperkuat keuntungan keluarga. Mereka melatih Kawada menjadi seorang pendekar untuk bekerja demi keluarganya.

Saat Kenny datang ke Jepang untuk memilih orang jago, ia menyukai Kawada. Keluarga Takeda pun memberikan Kawada kepada Kenny.

Kawada sudah menjadi orang Kenny.

Tapi kemampuan Kawada juga cukup tinggi, meskipun ia cantik, tetapi juga boleh dijadikan pengawal yang baik. Kenny tidak berani mencari masalah dengan pengawal yang dekat dengannya, lalu ia pun menganggapnya sebagai wanita biasa untuk meraih cintanya. Saat ia berpikir Kawada sudah berusia dua puluh tahun dan cocok dijadikan pacarnya, ia pun tak sangka Denny langsung mengambilnya.

Bagi Kawada, ia hanyalah barang pelengkap para lelaki. Jika Denny ingin menyentuhnya, ia pun juga menerima saja. Sebagai wanita, ia sama sekali tidak berhak untuk tawar menawar.

“Apakah kamu masih kuat untuk malam?” tanya Denny setelah berpikir-pikir.

“Bebas.” ujar Kawada.

Melihat Kawada yang begitu santai, hati Denny merasa agak senang.

Ia sudah mandi bersama Kawada, ke toilet bersama dan keluar dari kamar setelah beres-beres.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang saat mereka keluar dari kamar dan mereka berdua juga agak lapar.

Saat mereka turun, Mario, Yian dan Hera berada di bawah menunggu mereka. Yian terus menatap ke luar jendela. Hera bersandar diatas meja kebosanan, sambil menggunakan kedua tangannya menopang dagu. Entah darimana Mario mengambil sebuah pisang, memasang wajah datar sambil memakannya.

“Denny, lukamu kemarin cukup berat. Kamu pasti kelelahan kan? Aku dan Mario sudah mengelilingi kota ini dan melihat adanya polisi yang menjaga jalan raya utama, sepertinya kita tidak bisa keluar dari sini.” Yian sama sekali tidak mencurigai Denny dan Kawada. Ia hanya mengira Denny terluka, sehingga ia bangun begitu siang.

“Kalian merasa tidak nyaman diborgol bersama kan? Tim khusus pemecah kasus sepertinya tahu tanganmu diborgol. Siang ini aku coba mencari dan beberapa tukang kunci di kota diawasi polisi.” ujar Mario tanpa ekspresi.

“Makan saja dulu.” ujar Denny.

Denny, Kawada, Mario, Yian dan Hera makan bersama. Saat makan, Yian bertanya, “Apakah kamu yakin dengan masalah kerja ke Perusahaan IF?”

“Aku sudah yakin bahwa mereka menginginkanku. Pengalaman kerjaku disambut baik Perusahaan IF. Sekarang sedang menjalani proses di Perusahaan IF, karena posisi pejabat tinggi di Perusahaan IF telah habis. Mereka mau mencari lowongan kerja demi diriku. Perusahaan IF merupakan perusahaan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jika aku bergabung, maka mereka juga harus membuat data. Semuanya sangatlah rumit.” ujar Denny.

“Tunggu kamu masuk Perusahaan IF dan mendapatkan hak istimewa diplomasi, kita pun bisa pergi ke luar negeri dengan lancar.” ujar Yian.

“Masih ada lima belas hari lagi. Kita hanya perlu bertahan untuk lima belas hari lagi, maka kita akan aman.” ujar Denny.

“Dalam lima belas hari ini, kita tidak boleh ditangkap oleh tim khusus pemecah kasus.” ujar Mario.

“Benar.” ujar Denny.

Setelah selesai makan, Denny, Kawada, Mario, Yian dan Hera berkeliling di dalam kota. Kimono yang dipakai Kawada sangat menarik pandangan orang-orang, jadi Denny membawanya pergi membeli baju dan mengganti kimononya.

Kawada pendek dan tubuhnya kecil, memiliki wajah putih dan manis, terlihat seperti anak sekolah menengah setelah ia memakai pakaian kasual.

Untuk wanita yang sepertinya, Denny merasa sangat berbeda. Setelah ia merasakan manisnya dengan Kawada kemarin malam, ia merasa ketagihan seperti saat ia bersama dengan Friska.

Ia memutuskan untuk membawa gadis ini bersamanya.

Saat mereka bersantai-santai di kota, Denny teringat kemarin dirinya melakukan itu dengan Kawada, takut tidak adanya perlindungan, sehingga terjadi sesuatu pada Kawada.

Ia sudah memiliki pikiran untuk menyimpan Kawada, tapi ia juga sudah memiliki istri. Ia telah menyentuh Kawada di belakang Friska. Menyentuh ya sudah, tapi jika Kawada mengandung anaknya, maka masalahnya berbeda lagi.

Ia berpikir jika ia ingin menyentuh Kawada lagi, maka ia harus melakukan perlindungan, lalu ia pun berjalan ke apotek sana.

“Bos memang perhatian, tahu kemarin kita terluka setelah berkelahi dengan Kenny dan membeli obat untuk kita. Bos, kamu tidak perlu membeli obat untuk kita, tadi siang kita sudah membelinya, bahkan juga membeli obat untukmu. Pulang nanti kita akan memeriksa luka pada tubuhmu dan sekalian mengobatinya.” Yian mengira Denny ingin pergi membeli obat untuk mereka, ia pun terkekeh pelan sambil menarik Denny.

“Aku bukan datang membeli obat.” ujar Denny.

“Tidak beli obat, memangnya kamu mau beli apa?” tanya Yian terkejut.

“Beli sesuatu. Kalian tunggu aku saja di luar apotek.” Denny menarik Kawada berjalan ke dalam apotek.

“Tidak beli obat, apa yang kamu beli?” Yian menarik Denny.

“Beli sesuatu.” ujar Denny.

“Kamu mau membeli obat untuk perempuan ini?” Yian melirik sekilas Kawada yang berada disamping Denny.

“Hah?” Denny pun bingung.

“Bos, biarkan aku menasehatimu, jangan memikirkan hal-hal miring kepada perempuan itu. Ia itu orangnya Kenny, mau sebaik apapun kepadanya juga tidak berguna. Lagipula kamu juga sudah melihatnya, ia terlihat lebih cantik saat pakai kimono. Setelah memakai pakaian kasual, ia masih saja terlihat biasa, seperti anak sekolah menengah. Kamu ingin membeli obat untuknya karena teringat kemarin ia mungkin terluka kan? Aku beri tahu lagi kepadamu, tidak perlu begitu baik kepadanya, tidak berguna. Ia itu musuh kita, ia juga tidak akan menerimanya jika kamu baik kepadanya. Ia mirip dengan anak sekolah menengah, tidak secantik Tyas yang tinggi. Wanita seperti ini, kalaupun kamu bisa mendapatkannya, juga tidak begitu berarti. Ia terlalu pendek, tidak cocok untuk dibawa keluar. Kalau kamu membawanya bersamamu, pasti akan ditertawai oleh bos-bos besar, kiranya kamu mencari anak dibawah umur.” ujar Yian.

“Mengapa dulu aku tidak pernah menyadari mulutmu begitu besar?” Denny mengerutkan dahinya tidak senang.

“Dulu karena tidak kenal denganmu, sekarang aku telah mengalami mati denganmu banyak kali, jadi kita sudah sangat kenal satu sama lain. Kak Denny, kamu adalah orang kaya, tak apa-apa jika kamu memiliki banyak istri diluar, yang penting kamu memiliki uang untuk membiayai mereka. Tapi aku beri tahu sekali lagi, lebih baik kamu menyimpan Tyas daripada ia. Ia benar-benar terlalu kecil, seperti anak kecil.” ujar Yian.

“Tidak butuh kamu yang urus.” ujar Denny.

Kawada tertawa, lalu menggunakan tatapan yang aneh memandang Denny.

Apa yang terjadi kemarin malam pada mereka berdua, ia dan Denny lah yang paling mengerti. Saat ini, Denny sedang tertarik kepadanya, Yian tiba-tiba banyak cakap dan membuat harga diri Denny jatuh.

“Bos, apa yang kamu katakan tadi?” Yian mengedip pelan matanya dan tidak mengerti maksud Denny.

“Tak apa-apa, kalian pulang ke hotel terlebih dahulu. Kita akan segera pulang setelah membeli beberapa barang.” Denny takut Yian ikut campur banyak masalah dan mengusir Yian.

“Baiklah kalau begitu, kita akan menunggumu.” Yian, Mario dan Hera pun pergi.

”Mulutnya benar-benar besar.” keluh Denny saat ia dan Kawada masuk ke dalam apotek.

“Aku juga tidak sangka bahwa kamu akan menyerangku.” ujar Kawada cuek.

“Biasanya menerima terlalu banyak godaan, hingga dirimu, niatku tidak lagi kuat dan ambruk. Aku mandi dan tidur bersamamu, tentu aku muncul pikiran miring kepadamu.” ujar Denny.

“Aku adalah remaja di bawah umur, apakah kamu berani menyentuhku?” Kawada tertawa iseng.

“Jangan bercanda lagi.” Denny mencubit hidung Kawada yang terbentuk pelan.

Sesuatu yang sangat lucu saat Kawada tertawa nakal.

Para pelayan apotek memandang Denny dan Kawada dengan tatapan aneh. Kalaupun Denny terlihat muda, Kawada seperti seorang gadis, umur mereka juga berjarak sebanyak tujuh tahun. Ia merupakan wanita termuda di dekat Denny.

“Ayo lihat mereka beli apa, misterius sekali.” Yian sangat suka bergosip. Ia berpikir-pikir lagi, lalu tiba-tiba menarik Mario dan Hera kembali ke apotek.

...................................

Saat Yian menarik Mario dan Hera berlari kembali ke apotek, mereka terkejut menemukan barang yang dibeli Denny. Tidak hanya mereka yang terkejut, bahkan Denny pun juga. Wajahnya memerah dengan cepat, sambil mengambil sekotak Jissbon dengan canggung.

“Kak Denny, mengapa kamu....” Yian menatap Denny canggung.

“..........” Denny memandang Yian tanpa ekspresi dan tidak mengatakan apapun.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu